Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pengaruh Kualitas Tidur terhadap Memori Jangka Pendek Mahasiswa Program Studi Kedokteran Universitas Tanjungpura Hesti Ratna Pratiwi; Ery Hermawati; Umi Kalsum
Cermin Dunia Kedokteran Vol 49, No 6 (2022): Nutrisi
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55175/cdk.v49i6.1877

Abstract

Latar Belakang. Memori jangka pendek sebagai salah satu proses awal penerimaan informasi dianggap berperan penting dalam fungsi kognitif seseorang. Tujuan. Mengetahui pengaruh kualitas tidur terhadap memori jangka pendek mahasiswa Program Studi Kedokteran Universitas Tanjungpura. Metodologi. Penelitian dengan desain analitik menggunakan pendekatan potong lintang. Jumlah sampel 73 orang. Variabel bebas adalah kualitas tidur diukur dengan PSQI dan variabel terikat adalah memori jangka pendek diukur dengan Digit Span. Analisis statistik menggunakan Kolmogorov-Smirnov dan Mann-Whitney U Test Hasil. Sebanyak 74% subjek penelitian memiliki kualitas tidur buruk dan rata-rata skor memori jangka pendek adalah 8,96. Subjek penelitian yang memiliki kualitas tidur buruk memiliki rata-rata skor memori jangka pendek lebih tinggi (9,33) dibandingkan dengan subjek penelitian dengan kualitas tidur baik (7,89). Hasil uji komparatif Mann-Whitney U Test mendapatkan nilai signifikan p=0,015 (p<0,05). Simpulan. Skor memori jangka pendek lebih tinggi pada mahasiswa Program Studi Kedokteran Universitas Tanjungpura yang memiliki kualitas tidur buruk dibandingkan mahasiswa yang memiliki kualitas tidur baikBackground. Short-term memory as one of the initial stage of information storage is considered to have an important role in cognitive performance. Objective. To determine the impact of sleep quality on short-term memory among medical students at Tanjungpura University. Methods. An analytic study with cross-sectional design on 73 subjects. Sleep quality as an independent variable was measured by PSQI and short-term memory as a dependent variable was measured by Digit Span. Analytical statistics used Kolmogorov-Smirnov and Mann-Whitney U Test. Results. Poor sleep quality was found in 74% subjects with mean score of short-term memory of 8,96. Subjects with poor sleep quality had a higher mean score of short-term memory (9,33) than subjects with good quality of sleep (7,89). The Mann-Whitney U Test result was p= 0.015 (p <0.05). Conclusion. Medical students in Tanjungpura University with poor sleep quality have significantly higher score of short-term memory test compared to students who had good sleep quality.
Pengaruh Kualitas Tidur terhadap Memori Jangka Pendek Mahasiswa Program Studi Kedokteran Universitas Tanjungpura Hesti Ratna Pratiwi; Ery Hermawati; Umi Kalsum
Cermin Dunia Kedokteran Vol 49 No 6 (2022): Nutrisi
Publisher : PT Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55175/cdk.v49i6.237

Abstract

Latar Belakang. Memori jangka pendek sebagai salah satu proses awal penerimaan informasi dianggap berperan penting dalam fungsi kognitif seseorang. Tujuan.Mengetahui pengaruh kualitas tidur terhadap memori jangka pendek mahasiswa Program Studi Kedokteran Universitas Tanjungpura. Metodologi. Penelitian dengan desain analitik menggunakan pendekatan potong lintang. Jumlah sampel 73 orang. Variabel bebas adalah kualitas tidur diukur dengan Pittsburgh sleep quality index (PSQI) dan variabel terikat adalah memori jangka pendek diukur dengan Digit Span. Analisis statistik menggunakan Kolmogorov-Smirnov dan Mann-Whitney U Test Hasil. Sebanyak 74% subjek penelitian memiliki kualitas tidur buruk dan rata-rata skor memori jangka pendek adalah 8,96. Subjek penelitian yang memiliki kualitas tidur buruk memiliki rata-rata skor memori jangka pendek lebih tinggi (9,33) dibandingkan dengan subjek penelitian dengan kualitas tidur baik (7,89). Hasil uji komparatif Mann-Whitney U Test mendapatkan nilai signifikan p=0,015 (p<0,05). Simpulan. Skor memori jangka pendek lebih tinggi pada mahasiswa Program Studi Kedokteran Universitas Tanjungpura yang memiliki kualitas tidur buruk dibandingkan mahasiswa yang memiliki kualitas tidur baik Background. Short-term memory as one of the initial stage of information storage is considered to have an important role in cognitive performance. Objective. To determine the impact of sleep quality on short-term memory among medical students at Tanjungpura University. Methods. An analytic study with cross-sectional design on 73 subjects. Sleep quality as an independent variable was measured by Pittsburgh sleep quality index (PSQI) and short-term memory as a dependent variable was measured by Digit Span. Analytical statistics used Kolmogorov-Smirnov and Mann-Whitney U Test. Results. Poor sleep quality was found in 74% subjects with mean score of short-term memory of 8.96. Subjects with poor sleep quality had a higher mean score of short-term memory (9.33) than subjects with good quality of sleep (7.89). The Mann-Whitney U Test result was p= 0.015 (p <0.05). Conclusion. Medical students in Tanjungpura University with poor sleep quality have significantly higher score of short-term memory test compared to students who had good sleep quality.
Penggunaan ponsel pintar sebagai faktor risiko terjadinya nyeri kepala primer pada mahasiswa kedokteran Untan Kim Liung; Ery Hermawati; Willy Handoko
Majalah Kedokteran Andalas Vol 46, No 1 (2023): Online Januari 2023
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/mka.v46.i1.p57-67.2023

Abstract

Headache is one of the common symptoms found in nervous system disorders. The incidence of headache in the world in adult humans is 50% in the population with various headache categories. Previous research has shown that there is a relationship between smartphone use and musculoskeletal disorders in the neck, shoulders and hands in young adults. One of the groups involved in the use of smart phones is students. Objective: The purpose of this study was to determine the relationship between the use of smart phones and other factors that cause primary headaches, with the incidence of primary headaches in medical students of Untan. Methods: Observational analytic study of cross-sectional type. The research population is the students of the Untan Medical Study Program, who were selected using a side stratified random technique. Bivariate analysis using contingency coefficient test. Results: The results of the contingency coefficient analysis test showed a p-value of 0.038 (Sig <0.05) for the relationship between the intensity of smartphone use and primary headache, and a p-value >0.05 for the relationship between all other factors and primary headaches. Conclusion: There is a relationship between the intensity of smartphone use on primary headaches in Untan medical students.
PENGHIJAUAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI UPAYA PENDIDIKAN MITIGASI PERUBAHAN IKLIM DI SMP NEGERI 29 PONTIANAK UTARA Aji Ali Akbar; Atiqa Nur Latifa Hanum; Aliyah Nur’aini Hanum; Ery Hermawati; Ibrahim Ibrahim; Susilarasati Susilarasati
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 3 (2023): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i3.19770

Abstract

ABSTRAKSeiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk, ketersediaan ruang semakin padat yang mengakibatkan menyusutnya ketersediaan RTH dan kawasan resapan air. Kota Pontianak memiliki permasalahan pada musim kemarau terjadi kekeringan dan berpotensi terjadi banjir pada musim hujan. Edukasi terkait pentingnya menjaga lingkungan dan peduli terutama di lingkungan sekolah merupakan salah satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan. PKM ini bertujuan Menangani krisis RTH dalam upayamemberikan pendidikan mitigasti perubahan iklim dalam bentuk kegiatan penghijauan dengan penanaman spesies pohon di lingkungan sekolah, dengan memperhatikan peran dan fungsi pohon bagi lingkungan sekolah. Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura dalam kegiatan PKM ini melaksanakan kegiatan penghijauan di SMPN 29 Pontianak. Metode PKM ini dengan cara partisipatif bagi insan pendidik dan anak didik khususnya di SMPN 29 Pontianak. Program ini dilaksanakan dikarenakan lokasi tersebut dekat batas kota yang masih memerlukan penghijauan serta berada pada kawasan gambut. Kepedulian warga SMPN 29 Pontianak harus terus ditingkatkan dan dikembangkan terhadap menjaga lingkungan sekitar terutama di lingkungan sekolah. Oleh karena itu, lewat kegiatan ini diharapkan  dapatKegiatan PKM ini memberikan luaran berupa pengetahuan dan pendidikan prilaku bagi anak usia sekolah untuk menumbuhkan rasa peduli para tenaga pendidik dengan menyelenggarakan aksi penghijauan sekaligus memberikan sosialisasi terikat terhadap bahaya dampak perubahan iklim. Tenaga pendidik dan warga anak didik SMPN 29 Pontianak serta partisipasi dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak dan forum Komunitas Hijau Pontianak menunjukan adanya tanggung jawab atau tindakan langsung dalam menjaga lingkungan sekiar dan upaya mencegah terjadinya perubahan iklimpenghijauan. Kata kunci: penghijauan; upaya mitigasi; lingkungan hidup; sekolah ABSTRACTAlong with population growth, the availability of space is getting denser, which results in shrinking the availability of green spaces and water catchment areas. Pontianak City needs help in the dry season with drought and potential flooding in the rainy season. Education related to the importance of protecting the environment and caring, especially in the school environment, is one of the essential activities that have been carried out. This PKM aims to address the RTH crisis by providing climate change mitigation education through greening activities by planting tree species in the school environment considering the role and function of trees for the school environment. The Faculty of Engineering of Tanjungpura University, in this PKM activity, carried out greening activities at SMPN 29 Pontianak. The PKM method is participatory for educators and students, especially at SMPN 29 Pontianak. This program has been implemented because the location is near the city boundary, which still needs greening, and is in a peat area. The awareness of SMPN 29 Pontianak residents must continue to be improved and developed towards protecting the surrounding environment, especially in the school environment. Therefore, through this activity, it is hoped that this PKM activity will provide outputs in the form of knowledge and behavioral education for school-age children to foster a sense of caring for educators by organizing greening actions as well as providing socialization bound to the prevent of Climate Change impact. Keywords: greening; mitigation efforts; environment; school
Hubungan Kepatuhan Minum Obat Dan Prevalensi Kekambuhan Pada Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong Kota Pontianak Aldi Aufar Augusta; Wilson; Ery Hermawati
Jurnal Kesehatan Republik Indonesia Vol 1 No 9 (2024): JKRI - September 2024
Publisher : PT. INOVASI TEKNOLOGI KOMPUTER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Skizofrenia adalah sebuah sindrom klinis yang terdiri dari berbagai gangguan psikopatologis yang sangat mengganggu, termasuk pola berpikir, emosi, persepsi, dan perilaku. Tingkat prevalensi skizofrenia di Indonesia pada tahun 2013 mencapai 1,7 per 1000 penduduk, dan diperkirakan sekitar 1 juta orang di Indonesia mengalami skizofrenia. Menurut data Riskesdas tahun 2013, prevalensi skizofrenia di Kalimantan Barat sebesar 0,7 per 1000 penduduk, yang mengalami peningkatan signifikan menjadi 8 per 1000 penduduk pada tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien skizofrenia yang dirawat inap dan rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong Kota Pontianak, sebanyak 35 orang. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik non-probabilitas menggunakan metode consecutive sampling. Data dianalisis secara bivariat dengan uji Rank Spearman. Hasil analisis bivariat menggunakan uji Rank Spearman menunjukkan nilai p = 0,002 (p < 0,005). Terdapat hubungan antara rendahnya kepatuhan dalam meminum obat dengan tingginya tingkat kekambuhan pada pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong Kota Pontianak.
Chlorogenic Acid Protects Cell Death in the Cerebellum through Anti-Apoptotic Protein Bcl2 in Transient Global Ischemia Cases Hermawati, Ery; Handini, Mitra; Ilmiawan, Muhammad In'am; Mahyarudin, Mahyarudin
Molecular and Cellular Biomedical Sciences Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Cell and BioPharmaceutical Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21705/mcbs.v8i1.411

Abstract

Background: Cerebellum is one of the vital components of the brain that will be affected by ischemia-reperfusion (IR) injury. IR injury will increase free radicals, which in turn can trigger apoptosis and cell death. Therefore, this study was conducted to examine the effect of chlorogenic acid administration on apoptosis and the number of cells in the cerebellum of rats with global ischemic transients.Materials and methods: Wistar rats were divided into five groups: sham-operated (C1), IR (C2), IR + 15 mg/kgBW chlorogenic acid (T1), IR + 30 mg/kgBW chlorogenic acid (T2), and IR + 60 mg/kgBW chlorogenic acid (T3). C2, T1, T2, and T3 groups received bilateral common carotid occlusion (BCCO) surgery to induce IR injury. Thirty minutes after BCCO surgery, T1, T2, and T3 rats were administered chlorogenic acid in various doses intraperitoneally. RNA extraction and real-time polymerase chain reaction (PCR) measurements were then performed on NeuN, Bcl2, Bax, caspase 3, as well as on GAPDH as housekeeping genes.Results: There were significant differences in NeuN expressions between groups, with the highest expression shown in C1 followed by T3. Bcl2 expressions were also significantly different between groups, and rats in C1 and T3 showed to be significantly higher compared to C2, while T1 was significantly lower than C1. However, Bax and caspase 3 expressions showed no significant differences.Conclusion: Chlorogenic acid in 60 mg/kgBW dose increases NeuN expression and Bcl2 mRNA expression after transient global ischemia. These increases might correlate with the heightened level of protection against apoptosis in the cerebellum, hence showing its potential in protecting neuron cells.Keywords: transient global ischemia, chlorogenic acid, cerebellum, apoptosis
Hubungan Tingkat Stres Akademik Terhadap Kejadian Sleep Paralysis Pada Mahasiswa Kedokteran Tingkat I Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Tiara Fidhiani; Ita Armyanti; Ery Hermawati
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2024): COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v4i6.2554

Abstract

Stres akademik merupakan suatu tekanan yang berada dalam diri mahasiswa yang berkaitan dengan prestasi, persaingan, maupun tuntutan akademik. Mahasiswa kedokteran merupakan salah satu populasi yang sering mengalami stres akademik. Individu yang mengalami stres cenderung memiliki kualitas dan kuantitas tidur yang buruk, bahkan seringkali mengalami gangguan tidur, salah satunya yakni sleep paralysis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat stres akademik terhadap kejadian sleep paralysis pada mahasiswa baru kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan studi analitik observasional jenis cross sectional. Populasi penelitian merupakan mahasiswa baru kedokteran yang dipilih menggunakan teknik sampling berupa simple random sampling dengan subjek penelitian sebesar 73 orang. Analisis bivariat menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil yang diperoleh dengan uji korelasi Spearman berdasarkan analisis SPSS 24.0 didapatkan nilai signifikasi sebesar 0,004 (sig <0,05) untuk hubungan antara tingkat stres akademik dan kejadian sleep paralysis. Terdapat hubungan antara tingkat stres akademik terhadap kejadian sleep paralysis pada mahasiswa kedokteran tingkat I Universitas Tanjungpura.
Pengaruh Kualitas Tidur terhadap Memori Jangka Pendek Mahasiswa Program Studi Kedokteran Universitas Tanjungpura Hesti Ratna Pratiwi; Ery Hermawati; Umi Kalsum
Cermin Dunia Kedokteran Vol 49 No 6 (2022): Nutrisi
Publisher : PT Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55175/cdk.v49i6.237

Abstract

Latar Belakang. Memori jangka pendek sebagai salah satu proses awal penerimaan informasi dianggap berperan penting dalam fungsi kognitif seseorang. Tujuan.Mengetahui pengaruh kualitas tidur terhadap memori jangka pendek mahasiswa Program Studi Kedokteran Universitas Tanjungpura. Metodologi. Penelitian dengan desain analitik menggunakan pendekatan potong lintang. Jumlah sampel 73 orang. Variabel bebas adalah kualitas tidur diukur dengan Pittsburgh sleep quality index (PSQI) dan variabel terikat adalah memori jangka pendek diukur dengan Digit Span. Analisis statistik menggunakan Kolmogorov-Smirnov dan Mann-Whitney U Test Hasil. Sebanyak 74% subjek penelitian memiliki kualitas tidur buruk dan rata-rata skor memori jangka pendek adalah 8,96. Subjek penelitian yang memiliki kualitas tidur buruk memiliki rata-rata skor memori jangka pendek lebih tinggi (9,33) dibandingkan dengan subjek penelitian dengan kualitas tidur baik (7,89). Hasil uji komparatif Mann-Whitney U Test mendapatkan nilai signifikan p=0,015 (p<0,05). Simpulan. Skor memori jangka pendek lebih tinggi pada mahasiswa Program Studi Kedokteran Universitas Tanjungpura yang memiliki kualitas tidur buruk dibandingkan mahasiswa yang memiliki kualitas tidur baik Background. Short-term memory as one of the initial stage of information storage is considered to have an important role in cognitive performance. Objective. To determine the impact of sleep quality on short-term memory among medical students at Tanjungpura University. Methods. An analytic study with cross-sectional design on 73 subjects. Sleep quality as an independent variable was measured by Pittsburgh sleep quality index (PSQI) and short-term memory as a dependent variable was measured by Digit Span. Analytical statistics used Kolmogorov-Smirnov and Mann-Whitney U Test. Results. Poor sleep quality was found in 74% subjects with mean score of short-term memory of 8.96. Subjects with poor sleep quality had a higher mean score of short-term memory (9.33) than subjects with good quality of sleep (7.89). The Mann-Whitney U Test result was p= 0.015 (p <0.05). Conclusion. Medical students in Tanjungpura University with poor sleep quality have significantly higher score of short-term memory test compared to students who had good sleep quality.
Correlation between Fear of Missing Out and Academic Stress Medical Students Tanjungpura University Wanda Ayuditha Noor Alifia; Fitri Sukmawati; Ery Hermawati
JMKSP (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan) Vol. 10 No. 1 (2025): JMKSP (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)
Publisher : Graduate Program Magister Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jmksp.v10i1.19155

Abstract

Students tend to be at risk of experiencing mental health disorders. One example of a mental health disorder is Fear of Missing Out. This feeling of fear of being left behind will trigger anxiety and end up disrupting a student's academic performance, including medical students. As a result of the disruption of academic performance, it will end in academic stress. This study was an observational analytical study with a cross-sectional design. The research sample consisted of 168 medical students selected using the proportionate stratified random sampling technique. Variables were measured using the Fear of Missing Out questionnaire and the Student Academic Stress Scale (SASS). The analysis was conducted using the Spearman correlation test. Most students had high levels of FOMO (81,5%) and were not academically stressed (54,2%).The results indicated a significant positive correlation with a moderate strength between FOMO and academic stress among medical students in the Medical Study Program, Faculty of Medicine, Tanjungpura (p = 0.000; r = 0.492).The novelty Examining the relationship of  FoMO with academic stress in medical students in a specific university setting that has not been widely studied. Focusing on a population with high academic stress makes these findings relevant for more targeted psychological interventions.
Efek pemberian bawang hitam siung tunggal (Allium sativum) terhadap memori jangka pendek tikus Wistar Hasanah, Uswatun; Hermawati, Ery; Handini, Mitra; Mahyarudin, Mahyarudin; Alex, Alex; Ilmiawan, Muhammad In'am
Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains Vol. 14 No. 1 (2025): Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/saintek.v14i1.8482

Abstract

Bawang hitam siung tunggal memiliki kandungan antioksidan dan memiliki efek sebagai pelindung terutama pada korteks prefrontal, yang juga berperan dalam fungsi memori. Selain efek antioksidan, bawang hitam siung tunggal memiliki efek anti inflamasi serta modulasi neurotransmitter seperti asetilkolin pada otak yang berhubungan pada pasien dengan gangguan memori. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek bawang hitam siung tunggal terhadap memori jangka pendek pada tikus wistar. Penelitian ini merupakan penelitian laboratorium eksperimental dengan dengan desain post-test only control group design. Pada penelitian ini menggunakan 24 ekor tikus yang dibagi kedalam 4 kelompok yaitu kontrol, BG1, BG2, dan BG3 dengan diberi ekstrak etanol bawang hitam siung tunggal sebanyak 2,5 gr, 5 gr, dan 10 gr yang dilarutkan dengan NaCl 0,9% peroral secara berurutan selama 10 hari. Pada hari ke 15 setelah perlakuan terakhir kemudian dilakukan pengujian y maze untuk menentukan menentukan persentase alternasi. Tikus wistar dalam 4 kelompok memiliki hasil persentase yang tidak jauh berbeda pada setiap kelompok yaitu pada kontrol (67.408% ± 9.28%), BG1 (75.72 ± 10.75), BG2 (67.00% ± 9.89%), dan BG3 (73.73% ± 12.69%). Analisis data dengan Uji Krusskal Wallis menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh ekstrak bawang hitam siung tunggal terhadap memori jangka pendek tikus wistar ( P = 0,492). Kesimpulan pada penelitian ini adalah ekstrak bawang hitam siung tunggal (Allium sativum Linn) tidak memberikan pengaruh terhadap memori jangka pendek pada tikus wistar.