Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS INDUSTRI RUMAH TANGGA JAJAN TRADISIONAL KHAS GIANYAR nata, Gusti Ngurah Mega; Suryawan, I Ketut Dedy; Yudiastra, Putu Pande
Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS Vol 9 No 1 (2018): Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS
Publisher : Forum Layanan IPTEKS Bagi Masyarakat (FLipMAS) Wilayah Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gianyar sebagai salah satu kabupaten di Bali terkenal akan kelezatan dan keunikan kulinernya terutama kue – kue tradisional Bali seperti klepon, bendu, bugis, dadar, bolu, kue mangkok, sirat dan pasung. Kue tradisional tersebut sangat dibutuhkan dalam aktivitas kebudayaan bahkan keagamaan. Pembuatan kue tradisional tersebut dikerjakan di rumah – rumah penduduk sebagai home industri kecil atau dikenal dengan industri rumah tangga (IRT). Dua industri rumah tangga yang menjadi mitra yaitu industri rumah tangga dari Ida Bagus Nyoman Berata dan industri rumah tangga dari Gusti Ayu Diawati yang keduanya berlokasi di Gianyar. Kedua mitra tersebut merupakan industri jajanan tradisional Bali yang masih menggunakan alat tradisional dalam memproduksi jajanan serta tidak memiliki manajemen keuangan dan manajemen pemasaran. Strategi pemasaran yang digunakan hanya dengan memajang produk mereka di warung dan menunggu pembeli datang. Sehinga kendala yang dihadai oleh masing – masing mitra tersebut terletak pada proses produksi, Manajemen dan pemasaran. industri Ida Bagus Nyoman Berata memiliki kendala dalam pemasaran yang masih manual karena hanya berdasarkan pesanan di sekitar lokasi penjualan, kemasan yang belum sederhana tanpa ada branding, jumlah produksi yang terbatas karena keterbatasan alat. Industri Gusti Ayu Diawati memiliki kendala dalam proses produksi karena keterbatasan peralatan, serta pemasaran yang masih sederhana. Dalam hal peningkatan penjualan, kedua mitra terletak di pinggir jalan utama tetapi arus lalu lintas yang sepi, sehingga model-model promosi sangat diperlukan. Maka, Tujuan dari pengadian masyarakat ini yaitu ingin membantu menyelesaikan permasalahan kedua mitra tersebut agar dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas dari hasil produksi mereka, membantu membuatkan manajemen produksi sampai manajemen keuangan dan membantu membuatkan desain kemasan produk serta membantu menyediakan sarana pemasaran yang berkelanjutan. Target luaran yang telah dicapai sampai saat ini melalui kegiatan ini adalah pembelian beberapa peralatan untuk menunjang usaha telah terlaksana 70% seperti mesin pemarut kelapa, kompor gas, mesin pembuat tepung beras dan lainnya, pelatihan untuk peningkatan manajemen dan pengelolaan usaha telah terlaksana 70%, Pembuatan website untuk meningkatkan pemasaran telah selesai 100%. Gianyar as one of the regencies in Bali is famous for its delicacy and culinary uniqueness especially traditional Balinese cakes such as klepon, bendu, bugis, dadar, sponge, cupcakes, sirat and pasung. Such traditional cakes are needed in cultural and even religious activities. Traditional cake making is done in people's homes as small home industry or known as home industry. Two household industries that are partners are home industry from Ida Bagus Nyoman Berata and home industry from Gusti Ayu Diawati which are both located in Gianyar. Both partners are traditional Balinese hawker industries that still use traditional tools in producing snacks and do not have financial management and marketing management. Marketing strategies are used only by displaying their products in stalls and waiting for buyers to arrive. So the constraints faced by each partner lies in the production process, Management and marketing. Ida Bagus Nyoman Berata industry has an obstacle in marketing that is still manual because it is only based on orders around the location of the sale, packaging that has not been simple without any branding, limited production because of the limitations of the tool. Industry Gusti Ayu Diawati has constraints in the production process due to limited equipment, and marketing is still simple. In terms of increased sales, the two partners are located on the main roadside but the traffic flow is quiet, so promotional models are necessary. Thus, the purpose of this community identification is to help solve the problems of both partners in order to increase the quantity and quality of their products, help to make production management to financial management and help make product packaging design and help provide a sustainable marketing tool. Output targets that have been achieved to date through this activity are the purchase of some equipment to support the business has been done 70% such as coconut engine, gas stove, rice flour machine and others, training for improvement of management and business management has been done 70%, Manufacture website to improve the marketing has been completed 100%.
PKM: IRT PAKAIAN RAJUTAN DI KECAMATAN TABANAN KABUPATEN TABANAN PROVINSI BALI Yudiastra, Putu Pande; Nata, Gusti Ngurah Mega
Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS Vol 10 No 1 (2019): Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS
Publisher : Forum Layanan IPTEKS Bagi Masyarakat (FLipMAS) Wilayah Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tabanan tourism objects grow micro crafts in the city of Tabanan, such as the craft of "yarn knitting". Some groups of craftsmen who have produced the yarn knit are IRT Ni Wayan Mursiniati and IRT Ni Wayan Debby Suciawati. Both IRT craftsmen took the initiative to produce ferns and accessories from knitted yarn. The handicrafts from the two IRTs are in great demand by local, domestic tourists and foreign tourists visiting tourist attractions in the Tabanan area. So, then the two IRT craftsmen were made a service partners in the Community Partnership Program. The monthly interest of the two partners is quite large, where IRT partner Ni Wayan Mursiniati can achieve the highest turnover of up to 10 million per month with an average of 7 million per month, while Ni Wayan IRT Debby Suciawati can only achieve the highest turnover of 3 million per month with an average of 2 million per month. The partners' second profit can be 60% - 80%, from turnover because the operations and materials used by the two partners are not expensive. The number of workers from IRT partner Ni Wayan Mursiniati is 10 people, all of whom are housewives in their neighborhood and will increase if there is a large order, while IRT partner Ni Wayan Debby Suciawati has 3 members. When viewed from the start of the IRT partner Ni Wayan Mursiniati's efforts have started since 1999, while IRT partner Ni Wayan Debby Suciawati began her business in 2008. However, the partner has obstacles namely in marketing and production. In marketing both partners only have very narrow marketing and not too many know their production. So far their products are ordered by collectors, or leave them at souvenir shops. Meanwhile, in the knitting production process both partners have only relied on needles and hands in making yarn knits. In this service program the two partners hope to increase their production and marketing. And from the results of partner business observations, there were also things that needed to be improved, such as production equipment, financial management, motive design and marketing training. So, the purpose of this community service is to help solve the problems of the two partners so that they can increase the quantity and quality of their production, help make production management, financial management and help product marketing through ICT and also provide sustainable marketing tools. The output targets to be achieved through this activity are increasing knowledge in the field of 100% financial management, increasing production by 50%, increasing sales by 50% -70% and marketing more effectively. To achieve these outcomes, the methods that will be used are by applying technology in production, increasing management knowledge, and using ICT in marketing and promotion such as creating promotional websites. Training for business management and management improvement has been carried out 100%, website creation for improving marketing has been completed 100%.
USULAN MODEL MENGUKUR KOMPLEKSITAS KODE PROGRAM PADA PERANGKAT LUNAK: USULAN MODEL MENGUKUR KOMPLEKSITAS KODE PROGRAM PADA PERANGKAT LUNAK Gusti Ngurah Mega Nata; I Made Budi Adnyanan; Gusti Ngurah Mega Nata
Jurnal Manajemen Informatika dan Sistem Informasi Vol. 4 No. 2 (2021): MISI Juni 2021
Publisher : LPPM STMIK Lombok

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36595/misi.v4i2.335

Abstract

Kualitas penulisan kode program menjadi salah satu hal yang terpenting dalam mendapatkan performa aplikasi yang baik, penulisan kode program yang komplek dan tidak memperhatikan atribut secara efektif dan efesien berpengaruh pada performa sebuah perangkat lunak. Mengukur tingkat kompleksitas penulisan kode pada perangkat lunak dapat membantu pengembang dalam melakukan perencanaan dan pengendalian pengembangan perangkat lunak agar dapat memberikan performa sesuai dengan yang diharapkan. Penelitian ini bermaksud untuk mengusulkan model untuk mengukur kompleksitas penulisan kode program pada perangkat lunak dengan memperhatikan kuantitas dan kualitas setiap atribut yang digunakan dengan memberikan nilai bobot pada setiap atributnya. Tahapan yang dilakukan pada peneilitian ini yaitu menentukan modul yang dianalisa pada perangkat lunak selanjutnya membagi menjadi beberapa kelompok atribut pada masing-masing modul, kemudian memberikan bobot pada setiap atributnya, selanjutnya menghitung nilai bobot pada setiap atribut pada kode program dan melakukan analisa terhadap kompleksitas kode program. Berdasarakan hasil perhitungan kompleksitas telah dihasilkan nilai atau angka tingkat kompleksitas kode program pada setiap modul menunjukkan nilai rata-rata kompleksitas pada ketiga modul yaitu 3,03. Dengan demikian perangkat lunak yang diujikan memiliki rating complexity Very low.
USULAN MODEL MENGUKUR KOMPLEKSITAS KODE PROGRAM PADA PERANGKAT LUNAK: USULAN MODEL MENGUKUR KOMPLEKSITAS KODE PROGRAM PADA PERANGKAT LUNAK Gusti Ngurah Mega Nata; I Made Budi Adnyanan; Gusti Ngurah Mega Nata
Jurnal Manajemen Informatika dan Sistem Informasi Vol. 4 No. 2 (2021): MISI Juni 2021
Publisher : LPPM STMIK Lombok

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36595/misi.v4i2.335

Abstract

Kualitas penulisan kode program menjadi salah satu hal yang terpenting dalam mendapatkan performa aplikasi yang baik, penulisan kode program yang komplek dan tidak memperhatikan atribut secara efektif dan efesien berpengaruh pada performa sebuah perangkat lunak. Mengukur tingkat kompleksitas penulisan kode pada perangkat lunak dapat membantu pengembang dalam melakukan perencanaan dan pengendalian pengembangan perangkat lunak agar dapat memberikan performa sesuai dengan yang diharapkan. Penelitian ini bermaksud untuk mengusulkan model untuk mengukur kompleksitas penulisan kode program pada perangkat lunak dengan memperhatikan kuantitas dan kualitas setiap atribut yang digunakan dengan memberikan nilai bobot pada setiap atributnya. Tahapan yang dilakukan pada peneilitian ini yaitu menentukan modul yang dianalisa pada perangkat lunak selanjutnya membagi menjadi beberapa kelompok atribut pada masing-masing modul, kemudian memberikan bobot pada setiap atributnya, selanjutnya menghitung nilai bobot pada setiap atribut pada kode program dan melakukan analisa terhadap kompleksitas kode program. Berdasarakan hasil perhitungan kompleksitas telah dihasilkan nilai atau angka tingkat kompleksitas kode program pada setiap modul menunjukkan nilai rata-rata kompleksitas pada ketiga modul yaitu 3,03. Dengan demikian perangkat lunak yang diujikan memiliki rating complexity Very low.
Deteksi Outlier Transaksi Menggunakan Visualisasi-Olap Pada Data Warehouse Perguruan Tinggi Swasta Gusti Ngurah Mega Nata
Journal of Applied Intelligent System Vol 1, No 2 (2016): Juni 2016
Publisher : Universitas Dian Nuswantoro and IndoCEISS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/jais.v1i2.1184

Abstract

Mendeteksi outlier pada data warehouse merupakan hal penting. Data pada data warehouse sudah diagregasi dan memiliki model multidimensional. Agregasi pada data warehouse dilakukan karena data warehouse digunakan untuk menganalisis data secara cepat pada top level manajemen. Sedangkan, model data multidimensional digunakan untuk melihat data dari berbagai dimensi objek bisnis. Jadi, Mendeteksi outlier pada data warehouse membutuhkan teknik yang dapat melihat outlier pada data yang sudah diagregasi dan dapat melihat dari berbagai dimensi objek bisnis. Mendeteksi outlier pada data warehouse akan menjadi tantangan baru.        Di lain hal, Visualisasi On-line Analytic process (OLAP) merupakan tugas penting dalam menyajikan informasi trend (report) pada data warehouse dalam bentuk visualisasi data. Pada penelitian ini, visualisasi OLAP digunakan untuk deteksi outlier transaksi. Maka, dalam penelitian ini melakukan analisis untuk mendeteksi outlier menggunakan visualisasi-OLAP. Operasi OLAP yang digunakan yaitu operasi drill-down. Jenis visualisasi yang akan digunakan yaitu visualisasi satu dimensi, dua dimensi dan multi dimensi menggunakan tool weave desktop. Pembangunan data warehouse dilakukan secara button-up. Studi kasus dilakukan pada perguruan tinggi swasta. Kasus yang diselesaikan yaitu mendeteksi outlier transaki pembayaran mahasiswa pada setiap semester. Deteksi outlier pada visualisasi data menggunakan satu tabel dimensional lebih mudah dianalisis dari pada deteksi outlier pada visualisasi data menggunakan dua atau multi tabel dimensional. Dengan kata lain semakin banyak tabel dimensi yang terlibat semakin sulit analisis deteksi outlier yang dilakukan. Kata kunci — Deteksi Outlier,  Visualisasi OLAP, Data warehouse
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS INDUSTRI RUMAH TANGGA JAJAN TRADISIONAL KHAS GIANYAR Gusti Ngurah Mega nata; I Ketut Dedy Suryawan; Putu Pande Yudiastra
Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS Vol. 9 No. 1 (2018): Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS
Publisher : Forum Layanan IPTEKS Bagi Masyarakat (FLipMAS) Wilayah Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gianyar sebagai salah satu kabupaten di Bali terkenal akan kelezatan dan keunikan kulinernya terutama kue – kue tradisional Bali seperti klepon, bendu, bugis, dadar, bolu, kue mangkok, sirat dan pasung. Kue tradisional tersebut sangat dibutuhkan dalam aktivitas kebudayaan bahkan keagamaan. Pembuatan kue tradisional tersebut dikerjakan di rumah – rumah penduduk sebagai home industri kecil atau dikenal dengan industri rumah tangga (IRT). Dua industri rumah tangga yang menjadi mitra yaitu industri rumah tangga dari Ida Bagus Nyoman Berata dan industri rumah tangga dari Gusti Ayu Diawati yang keduanya berlokasi di Gianyar. Kedua mitra tersebut merupakan industri jajanan tradisional Bali yang masih menggunakan alat tradisional dalam memproduksi jajanan serta tidak memiliki manajemen keuangan dan manajemen pemasaran. Strategi pemasaran yang digunakan hanya dengan memajang produk mereka di warung dan menunggu pembeli datang. Sehinga kendala yang dihadai oleh masing – masing mitra tersebut terletak pada proses produksi, Manajemen dan pemasaran. industri Ida Bagus Nyoman Berata memiliki kendala dalam pemasaran yang masih manual karena hanya berdasarkan pesanan di sekitar lokasi penjualan, kemasan yang belum sederhana tanpa ada branding, jumlah produksi yang terbatas karena keterbatasan alat. Industri Gusti Ayu Diawati memiliki kendala dalam proses produksi karena keterbatasan peralatan, serta pemasaran yang masih sederhana. Dalam hal peningkatan penjualan, kedua mitra terletak di pinggir jalan utama tetapi arus lalu lintas yang sepi, sehingga model-model promosi sangat diperlukan. Maka, Tujuan dari pengadian masyarakat ini yaitu ingin membantu menyelesaikan permasalahan kedua mitra tersebut agar dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas dari hasil produksi mereka, membantu membuatkan manajemen produksi sampai manajemen keuangan dan membantu membuatkan desain kemasan produk serta membantu menyediakan sarana pemasaran yang berkelanjutan. Target luaran yang telah dicapai sampai saat ini melalui kegiatan ini adalah pembelian beberapa peralatan untuk menunjang usaha telah terlaksana 70% seperti mesin pemarut kelapa, kompor gas, mesin pembuat tepung beras dan lainnya, pelatihan untuk peningkatan manajemen dan pengelolaan usaha telah terlaksana 70%, Pembuatan website untuk meningkatkan pemasaran telah selesai 100%. Gianyar as one of the regencies in Bali is famous for its delicacy and culinary uniqueness especially traditional Balinese cakes such as klepon, bendu, bugis, dadar, sponge, cupcakes, sirat and pasung. Such traditional cakes are needed in cultural and even religious activities. Traditional cake making is done in people's homes as small home industry or known as home industry. Two household industries that are partners are home industry from Ida Bagus Nyoman Berata and home industry from Gusti Ayu Diawati which are both located in Gianyar. Both partners are traditional Balinese hawker industries that still use traditional tools in producing snacks and do not have financial management and marketing management. Marketing strategies are used only by displaying their products in stalls and waiting for buyers to arrive. So the constraints faced by each partner lies in the production process, Management and marketing. Ida Bagus Nyoman Berata industry has an obstacle in marketing that is still manual because it is only based on orders around the location of the sale, packaging that has not been simple without any branding, limited production because of the limitations of the tool. Industry Gusti Ayu Diawati has constraints in the production process due to limited equipment, and marketing is still simple. In terms of increased sales, the two partners are located on the main roadside but the traffic flow is quiet, so promotional models are necessary. Thus, the purpose of this community identification is to help solve the problems of both partners in order to increase the quantity and quality of their products, help to make production management to financial management and help make product packaging design and help provide a sustainable marketing tool. Output targets that have been achieved to date through this activity are the purchase of some equipment to support the business has been done 70% such as coconut engine, gas stove, rice flour machine and others, training for improvement of management and business management has been done 70%, Manufacture website to improve the marketing has been completed 100%.
PKM: IRT PAKAIAN RAJUTAN DI KECAMATAN TABANAN KABUPATEN TABANAN PROVINSI BALI Putu Pande Yudiastra; Gusti Ngurah Mega Nata
Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS Vol. 10 No. 1 (2019): Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS
Publisher : Forum Layanan IPTEKS Bagi Masyarakat (FLipMAS) Wilayah Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tabanan tourism objects grow micro crafts in the city of Tabanan, such as the craft of "yarn knitting". Some groups of craftsmen who have produced the yarn knit are IRT Ni Wayan Mursiniati and IRT Ni Wayan Debby Suciawati. Both IRT craftsmen took the initiative to produce ferns and accessories from knitted yarn. The handicrafts from the two IRTs are in great demand by local, domestic tourists and foreign tourists visiting tourist attractions in the Tabanan area. So, then the two IRT craftsmen were made a service partners in the Community Partnership Program. The monthly interest of the two partners is quite large, where IRT partner Ni Wayan Mursiniati can achieve the highest turnover of up to 10 million per month with an average of 7 million per month, while Ni Wayan IRT Debby Suciawati can only achieve the highest turnover of 3 million per month with an average of 2 million per month. The partners' second profit can be 60% - 80%, from turnover because the operations and materials used by the two partners are not expensive. The number of workers from IRT partner Ni Wayan Mursiniati is 10 people, all of whom are housewives in their neighborhood and will increase if there is a large order, while IRT partner Ni Wayan Debby Suciawati has 3 members. When viewed from the start of the IRT partner Ni Wayan Mursiniati's efforts have started since 1999, while IRT partner Ni Wayan Debby Suciawati began her business in 2008. However, the partner has obstacles namely in marketing and production. In marketing both partners only have very narrow marketing and not too many know their production. So far their products are ordered by collectors, or leave them at souvenir shops. Meanwhile, in the knitting production process both partners have only relied on needles and hands in making yarn knits. In this service program the two partners hope to increase their production and marketing. And from the results of partner business observations, there were also things that needed to be improved, such as production equipment, financial management, motive design and marketing training. So, the purpose of this community service is to help solve the problems of the two partners so that they can increase the quantity and quality of their production, help make production management, financial management and help product marketing through ICT and also provide sustainable marketing tools. The output targets to be achieved through this activity are increasing knowledge in the field of 100% financial management, increasing production by 50%, increasing sales by 50% -70% and marketing more effectively. To achieve these outcomes, the methods that will be used are by applying technology in production, increasing management knowledge, and using ICT in marketing and promotion such as creating promotional websites. Training for business management and management improvement has been carried out 100%, website creation for improving marketing has been completed 100%.
Aplikasi Virtual Tour Guide Sebagai Promosi Pariwisata Bali Gusti Ngurah Mega Nata
Jurnal Sistem dan Informatika (JSI) Vol 11 No 2 (2017)
Publisher : Bagian Perpustakaan dan Publikasi Ilmiah - Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meningkatkan promosi lokasi pariwisata baru sudah sangat diperlukan untuk meratakan perkembangan pariwisata setiap daerah. Virtual Tour sangat memungkinkan sekali dibangun untuk promosi lokasi pariwisata baru tersebut. Teknologi Virtual tour yang sudah ada yaitu dengan gambar panorama 360o. Melihat representasi suatu lokasi dalam gambar panorama 360o dapat memberikan kesan seperti berada di tengah – tengah lokasi tersebut. Namun, teknik gambar panorama 3600 hanya memberikan gambar pemandangan suatu lokasi tanpa penjelasan narasi lokasi tujuan pariwisata tersebut. Maka, dalam penelitian ini ingin menggabungkan gambar panorama 360o horizontal + 1800 vertikal dengan mengisi narasi dari seorang guide untuk menjelaskan view dari virtual tour yang sedang ditampilkan. Hasil dari pengembangan sistem virtual tour guide adalah sebuah aplikasi web yang mampu menampilkan virtual tour dari lokasi wisata yang telah di-input-kan dan beserta mampu mengeluarkan suara pemandu (guide) dari lokasi wisata tersebut. Foto panorama untuk virtual tour dibentuk dari aplikasi PT.GUI. Pembuatan voice / narasi guide pada aplikasi menggunakan software text to speace yaitu Balabolka. File audio dari narasi guide akan dimainkan (play) pada saat virtual tour dari lokasi wisata tertentu di pilih. Hasil pengujian secara black box testing menyatakan bahwa sistem yang dibangun sudah sesuai dengan design dan sudah dapat dioperasikan dengan baik. Pengujian secara kuisioner kepada 30 respondent memberikan respon ketertarikan diatas 50% dari setiap kriteria yang diuji. Dari hasil kuisioner aplikasi ini 72.67% dikatakan interactive, 85.33% menarik, 64% responden tertarik berkunjung, ditambah audio narasi dari guide ketertarikan responden meningkat menjadi 81.33%. Jadi, Aplikasi Virtual Tour Guide cukup sukses dibangun menggunakan bantuan aplikasi PT.GUI sebagai pembuat foto panorama dan software bolabolka sebagai aplikasi text to space untuk mengisi narasi seorang guide
Knowledge Discovery Pada Email Box Sebagai Penunjang Email Marketing Gusti Ngurah Mega Nata; Putu Pande Yudiastra
Jurnal Sistem dan Informatika (JSI) Vol 12 No 1 (2017)
Publisher : Bagian Perpustakaan dan Publikasi Ilmiah - Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.783 KB)

Abstract

Memanfaatkan email untuk pemasaran adalah salah satu strategi marketing yang sangat efektif dan murah. Walaupun demikian, email marketing tidak boleh dikirim secara sembarangan dan terus – menerus. Pengiriman email yang berlebihan serta tidak sesuai dengan minat atau bisnis dari orang yang menerima akan diabaikan atau bahkan dianggap spam oleh penerima. Akibat dari hal tersebut, hubungan bisnis antara perusahaan dengan client atau calon client menjadi tidak terjalin dengan baik. Maka, sebelum mengirim email promosi produk akan lebih baik jika bagian marketing mencari tahu minat dan beberapa informasi penting berkaitan dengan penerima. Informasi tentang minat atau kesukaan dari client dapat ditemukan dari kumpulan email yang pernah mereka kirim ke inbox kita. Namun menemukan minat client dari dokumen email perlu teknik khusus dalam mengolah data teks. Maka dari itu, Pada penelitian ini fokus melakukan studi dan implementasi text mining pada dokumen email. Dokumen email dianalisis dengan memperhitungkan jumlah kata yang muncul pada email tersebut. Representasi teks yang digunakan yaitu single word. Single word tersebut kemudian menjadi masukan dari proses dokumen clustering dengan algoritma K-mean pada fase data mining. Hasil dari clustering inilah yang dapat digunakan oleh pihak marketing sebagai penunjung kegiatan promosi produk. Dari hasil perancangan, pengembangan serta pengujian aplikasi terhadap dokumen email didapatkan hasil yaitu sistem sudah dapat melakukan preprocessing teks menggunakan teknik parsing, stopword removal, dan stemming sehingga menghasilkan kumpulan kata dasar (bag of word). Pada proses pencarian minat dengan term yang dimasukkan, sistem sudah dapat menemukan email client dengan arah minat tertentu menggunakan teknik TF-IDF. Pada proses pengelompokkan dokumen email menggunakan algoritma K-mean clustering pada dokumen email yang sudah dilabelkan sebelumnya memberikan akurasi 63,63% dari 11 dokumen email yang sudah digabung dari setiap pengirim. Dari hasil pengujian sistem sudah dapat digunakan sebagai dasar pemilihan calon penerima email marketing sesuai dengan term / key word yang dimasukkan serta berdasarkan kemiripan dari isi email marketing.
Knowledge Discovery And Virtual Tour To Support Tourism Promotion Gusti Ngurah Mega Nata; Steven Anthony; Putu Pande Yudiastra
IAIC Transactions on Sustainable Digital Innovation (ITSDI) Vol 2 No 2 (2021): April
Publisher : Pandawan Sejahtera Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34306/itsdi.v2i2.387

Abstract

Planning a tourism trip is an important part for tourists so that their tour is satisfying. Service bureaus that have a function to help provide information and prepare tourist travel plans for tourists often provide random destination choices because they do not know the pattern of selecting tourist destinations. This will be detrimental to tourists when service bureaus make wrong tourism travel plans. Tourists also often find it difficult to determine which tourist destination to go to because they do not know the environmental conditions in tourist destinations. To overcome this problem, in this study, knowledge discovery and virtual tours are carried out to increase the promotion of tourism. Knowledge discovery is finding information or knowledge. Knowledge discovery uses data mining techniques to perform data analysis and find patterns. The data mining model that can be used is the frequent pattern by looking for Association Rule Mining from the data. Virtual tour is a technique that can provide 360 ??+ 180 degree images. The virtual tour will be able to show the overall environmental conditions at the tourist destination. The results that have been obtained are in the form of a quick recommendation of tourist attractions in accordance with the country of origin of tourists based on the Association rule mining values. The virtual tour has presented a 360 degree panoramic photo view to inform the environment situation in the place commented by the system.