Latar Belakang. Keluhan mata lelah atau disebut juga dengan astenopia adalah istilah gejala somatik atau perseptif yang terjadi setelah seseorang melakukan aktivitas membaca, bekerja dengan komputer dan aktivitas visual lainnya dengan jarak dekat. Gawai adalah perangkat elektronik yang dipakai sebagai alat komunikasi modern seperti smartphone, komputer, laptop, tablet. Kebiasaan menggunakan gawai secara otomatis akan menyebabkan pengguna berlama-lama menatap layar. Berdasarkan studi epidemiologi faktor risiko dari astenopia salah satunya ialah faktor durasi penggunaan gawai yang dimana intensitasnya meningkat selama pandemi COVID-19 dikarenakan penggunaan gawai dapat menunjang pembelajaran daring. Tujuan. Menganalisis hubungan antara penggunaan gawai selama pandemi COVID-19 terhadap kejadian astenopia pada mahasiswa di Universitas Tanjungpura. Metodologi. Jenis penelitian ini ialah analitik observasional dengan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 146 mahasiswa. Teknik penarikan sampel dengan total sampling. Instrumen riset digunakan kuesioner Visual Fatigue Index (VFI) dan penggunaan gawai yang dimodifikasi. Hasil. Bedasarkan hasil penelitian yang mendominasi ialah, mahasiswa menggunakan jenis gawai laptop dan smartphone sebanyak (84,6%), durasi penggunaan gawai sering ≥ 4 jam (71,2%), posisi penggunaan gawai duduk (71,3%), dan tampilan pencahyaan penggunaan gawai terang (84,6%). Kesimpulan. Terdapat hubungan yang signifikan durasi penggunaan gawai selama pandemi COVID-19 terhadap kejadian astenopia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura, namun tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis, posisi, dan tampilan pencahayaan penggunaan gawai.