Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENGARUH KUAT TEKAN BETON DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN BASF MASTERFLOW 870 DAN LIMBAH BETON SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR Abdullah Umar; Ery Budiman; Fachriza Noor Abdi
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 4, No 2 (2020): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v4i2.5233

Abstract

Dalam pekerjaan konstruksi, banyak limbah-limbah beton hasil dari pengujian atau pembongkaran jalan atau bangunan. Kontribusi limbah terhadap timbunan sampah cukup besar, hal ini sejalan dengan meningkatnya aktifitas konstruksi bangunan. Limbah konstruksi biasanya tidak dimanfaatkan dengan baik dan dibuang begitu saja. Pada penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji material di laboratorium. Kemudian dilakukan mix design berdasarkan metode SKSNIT-15-1990-03. Penggunaan limbah beton pada campuran beton, menggunakan variasi 0%, 20%, 40%, 60%, 80% dari jumlah kebutuhan agregat kasar. Kuat tekan yang direncanakan sebesar 20 MPA, dan pembuatan benda uji berbentuk kubus dengan masing-masing variasi sebanyak 3 benda uji. Dari hasil penelitian kuat tekan beton menggunakan limbah beton  sebagai pengganti agregat kasar sudah mencapai kuat tekan yang direncanakan. Dengan estimasi kuat tekan 28 hari, pada penggantian 0% didapat nilai kuat tekan sebesar 19.88 MPA, penggantian 20% didapatkan nilai kuat tekan sebesar 20.51 MPA,  penggantian 40% didapat nilai kuat tekan sebesar 21.08 MPA, dan nilai kuat tekan tertinggi pada penggantian 60% dengan nilai kuat tekan 21.77 MPA, kemudian pada penggantian 80% mengalami penurunan kuat tekan, namun masih pada kuat tekan yang direncanakan yaitu 21.35 MPA.
REAKSI JARAK PEMBAKARAN TERHADAP SUHU PLESTERANDINDING Masayu Widiastuti; Ery Budiman; Fachriza Noor Abdi
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 4, No 2 (2020): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v4i2.5238

Abstract

Kepadatan bangunan yang ada kadang membawa resiko bencana yang timbul akibat kebakaran yang terjadi. Upaya untuk menghambat resiko tersebut dengan memperhatikan kondisi bangunan dengan memodifikasi terhadap bahan campuran plesteran dinding  menggunakan bahan yang  memiliki karakteristik dapat menghambat rambatan panas dan tahan terhadap bakar api.Dan dalam penelitian ini dilakukan tinjauan terhadap pengaruh jarak pembakaran terhadap suhu plesteran dinding. Plesteran dinding dibentuk berupa panel yang kemudian diuji bakar. Hasil yang diperoleh bahwa semakin jauh jarak api semakin kecil suhu  pada titik tinjau tersebut. Pada jarak yang sama pengaruh suhu pada varian panel menunjukkan perbedaan suhu, hal tersebut dipengaruhi perbedaan sifat dan karakteristik rambat panas material pembentuknya dalam menghantar panas.Pada jarak yang sama suhu panas sisi bakar lebih tinggi dibanding sisi belakang titik bakar dan pada awal proses pembakaran terjadi peningkatan suhu pada titik tinjau, seiring bertambahnya waktu pertambahan suhu cenderung menurun.
PENGARUH PENAMBAHAN FOAM AGENT TERHADAP KUAT TEKANBETON RINGAN STRUKTURAL AGREGAT BATU APUNG M. Sultan Firdaus; Fachriza Noor Abdi; Triana Sharly P. Arifin
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 6, No 2 (2022): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v6i2.9423

Abstract

Bahan beton memiliki kelemahan yaitu pada berat sendiri yang sangat besar. Untuk mengatasihal tersebutmaka perlu dipikirkan adanya material beton yang mempunyai berat sendiri yang kecil dan memiliki mututinggi. Batu apung adalah salah satu bahan material yang memiliki berat jenis yang rendah. Dengandigunakannya batu apung pada campuran beton, maka berat sendiri beton akan berkurang dan nilai gunabatu apung akan semakin bertambah.Penelitian ini dimulai dengan melakukan pengujian terhadap masing-masing bahan penyusun campuranbeton ringan dan membuat rancangan beton ringan berdasarkan metode SNI 03-3449-2002 menggunakanbatu apung dengan variasi penambahanfoam agent. Total benda uji sebanyak 32 buah beton ringan,dalam perawatan selama 7 dan 28 hari. Dimana setiap variasi penambahanfoam agentmenggunakan 4sampel benda uji.Hasil penelitian kuat tekan rata-rata dan berat jenis rata-rata yang didapatkan untuk beton ringan agregatbatu apung umur 7 dan 28 hari pada penambahan 0%foam agentadalah 23,8587 MPa dan 17,21 MPadengan berat jenis rata-rata berurutan 1695,68 kg/m3dan 1761,74 kg/m3, pada penambahan 5%foam agentadalah 18,1335 MPa dan 14,125 MPa dengan berat jenis rata-rataberurutan 1576,79 kg/m3dan 1601,32kg/m3, pada penambahanfoam agent10% adalah 15,96 MPa dan 13,596 MPa dengan berat jenis rata-rata1502,24 kg/m3dan 1505,07 Kg/m3, pada penambahanfoam agent20% adalah 10,1417 MPa dan 10,49 MPadengan berat jenis rata-rata berurutan 1384,29 kg/m3dan 1393,72 kg/m3. Berdasarkan hasil nilai kuat tekanbeton ringan tersebut termasuk ke dalam mutu beton kategori beton ringan struktural ringan sehingga batuapung layak digunakan sebagai material pengganti kerikil pada betonringan.Kata kunci:Batu Apung, Beton Ringan,Foam Agent, Struktural.
STUDI PENELITIAN KUAT TEKAN BETON YANG MENGGUNAKAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR EX. PALU DAN AGREGAT HALUS EX. PALU Fachriza Noor Abdi
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 2, No 1 (2018): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v2i1.2152

Abstract

Penggunaan bahan tambah baik kimia maupun mineral menjadi salah satu cara peningkatan mutu beton. Penelitian ini menggunakan batu pecah Palu, pasir alami Palu, semen Portland tipe I merk Indocement,Polyheed sebagai bahan tambah kimia, dan abu sekam padi sebagai bahan tambah mineral. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemakaian abu sekam padi dan Polyheedterhadap kuat tekan beton, serta mengetahui kuat tekan optimal yang dihasilkan dari variasi abu sekam padi, Polyheed, dan agregat Palu. Variasi abu sekam padi sebagai pengganti sebagian semen adalah 0%, 6%, 9%,12%, 15%, 18% dan Polyheed sebesar 1%, masing-masing variasi terdiri dari 3 buah benda uji umur perawatan 28 dan 56 hari dengan tambahan benda uji variasi 0% sebanyak 6 buah untuk umur perawatan 7dan 14 hari. Benda uji yang digunakan berbentuk kubus dengan ukuran 15cm×15cm×15cm. Metode perancangan campuran yang digunakan adalah metode SNI, dengan rentang waktu penelitian dan pengujiankuat tekan dari Oktober 2010 sampai Januari 2011 di Laboratorium Rekayasa Sipil, Fakultas Teknik Universitas Mulawarman. Hasil yang didapat setelah dilakukan penelitian dan pengujian kuat tekan betondengan menggunakan abu sekam padi sebagai pengganti sebagian semen adalah abu sekam padi dapat dimanfaatkan sebagai pengganti sebagian semen dan dapat meningkatkan kuat tekan beton dikarenakankandungan silika yang dikandung abu sekam padi sangat tinggi yaitu 86,90% - 97,30%. Nilai kuat tekan yang dihasilkan seluruh benda uji memenuhi target kuat tekan rencana yaitu 22,5%, dengan kecenderungan grafik meningkat dari variasi 0% sampai kadar 9%, kemudian menurun pada kadar penggantian 12%, 15%, dan 18%.Penurunan disebabkan kelebihan fraksi halus membuat semen tidak mampu mengikat maksimal dalam volume beton. Kuat tekan optimal didapat pada variasi penggantian semen dengan abu sekam padi 9%,dengan nilai kuat tekan beton pada umur perawatan 28 hari sebesar 32,00 MPa dan umur perawatan 56 hari sebesar 35,44 MPa.
ANALISIS STRUKTUR RANGKA BATANG 2D DENGAN METODE MATRIKS KEKAKUAN MENGGUNAKAN APLIKASI MATLAB Apriliyanda Nur Adha; Fachriza Noor Abdi; Heri Sutanto
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 3, No 2 (2019): JTS Teknologi Sipil
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v3i2.3254

Abstract

Perhitungan struktur dewasa ini menggunakan metode matriks kekakuan pada pengoperasiannya. Metode matriks kekakuan merupakan metode yang berkembang bersamaan dengan  populernya penggunaan komputer otomatis untuk operasi perhitungan aritmatika dengan menggunakan prinsip matriks yang sistematis dan sederhana. Pada penelitian ini akan dibuat suatu program dengan menggunakan bahasa pemrogrmanan MATLAB untuk mendesain rangka batang  dua dimensi (2D). Tujuannya agar orang-orang yang membaca skripsi ini dapat mengetahui pengaplikasian metode matriks kekakuan untuk mendesain program perhitungan struktur rangka batang, serta mengetahui dasar dari terciptanya program perhitungan struktur yang ada.  Untuk membuat program analisis struktur rangka batang, ditentukan dahulu parameter-parameter metode kekakuan yang akan digunakan dalam proses perhitungan. Parameter tersebut adalah jumlah nodal, jumlah batang, panjang batang, luas penampang, modulus elatisitas, posisi tumpuan, dan gaya luar yang bekerja. Kemudian digunakan Graphic User Interface MATLAB (GUI MATLAB) agar tampilan lebih menarik  dan memudahkan saat menulis fungsi di dalam program. Program yang telah selesai dibuat diuji menggunakan permodelan struktur rangka batang, diantaranya dua kasus struktur rangka batang jembatan dan satu kasus struktur kuda-kuda. Terakhir program divalidasi dengan metode titik buhul, metode Cremona dan SAP2000.   Hasil perbandingan nilai-nilai perpindahan (displacement) antara program dan SAP2000 seluruhnya dibawah 5%, dan perbandingan nilai-nilai gaya batang antara program dan SAP2000 hampir seluruhnya di bawah 5%. Untuk hasil di atas 5%, selisih nilai yang didapat sangat kecil. Perbandingan nilai-nilai gaya batang antara program dan metode titik buhul hampir seluruhnya di bawah 5%. Untuk hasil di atas 5% terjadi karena pembulatan saat perhitungan manual yang terdapat pada struktur rangka atap, namun masih dengan selisih nilai yang wajar. Perbandingan nilai-nilai gaya batang antara program dan metode Cremona seluruhnya di bawah 5%.
PEMANFAATAN CANGKANG KEMIRI ALEURITES MOLUCCANA (CANDLENUT) SEBAGAI AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON RINGAN Heri Sutanto; Fachriza Noor Abdi; Rizky Asdi Kesuma
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 5, No 1 (2021): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v5i1.6299

Abstract

Semakin meluasnya penggunaan beton semakin juga banyak kebutuhan bahan baku pembentuk beton, kerikil yang selama ini diperoleh dari alam cenderung menurun. Hal ini mendorong para peneliti menambahkan bahan – bahan lain yang mempunyai sifat yang sama dengan pembentuk beton dalam campuran beton. Cangkang kemiri yang hanya dikenal menjadi limbah, kurang mendapat perhatian dalam pemanfaatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton maksimal, mengetahui pengaruh cangkang kemiri terhadap kuat tekan beton, mengetahui manfaat dari beton cangkang kemiri dalam dunia konstruksi.Penelitian ini dimulai dengan pengujian fisis terhadap material penyusun beton dan membuat rancangan adukan beton berdasarkan metode SNI 03-2834-2000 beton normal dan SNI 03-3449-2002 beton ringan. Mutu beton yang direncanakan 20 Mpa, selanjutnya adalah pembuatan benda uji berbentuk silinder dengan ukuran 150 mm x 300 mm sebanyak 36 buah. Agregat kasar disubtitusi dengan campuran 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25% cangkang kemiri masing – masing sebanyak 3 benda uji. Pengujian kuat tekan beton dilakukan setelah beton berumur 7 dan 28 hari.Dari hasil pengujian yang dilakukan, didapatkan kuat tekan tertinggi 14,12 Mpa dengan campuran 5% cangkang kemiri, dan terus mengalami penurunan nilai kuat tekan sampai 7,37 Mpa dengan campuran 25%, dibandingkan beton normal terjadi penurun 45 - 71% dari beton normal dengan nilai kuat tekan 25,28 Mpa. Penurunan nilai kuat tekan di pengaruhi oleh kadar air kemiri yang tinggi dan nilai berat jenis cangkang kemiri yang ringan dari pada kerikil. Seluruh beton cangkang kemiri masuk kedalam mutu beton kelas 1, merupakan beton yang berguna untuk pekerjaan-pekerjaan non struktural (tidak mengandung besi) seperti untuk jalan, pondasi kolom, pengecoran lantai bangunan yang tidak terlalu besar, dan lantai halaman.
OPTIMALISASI BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS Khoni Eka Pratiwi; Fachriza Noor Abdi; Ery Budiman
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 4, No 2 (2020): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v4i2.5235

Abstract

Dalam sebuah pelaksanaan proyek konstruksi dibutuhkan manajemen yang akan mengelola proyek dari awal hingga proyek berakhir, yakni manajemen proyek. Keberhasilan dan kegagalan dari pelaksanaan proyek sering kali disebabkan oleh kurang terencananya kegiatan proyek serta pengendalian yang kurang efektif. Mulai dari perencanaan kita dihadapkan pada pengaturan sumber daya seperti tenaga kerja, biaya, waktu, peralatan dan lain sebagainya sampai pada pelaksanaan proyek. Jika hal – hal tersebut tidak ditangani dengan benar, berbagai masalah akan muncul seperti keterlambatan penyelesaian proyek, penyimpangan mutu, pembiayaan membengkak, pemborosan sumber daya yang sangat merugikan bagi pelaksana proyek. Penelitian ini menggunakan metode Presedence Diagram Method (PDM), proses ini dimulai dengan mencari lintasan kritis melalui program Microsoft Project 2013, percepatan dilakukan untuk mendapatkan cost lope dan total cost, kemudian metode Least Cost Analysis digunakan untuk mendapatkan perubahan biaya dari penambahan tenaga kerja. Data yang diperlukan adalah RAB, daftar analisa harga satuan pekerjaan, jadwal waktu pelaksanaan, dan biaya tidak langsung suatu proyek. Percepatan dilakukan dengan melakukan penambahan tenaga kerja 25 % dari tenaga kerja normal. Berdasarkan data serta hasil analisis dan pembahasan yang dilakukanjumlah kegiatan kritis yang diperoleh adalah 21 kegiatan dari 89 kegiatan proyek dengan durasi normal proyek adalah 180 hari. Durasi yang diperoleh setelah dilakukan percepatan dengan metode Least Cost Analysis yaitu 174 hari dengan waktu percepatan sebesar 6 hari atau efisiensi waktu proyek sebesar 3,33 %. Biaya optimal yang diperoleh setelah melakukan percepatan dengan penambahan tenaga kerja yaitu sebesar Rp. 4.467.603.925 dari biaya normal sebesar Rp. 4.477.845.300 maka diperoleh efisiensi biaya sebesar Rp. 10.299.044 atau 0,23%.
PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK JENIS 7 (NYLON) SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA BATA BETON (PAVING BLOCK) Jaina Jaina; Fachriza Noor Abdi; Triana Sharly P Arifin
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 5, No 1 (2021): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v5i1.6295

Abstract

Plastik merupakan material yang sulit terurai baik itu ditanah maupun diair. Salah satu alternatif yang bisa dimanfaatkan dari plastik yaitu digunakan sebagai bahan tambah dalam pembuatan paving block. Bata beton (paving block) merupakan suatu bahan bangunan yang sering digunakan baik itu dalam penggunaan pada jalan maupun penggunaan pada tempat parkir dan taman sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan plastik jenis 7 (Nylon) pada paving block dengan menggunakan pasir mahakam perbandingan atau persentase pasir yang berbeda yaitu perbandingan semen dan pasir 1:4 atau persentase pasir (80%), 1:6 atau persentase pasir (85,7%), dan 1:8 atau persentase pasir (88,9%) dengan penambahan komposisi plastik dari jenis 7 (Nylon) 0,4% dari volume pasir, pada setiap perbandingan dengan FAS yang digunakan yaitu 0,5 dengan metode pengujian yang digunakan berdasarkan SNI 03-0691-1996. Pembuatan benda uji berbentuk persegi Panjang atau bata dengan ukuran 20cm x 10cm x 6cm sebanyak 45 benda uji dimana untuk setiap variasi perbandingan sebanyak 10 benda uji untuk kuat tekan dan 5 benda uji untuk daya serap air. Pengujian kuat tekan beton dilakukan setelah paving block berumur 28 hari.Hasil uji nilai kuat tekan min komposisi perbandingan 1:4, 1:6, dan 1:8 berturut-turut ialah 8 MPa, 8,5 MPa, dan 8,3 MPa.. Sedangkan untuk nilai persentase penyerapan air komposisi perbandingan 1:4, 1:6, dan 1:8 berturut-turut ialah 10,4%, 10,8%, dan 11,5%. Berdsarkan hasil tersebut maka paving block dengan adanya penambahan plastik jenis Nylon dengan menggunakan pasir Mahakam, maka dapat disimpulkan bahwa pada perbandingan 1:6 atau persentase pasir (85,7%) memenuhi syarat berdasarkan SNI 03-0691-1996 masuk pada mutu D atau dapat digunakan untuk taman
PENGARUH PENAMBAHANFOAM AGENTTERHADAP KUAT TEKAN DANBERAT BETON NORMAL DENGAN AGREGAT KASAR PALU DAN HALUS MAHAKAM Irma Hidayati; Fachriza Noor Abdi; Masayu Widiastuti
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 6, No 2 (2022): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v6i2.9408

Abstract

Semakin bertambahnya tahun, maka perkembangan jumlah populasi penduduk semakin meningkat. Haltersebut mengakibatkan bertambahnya kebutuhan sarana dan prasarana masyarakat khususnyapembangunan konstruksi. Pembangunan konstruksi struktur yang banyak digunakan yaitu beton, namunbeton ternyata memiliki kelemahan yaitu berat isi yang cukup tinggi serta tidak ramah lingkungan karenapenyusun utama beton berupa material dari alam. Untuk itu, inovasi teknologi beton perlu dikembangkansalah satunya dengan pembuatan beton ringan menggunakanfoaming agentyang dapat mengembangkanvolume beton, sehingga menjadikan berat beton lebih ringan dan lebih ekonomis serta ramah lingkungankarena mengurangi penggunaan material konstruksi yang digunakan.Penelitian ini menggunakan tambahanfoamsebesar 20% dari volume adukan beton, dengan variasidensityfoam agentsebesar 40, 60 dan 80 kg/m3. Benda uji terdiri dari 32 silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi30 cm dimana untuk setiap variasidensity foammasing-masing sebanyak 4 benda uji. Pengujian yangdilakukan pada penelitian ini yaitu pengujian kuat tekan pada umur beton 7 dan 28 hari. Perencanaanadukan beton menggunakan metode SK SNI T-15-1990-03 dengan mutu beton yang direncanakan sebesar25 Mpa.Berat isi beton yang ingin dicapai yaitu < 1900 kg/m3(berat beton ringan).Hasil penelitian beton dengan penambahan 20%foam agentbelum mencapai nilai kuat tekan yangdirencanakan, namun memenuhi berat isi yang dicapai. Nilai kuat tekan rata-rata yang didapatkan padabeton tanpa penambahan 20%foam agentumur 7 dan 28 hari secara berurutan adalah 33,78 dan 47,68Mpa, pada beton dengan tambahan 20%foam agentdan variasidensityfoamsebesar 40, 60 dan 80 kg/m3umur 7 dan 28 hari secara berurutan adalah9,74 dan 16,12 Mpa; 12,26 dan 15,74 Mpa; serta 12,33 dan15,51 Mpa. Hasil berat isi rata-rata yang didapatkan pada beton tanpa penambahan 20%foam agentumur7 dan 28 hari secara berurutan adalah 2330 dan 2339 kg/m3, pada beton dengan tambahan 20%foam agentdan variasidensityfoamsebesar 40, 60 dan 80 kg/m3umur 7 dan 28 hari secara berurutan adalah 1833 dan1803 kg/m3; 1871 dan 1814 kg/m3; serta 1866 dan 1808 kg/m3. Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan danberat isi, maka beton yang dihasilkantermasuk dalam kategori beton ringan struktural ringan (SNI 03-3449-2002) dan beton ringan non-struktural (SNI 2847-2013).Kata kunci:Beton Normal,Foam Agent, Variasi Density, Berat Isi, Kuat Tekan.
KUAT TEKAN BETON DENGAN MENGGUNAKAN LATERIT SEBAGAI AGREGAT KASAR DAN PASIR MAHAKAM SEBAGAI AGREGAT HALUS Ridwan Effendi; Budi Haryanto; Fachriza Noor Abdi
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 4, No 1 (2020): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v4i1.4928

Abstract

Beton merupakan bahan bangunan yang banyak digunakan dalam konstruksi pembangunan gedung dan perkerasan jalan. Agregat kasar dan agregat halus merupakan 2 komponen yang utama sebagai bahan penyusun beton. Sebagai agregat kasar yang digunakan pada penelitian ini yaitu laterit  serta pasir mahakam yang digunakan sebagai sebagian agregat halus, dengan memanfaatkan laterit yang telah dihancurkan menggunakan stone crusher sebagai material penyusun beton (agregat kasar dan agregat halus) dengan tujuan penelitian untuk mengetahui kuat tekan beton maksimal, mengetahui nilai kuat tekan karakteristik beton, mengetahui proporsi campuran, mengetahui manfaat yang dapat dipergunakan pada campuran beton, mengetahui pola retak pada pengujian kuat tekan beton. Penelitian ini dimulai dengan pengujian terhadap masing-masing bahan penyusun dan membuat rancangan adukan beton berdasarkan metode SNI 03-2834-2000. Mutu beton yang direncanakan 20 Mpa, selanjutnya adalah pembuatan benda uji berbentuk silinder dengan ukuran 150 mm x 300 mm sebanyak 25 benda uji dimana untuk setiap sebanyak 5 benda uji. Pengujian kuat tekan beton dilakukan setelah beton berumur 3, 7, 14, 21 dan 28 hari dievaluasi berdasarkan SNI 03-1974-1990.. Komposisi material campuran adalah (pasir 28%; laterit 1/2 52%; laterit 2/3 20%). Nilai kuat tekan adalah sebesar 20,05 MPa pada umur 28 hari. Nilai kuat tekan karakteristik (f’ck) beton laterit adalah 18,21 MPa Proporsi campuran material beton laterit untuk 1 m3 adalah maka material yang dibutuhkan semen 352,4 Kg; air 178,35 Kg/ltr; pasir mahakam 502,2 Kg; laterit 1/2 892,98 Kg; laterit 2/3 344,72 Kg dan perbandingan adukan beton adalah semen: air: laterit 1/2: laterit 2/3 = 1: 1,42: 2,53: 0,98. Beton laterit dapat dipergunakan untuk membuat beton bertulang seperti pelat lantai dasar, gorong-gorong beton bertulang, bangunan bawah jembatan dan struktur beton tanpa tulangan seperti beton siklop, trotoar dan pasangan batu kosong yang diisi adukan pasangan batu, Hasil pengujian benda uji silinder menunjukkan pola retak yang dominan terjadi adalah shear dan cone and shear