Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Evaluation of Land Capability and Land Use Direction In the Krueng Peusangan Hilir Sub-watershed, Bireuen Regency Halim Akbar; Sarifuddin Sarifuddin; Sakral Hasby Puarada
Aceh International Journal of Science and Technology Vol 12, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Graduate Program of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/aijst.12.1.31566

Abstract

The destruction of forests in watershed areas has now become a concern of many parties, resulting in floods, landslides, and droughts that continue to increase. Watershed damage is accelerated by increased utilization of natural resources due to population growth and economic development, conflicts of interest, and lack of integration between sectors between the upstream-middle-downstream areas. For this reason, it is necessary to assess land capability in a watershed so that land development follows the land capability class. The research was carried out in the Krueng Peusangan Hilir Sub-watershed, Bireuen Regency, Aceh, Indonesia, from October 2021 to February 2022, which is geographically located at 95°58''00” - 96°52''00” East Longitude and 5°06''00- 5°17 ''00" North Latitude. Land use in the study is dominated by dry land agriculture, covering an area of 19,100.28 ha with a topography area from  0-8% to 25-40%. A survey method by analyzing land capability classes at the study site was carried out for each land map unit (LMU) by comparing land conditions with the land capability evaluation Hockensmith and Steele’s criteria (overlaid of determined thematic maps). The result shows that soil erodibility decreased linearly with increasing organic matter in the soil. Soils with high organic matter content have high erodibility. For the limiting factor on slopes in land capability classes found in  II, III, IV, and VI class categories that are found in all LMUs, if these LMUs are used for agricultural cultivation, soil conservation measures are needed, such as making mound terraces or canal mound terraces, planting in strips and using mulch. The results show that the land capability classes consisted of 16668.30 ha in the land capability II class, 4184.06 ha land capability in the III class, 4524.91 ha in the land capability IV class, and 190.79 ha land capability VI class with a factor inhibiting soil erodibility (medium – very high) and slopes (wavy - rather steep)
PENDAMPINGAN KEGIATAN PEKARANGAN PANGAN LESTARI (P2L) DI LINGKUNGAN POLSEK MEURAH MULIA Cut Rozana Sari; Ade Firmansyah Tanjung; Fadhliani Fadhliani; Septiarini Zuliati; Anis Nugrahawati; Sakral Hasby Puarada
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 10 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i10.3658-3664

Abstract

Setiap warga negara mempunyai hak untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dan bukan menjadi kekhawatiran terkait dengan kedaulatan atau ketersediaan pangan. Pemerintah harus mempunyai rencana untuk menjamin ketahanan, kemandirian, dan kecukupan pangannya sendiri dan meramalkan perubahan yang akan terjadi baik secara domestik maupun global. Pangan berkembang seiring dengan kesempatan dan pergantian peristiwa secara mekanis. Tujuan kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di Polsek Meurah Mulia di Kabupaten Aceh Utara adalah untuk meningkatkan produktivitas pekarangan dan pemanfaatan tanaman pangan, khususnya tanaman cabai dan brokoli. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2023. Alat yang digunakan adalah cangkul, garpu, gunting, dan polibag. Kegiatan P2L diikuti oleh anggota kepolisian di Polsek Meurah Mulia Kabupaten Aceh Utara sehingga anggota kepolisian di Polsek Meurah Mulia dapat memahami teknik budidaya pertanian, khususnya tanaman cabai yang merupakan komoditas andalan Indonesia. Tahapan kegiatan meliputi (1) memberikan pemaparan tentang program P2L terhadap ketahanan pangan dan (2) memberikan demonstrasi dan pelatihan P2L. Peserta sangat antusias dan berperan aktif ketika mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pengabdian. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan informasi dan edukasi memanfaatkan lahan pekarangan menjadi pekarangan pangan lestari demi mewujudkan ketahanan pangan di masyarakat.
PENDAMPINGAN TEKNIK KONSERVASI TANAH PADA TANAMAN HORTIKULTURA SEBAGAI UPAYA PENYELAMATAN LINGKUNGAN KEPADA MASYARAKAT KECAMATAN PERMATA KABUPATEN BENER MERIAH Halim Akbar; Muhammad Authar ND; Sakral Hasby Puarada
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 2 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i2.571-578

Abstract

Budidaya masyarakat terkhusus di areal yang memiliki topografi bergelombang hingga curam jarang menerapkan teknik konservasi tanah. Teknik konservasi tanah diterapkan di areal pertanian yang memiliki lereng bergelombang hingga curam dengan maksud mengurangi tingkat laju erosi. Erosi tanah dapat menurunkan tingkat perekonomian masyarakat. Masih banyak petani yang belum mengenal Teknik konservasi tanah. Kondisi keprihatinan ini juga dapat kita saksikan disejumlah desa/kecamatan di Bener Meriah. Metode pelaksanaan pengabdian ini dirancang dengan konsep pendekatan partisipasif dan mangacu pada proses pembelajaran orang dewasa (Participatory Training/adult-learning). Dalam sosialisasi menyampaikan tentang pentingnya pemahaman konservasi tanah demi menyelamatkan lingkungan. Tim mengenalkan jenis tanah yang baik, subur yang mampu membuat komoditas pertanian semakin memiliki tingkat produktivitas yang tinggi. Tim juga memberikan pengenalan alat bor tanah yang berguna membuat lobang biopori, yang tujuannya untuk mengurangi aliran permukaan, membuat resapan air yang nanti nya akan dipakai untuk cadangan air dalam tanah dan mengurangi aliran permukaan sehingga tidak terjadi erosi. Selanjutnya, tim melakukan uji tes pupuk dengan alat Uji Soil test kit (UTK) pada sisa kulit kopi. Uji ini dilakukan dengan sisa/limbah kulit sehingga kulit kopi tidak perlu dibuang melainkan akan dipakai kembali sebagi mulsa
Analysis of Marketing Channels And Marketing Efficiency of Corn Farmers (Zea Mays L) Tanjung Morawa Riris Nadia Syafrilia Gurning; Nurhajijah Nurhajijah; Salsabila Salsabila; Sakral Hasby Puarada; Wildani Lubis
AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 11 No 1 (2024)
Publisher : UNIVED Press, Dehasen University Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/agritepa.v11i1.5089

Abstract

Purpose: This study aims to (1) identify the corn marketing channels, (2) determine the corn marketing margins, and (3) evaluate the efficiency of corn marketing in Tanjung Morawa District. Methodology: A sample of 30 corn farmers from three villages with corn farming areas was selected. A quantitative descriptive analysis was used to examine marketing channel patterns and analyze marketing costs and margins. Results: The study found that Marketing Channel I is widely used by farmers, who prefer selling corn directly to collectors. The marketing efficiency values for the first (I) and second (II) marketing channels are 10% and 16.6%, respectively. Findings: Both marketing channels are efficient. This indicates that the marketing channels involved in the marketing of shelled corn in the study area do not involve lengthy marketing institutions, resulting in low marketing costs and margins, and the selling price received by the final consumer is not much higher than the price received by the farmers. Novelty: This research provides insights into the efficiency of corn marketing channels, highlighting the benefits of shorter marketing pathways. Originality: The study offers a detailed analysis of marketing channel efficiency for corn, contributing to the understanding of effective agricultural product marketing. Conclusions: The corn marketing channels in Tanjung Morawa District are efficient, benefiting both farmers and consumers. Type of Paper: Empirical Research Article