Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

STATUS GIZI DAN MEROKOK SEBAGAI DETERMINAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA REMAJA SMA Siswanto, Yuliaji; Lestari, Ita Puji
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 10 No 2 (2020): April 2020
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.804 KB)

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit yang tidak hanya menyerang pada usia lanjut saja, namun saat ini hipertensi pada anak muda dan anak kecil semakin banyak ditemukan. Prevalensi hipertensi pada remaja sebesar 9% pada tahun 2007, kemudian meningkat menjadi 10,7% pada tahun 2013. Remaja yang mengalami hipertensi dapat terus berlanjut pada usia dewasa dan memiliki risiko morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dan merokok dengan kejadian hipertensi. Penelitian dilakukan di SMA yang berada di Kabupaten Semarang pada 138 siswa yang diambil dengan menggunakan two stage cluster sampling. Instrument yang digunakan adalah timbangan berat badan, microtoice, tensimeter digital, dan panduan wawancara. Analisis data menggunakan  univariat dan bivariat dengan uji chi-square, fisher exact test, dan kolmogorov smirnov. Hasil penelitian ini terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi dengan kejadian hipertensi (p=0,004), terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan menghindari asap rokok dengan kejadian hipertensi (p=0,005), dan tidak terdapat hubungan yang bermakna kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi (p=0,435). Dapat disimpulkan bahwa status gizi dan kebiasaan merokok sebagai determinan kejadian hipertensi pada remaja SMA sehingga perlu adanya upaya pencegahan mulai sejak dini untuk menekan risiko morbiditas dan mortalitas. Kata kunci : hipertensi, status gizi, merokok, remaja NUTRITIONAL STATUS AND SMOKING AS DETERMINANT EVENTS OF HYPERTENSION IN ADOLESCENTS ABSTRACT Hypertension is a disease that not only attacks the elderly, but now hypertension in attacks young children too . The prevalence of hypertension in adolescents in 2007 was 9% in 2007, then increased to 10.7% in 2013. Adolescents  with hypertension can continue  as adult  and have a high risk of morbidity and mortality.This research was observational analytic study that aims to know nutritional status and smoking related to  the incidence of hypertension. This research has been conducted in senior high schools in Semarang Regency on 138 students taken using two stage cluster sampling. The instruments used were weight scales, microtoice, digital tensimeter, and interview guides. Data analysis used univariate and bivariate with chi-square test, fisher exact test, and Kolmogorov Smirnov. Data analysis was done by using univariate  and bivariate with the chi-square test, fisher exact test, and Kolmogorov Smirnov.The results showed that there was  a significant correlation between nutritional status and the incidence of hypertension (p = 0.004), there was a significant correlation between the habit of avoiding cigarette smoke with the incidence of hypertension (p = 0.005), and there was no significant correlation between smoking habits and the incidence of hypertension (p = 0.435). It can be concluded that the nutritional status and smoking habit as a determinant of the incidence of hypertension in high school adolescents so that prevention efforts need to be started early on to reduce the risk of morbidity and mortality. Keywords: hypertension,nutritional status,smoking, adolescents
Kepuasan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Non Penerima Bantuan Iur terhadap Mutu Pelayanan Klinik Khohar, Abdul; Uliya, Bilqis Fikrotul; Lestari, Karisma Indah; Lestari, Ita Puji; Afandi, Alfan
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 3 No 1 (2019): HIGEIA: January 2019
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v3i1.28687

Abstract

Era Jaminan Kesehatan Nasioanal (JKN),sistem pembayaran kesehatan berbasis asuransi .Jumlah seluruh peserta Jaminan Kesehatan Nasioanal (JKN) terhitung 1 Desember 2017 mencapai 186.602. Di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama(FKTP) sebanyak 65% peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) tidak puas dengan pelayanan kesehatan yang diberikan untuk Dokter Keluarga di wilayah Ungaran Timur, dan sebanyak 75% puas dengan pelayanan kesehatan di Klinik di wilayah Ungaran Timur,Untuk itu perlu diteliti tingkat kepuasan peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Non Penerima Bantuan Iur (PBI) terhadap mutu pelayanan Di Klinik Gracia Ungaran. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan 30 responden. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner dan Observaasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Non Penerima Bantuan Iur (PBI) di Klinik Gracia,Ungaran Timur,Kabupaten Semarang berdasarkan kelima dimensi mutu pelayanan dalam kategori puas.Untuk perbedaan kepuasan pesera Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) berdasarkan kelasnya, peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kelas III memiliki nilai kepuasan yang tinggi yaitu mencapi 90%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kepuasan terhadap mutu pelayanan peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Non Penerima Bantuan Iur (PBI) di Klinik Gracia, tinggi.
Upaya Pemantauan Status Gizi Dan Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular Pada Remaja dengan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) Cerdas di SMA Teuku Umar Semarang Widyaningsih, Ari; Isfaizah, Isfaizah; Lestari, Ita Puji
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 2 No. 2 (2020): Indonesian Journal of Community Empowerment November Vol.2 No.2
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.966 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v2i2.751

Abstract

Early medical examinations are needed to be able to identify possible health risks. Hypertension is widely known as a disease that attacks the elderly, because the risk of hypertension increases with age. However, in reality, cases of hypertension in young people, including adolescents, are found increasingly around the world, including Indonesia. Based on the 2013 Basic Health Research data, there were 8.7% hypertension sufferers aged 15-24 years and this increased to 13.2% in 2018 with a narrower youth age range, namely between 18-24 years. Young people and adolescents can suffer from hypertension if they have certain medical conditions, which are generally due to inherited / congenital kidney disease, aortic function / deformity, sleep apnea, Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD), or thyroid problems (hypothyroidism or hyperthyroidism) and taking medication. -certain medicine. Most cases of high blood pressure in young adolescents are classified as primary hypertension, which means that the cause is unknown. Although unknown, this condition is most likely influenced by heredity (genetic), an unhealthy lifestyle, or a combination of both. Based on the concept of health management, that neglect of problems is caused by ignorance, incompetence and unwillingness, this service activity is carried out. This service is given to health cadres at Teuku Umar High School Semarang as many as 30 class representatives, which was held in November - December 2019 which was carried out in 2 activity sessions. As for the series of activities are Smart UKS counseling, counseling on adolescent nutritional status, calculating TB, weight, BMI, counseling about hypertension and measuring adolescent BP. After monitoring nutritional status, most adolescents have normal nutritional status (90 %), pre-systolic hypertension (20%) and diastolic pre-hypertension (3.3%). Monitoring nutritional status and early detection of degenerative diseases is very important as an effort to screen degenerative diseases in adolescents.AbstrakPemeriksaan kesehatan secara dini diperlukan untuk dapat mengidentifikasi risiko kesehatan yang mungkin terjadi.Hipertensibanyak dikenal sebagai penyakit yang menyerang orang berusia lanjut, karena risiko hipertensi memang semakin meningkat seiring bertambahnya usia. Namun kenyataannya, kasus hipertensi pada anak muda, termasuk remaja, ditemukan semakin banyak di penjuru dunia, termasuk Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2013 terdapat sebesar 8,7% penderita hipertensi usia 15-24 tahun danmeningkat menjadi 13,2%pada tahun 2018 dengan rentang usia muda lebih sempit, yaitu antara 18- 24tahun. Anak muda dan remaja bisa menderita hipertensi bila memiliki kondisi medis tertentu, yang umumnya karena penyakit ginjal turunan/bawaan, kelainan fungsi/bentuk aorta, sleep apnea, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), atau masalah tiroid (hipotiroidisme atau hipertiroidisme) serta mengonsumsi obatobatan tertentu. Sebagian besar kasus tekanan darah tinggi pada remaja usia muda tergolong ke dalam hipertensi primer, yang berarti tidak diketahui penyebabnya. Meski tidak diketahui, kondisi ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh faktor keturunan (genetik), gaya hidup yang tidak sehat, atau kombinasi keduanya. Berdasarkan konsep penanganan kesehatan, bahwa terabaikannya permasalahan disebabkan oleh ketidaktahuan, ketidakmampuan dan ketidakmauan, maka kegiatan pengabdian inidilaksanakan.Pengabdian ini diberikan kepada kader kesehatan di SMA Teuku Umar Semarang sebanyak 30 siswa/siswi perwakilan kelas, yang dilaksanakan pada Bulan November - Desember 2019 yang dilakukan dalam 2 sesi kegiatan.Adapun rangkaian kegiatanya adalah penyuluhan UKS Cerdas, Penyuluhan tentang status gizi remaja, penghitungan TB, BB, IMT, menyuluhan tentang penyakit hipertensi serta pengukuran TD remaja.Setelah dilakukan pemantauan status gizi, sebagian besar remaja memiliki status gizi normal (90%), pre-hipertensi sistolik (20%) dan pre-hipertensi diastolic (3.3%).Pemantauan status gizi dan deteksi dini penyakit degeneratif sangat penting sebagai upaya screening penyakit degenerative pada remaja.
Pemberdayaan Kader Rumah Tangga Sebagai Strategi Pencegahan Penularan Covid 19 Lestari, Ita Puji; Dewi, Maya Kurnia; Widyawati, Sigit Ambar
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 3 No. 1 (2021): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei Vol.3 No.1
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.136 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v3i1.1106

Abstract

Corona Virus Disease 2019 or COVID-19 is an infectious disease caused by SARS-CoV-2, a type of coronaviruses. People with COVID-19 may experience fever, dry cough, and difficulty breathing. The deaths recorded were 2,970 people and confirmed positive cases in Semarang were 677 people. The very fast transmission of COVID-19 has now become an issue that is being addressed globally, including in Indonesia. Based on the concept of handling health, the neglected problems are caused by ignorance, inability and unwillingness. To solve them, the activity for serving community was carried out. This activity consisted of the first stage by making a Covid-19 task force at RW level consisting of 15 people. The second stage was by increasing participants' understanding of foreign terms related to Covid-19 by 94.5%. The third stage of this activity was by gaining an understanding of the participants about the efforts to prevent Covid-19 at the household and community level by 87.5%. And the fourth stage was by getting an understanding of the Covid-19 vaccination by 81.25%. An effort to increase the role of the community in preventing Covid-19 is by doing similar activities periodically in the same location, therefore it can strengthen the community. An education about correct health information is important to be given to avoid misinterpretation.ABSTRAKCorona Virus Disease 2019 atau COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, salah satu jenis koronavirus. Penderita COVID-19 dapat mengalami demam, batuk kering, dan kesulitan bernafas. Jumlah kematian tercatat 2.970 orang dan kasus positif yang terkonfirmasi di Kota Semarang adalah  677 orang. Penularan  COVID-19 yang sangat cepat kini telah menjadi isu yang sedang ditangani secara global termasuk di Indonesia.. Berdasarkan konsep penanganan kesehatan, bahwa terabaikannya permasalahan disebabkan oleh ketidaktahuan, ketidakmampuan dan ketidakmauan, maka kegiatan pengabdian ini dilaksanakan. Dari kegiatan pengabdian masyarakat ini, pada tahap pertama telah terbentuk sebuah kelompok satuan tugas penanganan Covid19 tingkat RW yang terdiri dari 15 orang. Pada tahap yang kedua, terdapat peningkatan pemahaman oleh peserta tentang istilah-istilah asing yang terkait dengan Covid 19 sebanyak 94,5%. Tahap ketiga kegiatan ini mendapatkan pemahaman tentang upaya pencegahan Covid19 pada tingkat rumah tangga dan masyarakat sebanyak 87,5%. Dan tahap yang keempat mendapatkan pemahaman tentang vaksinasi covid 19 sebanyak 81,25%. Dalam upaya lebih meningkatkan peran masyarakat dalam pencegahan Covid 19 maka kegiatan serupa perlu dilakukan secara berkala di lokasi yang sama, hal ini dapat menjadi upyaa penguatan di masyarakat. Edukasi kepada masyarakata tentang informasi kesehatan yang benar penting diberikan agar tidak menimbulkan pemahaman yang tidak diinginkan.
Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Oleh Kader di Posyandu Lestari, Ita Puji; Lestari, Sri
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 4 No. 1 (2022): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2022
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.874 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v4i1.1646

Abstract

Growth and development is a process experienced by every individual where in the process physiological changes occur as a result of maturation of physical functions that take place normally. Monitoring the growth and development of toddlers is carried out every month. Children are one of the groups who feel the impact of the Covid-19 pandemic, therefore it is necessary to ensure that children's growth and development continues despite social restrictions during the pandemic so that delays in growth and development of toddlers can be overcome as early as possible. The purpose of this service is to increase efforts to monitor the growth and development of toddlers by cadres in carrying out early detection of toddler growth and development. This service method uses a cross-sectional design with the target of community service being Posyandu cadres for toddlers in the RT 7 Banyumanik area. It was found that there was an increase in cadre knowledge about the growth and development of toddlers as much as 94.5%, there was an increase in the ability to measure children's anthropometric parameters by 87.5% by cadres. It is hoped that through this service activity, posyandu cadres can be more capable and precise in measuring and detecting early growth. development of toddlers properly in order to prevent the emergence of nutritional problems in children.ABSTRAKPertumbuhan dan Perkembangan merupakan proses yang dialami oleh setiap individu dimana dalam prosesnya terjadi erubahan secara fisiologis sebagai hasil pematangan fungsi fisik yag berlangsung secara normal. Pemantauan tumbuh kembang balita dilakukan setiap bulan. Anak menjadi salah satu kelompok yang merasakan dampak dari pandemi Covid-19, oleh sebab itu perlu memastikan tumbuh kembang anak tetap berjalan meskipun pada kondisi pembatasan sosial dimasa pandemi agar keterlambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan balita dapat diatasi sedini mungkin. Tujuan dari pengabdian ini untuk meningkatkan upaya pemantauan tumbuh kembang balita oleh kader dalam melakukan deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan balita. Metode pengabdian ini menggunakan desain crosssectional dengan sasaran pengabdian masyarakat adalah kader posyandu balita di wilayah RT 7 Banyumanik.Hasil Pengabdian didapatkan adanya peningkatan pengetahuan kader tentang tumbuh kembang balita, dan cara melakukan pengukuran yang tepat pada parameterantropometri anak. Didapatkan terdapat peningkatan pengetahuan kader tentang tumbuh kembang balita sebanyak 94,5%, terdapat peningkatan kemampuan pengukuran parameter antrompometri anak sebanyak 87,5% oleh kader.diharapkan melalui kegiatan pengabdian ini para kader posyandu dapat lebih mampu dan tepat dalam melakukan pengukuran dan deteksi dini tumbuh kembang balita secara baik guna mencegah timbulnya masalah gizi pada anak.
TANGGAP REPARASI (DIARE TANPA DEHIDRASI) PADA ANAK DI DESA CANDIREJO, KABUPATEN SEMARANG Dyahariesti, Niken; yuswantina, Richa; Lestari, Ita Puji
Journal of Community Empowerment Vol 3, No 1 (2024): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jce.v3i1.24112

Abstract

ABSTRAK                                                                            Diare merupakan suatu kondisi saat gerak peristaltik usus lebih  cepat dari biasanya sehingga pembuangan air besar lebih encer dan frekuensi lebih banyak.  Penyebab diare bermacam-macam seperti bakteri, keracunan makanan, infeksi ataupun stress.  Diare pada anak sangat sering terjadi dan harus  segera ditangani agar  tidak terjadi dehidrasi.  Ibu rumah tangga sebagai garda terdepan dalam menjaga kesehatan anggota keluarga harus paham tentang penanganan diare.  Desa Candirejo merupakan desa padat penduduk dimana masih banyak anak-anak bermain di tempat terbuka serta benyak berlalu lalang penjual makanan yang berwarna warni di sekitar sekolah.  Makanan yang kurang terjaga kebersihannya dan  kontak langsung dengan sesuatu yang tidak terjamin higienitasnya  dapat menjadi penyebab diare.  Kegiatan ini dilakukan kepada 18 ibu rumah tangga di desa Candirejo Ungaran. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan edukasi kepada ibu rumah tangga tentang bahaya diare pada anak. Pelaksanaan   kegiatan di puskesmas pembantu desa Candirejo dimulai dari pretest, penyuluhan dan postest.  Materi yang disampaikan terkait pengetahuan tentang diare, pengobatan dan pencegahan diare. Di dapatkan hasil adanya peningkatan pengetahuan tentang diare dilihat dari nilai pretest rata-rata 52,63 sedangkan nilai postest rata-rata 82,37. Kegiatan ini berjalan lancar dan warga terlihat antusias  dengan materi yang disampaikan. Banyak pertanyaan yang disampaikan yang berhubungan dengan kejadian disekitar mereka. Kata kunci:  edukasi, diare, dehidrasi, anak ABSTRACTDiarrhoea is a condition in which the peristalsis of the intestines is faster than usual, resulting in more frequent and watery bowel movements.  There are many causes of diarrhoea such as bacteria, food poisoning, infection or stress.  Diarrhoea in children is very common and must be treated immediately to prevent dehydration.  Housewives are at the forefront of maintaining the health of family members and must understand how to handle diarrhoea.  Candirejo Village is a densely populated village where many children play in the open and there are many colourful food vendors around the school.  Food that lacks hygiene and direct contact with something that is not guaranteed hygiene can cause diarrhoea.  This activity was conducted to 18 housewives in Candirejo village, Ungaran. The purpose of this activity is to provide education to housewives about the dangers of diarrhoea in children. The implementation of activities at the Candirejo village auxiliary health centre starts from pretest, counselling and posttest.  The material presented was related to knowledge about diarrhoea, treatment and prevention of diarrhoea. The results showed an increase in knowledge about diarrhoea as seen from the average pretest score of 52.63 while the average posttest score was 82.37. This activity went smoothly and the residents seemed enthusiastic about the material presented. Many questions were asked related to events around them. Keywords: education, diarrhoea, dehydration, children
Pelatihan Pembuatan “Samijel” (Sabun Berbasis Minyak Jelantah Dan Eco Enzyme) Untuk Menjaga Kesehatan Lingkungan Pada Kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (Pkk) Desa Candirejo, Kabupaten Semarang Yuswantina, Richa; Dyahariesti, Niken; Lestari, Ita Puji
Jurnal Pengabdian Masyarakat (ABDIRA) Vol 4, No 4 (2024): Abdira, Oktober
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdira.v4i4.514

Abstract

Used cooking oil comes from cooking oil that has been used many times so that it can change its physical and chemical structure. In Indonesia, many people use cooking oil repeatedly because it is a shame to throw it away and there is a lack of understanding about the dangers of used cooking oil. The purpose of this activity is to increase the level of knowledge and increase the skills of PKK Cadres of Candirejo Village, Semarang Regency regarding the handling of used cooking oil as household waste and the manufacture of reusable products from used cooking oil waste to improve environmental health. The solution offered in this community service activity is to provide counseling, education and training to PKK Cadres of Candirejo Village who become an educational bridge for partners and community service resource persons. The approach is carried out using the methods of observation, interviews, counseling, demonstration of how to make "Samijel" soap. From the results of the community service training activities, it was found that there was a difference in the level of knowledge of PKK Cadres of Candirejo Village between before and after the training activities were given.
Aukus (Australia-united kingdom-united states) threat to Indo-pacific security Ismiyatun, Ismiyatun; Lestari, Ita Puji
JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia) Vol 10, No 4 (2024): JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/020244042

Abstract

The Indo-Pacific region, as the fastest-growing and economically significant area in the world, is increasingly becoming a focal point of geopolitical tensions, particularly with the emergence of the AUKUS alliance. The introduction of nuclear-powered submarines by Australia under AUKUS presents a profound threat to the stability and security of the Indo-Pacific, challenging existing treaties like the Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ) and potentially igniting an arms race. Understanding these dynamics is critical for shaping policies that can mitigate the risks of escalating military conflicts and ensure regional stability. The primary objective of this study is to critically analyze the security implications of the AUKUS alliance on the Indo-Pacific region, with a particular focus on how the introduction of nuclear-powered submarines by Australia could undermine regional treaties and provoke an arms race. This study employs a qualitative research approach, specifically using the method of a literature review. The data sources for this study consist of secondary data, including academic journal articles, books, governmental and non-governmental reports, and policy briefs. Data collection was conducted by systematically searching for relevant literature using keywords such as "AUKUS," "Indo-Pacific security," "military alliances," and "geopolitical threats." The literature was then reviewed and categorized based on its thematic relevance to the study. For data analysis, a thematic analysis method was used to identify and interpret patterns within the literature. The research results show: the impact of defense spending in the Indo-Pacific can be influenced by changes in regional dynamics caused by the AUKUS agreement. Countries can change their defense budgets based on their assessment of security threats in the region and changes in the balance of power. Countries can provide funding to enhance their cybersecurity capabilities, which could include investing in cyber defense measures to protect critical military infrastructure and networks. Investments in capital and technology and equipment are part of defense expenditure. CAUCUS can enhance economic cooperation and integration between participating countries and open new opportunities for trade, investment, and technology transfer in the Indo-Pacific region. This could impact the economic landscape resulting from defense partnerships.
Manajemen Limbah Ternak dan Sanitasi Kandang Dalam Rangka Peningkatan Daya Dukung Lingkungan Desa Pertiwi, Kartika Dian; Lestari, Ita Puji; Afandi, Alfan; Wibowo, Agung
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 3 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/xmsgqv67

Abstract

Desa Gogik, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang merupakan wilayah dengan dominasi aktivitas peternakan yang belum diimbangi dengan pengelolaan limbah dan sanitasi kandang yang baik. Kondisi ini memicu pencemaran lingkungan, ditunjukkan dengan kadar nitrat sungai mencapai 100 mg/L, jauh melebihi ambang batas baku mutu air irigasi menurut Permenkes No. 95 Tahun 2012. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan daya dukung lingkungan melalui edukasi pengelolaan limbah ternak dan penerapan sanitasi kandang sesuai standar kesehatan lingkungan. Metode yang digunakan meliputi penyuluhan partisipatif, pelatihan pembuatan pupuk organik dari limbah ternak, pendampingan sanitasi kandang, serta penyusunan jadwal kebersihan kandang kolektif oleh kelompok peternak. Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peternak sebesar 52% dilihat dari skor pre-test dan post-test. Secara praktik, 70% peternak mulai memanfaatkan limbah menjadi pupuk organik skala rumah tangga. Kelompok peternak juga berhasil menyusun jadwal sanitasi kandang mingguan dan melaksanakan rapat bulanan untuk evaluasi. Temuan ini menunjukkan bahwa pendekatan edukasi dan pendampingan teknis efektif dalam mengubah perilaku peternak menuju pengelolaan limbah dan sanitasi kandang yang lebih baik, sehingga mendukung upaya peningkatan daya dukung lingkungan dan dapat menjadi model intervensi untuk wilayah lain dengan permasalahan serupa.