Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

ANALISIS REDESAIN PENGENDALIAN SIMPANG DENGAN MENGGUNAKAN MKJI 1997 DAN PROGRAM PTV VISSIM Ekajati Stepanigari; M. Jazir Alkas; Masayu Widiastuti
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 5, No 2 (2021): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v5i2.6981

Abstract

Simpang merupakan daerah dengan titik pertemuan dua jalan atau lebih. Salah satu simpang di Kota Samarinda yang sering mengalami kemacetan adalah simpang Tiga Panjaitan (Jl. D.I Panjaitan 1, Jl. P.M Noor dan Jl. D.I Panjaitan 2), simpang ini merupakan simpang tiga tak bersinyal. Untuk mengatasi permasalahan pada simpang tersebut diambil solusi penanganan dengan merencanakan simpang bersinyal dan bundaran. Dalam penelitian ini, kinerja simpang dianalisis dengan menggunakan MKJI 1997 dan dimodelkan dengan software PTV Vissim Student Version.Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan solusi alternatif terbaik untuk pengembangan simpang yang dinilai dengan tingkat pelayanan simpang. Dan membandingkan hasil antara MKJI 1997 dengan PTV Vissim. Proses pendekatan antara MKJI 1997 dengan PTV Vissim dilakukan dengan jalan kalibrasi antara kedua metode tersebut. Hal ini dilakukan dengan menyesuaikan model PTV Vissim degan MKJI 1997, yang dapat dilihat dari uji statistik GEH.Analisis kinerja simpang kondisi eksisting dengan menggunakan MKJI 1997 menghasilkan nilai tundaan simpang = 84.90 detik/kendaraan dan nilai derajat kejenuhan = 1.56, dengan tingkat pelayanan simpang F. Sedangkan hasil analisis menggunakan PTV Vissim diperoleh nilai tundaan simpang = 56.40 detik/kendaraan, dan nilai derajat kejenuhan simpang = 1.29, dengan tingkat pelayanan simpang F.Selanjutnya pada alternatif pertama yaitu dengan merencanakan simpang bersinyal dengan pengaturan 2 fase dan 3 fase dengan menggunakan MKJI 1997. Dari hasil perencanaan pengaturan lampu lalu lintas dengan menggunakan MKJI 1997, pada pengaturan 2 fase diperoleh tingkat pelayanan simpang D pada tiap-tiap pendekat (berdasarkan nilai tundaan), dan tingkat pelayanan simpang pada Jl. D.I Panjaitan 1, Jl. P.M Noor dan Jl. D.I Panjaitan 2 berturut-turut E, E dan D (berdasarkan nilai derajat kejenuhan). Selanjutnya hasil perencanaan pengaturan lampu lalu lintas dengan pengaturan 3 fase diperoleh tingkat pelayanan simpang E pada tiap-tiap pendekat (berdasarkan nilai tundaan), dan tingkat pelayanan simpang berturut-turut D, E dan E (berdasarkan nilai derajat kejenuhan).
IDENTIFIKASI DAERAH RAWAN LONGSOR DITINJAU DARI STRUKTUR TANAH Bayu Persawan; Heri Sutanto; Masayu Widiastuti
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 4, No 2 (2020): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v4i2.5237

Abstract

Membangun tempat tinggal di daerah lereng memiliki resiko yang sangat besar. Adanya ancaman terhadap bencana alam terutama tanah longsor selalu mengintai. Contohnya seperti tanah longsor yang terjadi pada pemukiman penduduk di daerah lereng Jalan Gurami, Kota Samarinda. Penelitian berupa identifikasi daerah rawan longsor ini sangat diperlukan untuk mendeteksi struktur tanah di daerah yang diteliti, dan dapat mengetahui potensi terjadinya bencana longsor di daerah tersebut. Pada penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji tanah dari lokasi penelitian di laboratorium. Kemudian dilakukan analisis menggunakan aplikasi Plaxis. Serta perhitungan manual dengan menggunakan metode bishop yang disederhanakan. Dari hasil analisa menunjukkan bahwa pada penggunaan aplikasi Plaxis didapatkan nilai angka keamanan sebesar 1,439. Sedangkan, pada perhitungan manual didapatkan nilai angka keamanan sebesar 1,117. Sehingga dapat dipastikan lereng dalam keadaan stabil, karena angka keamanan lebih dari 1.
ANALISA KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN TEMPURUNG KELAPA PADA CAMPURAN BETON DENGANSIKAFUMESEBAGAI BAHAN TAMBAH Dwi Novitasari; Mardewi Jamal; Masayu Widiastuti
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 6, No 2 (2022): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v6i2.9417

Abstract

Perkembangan teknologi di Indonesia terus menerus mengalami peningkatan, halini tidak lepas dari tuntutan dankebutuhan masyarakat terhadap fasilitas infrastrukturyang semakin maju, maka kebutuhan berbagai material yangalami maupun buatan menjadi meningkat. Sehingga diperlukan suatu solusi atau terobosan yang dapat mengatasipeningkatan tersebut dengan menggunakan tempurung kelapa sebagai penambahan agregat kasar dalampembuatan betonTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kuat tekan beton campuran beton dengan tempurung kelapadengan persentase variasi0%, 3%, 6%, 9%, dan 12%, 15% dan 8%sika fumesebagai bahan tambah pada umur28 hari.Benda uji yang digunakan adalah berbentuk kubus dengan ukuran 15 x 15 x 15 cm. Setiap variasi terdapat3 buah benda uji, sehingga total dari 6 variasi adalah 18 buah. Dan umur rencana28 hari.Hasil pengujian kuat tekan pada umur 28 hari didapat beton 0% tempurung kelapa 12,83 MPa, beton 3%tempurung kelapa 11,64 MPa, beton 6% tempurung kelapa 10,84 MPa, beton 9% tempurung kelapa 8,72 MPa,beton 12% tempurung kelapa 7,14 MPa dan beton 15% tempurung kelapa sebesar 7,12 MPa.Hal ini menunjukkanbahwa semakin tinggipersentase penggunaan tempurung kelapayang digunakan maka semakin kecil nilai kuattekan yang didapat.Kata kunci:Tempurung Kelapa,Kuat Tekan,Sika Fume
REAKSI JARAK PEMBAKARAN TERHADAP SUHU PLESTERANDINDING Masayu Widiastuti; Ery Budiman; Fachriza Noor Abdi
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 4, No 2 (2020): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v4i2.5238

Abstract

Kepadatan bangunan yang ada kadang membawa resiko bencana yang timbul akibat kebakaran yang terjadi. Upaya untuk menghambat resiko tersebut dengan memperhatikan kondisi bangunan dengan memodifikasi terhadap bahan campuran plesteran dinding  menggunakan bahan yang  memiliki karakteristik dapat menghambat rambatan panas dan tahan terhadap bakar api.Dan dalam penelitian ini dilakukan tinjauan terhadap pengaruh jarak pembakaran terhadap suhu plesteran dinding. Plesteran dinding dibentuk berupa panel yang kemudian diuji bakar. Hasil yang diperoleh bahwa semakin jauh jarak api semakin kecil suhu  pada titik tinjau tersebut. Pada jarak yang sama pengaruh suhu pada varian panel menunjukkan perbedaan suhu, hal tersebut dipengaruhi perbedaan sifat dan karakteristik rambat panas material pembentuknya dalam menghantar panas.Pada jarak yang sama suhu panas sisi bakar lebih tinggi dibanding sisi belakang titik bakar dan pada awal proses pembakaran terjadi peningkatan suhu pada titik tinjau, seiring bertambahnya waktu pertambahan suhu cenderung menurun.
ANALISIS PERCEPATAN WAKTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUSUN 1 KOTA SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR Muhammad Fazri; Masayu Widiastuti; Mardewi Jamal
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 3, No 2 (2019): JTS Teknologi Sipil
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v3i2.3253

Abstract

Tiga hal utama yang harus terpenuhi dalam pelaksanaan proyek, yaitu tepat waktu, biaya dan mutu. Terkadang dalam pelaksanaannya di lapangan ada beberapa pekerjaan yang hasil dari penyelesaiannya tidak sesuai dengan rencana yang sudah ditentukan. Diperlukan  upaya pengendalian efektif tentang manajemen pelaksanaan pada proyek. Pengendalian efektif yang dimaksud adalah tugas manajer proyek memanfaatkan kemajuan teknologi dan metode-metode tentang  optimalisasi biaya dan waktu proyek tanpa mengurangi mutu proyek. Proyek pembangunan Rusun 1 Kota Samarinda Kalimantan Timur dipilih untuk studi kasus karena pada  pengendalian proyek ini menggunakan kurva S yang hanya terfokus di dalam bobot dan durasi pekerjaan. Sehingga  proyek tersebut dapat ditingkatkan dalam memantau dan mengendalikan proyek menggunakan metode optimalisasi biaya dan waktu. Penelitian ini menggunakan metode  Time Cost Trade Off (TCTO), proses ini dimulai dengan mencari lintasan kritis melalui program Microsoft Project 2016, percepatan dilakukan untuk mendapatkan cost lope dan total cost, kemudian metode Least Cost Analysis digunakan untuk mendapatkan perubahan biaya dari penambahan  jam kerja. Data yang diperlukan adalah RAB, daftar analisa harga satuan pekerjaan, jadwal waktu pelaksanaan. Percepatan  dilakukan dengan melakukan penambahan  jam kerja (waktu lembur) dari jam kerja normal.   Berdasarkan data serta hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan  jumlah kegiatan kritis yang diperoleh adalah 7 kegiatan dari 14 kegiatan proyek dengan durasi normal proyek adalah 434 hari. Durasi yang diperoleh setelah dilakukan percepatan dengan metode Time Cost Trade Off yaitu 422 hari dengan waktu percepatan sebesar  12  hari atau  efisiensi waktu proyek sebesar  0.25  %.  Biaya optimal yang diperoleh  setelah melakukan percepatan dengan penambahan  jam  kerja yaitu  sebesar  Rp 35.314.459.000,00 dari total biaya normal sebesar Rp 34.529.890.000,0.
ANALISIS PERENCANAAN APRON BANDARA MELAK BERDASARKANPROYEKSI 20 TAHUN MENDATANG Annisa Rahma Utari; M. Jazir Alkas; Masayu Widiastuti
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 6, No 2 (2022): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v6i2.9406

Abstract

Penerbangan merupakan salah satu moda transportasi yang tidak dapat dipisahkan dari moda-modatransportasi lain, yang memerlukan tingkat keselamatan tinggi baik pada kondisi pesawat maupun kondisidari berbagai infrasturuktur pada bandara udara. Bandar udara Melalan terletak di Kecamatan BarongTongkok, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.Seiring dengan optimalisasi danpengembangan jangka Panjang 20 tahun mendatang pada Bandar udara Melalan Melak, diperlukan evaluasiperkerasan kaku padaapronyang dianalisis dengan metode ICAO, yaitu dengan menggunakan nilaiPCN/ACN pada pesawat rencana ATR 42-300 dan Boeing 737-300. Selanjutnya juga dianalisis tegangantanah dan beton padaapron.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui permintaantransportasi pada jenis pesawat ATR 42300dan Boeing 737-300. Selain itu juga untuk mengetahui tebal komposisi perkerasan kaku,lapis pondasi, dantanah dasarserta tegangan tanah dan beton padaapron.Analisis dari nilai PCN pada pesawat rencana ATR 42-300 yaitu 6 R/C/X/T diperoleh hasil tebal perkerasankaku sebesar 25 cm,dansubgradesebesar 15 cm. Untuk tegangan pondatau beton diperoleh nilai padahidung pesawat (Pnose) sebesar 8.19 KN dan pada sayap (Pleg) sebesar 77.83 KN, serta nilai teganganijin sebesar 3525KN, dimana untuk pesawat rencana ATR 42-300 nilai ini termasuk nilai yang aman.Untuk tegangan tanah analisis Terzaghi, diperoleh nilai tegangan padanosesebesar6.66KN/m2dan padalegsebesar43.49KN/m2, dengan tegangan ijin sebesar201.27KN/m2. Pada analisis Westergaard nilaiyang diperoleh padasubgrade7.88t/m2, nilai tersebut masih aman untuk 20 tahun mendatang. Sementarauntukanalisis Fadum nilai yang diperoleh padasubgrade(nose)sebesar12.47KN/m2dan padasubgrade(leg)sebesar9,89KN/m2, nilai tersebut aman untuk 20 tahun mendatang. Sedangkan untuk analisisperkiraan 20 tahun mendatang dari nilai PCN pada pesawat rencana Boeing 737-300 yaitu 30 R/X/C/Tdiperoleh tebal perkerasan kaku sebesar 41.2 cm, untuksubgradesebesar 15 cm. Untuk tegangan ponddiperoleh nilai pada hidung pesawat (Pnose) sebesar 49.78 KN dan pada sayap (Pleg) sebesar 286.27 KN,serta nilai tegangan ijin yang diperoleh sebesar 3525KN, dimana nilai ini masih aman untuk perencanaan20 tahun mendatang. Untuk tegangan tanah analisis Terzaghi, diperoleh nilai tegangan padanosesebesar14.18KN/m2dan pada legsebesar84.27KN/m2, serta nilai tegangan ijin sebesar 201.27 KN/m2. Padaanalisis Westergaard nilai yang diperoleh padasubgradesebesar 14.81t/m2.Pada analisis Fadum nilai yangdiperoleh padasubbase(nose)sebesar49.82KN/m2dan padasubgrade(leg)sebesar32.69KN/m2.Kata kunci:Apron,transport demand, perkerasan kaku,subbase, dansubgrade
OPTIMASI RUTE ANGKUTAN SAMPAH KECAMATAN SUNGAI KUNJANG KOTA SAMARINDA DENGAN METODE PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM (VRP) Deti Saskia Dela Ferdiani; Triana Sharly P. Arifin; Masayu Widiastuti
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 6, No 1 (2022): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v6i1.7719

Abstract

Berbagai aktivitas memperlukan teknologi transportasi yang mampu menyeimbangkan kebutuhan transportasi, salah satunya transportasi terhadap jasa angkutan sampah. Kecamatan Sungai Kunjang dengan luas wilayah 69,03 km2 dalam sehari produksi sampah mencapai 110,171 ton. Proses pengambilan sampah saat ini dilakukan dengan pengambilan secara manual bak rute dan kontainer statis dan tempat pemrosesan akhir (TPA) yang hanya satu di kota Samarinda yaitu tempat pemrosesan akhir (TPA) Bukit Pinang, jumlah armada dan biaya operasional armada angkutan sampah yang terbatas mengakibatkan proses pengangkutan hanya dapat dilaksanakan satu kali putaran perkendaraan yaitu dari pangkalan menuju setiap pembuangan sementara yang ada selanjutnya, dibawa ke tempat pemrosesan akhir (TPA) dan berakhir kembali di pangkalan.Tujuan dari penelitian ini sama dengan tujuan dari vehicle routing problem (VRP) itu sendiri dimana untuk menentukan rute pengantaran yang paling optimal untuk setiap kendaraan, sehingga jarak tempuh total dari seluruh kendaraan dapat diminimalkan.Dinas Lingkungan Hidup kota Samarinda menepatkan dua (2) armada arm roll dengan dua (2) rute angkut atau rute perjalanan menempuh perjalanan sebesar 123,92 km dan waktu operasional selama 3,73 jam dengan kebutuhan bahan bakar sebanyak 24,784 Liter, untuk enam (6) armada dump truck total jarak tempuh dari 6 rute perjalanan adalah 248,12 km yang memerlukan waktu selama 11,69 jam dan 39,98 Liter bahan bakar namun, dengan vehicle routing problem (VRP) nilai penghematan 123,74 km/rit dari rute eksisting, dapat menghemat waktu tempuh selama 4,26 jam/rit dan menghemat kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) sebanyak 24,75 Liter/rit.
PENGARUH PENAMBAHANFOAM AGENTTERHADAP KUAT TEKAN DANBERAT BETON NORMAL DENGAN AGREGAT KASAR PALU DAN HALUS MAHAKAM Irma Hidayati; Fachriza Noor Abdi; Masayu Widiastuti
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 6, No 2 (2022): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v6i2.9408

Abstract

Semakin bertambahnya tahun, maka perkembangan jumlah populasi penduduk semakin meningkat. Haltersebut mengakibatkan bertambahnya kebutuhan sarana dan prasarana masyarakat khususnyapembangunan konstruksi. Pembangunan konstruksi struktur yang banyak digunakan yaitu beton, namunbeton ternyata memiliki kelemahan yaitu berat isi yang cukup tinggi serta tidak ramah lingkungan karenapenyusun utama beton berupa material dari alam. Untuk itu, inovasi teknologi beton perlu dikembangkansalah satunya dengan pembuatan beton ringan menggunakanfoaming agentyang dapat mengembangkanvolume beton, sehingga menjadikan berat beton lebih ringan dan lebih ekonomis serta ramah lingkungankarena mengurangi penggunaan material konstruksi yang digunakan.Penelitian ini menggunakan tambahanfoamsebesar 20% dari volume adukan beton, dengan variasidensityfoam agentsebesar 40, 60 dan 80 kg/m3. Benda uji terdiri dari 32 silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi30 cm dimana untuk setiap variasidensity foammasing-masing sebanyak 4 benda uji. Pengujian yangdilakukan pada penelitian ini yaitu pengujian kuat tekan pada umur beton 7 dan 28 hari. Perencanaanadukan beton menggunakan metode SK SNI T-15-1990-03 dengan mutu beton yang direncanakan sebesar25 Mpa.Berat isi beton yang ingin dicapai yaitu < 1900 kg/m3(berat beton ringan).Hasil penelitian beton dengan penambahan 20%foam agentbelum mencapai nilai kuat tekan yangdirencanakan, namun memenuhi berat isi yang dicapai. Nilai kuat tekan rata-rata yang didapatkan padabeton tanpa penambahan 20%foam agentumur 7 dan 28 hari secara berurutan adalah 33,78 dan 47,68Mpa, pada beton dengan tambahan 20%foam agentdan variasidensityfoamsebesar 40, 60 dan 80 kg/m3umur 7 dan 28 hari secara berurutan adalah9,74 dan 16,12 Mpa; 12,26 dan 15,74 Mpa; serta 12,33 dan15,51 Mpa. Hasil berat isi rata-rata yang didapatkan pada beton tanpa penambahan 20%foam agentumur7 dan 28 hari secara berurutan adalah 2330 dan 2339 kg/m3, pada beton dengan tambahan 20%foam agentdan variasidensityfoamsebesar 40, 60 dan 80 kg/m3umur 7 dan 28 hari secara berurutan adalah 1833 dan1803 kg/m3; 1871 dan 1814 kg/m3; serta 1866 dan 1808 kg/m3. Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan danberat isi, maka beton yang dihasilkantermasuk dalam kategori beton ringan struktural ringan (SNI 03-3449-2002) dan beton ringan non-struktural (SNI 2847-2013).Kata kunci:Beton Normal,Foam Agent, Variasi Density, Berat Isi, Kuat Tekan.
PENGARUH PENGGUNAAN CRUMB RUBBER DENGAN MATERIAL SENONI DAN FILLER BATU SENONI TERHADAP NILAI KARAKTERISTIK MARSHALL ASPHALT CONCRETE – BINDER COURSE (AC-BC) Laily Rahma Putri; Masayu Widiastuti; M. Jazir Alkas
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 6, No 1 (2022): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v6i1.7720

Abstract

Asphalt Concrete – Binder Course (AC-BC) adalah lapisan yang berguna untuk meneruskan beban menuju ke pondasi. Untuk meningkatkan sifat fleksibilitas, salah satunya dengan penggunaan Crumb Rubber yang berasal dari limbah ban ukuran lolos saringan No. 4 (4,75 mm) sebagai bahan tambah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Crumb Rubber sebagai bahan tambah dan penggunaan batu senoni sebagai filler terhadap campuran beton aspal terhadap sifat – sifat dari campuran Marshall. Pada penelitian ini mencari Kadar Aspal Optimum (KAO), kemudian dilakukan penambahan Crumb Rubber kadar 0%, 1%, 1,5%, 2%, dan 2,5% terdadap total berat benda uji dan filler batu senoni.Berdasarkan hasil pengujian Marshall yang didapat untuk campuran Kombinasi agregat Senoni dan Filler Batu Senoni terhadap Nilai Karakteristik Marshall diperoleh kadar aspal optimum sebesar 6,25% dengan nilai stabilitas sebesar 1.317,07 kg, flow sebesar 3.12 mm, VMA sebesar 16.81 %, VIM sebesar 3.75 %, VFA sebesar 77,75%, Marshall Quotient sebesar 421,69 kg/mm dan Ratio lolos partikel 0.075mm sebesar 0,76%. Hasil pengujian karakteristik Marshall KAO 6,25% dengan penambahan kadar crumb rubber 1%, 1,5%, 2% dan 2,5% didapatkan hasil kadar crumb rubber 1% dengan nilai stabilitas sebesar 1.425,73 kg, flow sebesar 3.15 mm, VMA sebesar 16.55%, VIM sebesar 3,45%, VFA sebesar 79,20%, dan Marshall Quotient sebesar 452,61 kg/mm, dan Ratio lolos partikel 0.075 mm sebesar 0,76%, KAO 6,25% dengan penambahan kadar crumb rubber 1,5% dengan nilai stabilitas 1.483,90 kg, flow sebesar 3.20 mm, VMA sebesar 16.27 %, VIM sebesar 3.12 %, VFA sebesar 80,83%, Marshall Quotient sebesar 463,24 kg/mm dan Ratio lolos partikel 0.075mm sebesar 0,76%, KAO 6,25% dengan penambahan kadar crumb rubber 2% dengan nilai stabilitas sebesar 1.590,79 kg, flow sebesar 3.29 mm, VMA sebesar 15.56 %, VIM sebesar 2.83 %, VFA sebesar 81,87%, Marshall Quotient sebesar 484,01 kg/mm dan Ratio lolos partikel 0.075mm sebesar 0,76%, dan KAO 6,25% dengan penambahan kadar crumb rubber 2,5% dengan nilai stabilitas sebesar 1.705,24 kg, flow sebesar 3.44 mm, VMA sebesar 15,43 %, VIM sebesar 2,67 %, VFA sebesar 82,72%, Marshall Quotient sebesar 496,43 kg/mm dan Ratio lolos partikel 0.075mm sebesar 0,76%.
ANALISIS PUSHOVER UNTUK PERFORMANCE BASED DESIGN PADA STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETABS (Studi Kasus : Proyek Hotel Fox Harris Lite di Jln. S.Parman, Kota Samarinda, Kalimantan Timur) Dini Indah Cahyani; Ery Budiman; Budi Haryanto; Fachriza Noor Abdi; Masayu Widiastuti
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 6, No 1 (2022): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v6i1.7721

Abstract

Indonesia merupakan daerah yang rawan terhadap gempa bumi, karena terletak pada pertemuan 3 lempeng tektonik besar dunia, yaitu: lempeng Hindia-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Gempa bumi yang terjadi sering kali memakan korban jiwa. Namun, dapat dipastikan bahwa penyebab adanya korban jiwa bukan diakibatkan langsung oleh gempa bumi melainkan oleh rusaknya bangunan yang menyebabkan keruntuhan pada bangunan tersebut. Karena sifat gempa bumi yang tidak dapat diprediksi maka diperlukan suatu tindakan pencegahan guna meminimalisir timbulnya kerugian dan korban jiwa salah satunya dengan merencanakan bangunan tahan gempa dengan konsep Performance Based Design dengan salah satu metode pendekatannya adalah Analisis Static Non-Linear Pushover.Analisis ini bertujuan untuk memperkirakan gaya maksimum dan deformasi yang terjadi serta untuk memperoleh informasi bagian mana saja yang kritis sehingga dapat diketahui kriteria tingkat kinerja struktur dengan menggunakan Metode Spektrum Kapasitas berdasarkan peraturan ATC-40 dan Metode Koefisien Perpindahan berdasarkan peraturan FEMA 356 dengan menggunakan program bantu ETABS. Konsep analisis ini adalah memberi suatu pola beban dorong statik tertentu dalam arah lateral pada pusat massa tiap lantai bangunan. Penambahan beban dilakukan secara otomatis oleh program secara berangsur-angsur sampai tercapai keruntuhan pada elemen struktur atau mencapai target displacement tertentu.Hasil analisis diperoleh kriteria level kinerja kedua metode tersebut termasuk dalam kategori Immediate Ocupancy dan Damage Control, dimana diambil level kinerja struktur terburuk yaitu Damage Control yang artinya bila terjadi gempa bangunan masih mampu menahan gempa yang terjadi dan resiko korban jiwa sangat kecil.