Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

PEMETAAN INFRASTRUKTUR JALAN PADA SENTRA PRODUKSI PERTANIAN DI WILAYAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA MULYADI, LISA ASTRIA MILASARI &
Kurva S : Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Sipil Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik dan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.904 KB) | DOI: 10.31293/teknikd.v8i2.5314

Abstract

Dalam upaya peningkatan perekonomian wilayah, maka Kabupaten Kutai Kartanegara saat ini mengembangkan sektor pertanian yang merupakan sebagai leading sektor wilayah. Tujuan penelitian ini menghasilkan penyebaran infrastrukur jalan pada sentra produksi pertanian pada salah satu sub sektor pertanian yakni perkebunan. Metode penelitian yang digunakan yaitu model ekonometeri dengan analisis regresi berganda, dengan variabel dependen yang digunakan adalah infrastruktur jalan, sedangkan variabel independen adalah ketersediaan lahan, luas lahan, tenaga kerja petani produktivitas, pemasaran, kondisi jalan, dan panjang jalan. Dari hasil pembahasan pada penelitian ini adalah bahwa tanaman kelapa sawit sebagai komoditas unggulan di Kabupaten Kutai Kartanegara dengan di dominasi oleh Kecamatan Batu Engau dengan luas areal 53.851 hektar, terendah di Kecamatan Muara Komam dengan luas areal 542,00 hektar. Luas perkebunan kelapa sawit yang diterbitkan oleh surat Hak Guna Usaha Perkebunan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara mencapai 75.975 hektar terdiri dari perkebunan kelapa sawit sebanyak 20.534 hektar di Kecamatan Tanjung Harapan. Untuk komoditas karet kakao sebanyak 8.382 hektar dan komoditasnya lainnya sebanyak 27.998 hektar. Hubungan konektivitas infrastruktur jalan dengan sentra produksi bersifat tidak menyeluruh, hal ini ditentukan oleh adanya infrastruktur lain seperti infrastruktur komunikasi, kelistrikan dan pelayanan transportasi. Kebijakan pembangunan infrastruktur didasarkan pada keterkaitan dengan manajemen infrastruktur, penataan infrastruktur dan integrasi baik dalam kegiatan ekonomi lokal maupun potensi.
KAJIAN BENTUK DASAR PERMUKIMAN KUMUH PADA KAWASAN PUSAT PERKOTAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA (STUDY OF THE BASIC FORM OF A SLUM SURPRISE IN URBAN CENTER AREA KUTAI KARTANEGARA DISTRICT) MILASARI, LISA ASTRIA
Kurva S : Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Sipil Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik dan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.904 KB) | DOI: 10.31293/teknikd.v8i1.4827

Abstract

Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki peningkatan fisik yang cepat. Hal ini menimbulkan adanya spot-spot area permukiman kumuh. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu menentukan delienasi kawasan permukiman kumuh perkotaan di Kabupaten Kutai Kartanegara secara spatial kawasan serta bentuk dasar permukiman kumuh pada lokasi studi sebagai acuan tipologi dalam pembangunan berkelanjutan. Pendekatan yang dilakukan ialah pendekatan rasionalistik karena penelitian ini didasarkan pada kebenaran yang didapatkan melalui fakta empirik. Berdasarkan analisis yang di dapat yaitu untuk delienasi kawasan permukiman kumuh perkotaan di Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu seluas 13,29 Ha dengan pembagian Desa Loa Kulu Kota memiliki luas kumuh 3,79 Ha, Desa Loh Sumber memiliki luas kumuh 5,31 Ha dan Desa Jembayan memiliki luas kumuh 4,19 Ha. Analisis bentuk dasar permukiman kumuh pada ketiga lokasi Desa bervariasi, yakni Desa Loa Kulu kota dan Desa Jembayan memiliki bentuk dasar empat persegi panjang yang dipengaruhi oleh pertumbuhan yang cenderung mengelompok, sedangkan pada Desa Loh Sumber memiliki bentuk dasar pita (memanjang), dipengaruhi oleh faktor tingkat pendapatan yang rendah.
PERENCANAAN FASHION CENTER DIKOTA SAMARINDA Prabowo, Taufik Sigit; Milasari, Lisa Astria; Huda, Khoirul
Jurnal Totem : Architecture, Environment, Region and Local Wisdom Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fashion Show activities in the city of Samarinda are quite often held, both single events and filler events. The development of clothing in the city of samarinda is currently still developing with the fashion show event that is often held in the city of samarinda as well as the existence of a vocational school in the field of Clothing and Fashion Agency. How to plan a Fashion Center with the concept of Eco-Tech Architecture focus on the principles of the Civic Symbolic. The purpose of this research is to create a Fashion Center in the city of samarinda to support the interests and talents of the people in the field of Fashion with the concept of Eco-Tech architecture focusing on the principles of Civic Symbolis. The method used to achieve goals and objectives consists of primary data and secondary data. The results of the discussion in this study are that the Fashion Center planning using Eco-Tech architectural concepts is focused on the Civic Symbolic principle by adopting a form of dayak shield which is emphasized on the building facade as a point entrance. Analysis of the size of the room with a total area of m², KDH, KDB, with a total of 26 rooms, for the main hall of the exhibition hall and modeling classrooms, site analysis was selected on Jalan M. Yamin, Kelurahan Gunung Kelua. The concept of composition uses axial, the concept of landscape uses formations from fashion. Keyword : Planning, Fashion Center, Eco-Tech
PERENCANAAN GEDUNG SENI LUKIS DI KOTA SAMARINDA Setiawan, Arta Iman; Milasari, Lisa Astria; Riza, Ahmad
Jurnal Totem : Architecture, Environment, Region and Local Wisdom Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Painting is one of two dimensions of art that is rarely found by the public. Samarinda has a variety of painting communities, including mural painting, graffiti painting and typographic painting. The background of this writing is due to the community's need to be able to know and learn about mural painting, graffiti and typography as well as providing facilities for the painting community in Samarinda City. The formulation of the problem in this study is how to plan the Painting Building in Samarinda City with a hybrid architecture approach to the building. So that the purpose of this research is to plan the Painting Building in Samarinda City which has complete painting facilities with a Hybrid Architecture approach to the building. Making this research using data collection methods with field observations and literature studies that support the theory of problem solving. The method used in this research is descriptive research methods and analytical research methods, descriptive research methods are primary data and secondary data, for the analysis method is a space program analysis, site analysis and analysis with a hybrid architecture approach with 3 stages namely, ectetic, manipulation, and merging. From the results of the discussion in the form of a total amount of space equal to KDB of 4,896 m2 and KDH of 11,424 m2, the land requirement used is 16,320 m2, for selected locations located on Jalan Kadrie Oening kec. Samarinda Ulu with a score of 14. In the analysis and concept emphasis is prioritized on building facades with basic shapes of circles and squares.Keywords: painting, building, hybrid
Perencanaan Wisata Samarinda Park Setiawan, Dodi Dwi; Milasari, Lisa Astria; Mudrajad, Dimas Bintang
Jurnal Totem : Architecture, Environment, Region and Local Wisdom Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : LPPM Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wisata merupakan suatu kegiatan bepergian ke suatu tempat yang memiliki daya tarik wisata untuk menikmati suatu daya tarik yang disajikan pada tempat wisata. Di Kota Samarinda sendiri memiliki potensi objek wisata dan budaya yang beraneka ragam. Setiap daerah di Kota Samarinda mempunyai karakteristik dan keindahan tersendiri yang perlu di kembangkan dan dilestarikan sebagai objek wisata. Bagaimana Perencanaan Wisata Samarinda Park dengan Konsep Lanskap. Tujuan penelitian ini untuk mendirikan sebuah tempat wisata di Kota Samarinda untuk menambah tempat wisata di Kota Samarinda dengan konsep Lanskap yang dilengkapi penunjang kegiatan wisata. Pada metode yang digunakan untuk mencapai tujuan dan sasaran yaitu menggunakan data primer dan data sekunder. Untuk hasil dari penelitian ini adalah perencanaan Wisata Samarinda Park menggunakan konsep Lanskap Soft Material dan Hard Material. Pada analisa besaran ruang untuk keseluruhan dengan total 95.000 m², KDH 66.500 m², KDB 28.500 m², dengan jumlah ruang 25 ruang, untuk ruang utama pada perencanaan ini adalah ruang pameran, untuk analisa site terpilih berada di Jalan Ringroad, Kecamatan Samarinda Ulu. Konsep gubahan massa bangunan menggunakan secara linear , konsep lanskap menggunakan bentukan dari berbagai macam suku di Kota Samarinda.
ANALISIS KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR JALAN PADA SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN PASER MILASARI, LISA ASTRIA
Kurva S : Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Sipil Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Teknik dan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.904 KB) | DOI: 10.31293/teknikd.v9i1.6054

Abstract

Kondisi sektor pertanian di Kabupaten Paser saat ini terus berkembang.Mengingat kontribusi masing-masing lapangan usaha terhadap nilai nominal PDRB, pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh sektor dominan yaitu pertanian dengan nilai 11,52 persen terhadap nilai total PDRB. Oleh karena itu, setidaknya hal yang perlu dilakukan untuk melakukan pengembangan sentra pertanian tersebut, yaitu memetakan lokasi dan infrastruktur jalan pada kawasan sentra produksi pertanian. Luas lahan pertanian Kabupaten Paser adalah 1090,380 hektar, yang terdiri dari 13,729 hektar lahan sawah dan 1076,651 hektar lahan bukan sawah. Sedangkan, luas lahan bukan pertanian kabupaten paser adalah sebesar 69,934 hektar. Pada sub sektor perkebunan didominasi perkebunan kelapa sawit sebanyak 20,534 hektar di Kecamatan Tanjung Harapan. Sementara itu, untuk komoditas karet kakao sebanyak 8,382 hektar. Konektivitas kebutuhan infrastruktur jalan dengan sentra produksi bersifat tidak menyeluruh, mengingat kondisi jalan diKabupaten Paser sebagian besar rusak.
Analisis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh di Desa Loh Sumber Kabupaten Kutai Kartanegara Lisa Astria Milasari; Faizal Baharuddin; Rusdi Doviyanto
Cantilever: Jurnal Penelitian dan Kajian Bidang Teknik Sipil Vol 10 No 1 (2021): Cantilever
Publisher : Department of Civil Engineering and Planning, Faculty of Engineering, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1981.204 KB) | DOI: 10.35139/cantilever.v10i1.83

Abstract

Population growth is a high primary need, one of which is the need for housing. The existence of slum settlements in the Kutai Kartanegara Regency has an indication of social and environmental problems. From the results of the location justification that the densest slum area is in Loh Sumber Village in RT. 02 and RT. 03 with a land area of ​​5.31 hectares. This study aims to provide input through the concept of improving the quality of slum settlements, with the research approach used is a rationalistic approach, based on truth. The research method is in the form of a qualitative descriptive study, with the answer to an ongoing problem. The research indicators and variables are (1) the physical condition of the building, with the variables of building density and building quality; and (2) The condition of facilities and infrastructure, with variables of road environmental quality, environmental drainage, quality of drinking water network, solid waste management, quality of wastewater and sanitation, and public street lighting. The results of the discussion are the concept of rejuvenation in the form of the use of building roof materials, and the use of wood types as building materials with strong resistance to air, repair of environmental roads with concrete and paving blocks, by changing the direction of the directions. as a street name marker, improve the quality and quantity of the system. clean water, manufacture of wastewater from IPAL / IPLT, determine the location of TPS, and public street lighting. The need for local government cooperation in implementing community needs and involving the active role of the community in maintaining a clean and safe residential environment.
Pemetaan Infrastruktur Jalan Pada Sentra Produksi Pertanian di Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara Lisa Astria Milasari; Mulyadi Mulyadi
Kurva S : Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Sipil Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.123 KB) | DOI: 10.31293/teknikd.v9i2.6252

Abstract

Tujuan penelitian ini menghasilkan penyebaran infrastrukur jalan pada sentra produksipertanian pada salah satu sub sektor pertanian yakni perkebunan. Metode penelitian yangdigunakan yaitu model ekonometeri dengan analisis regresi berganda, dengan variabeldependen yang digunakan adalah infrastruktur jalan, sedangkan variabel independen adalahketersediaan lahan, luas lahan, tenaga kerja petani produktivitas, pemasaran, kondisi jalan,dan panjang jalan. Dari hasil pembahasan pada penelitian ini adalah bahwa tanaman kelapasawit sebagai komoditas unggulan di Kabupaten Kutai Kartanegara dengan di dominasi olehKecamatan Batu Engau dengan luas areal 53.851 hektar, terendah di Kecamatan MuaraKomam dengan luas areal 542,00 hektar. Luas perkebunan kelapa sawit yang diterbitkan olehsurat Hak Guna Usaha Perkebunan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara mencapai75.975 hektar terdiri dari perkebunan kelapa sawit sebanyak 20.534 hektar di KecamatanTanjung Harapan. Untuk komoditas karet kakao sebanyak 8.382 hektar dan komoditasnyalainnya sebanyak 27.998 hektar. Hubungan konektivitas infrastruktur jalan dengan sentraproduksi bersifat tidak menyeluruh, hal ini ditentukan oleh adanya infrastruktur lain sepertiinfrastruktur komunikasi, kelistrikan dan pelayanan transportasi. Kebijakan pembangunaninfrastruktur didasarkan pada keterkaitan dengan manajemen infrastruktur, penataaninfrastruktur dan integrasi baik dalam kegiatan ekonomi lokal maupun potensi.
Kajian Bentuk Dasar Permukiman Kumuh Pada Kawasan Pusat Perkotaan Kabupaten Kutai Kartanegara Lisa Astria Milasari
Kurva S : Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Sipil Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.073 KB) | DOI: 10.31293/teknikd.v9i1.6250

Abstract

Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki peningkatan fisik yang cepat. Halini menimbulkan adanya spot-spot area permukiman kumuh. Adapun tujuan daripenelitian ini yaitu menentukan delienasi kawasan permukiman kumuh perkotaandi Kabupaten Kutai Kartanegara secara spatial kawasan serta bentuk dasarpermukiman kumuh pada lokasi studi sebagai acuan tipologi dalam pembangunanberkelanjutan. Pendekatan yang dilakukan ialah pendekatan rasionalistik karenapenelitian ini didasarkan pada kebenaran yang didapatkan melalui fakta empirik.Berdasarkan analisis yang di dapat yaitu untuk delienasi kawasan permukimankumuh perkotaan di Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu seluas 13,29 Ha denganpembagian Desa Loa Kulu Kota memiliki luas kumuh 3,79 Ha, Desa Loh Sumbermemiliki luas kumuh 5,31 Ha dan Desa Jembayan memiliki luas kumuh 4,19 Ha.Analisis bentuk dasar permukiman kumuh pada ketiga lokasi Desa bervariasi, yakniDesa Loa Kulu kota dan Desa Jembayan memiliki bentuk dasar empat persegipanjang yang dipengaruhi oleh pertumbuhan yang cenderung mengelompok,sedangkan pada Desa Loh Sumber memiliki bentuk dasar pita (memanjang),dipengaruhi oleh faktor tingkat pendapatan yang rendah
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Lokasi Ruko di Kota Malang Lisa Astria Milasari
Kurva S : Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Sipil Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.673 KB) | DOI: 10.31293/teknikd.v6i1.4183

Abstract

Kebutuhan lahan di kawasan perkotaan semakin meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk, memunculkan pertambahan fungsi lahan pada kawasan komersial yang berbentuk ruko (rumah-toko) dengan menawarkan konsep mixed use. Penelitian ini diharapkan dapat memperoleh lokasi yang potensial untuk ruko baru dengan metode konsep analisis faktor dan analisis AHP. Studi ini menunjukkan bahwa kriteria penentuan lokasi didominasi kriteria lokasi, sosial, ekonomi, kebijakan, bangunan, fisik dan transportasi. Dari hasil analisis keseluruhan, di ketahui nilai eigen vector untuk nilai rata-rata kriteria yaitu lokasi 0,40 , sosial 0,27, ekonomi 0,09, bangunan 0,07, kebijakan 0,07, fisik 0,06 dan transportasi sebesar 0,04. Selanjutnya dari prioritas lokasi, lokasi yang memiliki nilai ranking sebesar 9,16 berada di kecamatan Kedungkandang dibandingkan beberapa kecamatan lainnya. Hal ini berkaitan dengan pengembangan jalan lingkar timur Malang-Pandaan diwilayah studi.