Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Analysis of Coliform and Colifecal Total Pollution Test on Various Types of Drinking Water Using the MPN (Most Probable Number) Method Wanda Aulya; Fadhliani Fadhliani; Vivi Mardina
Serambi Journal of Agricultural Technology Vol 2, No 2 (2020): Serambi Journal of Agricultural Technology (December, 2020)
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/sjat.v2i2.2416

Abstract

Water is the main source for life and also the most severe substance caused by pollution. The mandatory parameters for determining microbiological quality of drinking water are total non-fecal Coliform bacteria and Coliform fecal (Escherichia coli). Coliform bacteria are a group of microorganisms commonly used as indicators, where these bacteria can be a signal to determine whether a water source has been contaminated by bacteria or not, while fecal Coliform bacteria are indicator bacteria polluting pathogenic bacteria originating from human feces and warm-blooded animals (mammals) . The water inspection method in this study uses the MPN (Most Probable Number) method which consists of 3 tests, namely, the presumption test, the affirmation test, and the reinforcement test. The results showed that of 15 drinking water samples 8 samples were tested positive for Coliform bacteria with the highest total bacterial value of sample number 1, 15 (210/100 ml), while 7 other samples were negative. From 8 positive Coliform samples only 1 sample was stated to be negative fecal Coliform bacteria and 7 other samples were positive for Coliform fecal bacteria with the highest total bacterial value of sample number 1 (210/100 ml).
UJI AKTIVITAS ANTI BAKTERI EKSTRAK METANOL DAUN BACCAUREA MACROCARPA TERHADAP ESCHERICHIA COLI DAN SALMONELLA TYPHI Vivi Mardina; Fitri Helmalia; Fadhliani Fadhliani; Lendawati Lendawati
Konservasi Hayati Vol 17, No 1 (2021): APRIL
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/hayati.v17i1.12879

Abstract

Antibiotik merupakan obat yang digunakan untuk menghentikan reproduksi bakteri. Penggunaan antibiotik komersial dalam jangka panjang dapat menimbulkan masalah resistensi, sehingga diperlukan alternatif antibiotik yang berasal dari tanaman dengan alasan lebih aman, relative murah dan mudah diperoleh. Salah satu tanaman herbal yang digunakan adalah Baccaurea macrocarpa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi metabolit sekunder pada B.macrocarpa, mengevaluasi pengaruh ekstrak metanol daun  B.macrocarpa terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Salmonella typhi serta  mengukur konsentrasi optimum sampel  untuk menghambat pertumbuhan bakteri  E.coli dan S.typhi. Penelitian telah dilakukan selama 3 bulan dilaboratorium Universitas Samudra. Metode yang digunakan adalah metode sumuran dengan bakteri uji E.coli dan S.typhi.  Setiap perlakuan diberi ekstrak metanol daun B. macrocarpa dengan berkonsentrasi 20%, 30% dan 40% (g/mL). Kontrol positif menggunakan ciprofloxacin dan kontrol negatif menggunakan aquades steril. Hasil yang diperoleh adalah konsentrasi 40% (g/mL) merupakan konsentrasi optimum untuk menghambat pertumbuhan bakteri E.coli dan S.typhi dengan zona hambat yang dihasilkan  6,3 mm dan 5 mm. Hasil penelitian telah menyimpulkan bahwa ekstrak daun Baccaurea Macrocarpa berpotensi dikembangkan sebagai bahan dasar antibiotik.
PELATIHAN PEMBUATAN LIGHT TRAP DAN INSECTISIDA ORGANIK SEBAGAI PENGENDALI HAMA PENGGEREK BATANG PADI BAGI KELOMPOK TANI DI DESA BLANG BATEE Fitriani Fitriani; T. Andi Fadhly; Fadhliani Fadhliani; Yulina Ismida
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2020): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v3i2.292-302

Abstract

Recently rice productivity has decreased due to the attack of stem borer pests that have been resistant to the use of an insecticide. Also, the adoption technology level of farmers is still limited and tends to slow down, which can see from the symptoms of stagnation in rice productivity and community welfare. Therefore, increasing farmers' knowledge in optimizing the use of local resources in improving national food security must be improved. One of them is by empowering farmer groups in the manufacture of light traps and organic insecticides as a monitoring tool and controlling fluctuations in stem borer pest population. That rice productivity can increase, increasing the role and function of extension workers, university (PT) and farmer groups in accelerating and expanding innovation adoption agriculture to support agricultural development through partnerships, government, and institutions. The method used is the direct method approach, including a location survey, socialization, lecture, and practice. The results have shown knowledge and skill increase of public about the implementation of light trap and organic insecticides that are equal to 90% and 95%. These data show that the application of light traps and natural pesticides has a positive impact on the community so that it expects that the implementation of the program can produce products that can reduce the population of stem borer pests to increase rice productivity.
PELATIHAN PEMBUTAN CAIRAN DISINFEKTAN STANDAR WORLD HEALTH ORGANIZATION (WHO) DALAM PENANGGUNALANGAN PERSEBARAN PANDEMIK CORONAVIRUS (COVID-19) DI DESA ALUE SENTANG KECAMATAN TUALANG CUT KABUPATEN ACEH TAMIANG Kartika Aprilia Putri; Fitriani Fitriani; Fadhliani Fadhliani
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2021): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v4i2.562-570

Abstract

Coronavirus (Covid-19) cases continue to show an increase in Indonesia. To prevent the spread of coronavirus, especially in Alue Sentang Village, it is necessary to break the chain of virus spread. One way is by spraying desinfectants. Due to the large use of desinfectants in the community, it is necessary to empower the community, especially in training and assistance in making disinfectant fluids with WHO standards. Compounds used as desinfectants include distilled white vinegar, hydrogen peroxide, chlorine, etc. The method used in this activity was the direct approach method, practice, and lectures. The approach method was carried out by listing the problems faced by partners regarding Covid-19. The lecture method was carried out by providing information to partners about the advantages and benefits of using WHO standard disinfectants in inhibiting the activity of microorganisms (bacteria, fungi, parasites, and viruses). The practical method was carried out by providing training and assistance in making WHO standard disinfectant fluids
Aktivitas Ganoderma boninense sebagai Biofungisida terhadap Cendawan Patogen Aspergilus flavus pada Benih Padi Lokal, Aceh Fitriani Fitriani; Vivi Mardina; Fadhliani Fadhliani; Nadia Baiduri
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 7, No 3 (2022): October 2022
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v7i3.2563

Abstract

Padi lokal Aceh merupakan bagian dari kekayaan plasma nutfah di Indonesia, akan tetapi eksistensi padi lokal Aceh mengalami penurunan yang disebabkan  infeksi cendawan patogen Aspergilus flavus pada benih padi.  Cendawan ini mengakibatkan penurunan daya kecambah benih sehingga kualitias benih menjadi rendah. Untuk menjaga kekayaan platma nutfah padi,maka kualitas benih padi lokal Aceh perlu ditingkatkan salah satunya yaitu dengan penggunaan biofungisida dari  Ganoderma  boninense. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas Ganoderma boninense  sebagai biofungisida terhadap Aspergilus flavus pada benih padi lokal Aceh. Metode penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri dari 5 ulangan dan 5 perlakuan konsentrasi ekstrak Ganoderma  boninense   yaitu 0%, 10%, 20%, 30%, dan 40%. Data dianalisis dengan ANOVA pada taraf signifikansi 5% dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil . Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak  Ganoderma boninense mengandung flavonoid, saponin, saponin steroid, dan fenol. Semakin meningkatnya konsentrasi ekstrak  Ganoderma boninense  maka semakin meningkat pula penghambatan pertumbuhan Aspergilus flavus. Ekstrak Ganoderma  boninense   dengan konsentrasi 40% efektif menghambat pertumbuhan Aspergilus sp pada benih tanaman padi dengan diameter zona hambat sebesar 188 mm.
ANALISIS DETERMINAN PENDAPATAN PETANI PADI DI KECAMATAN TANJUNG MORAWA Ade Firmansyah Tanjung; Arina Ruzanna; Fadhliani; Asih Makarti Muktitama; Anis Nugrahawati; Ahmad Rizki Harahap
Jurnal SOMASI (Sosial Humaniora Komunikasi) Vol. 3 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : CERED Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/js.v3i2.821

Abstract

Perkembangan kemajuan ekonomi pedesaan tergantung pada daya dukung serta keberagaman komoditas pertanian yang ada. Tantangan dan hambatan sektor pertanian di pedesaan masih menjadi masalah yang paling prioritas untuk segera diselesaikan. Upaya keberadaan dari sektor pertanian diharapkan dapat memberikan dampak yang meluas bagi perkembangan ekonomi dan sosial masyarakat pedesaan.Tujuan penelitian untuk menganalisis determinan pendapatan petani padi sawah di Kecamatan Tanjung Morawa. Dalam penelitian ini yang dijadikan responden adalah petani padi. Metode analisis data dalam penelitian menggunakan analisis regresi linier berganda. Dari hasil penelitian dalam menganalisis determinan pendapatan petani padi sawah, ada beberapa faktor yang secara signifikan mempengaruhi pendapatan petani padi yaitu luas panen, hasil produksi dan biaya produksi.
Analisis Mikrobiologi Dengke Naniura Ikan Mas (Cyprinus carpio L) Terhadap Pengaruh Konsentrasi Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) fadhliani; Yesika Rumondang Sitorus; Zidni Ilman Navia
Biotropic : The Journal of Tropical Biology Vol. 7 No. 2 (2023): Biotropic, Volume 7 Nomor 2, 2023
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29080/biotropic.v7i2.1869

Abstract

Dengke naniura is a traditional fermented food made from carp which is often consumed in the traditional ceremonies of the Batak people. This study aims to determine the effect of the concentration of andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) the best concentration of andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) on microbes in dengke naniura. The method used in this research is an experimental method. The experimental design that will be used is a non-factorial Completely Randomized Design (CRD), with 4 variations of andaliman concentrations of 0 g (A0), 25 g (A1), 27.5 g (A2), 30 ( A3). Dengke naniura’s microbial testing was carried out at the Samudra University Laboratory. The best concentration after addition andaliman to the microbial colonies that appeared after incubation was at the  A3  (30 g) concentration. The number of microbes that can be counted on the addition 30 g andaliman is 3.66 x 104 colonies/g had met the standardization of SNI for food maximum 5.0 x 105 colonies/g.
PEMBUATAN KECAP IKAN MENGGUNAKAN ENZIM BROMELIN BUAH NANAS DI DESA KUALA LANGSA Fadhliani Fadhliani; Fitriani Fitriani; Suri Purnama Febri
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023): Volume 4 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i3.16732

Abstract

Produksi kecap ikan masih terbatas pada wilayah sentra produksi perikanan laut tertentu, karena tidak semua masyarakat di sentra perikanan memproduksi kecap ikan. Semua jenis ikan dapat digunakan sebagai bahan baku kecap ikan, namun untuk bahan baku kecap ikan adalah jenis ikan yang memiliki nilai ekonomi rendah, sehingga tidak bersaing dengan penggunaan ikan untuk konsumsi segar yang dijual di pasaran. Produk kecap ikan mempunyai peluang pasar untuk berkembang sekalipun kegunaannya terbatas hanya sebagai penyedap rasa atau tambahan pada berbagai jenis makanan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan menghasilkan produk kecap ikan bagi kelompok PKK di Desa Kuala Langsa. Desa ini merupakan kawasan pesisir di Kota Langsa dengan sumber bahan baku ikan melimpah dan belum dimanfaatkan secara maksimal selain dijual dipasaran. Kegiatan yang dilaksanakan adalah pelatihan pembuatan kecap ikan menggunakan ikan jenis tongkol serta pembinaan wirausaha mandiri untuk produksi kecap ikan skala industri rumahan. Pada akhir kegiatan masyarakat dapat membuat produk kecap ikan untuk diproduksi skala rumahan dan dapat digunakan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Kuala Langsa
PENDAMPINGAN KEGIATAN PEKARANGAN PANGAN LESTARI (P2L) DI LINGKUNGAN POLSEK MEURAH MULIA Cut Rozana Sari; Ade Firmansyah Tanjung; Fadhliani Fadhliani; Septiarini Zuliati; Anis Nugrahawati; Sakral Hasby Puarada
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 10 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i10.3658-3664

Abstract

Setiap warga negara mempunyai hak untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dan bukan menjadi kekhawatiran terkait dengan kedaulatan atau ketersediaan pangan. Pemerintah harus mempunyai rencana untuk menjamin ketahanan, kemandirian, dan kecukupan pangannya sendiri dan meramalkan perubahan yang akan terjadi baik secara domestik maupun global. Pangan berkembang seiring dengan kesempatan dan pergantian peristiwa secara mekanis. Tujuan kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di Polsek Meurah Mulia di Kabupaten Aceh Utara adalah untuk meningkatkan produktivitas pekarangan dan pemanfaatan tanaman pangan, khususnya tanaman cabai dan brokoli. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2023. Alat yang digunakan adalah cangkul, garpu, gunting, dan polibag. Kegiatan P2L diikuti oleh anggota kepolisian di Polsek Meurah Mulia Kabupaten Aceh Utara sehingga anggota kepolisian di Polsek Meurah Mulia dapat memahami teknik budidaya pertanian, khususnya tanaman cabai yang merupakan komoditas andalan Indonesia. Tahapan kegiatan meliputi (1) memberikan pemaparan tentang program P2L terhadap ketahanan pangan dan (2) memberikan demonstrasi dan pelatihan P2L. Peserta sangat antusias dan berperan aktif ketika mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pengabdian. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan informasi dan edukasi memanfaatkan lahan pekarangan menjadi pekarangan pangan lestari demi mewujudkan ketahanan pangan di masyarakat.