Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

HUBUNGAN INTAKE MAKANAN (KALORI) DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PERAWAT SHIFT PAGI UGD PAVILIUN RS. X JAKARTA Cahyanti, Dwi; Suwondo, Ari; Widjasena, Baju
Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip) Vol 3, No 3 (2015): JULI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.916 KB) | DOI: 10.14710/jkm.v3i3.12274

Abstract

Results of studies in several countries show that work fatigue contributed significantly to workplace accidents. Nurses as the spearhead of hospital health care, if they experience fatigue then the bad effects of fatigue can not only be detrimental to nurse itself but can also affect the patient. One of the major contributing factors to the occurrence of fatigue is food intake (calories). This study aim to determine the correlations of food intake (calories) with work fatigue in morning shift nurses of ER Pavilion Hospital X Jakarta. This type of research was descriptive analytic with quantitative research methods and used cross sectional study design. The independent variable was food intake and the dependent variable was work fatigue. Confounding variables studied consisting of gender, age, work period and work motivation. The sample used to this study is total population throughout morning shift nurses of ER Pavilion Hospital X Jakarta, amounting to 32 people with a sample of respondents who are willing to be as many as 30 people. Analysis of data used univariate and bivariate analysis with Chi Square test (significance level 0.05). Results of univariate analysis showed that nurses with less intake is 63.3% and nurses with the work fatigue is 73.3%. Bivariate analysis results indicated that there was no correlation of food intake (calories) with fatigue based alternative test Fisher's Exact Test (ρ=0104) but there is a correlation between food intake with work fatigue who had ≥ 2 years working period (ρ=0.035). Researchers suggest to nurses to suffice the needs of calories, especially the nurses who worked ≥2 years to prevent fatigue.
Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial dengan Loneliness Pada Siswa SMP Cahyanti, Dwi; Neviyarni, Neviyarni
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.78 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara intensitas penggunaan media sosial dengan kesepian pada siswa SMP. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Subjek penelitian ini sebanyak 60 remaja berusia 12-15 tahun, merupakan siswa SMP. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan skala intensitas penggunaan media sosial dan skala kesepian. Data diolah dengan menggunakan teknik digunakan yaitu korelasi product moment. Data kemudian diolah dengan bantuan program SPSS 16. for Windows. Berdasarkan hasil analisis korelasi tentang hubungan intensitas penggunaan media sosial dengan kesepian pada siswa SMP diperoleh koefisien korelasi sebesar .409 menandakan adanya hubungan antara variabel intensitas dan loneliness berada pada kategori sedang dengan nilai p = .034 (p < .05) ada hubungan positif yang signifikan antara intensitas penggunaan media sosial dengan loneliness pada siswa SMP.
PERBANDINGAN MOTIVASI BERPRESTASI: KARYAWAN TETAP DAN KARYAWAN KONTRAK UKI Cahyanti, Dwi; Anggraini, Nenny; Hutapea, Ganda T.
Fundamental Management Journal Vol. 1 No. 04 (2016): FUNDAMENTAL management journal PISSN/EISSN 2540 -9220/2540-9816
Publisher : Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/fjm.v1i04.244

Abstract

This study aims to determine whether there are differences in the level of achievement motivation among permanent employees with contract employees, in terms of the characteristics of a person who has high achievement motivation, namely: Personal responsibility, needs feedback, keinovatifan, perseverance and difficulties or moderate risk. This study was measured by using a rating scale and type of quantitative research. The study population was employees of the Indonesian Christian University (UKI) and obtained 72 samples each 36 samples of permanent employees, and 36 further samples of employee contracts. Data analysis techniques in this study is an independent test sample t-tests were used to test between two or more variants, using SPSS. This technique uses the basic decision-making if the value of t> t table then no differences were found, however, if t <t table then there is a difference. Further views of signfikansi P> 0.05 then Ho is accepted and vice versa when the value of the significance of P <0.05 then Ho is rejected. The results obtained from the research that there are differences in achievement motivation between permanent employees and contract on a significant aspect of the feedback (2-tailed) 0.038 <0.05, significant keinovatifan (2-tailed) 0.026 <0.05, significant persistence (two-tailed) 0.016 < 0.05, and significant difficulties or moderate risk (2-tailed) 0.026 <0.05. It was therefore concluded there are differences in achievement motivation between permanent employees and contract employees at UKI Cawang.Keywords: Achievement Motivation, Employee Permanent and Contract Employees
Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial dengan Loneliness Pada Siswa SMP Cahyanti, Dwi; Neviyarni, Neviyarni
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2022): 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v6i1.3246

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara intensitas penggunaan media sosial dengan kesepian pada siswa SMP. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Subjek penelitian ini sebanyak 60 remaja berusia 12-15 tahun, merupakan siswa SMP. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan skala intensitas penggunaan media sosial dan skala kesepian. Data diolah dengan menggunakan teknik digunakan yaitu korelasi product moment. Data kemudian diolah dengan bantuan program SPSS 16. for Windows. Berdasarkan hasil analisis korelasi tentang hubungan intensitas penggunaan media sosial dengan kesepian pada siswa SMP diperoleh koefisien korelasi sebesar .409 menandakan adanya hubungan antara variabel intensitas dan loneliness berada pada kategori sedang dengan nilai p = .034 (p < .05) ada hubungan positif yang signifikan antara intensitas penggunaan media sosial dengan loneliness pada siswa SMP.
Analisis Tingkat Pengetahuan Anak Usia Dini Tentang Pengelolaan Sampah di TK Bangkalan: Analisis Tingkat Pengetahuan Anak Tentang Pengelolaan Sampah di TK Bangkalan Cahyanti, Dwi; Dinda Rizki Tiara; Muhammad Busyro Karim
Jurnal Pendidikan Modern Vol. 9 No. 1 (2023): Edisi September
Publisher : STKIP Modern Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37471/jpm.v9i1.813

Abstract

Menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat adalah tanggung jawab bersama. Populasi merupakan bagian yang penting dari permasalahan lingkungan. Segala aktivitas yang dilakukan oleh manusia berpotensi menghasilkan limbah dan penumpukan sampah. Pada dasarnya sekolah menjadi pelopor sekaligus pengembangan pengetahuan tentang sikap peduli lingkungan. Mengenalkan pengelolaan sampah sejak usia dini bertujuan untuk mengatasi masalah serta melahirkan pengetahuan yang akan membentuk sikap inisiatif terhadap permasalahan yang ada di lingkunganya. Selama ini pengelolaan sampah belum dilakukan dengan optimal baik dilingkungan masyarakat maupun di sekolah-sekolah. Beberapa sekolah yang sudah menerapkan pembiasaan membuang sampah pada tempatnya, namun masih banyak dari mereka yang belum memahami tentang pengelolaan sampah seperti pengelolaan yang dilakukan dengan cara 3R (reduce, reuse dan recycle). Salah satu taman kanak - kanak di TK Bangkalan sudah menerapkan pembiasaan membuang sampah pada tempatnya, maka dari itu perlu diketahui bagaimana pengetahuan anak tentang pengelolaan sampah. asih banyak dari mereka yang belum memahami pengelolaan sampah. Hasil dari penelitian ini berimplikasi pada program pembelajaran yang dapat mengikatkan kemampuan anak dalam mengelola sampah.
Kelsata Tingkatkan Pengetahuan Anak Usia Dini Tentang Pengelolaan Sampah Tiara, Dinda Rizki; Karim, Muhammad Busyro; Cahyanti, Dwi; Safira, Ajeng Rizki
PG-PAUD Trunojoyo Vol 11, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/pgpaudtrunojoyo.v11i2.27396

Abstract

Dampak negatif dari kebiasaan buruk manusia terhadap lingkungan sudah mulai terasa. Beberapa kejadian seperti meningkatnya suhu panas, banjir, atau menurunnya kualitas air menjadi pertanda bahwa manusia perlu berbenah diri untuk lebih memikirkan lingkungan ketika beraktivitas dan memulai kebiasaan baru untuk mampu hidup selaras dengan alam. Pengetahuan dan kemampuan untuk hidup selaras dengan alam harus dibentuk sejak dini agar menjadi kebiasaan yang terus dilakukan. Salah satu pengetahuan yang harus dikenalkan kepada anak adalah pengelolaan sampah. Hal ini didukung oleh tema besar pembelajaran dalam Kurikulum PAUD Merdeka, yaitu Aku Sayang Bumi. Oleh karena itu, Kelsata dirancang untuk menjadi media pembelajaran untuk tujuan pembelajaran tentang pengelolaan sampah pada anak. Penelitian pengembangan ini dilakukan dengan menggunakan metode ADDIE di TK di Bangkalan. Media telah divalidasi oleh ahli materi dan ahli media. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner rating scale. Berdasarkan hasil penelitian, media ini dapat meningkatkan pengetahuan tentang pengelolaan sampah pada anak usia dini, sehingga harapannya Kelsata dapat disebarluaskan.
Pengetahuan, Sikap, Supervisi, dan Motivasi Kader Dalam Upaya Penemuan Kasus Tuberkulosis Di Puskesmas Plupuh II Nasution, Ashri Muflihatus Sha’idah; Kholiq, Aulya Ramadhanti Putri; Barnita, Farras Intan; Pashalenko, Maulana Hafiz; Rahmawati, Nikki Faj; Novianti, Ratu Astrid; Kuntari, Titik; Cahyanti, Dwi
Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/bikkm.vol2.iss1.art2

Abstract

Latar Belakang: Kabupaten Sragen menempati posisi 6 terendah dari 29 Kabupaten di Jawa Tengah dalam pencapaian penemuan kasus tuberkulosis (TB). Rerata temuan kasus di Puskesmas Plupuh II antara 8 hingga 10 kasus per bulan dari target 16 suspek TB per bulan, sehingga diperlukan adanya upaya penemuan kasus TB dengan optimalisasi kader TB. Pengetahuan, sikap, supervisi, dan motivasi menjadi unsur penting yang mempengaruhi kinerja kader TB. Tujuan: Mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, supervisi, dan motivasi kader TB dalam penemuan kasus TB di wilayah kerja Puskesmas Plupuh II. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan responden seluruh kader TB yang terdiri atas 20 orang. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang menggali karakteristik responden, lama masa kerja, pengetahuan, sikap, supervisi, dan motivasi dalam penemuan kasus TB. Analisis univariat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi untuk memaparkan tingkat pengetahuan, sikap dan motivasi kader. Hasil: Seluruh responden dalam penelitian adalah perempuan, didominasi oleh lulusan SMA/sederajat (50%), berusia lebih dari 40 tahun (60%), dan ibu rumah tangga (80%). Mayoritas lama masa kerja responden sebagai kader TB ≥6 bulan (55%). Sebagian besar kader memiliki tingkat pengetahuan baik (75%), sikap yang positif (80%), supervisi yang baik (80%, serta motivasi yang baik untuk menemukan kasus TB (90%). Simpulan: Tingkat pengetahuan, sikap, supervisi, dan motivasi kader TB untuk menemukan kasus TB sebagian besar kader adalah baik. Meskipun demikian, upaya pemantauan dan pembinaan dari puskesmas, serta edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap kader TB penting untuk terus dilakukan guna meningkatkan motivasi kader. Kata Kunci: Tuberkulosis; Kader TB; Motivasi; Sikap; Supervisi