Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENINGKATAN KAPASITAS KADER DALAM UPAYA PENEMUAN DINI KASUS STUNTING PADA ANAK MELALUI DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG PADA ANAK DI RW 12 KELURAHAN KAPUK KECAMATAN CENGKARENG JAKARTA BARAT Widia Sari; Ety Nurhayati; Mira Asmirajanti; Budi Mulyana; Melati Putri Kurnia; Listia Handayani; Michele Valensia Tapilatu; Fitri Nadiya; Virly Virda Verlina; Sherly Kalalo; Sonia; Cesilia; Juita Amaral; Clara Maria de Jesus Aparicio; Rio Ardiyah Situmorang; Muhammad Rizki Rafliyanto
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2022)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.526 KB) | DOI: 10.31949/jb.v3i4.3335

Abstract

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hal yang berbeda dan saling mempengaruhi satu yang lainnya yang perlu dipantau secara khusus dan berkala terutama pada lima tahun pertama. Pemantauan ini dapat dilakukan oleh orang tua ataupun oleh kader posyandu dan petugas kesehatan melalui upaya deteksi dini tumbuh kembang baik secara manual ataupun berbasis aplikasi. Penggunaan aplikasi tentunya akan memudahkan orang tua dan kader dalam hal pemantauan. Salah satu aplikasi yang direkomendasikan adalah PrimaKu yang dikeluarkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia. Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, dilakukan pengukuran kemampuan kader terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan anak sebelum dan sesudah kegiatan serta mentoring penggunaan aplikasi PrimaKu kepada kelompok sasaran kader posyandu sebanyak 42 kader. Hasil kegiatan didapatkan pengetahuan kader sudah cukup baik baik sebelum dan sesudah dilakukan mentoring. Selama mentoring penggunaan aplikasi PrimaKu, kader posyandu antusias dan mampu menggunakan aplikasi PrimaKu. Dengan pemahaman yang baik dan mampu menggunakan aplikasi PrimaKu tersebut, diharapkan para kader dapat mensosialisasikan penggunaan aplikasi PrimaKu pada orang tua sehingga orang tua dapat melalukan monitoring mandiri dirumah terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Desa Tanggap Darurat Melalui Pemeriksaan Kesehatan dan Edukasi Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Bencana di Ciherang Pacet Cianjur Jawa Barat Budi Mulyana; Rian Adi Pamungkas; Abdurrasyid Abdurrasyid
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 3 No 2 (2023): JAMSI - Maret 2023
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.679

Abstract

Tanggap darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan ketika bencana terjadi yang bertujuan untuk meminimalkan dampak dari bencana dan pemulihan dari bencana. Kegiatan dapat berupa pemeriksaan rutin Kesehatan dan edukasi Kesehatan. Pelaksanaan yang baik dan terorganisir dari setiap fase bencana akan meminimalkan dampak bencana dan mempercepat pemulihan pasca bencana. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah mengoptimalkan Kesehatan masyarakat dan pengetahuan dalam penatalaksanaan kegawatdaruratan. Metode pelaksanaan melalui 4 tahap; 1) tahap kordinasi; 2) tahap sosialisasi; 3) tahap pelaksanaan; dan 4) tahap evaluasi. Hasil yang didapatkan adalah terdapat 15 tenda pengungsi dengan jumlah pengungsi 358 orang yang didominasi dewasa dan anak-anak di Ciherang, Pacet, Cianjur, Jawa Barat. Masalah Kesehatan yang ditemukan adalah ISPA, gastritis, hipertensi, penyakit kulit, diare, dan Diabetes Melitus. Evaluasi kegiatan yaitu masalah Kesehatan korban selama tanggap darurat teratasi dengan pemberian pelayanan Kesehatan dan pengetahuan korban meningkat dalam penatalaksanaan kegawatdaruratan bencana. Selain dari itu perlu direkomendasikan dalam pendirian mandi cuci kakus darurat dan akses air bersih.
Pelatihan Kegawatdaruratan Dalam Upaya Meningkatkan Kesiapan Menghadapi Situasi Gawat Darurat di Tengah Kerumunan Masa Budi Mulyana; Anita Sukarno; Tri Maharani; Rachmadin Ismail; Ulfa Rahayu; Rina Nurjanah; Ihsan Rezki Armanda; Novia Rahmawati; Nita Amelia; Siti Juleha; Della Fithria Khairunnisa; Lisa Amelia
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i1.7392

Abstract

Kondisi kerumunan seperti konser musik dan pertandingan rentan terhadap berbagai potensi keadaan gawat darurat yang menimbulkan risiko signifikan terhadap keselamatan masyarakat. Kondisi gawat darurat tidak dapat diprediksi sehingga setiap anggota masyarakat harus mampu memberikan pertolongan. Keberhasilan pasien tertolong bergantung pada keberhasilan pada setiap tahapan SPGDT termasuk bagaimana peserta memberikan pertolongan pertama sebelum petugas kesehatan terampil datang. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dalam menghadapi kondisi gawat darurat ditengah kerumunan. Metode yang digunakan adalah pelatihan dengan pendekatan ceramah dan demonstrasi 4 keterampilan kepada 40 peserta yang terdiri mahasiswa dan pegawai Universitas Esa Unggul serta peserta umum. Keterampilan yang diberikan yaitu bantuan hidup dasar, pertolongan luka dan perdarahan, pertolongan pada fraktur, dan proses evakuasi. Hasil pengabdian masyarakat ini didapatkan bahwa pengetahuan meningkat dari rata-rata 50.2 menjadi 74.8. Untuk pengetahuan dan keterampilan jangka panjang, peserta dibekali video keterampilan dan buku saku. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini memberikan kepuasan kepada peserta, dimana peserta memberikan skor rata-rata 7 (0-10). Pelatihan kegawatdaruratan ini efektif dalam meningkatkan kesiapan melalui peningkatan pengetahuan
Pemberdayaan Siswa SMAN 12 Kabupaten Tangerang Melalui Pelatihan Kegawatdaruratan dalam Upaya Meningkatkan Kesiapan Menghadapi Situasi Gawat Darurat Sehari-hari Budi Mulyana; Mayliana Perangin Angin; Vevi Sustria Damanik; Ayu Retno Susanti; Fauzan Habibi Rahman; Khoirul Anam; Enggar Pamungkas Utami
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 4 No 1 (2024): JAMSI - Januari 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.1035

Abstract

Di dunia yang serba cepat dan sering tidak dapat diprediksi saat ini, pentingnya kesiapan dalam menghadapi keadaan gawat darurat tidak dapat pungkiri. Kejadian gawat darurat dapat terjadi kapan dan dimana saja. Keberhasilan pasien tertolong bergantung pada keberhasilan pada setiap tahapan SPGDT termasuk bagaimana siswa memberikan pertolongan sebelum petugas kesehatan terampil datang. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa dalam menghadapi kondisi gawat darurat sehari-hari. Metode yang digunakan adalah pelatihan dengan pendekatan ceramah, focus group discussion dan demonstrasi 4 keterampilan kepada 29 siswa SMAN 12 Kabupaten Tangerang selama 1 hari. Keterampilan yang diberikan yaitu bantuan hidup dasar, pertolongan tersedak, pertolongan luka dan perdarahan, dan proses evakuasi korban. Hasil pengabdian masyarakat ini didapatkan bahwa pengetahuan siswa meningkat signifikan dari rata-rata 66.9 menjadi 87.9.. Untuk pengetahuan jangka panjang, siswa dibekali video keterampilan dan buku saku penangan kegawatdaruratan sehari-hari. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini memberikan kepuasan kepada mitra, dimana mitra memberikan skor rata-rata 7.5 (0-10). Pelatihan Pertolongan Kegawatdaruratan ini efektif dalam meningkatkan pengetahuan siswa.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KESEHATAN KORBAN BENCANA GEMPA CIANJUR JAWA BARAT Abdurrasyid Abdurrasyid; Rian Adi Pamungkas; Budi Mulyana; Sri Teguh Rahayu; Evi Medina Oktavia
Jurnal Abdimas Bina Bangsa Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Abdimas Bina Bangsa
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/jabb.v5i1.935

Abstract

Earthquakes are genuine disasters that occur due to the movement of the earth's plates, causing vibrations and even shaking. One of the impacts that occurred from the earthquake disaster in Cianjur Regency was the health care for the victims. Community empowerment in health care needs to be carried out as an effort to speed up health care for disaster victims in Cianjur Regency. The method for implementing empowerment is through 5 stages; 1) preparatory stage; 2) assessment stage; 3) activity planning stages; 4) implementation stages; and 5) termination stage. Empowerment activities speed up the community in collecting information on problem conditions and handling them. Volunteer officers who are members of the empowerment team for handling disaster victims need to have special emergency skills, wound care, and survival and safety skills
Pelatihan Kegawatdaruratan Dalam Upaya Meningkatkan Kesiapan Menghadapi Situasi Gawat Darurat di Tengah Kerumunan Masa Budi Mulyana; Anita Sukarno; Tri Maharani; Rachmadin Ismail; Ulfa Rahayu; Rina Nurjanah; Ihsan Rezki Armanda; Novia Rahmawati; Nita Amelia; Siti Juleha; Della Fithria Khairunnisa; Lisa Amelia
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i1.7392

Abstract

Kondisi kerumunan seperti konser musik dan pertandingan rentan terhadap berbagai potensi keadaan gawat darurat yang menimbulkan risiko signifikan terhadap keselamatan masyarakat. Kondisi gawat darurat tidak dapat diprediksi sehingga setiap anggota masyarakat harus mampu memberikan pertolongan. Keberhasilan pasien tertolong bergantung pada keberhasilan pada setiap tahapan SPGDT termasuk bagaimana peserta memberikan pertolongan pertama sebelum petugas kesehatan terampil datang. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dalam menghadapi kondisi gawat darurat ditengah kerumunan. Metode yang digunakan adalah pelatihan dengan pendekatan ceramah dan demonstrasi 4 keterampilan kepada 40 peserta yang terdiri mahasiswa dan pegawai Universitas Esa Unggul serta peserta umum. Keterampilan yang diberikan yaitu bantuan hidup dasar, pertolongan luka dan perdarahan, pertolongan pada fraktur, dan proses evakuasi. Hasil pengabdian masyarakat ini didapatkan bahwa pengetahuan meningkat dari rata-rata 50.2 menjadi 74.8. Untuk pengetahuan dan keterampilan jangka panjang, peserta dibekali video keterampilan dan buku saku. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini memberikan kepuasan kepada peserta, dimana peserta memberikan skor rata-rata 7 (0-10). Pelatihan kegawatdaruratan ini efektif dalam meningkatkan kesiapan melalui peningkatan pengetahuan