Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS JARINGAN JALAN DI WILAYAH KOTA SAMARINDA DENGAN MENGGUNAKAN PETA DIGITAL Endayani, Sri
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 15, No 1 (2016): Maret
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v15i1.1788

Abstract

Sistem Informasi Geografis Jaringan Jalan Di Wilayah Kota Samarinda Dengan Menggunakan Peta Digital. Dalam teknologi jaringan jalan, khususnya teknologi informasi dapat diterapkan untuk semua bidang kehidupan, dalam perkembangan teknologi, teknologi informasi dapat digunakan sebagai sarana informasi untuk jaringan jalan utama dalam bentuk sistem informasi geografis sehingga memudahkan untuk pengguna sistem untuk mengetahui kondisi jaringan jalan.Penelitian ini menggunakan program yang datang dengan skrip pemrograman Autodesk Peta untuk menerapkan jaringan sistem informasi geografis jalan di kelurahan Karang Mumus Kecamatan Samarinda Kota menggunakan peta digital.Sistem informasi geografis dirancang dan dibuat dalam penelitian ini terbukti dapat menampilkan semua informasi pada jaringan jalan di mana data yang diambil dari lapangan dan PU.Kota Samarinda 
Pemetaan Kelurahan Pasar Pagi Kota Samarinda Dengan menggunakan Autodesk Map Stefano, Andrew; Endayani, Sri
Journal of Geomatics Engineering, Technology, and Science Vol. 1 No. 1 (2022): September 2022
Publisher : P3KM Politani Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/gets.v1i1.2

Abstract

Pesatnya pertumbuhan Kota Samarinda mempengaruhi struktur kota, maka peta kota yang digunakan harus di up to date agar objek baru yang belum tampak di peta bisa terlihat. Peta up to date diperlukan untuk melihat perkembangan kota Samarinda saat ini. Global Positioning System (GPS) dibutuhkan untuk menggambar objek baru yang belum tergambar di peta. Tujuan penelitian ini adalah membuat peta jaringan jalan di Kota Samarinda merupakan salah satu peta yang sering digunakan untuk mendapat informasi lokasi, nama jalan, panjang dan jarak ditempuh pada suatu wilayah. Alat yang digunakan membuatkan peta jaringan jalan di Kota Samarinda adalah GPS Garmin 60 CSX. GPS adalah alat untuk mencari titik koordinat jaringan jalan yang belum tergambar di peta. Penentuan titik koordinat, GPS menerima sinyal dari satelit GPS. Metode yang digunakan dalam menggambar jaringan jalan di Kota Samarinda dilakukan dua tahapan yaitu proses pengumpulan data dan menggambar peta jaringan jalan dengan software Autodesk Map. Proses pengambilan data jaringan jalan dilakukan dengan survei menggunakan GPS. Setelah itu data diolah di komputer dengan menggunakan software Map Source dan Autodesk Map 2008. Survei jaringan jalan berguna untuk mengetahui titik koordinat jaringan jalan yang belum terlihatdi peta. Pada proses penggambaran dapat meng-cross check koordinat dasar yang berasal BIG. Hasil penelitian ini adalah peta up to date yang menginformasikan lokasi, jaringan jalan dan pembangunan yang ada di Kota Samarinda.
Studi Tentang Pemodelan Bangunan Ditinjau Dari Aspek Teknis (Studi Kasus: Bangunan di Daerah Tropis) Stefano, Andrew; Endayani, Sri
Journal of Geomatics Engineering, Technology, and Science Vol. 1 No. 2 (2023): March 2023
Publisher : P3KM Politani Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/gets.v1i2.14

Abstract

Penyebab pemanasan global adalah meningkatnya emisi CO2 di atmosfer. Kondisi ini menyebabkan bumi semakin panas dan mempengaruhi kehidupan di masa yang akan datang, es di daerah kutub mencair, permukaan laut naik setiap tahun, hingga terciptanya badai angin. Kondisi lingkungan seperti ini dapat membahayakan generasi di masa yang akan datang. Pemakaian listrik dari pembangkit berbahan bakar menggunakan fosil, merupakan salah satu penyebab terjadinya pemanasan global, karena dapat meningkatkan emisi CO2. Bangunan yang didesain tidak memperhitungkan pemakaian listrik, merupakan salah satu kontribusi dalam perusak lingkungan. Kebutuhan listrik tidak dapat dihindari karena pesatnya perkembangan teknologi. Pengaruh iklim luar daerah tropis yang panas berpengaruh ke dalam bangunan, menyebabkan beban pendinginan semakin besar. 40-50% energi listrik dalam bangunan dibutuhkan untuk proses pendinginan ruang (Air Conditioner), presentasi ini akan semakin besar kalau iklim di luar semakin panas. Usaha penghematan listrik pada skala bangunan dengan cara mentraitment konfigurasi arsitekturnya. Penyebab panas pada bangunan 80% berasal dari luar bangunan dengan mempertimbangkan desain sistem penerangan, pendinginan dan kulit bangunan. Dapat mencapai 70% pengurangan penggunaan listrik dengan penstimulasian antara model bangunan yang respond dan tidak terhadap lingkungan. Lebih hemat lagi 30-40% bila desain bangunan melibatkan penggunaan unsur tanaman dan air. Penelitian menegaskan bahwa aspek desain bangunan sangat berpengaruh terhadap penggunaan energi listrik, dan berkontribusi pada kepedulian terhadap pemanasan global dunia.
Pembuatan Peta Batas Wilayah Kelurahan Pelabuhan Kecamatan Samarinda Kota Stefano, Andrew; Endayani, Sri
Journal of Geomatics Engineering, Technology, and Science Vol. 2 No. 1 (2023): September 2023
Publisher : P3KM Politani Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/gets.v2i1.27

Abstract

The practical science of Geodesy is making maps of large or small parts of the earth's surface. The City of Samarinda currently has the problem of not having a city map for city government officials or local residents. The absence of a city map makes it difficult for city officials and the public to find out information on sub-district boundaries and land use in the Pelabuhan Subdistrict area, the District of Samarinda Kota. To create a map of the boundaries of the Pelabuhan Subdistrict above, a survey was carried out using a handheld GPS to surround and identify the boundaries of the Pelabuhan Subdistrict according to the direction of one of the District of Samarinda Kota officials who was very knowledgeable about the conditions in the field. The creation of the Pelabuhan Subdistrict boundary map was carried out through a digitization process in the QGIS application by displaying corrected satellite imagery. Through the QGIS application, digitization is carried out according to the conditions and conditions at the location, by paying attention to the appearance of the earth on satellite images of the City of Samarinda. The objects digitized in this process are the boundaries of the Pelabuhan Subdistrict, the District of Samarinda Kota, and public facilities. Apart from that, interpretation was carried out and it was found that land use in the District of Samarinda Kota, the City of Samarinda includes green open space, city utilities and built-up land. Land use in the form of trade and service centers is almost evenly distributed throughout the District of Samarinda Kota.
Pemetaan Topografi di Area Perkebunan Kelapa Sawit Wanasari, Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur : Topography Mapping in The Palm Oil Plantation Area of Wanasari, Muara Wahau Subdistrict, Kutai Timur District, East Kalimantan Province Andrew Stefano; Endayani, Sri
Jurnal Loupe Vol 19 No 01 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Jurusan Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v19i01.2419

Abstract

Pemetaan merupakan bagian pekerjaan yang sangat penting pada bidang pembangunan, khususnya di zaman modern ini. Pemetaan yang akurat dan baik akan menghasilkan data-data yang baik pula, sehingga dapat dijadikan sebagai acuan dalam bidang pembangunan baik dalam skala kecil, menengah maupun besar. Oleh karena itu, dalam melaksanakan pemetaan hendaknya menggunakan alat yang mampu mengaplikasikan teknik-teknik pengukuran yang benar. Total station merupakan salah satu alat yang digunakan dalam pemetaan tersebut. Total station merupakan alat digital yang mampu mengukur jarak dan sudut secara sekaligus dan dapat merekam data secara elektronik. Pemetaan ini bertujuan untuk memetakan suatu bidang tanah dengan output yang dihasilkan berupa peta topografi di area perkebunan kelapa sawit Wanasari Kecamatan Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur. Metode pengukuran menggunakan alat Total Station Sokkia Tipe CX 103 dengan menggunakan prisma dan pengolahan data menggunakan software PC-CDU, SOKKIA Link SOKKIA Tools, dan Land Dekstop. Hasil pengukuran didapatkan data elevasi permukaan tanah asli dengan luas 230,64 Ha. Titik terendah permukaan tanah berada pada titik P9 dengan elevasi 2,01 m. Hal ini disebabkan pada daerah tersebut merupakan daerah rawa-rawa. Sedangkan elevasi tertinggi permukaan tanah berada pada titik Bench Mark (BM) dengan Elevasi 3,00 m. Hal ini disebabkan pada daerah tersebut merupakan permukaan tanah yang berbukit.
Evaluation of Surface Carbon Model Based on GIS and Remote Sensing in Kendari City Working Area Endayani, Sri; Mahmud; Andrew Stefano
JURNAL AGRIMENT Vol. 10 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/jurnalagriment.v10i1.3270

Abstract

This study aims to evaluate the surface carbon stock estimation model in Kendari City working area using Geographic Information Systems (GIS) and remote sensing approaches. Spatial analysis was carried out using Sentinel-2A satellite imagery with a resolution of 10 meters per pixel, employing the vegetation index method as the primary indicator for estimating carbon stocks. Field data were used as reference and validation for image interpretation results, which were processed using spatial statistical methods to produce an accurate and reliable surface carbon distribution model. The research findings indicate that the Kendari City area has a significantly varied distribution of carbon stocks, with values ranging from low to high at 203.669 tons of carbon per pixel. Areas with high vegetation cover, such as urban forests and green open spaces, exhibited higher carbon concentrations compared to settlement areas and densely urbanized regions. Model evaluation conducted through field validation methods revealed a high correlation between model predictions and actual field conditions. This research demonstrates that the integration of GIS and remote sensing is effective for rapidly and accurately mapping and evaluating potential surface carbon stocks. Spatial information about carbon reserves is crucial as a basis for formulating sustainable environmental management policies and climate change mitigation strategies in Kendari City. The results of this study recommend wider adoption of this method to support spatial data-based environmental management in other regions across Indonesia
Karakteristik Biofisik Ruang Terbuka Hijau Pada Hutan Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur Endayani, Sri; Sadono, Ronggo; Kusumandari, Ambar; Hartono, Hartono
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Vol 9 No 4 (2019): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Publisher : Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, IPB (PPLH-IPB) dan Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, IPB (PS. PSL, SPs. IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpsl.9.4.977-985

Abstract

Population growth and economic activity always require space. Physical, social and economic composition always changes due to spatial land use. Changes in spatial land use that do not take into account the biophysical balance will result in natural disasters. Urban problems in the use of space result in the disturbance of the harmony between human and the nature. The economy is improving, but the nature is suffering from damages. Green open space is the right solution. This research’s objective is to determine the biophysical characteristics (soil characteristics, stand potential, slope and rainfall) of the urban forests in Samarinda. The results show the class of clay texture, acid soil pH, low organic matter and gray brown color. The urban forests in Samarinda are dominated by species of Jati (Tectona grandis), Jati Putih (Mangifera indica), Mahoni (Swietenia macrophylla), Jambu (Anacardium occidentale), Jambu Batu (Psidium guajava), Kayu Jawa (Lannea grandis), Gmelina arborea, Angsana (Pittocarpus indicus), Bitti (Vitex cofassus), Trembesi (Samania samania), Morinda citrifolia and Kapuk (Ceiba Pentandra), hilly slopes, rather steep altitude range of 16-65 mdpl and an average rainfall of 1 095.9 mm/year.
Pelatihan Peningkatan Keterampilan Survei Pemetaan dengan Global Positioning System di Sekolah Menengah Kejuruan Samarinda Endayani, Sri; Fathiah, Fathiah; Rosanti, Ida; Stefano, Andrew
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 2 (2024): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.10.2.259-271

Abstract

The city of Samarinda plays a vital role as the main contributor to the country's foreign exchange through the coal mining and oil palm plantation sectors. Thanks to this region's high-calorie coal content, Samarinda is often the centre of land disputes. This service activity aims to provide counselling and training regarding geographic information systems to Vocational High School (SMK) students in Samarinda. Global Positioning System (GPS) technology plays a vital role in this program, considering its ability to determine location coordinates on the Earth's surface. This training introduces Garmin GPS to students, covers its features and functions, and explores student responses to the training material. The methodology includes counselling and direct practice in the field, with students' understanding and perceptions evaluated through pre-tests and post-tests. The evaluation results show that the training program increased participants' understanding, skills and acceptance of mapping concepts. It was also noted that there was a decline in student enthusiasm and participation after the training. The geographical conditions of Samarinda, characterized by wide rivers, swamps, hills, ravines, and a fluctuating climate, add to the challenges in collecting coordinate point data. Therefore, intensive mentoring is an essential key to ensuring the sustainability and effectiveness of this program in the future.
Pemetaan Wilayah Kelurahan Karang Mumus Kota Samarinda Menggunakan Autodesk Map Andrew, Andrew Stefano; Endayani, Sri; Fathiah
Poltanesa Vol 23 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : P3KM Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/tanesa.v23i1.1056

Abstract

Pesatnya pertumbuhan fisik kota Samarinda mempengaruhi struktur kota dengan adanya ruas jalan baru yang belum tergambar dalam peta. Perlu adanya peta jaringan jalan yang akurat untuk menggambar hal tersebut diperlukan sebuah alat sederhana berupa Global Positioning System (GPS). Tujuan penelitian adalah pembuatan peta batas wilayah administrasi Kelurahan Karang Mumus dan jaringan jalan. Metode penelitian yang digunakan tumpang susun data peta dasar Badan Informasi Geospatial dengan data survei GPS Garmin 76CSx di lapangan, dilakukan dua tahapan yaitu, data sekunder berupa peta wilayah kota Samarinda BAPPEDA Kota. Data primer dilakukan pengambilan titik koordinat peta batas wilayah administrasi dan jaringan jalan Kelurahan Karang Mumus. Dan melakukan proses tumpang susun semua data jaringan ruas jalan dari GPS ditransfer ke komputer kemudian diproses dengan Map Source dan Autodesk Map 2004. Selanjutnya proses drawing dilakukan mulai dari kalibrasi GPS, batas administrasi, dan jaringan jalan diolah dengan menggunakan Microsoft Excel sebagai crosscheck koordinat di lapangan. Data di ekspor ke program Autodesk Map di overlay dengan peta dasar dan citra Quick bird. Hasil penelitian menunjukkan peta wilayah administrasi Kelurahan Karang Mumus dari BAPPEDA Kota Samarinda berbeda dengan hasil survei lapangan dan tumpang susun. Di sebabkan adanya perbedaan peta wilayah administrasi dengan titik patok koordinat di lapangan Kelurahan Karang Mumus.
Enhancing Geographic Information System Skills through Boundary Mapping Training at Pesantren Rahmatullah, Lempake, Samarinda Stefano, Andrew; Endayani, Sri
Poltanesa Vol 25 No 1 (2024): June 2024
Publisher : P3KM Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/tanesa.v25i1.2990

Abstract

This program designed to enhance the skills and knowledge of students and teaching staff at Pesantren Rahmatullah (Islamic boarding school) regarding the use of Geographic Information System (GIS) technology in boundary mapping. The initiative was launched recognizing the importance of understanding territorial boundaries in the context of natural resource management, development planning, and disaster mitigation in the surrounding areas. The training includes a series of theoretical sessions and field practices. The first stage involves learning how to gather coordinate points in the field using the Garmin 60 CSX GPS device. The second stage focuses on field data processing and coordinate data correction, covering basic GIS knowledge, introduction to GIS software, and usage of Autodesk Map software and Arc GIS 10.8. The third stage is the scaled printing of processed field data. The duration of the training is one semester, following the curriculum set by the Rahmatullah Islamic boarding school. This training aims to equip participants with the necessary skills to produce accurate and informative boundary maps, which will later serve as tools for decision-making and strategic planning at Rahmatullah Lempake Islamic boarding school in Samarinda. Additionally, this activity also aims to enhance the boarding school’s awareness and capacity in utilizing geographic information technology for educational and environmental management purposes.