Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Menciptakan Model Pasar Tradisional Sehat Di Bengkulu Ditinjau dari Persepsi Pedagang Pembeli dan Pengelola Pasar Darwis; Dihamri; Roby, Agung; Apriyanto, Rahmat
Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 10 No 3 (2022): Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine and Health Science, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.483 KB) | DOI: 10.20527/jdk.v10i3.90

Abstract

Kondisi pasar tradisional di Bengkulu yang kurang baik menjadi alasan utama peneliti melakukan penelitianini, baik dari segi sanitasi masih terkendala seperti ketersediaan air yang tidak mencukupi dan sistempengelolaan sampah yang kurang baik. Selain itu, pasar yang tidak memperhatikan aspek kesehatan dapatmenjadi sumber perkembangan penyakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi pasar,persepsi pemberdayaan, dan bagaimana menciptakan model pasar yang sehat bagi para pedagang untukmeningkatkan kebersihan pada pasar tradisional di kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan metodekualitatif dan kuantitatif (mix method) dengan pendekatan deskriptif fenomenologi. Narasumber penelitiandipilih dengan teknik purposive sampling di pasar Barukoto dan pasar Panorama, yang terdiri dari pengelolapasar, pedagang, dan pembeli. Sampel penelitian ini terdiri dari 45 pedagang, 40 pembeli, dan 11 pengelola.Penelitian ini mendapatkan berbagai persepsi tentang kondisi higienis dan sanitasi pasar tradisional diBengkulu. Secara umum, masyarakat pasar (pedagang, pembeli, dan pengelola) di pasar Panorama merasa lebihdominan dalam hal kepuasan terhadap kondisi kebersihan dan sanitasi pasar. Dari 26 aspek persepsi penilaian,hampir setengahnya (47%) menilai cukup, dianggap baik, 37% merasa kurang dari 15%. Masyarakat PasarBarukoto memiliki persepsi yang kurang dalam pengelolaan sampah terhadap ketersediaan sarana pembuangansampah, akibatnya sampah menumpuk dan berserakan di lokasi-lokasi tertentu. Padahal persepsi sebagian besarmasyarakat pasar bahwa sistem pengelolaan sampah di Pasar Barukoto sudah baik dan memuaskan. 
DASAR SPIRITUAL MANAJEMEN KONFLIK GEREJA MULA-MULA: MENURUT KITAB KISAH PARA RASUL Dihamri; Setiawan, Iwan; Silaban, Nurmintan; Moningka, Sujsan Silvia
Manna Rafflesia Vol. 9 No. 2 (2023): April
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Arastamar Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38091/man_raf.v9i2.324

Abstract

Conflict management is a method used to guide interactions within a social group, both between individuals and groups, to create harmony. In this context, it deals with conflict management within the church to create harmony and peace. But the fact is that many churches today are experiencing internal and external conflicts, not a few of which eventually the church has split, and many church denominations have broken up because they cannot resolve a conflict. The church does not have a reasonable basis for conflict management, so problem-solving tends to follow logic rather than the leading of the Holy Spirit or spiritual things. The purpose of this study is to explain the essential conflict management of the early church based on the Acts of the Apostles so that it can be a reference for today's church in resolving conflicts that occur within the church. The method used is a qualitative approach with an analytical description method, describing it in a hermeneutic way, namely by interpreting several verses in the story of the apostles, which then become the basis for conflict management. Researchers obtained research results: First, the Early Church Lived in Repentance. Second, the Early Church Lived in the Teachings of the Apostles or the Word of God. Third, the early church lived in prayer and close communion. Fourth, the Early Church Established Good Communication. Fifth, the Early Church Did Not Live in Selfishness.
Perubahan Tari Andun Suku Serawai di Desa Lawang Agung Kabupaten Seluma Kota Bengkulu Zairin; Dihamri; Reni Diah Lestari; Edwar; Muhammad Alfi; Nina Dwi Putriani
Jurnal Georafflesia : Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/georaf.v8i2.4309

Abstract

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan tahapan tari Andun Suku Serawai di Desa Lawang Agung Kabupaten Seluma Kota Bengkulu. Informan dalam penelitian ini adalah ketua adat dan penari tari Andun Desa Lawang Agung. Pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa Tari Andun masuk ke Desa Lawang Agung pada saat masih menjadi bagian dari Desa Keban Agung hingga memisahkan diri di tahun 2004. Tari Andun terdiri tiga ragam gerak, yaitu gerak mbukak, gerak naup, dan gerak nyentang. Terdapat dua alat musik yang mengiringi para penari dalam menampilkan Tari Andun, yaitu kolintang dan rebana serta syair yang dibawakan oleh ketua adat. Busana penari yang dahulunya penari wanita mengenakan kebaya, kain, selendang, dan kerudung, sedangkan penari laki-laki mengenakan baju jas, celana panjang, dan memakai peci. Namun, saat ini penari laki-laki hanya menggunakan baju panjang dan kain sarung bisa menarikan Tari Andun.Durasi waktu pertunjukkan tari Andun dahulu tidak terbatas namun saat ini dibatasi hanya 7-10 menit waktu pertunjukkan. Hal-hal yang berubah pada penelitian ini yaitu terdapat pada perubahan gerakan ,yang terjadi yaitru grakannya tidak seperti  standar gerakan tari andun karena banyak penari yang saat ini menarikannya secara asal-asalan. Perubahan terdapat pula pada perubahan busana ,perubahan busana ini dikarenakan masukknya budaya dari luar sehingga busana yang digunakan berubah. Kesimpulan dalam penelitian ini menjelaskan bahwa tidak banyak perubahan yang terjadi pada tari Andun di Desa Lawang Agung.
Upaya Penanggulangan Pernikahan Dini Bagi Masyarakat di Desa Lawang Agung Kecamatan Kedurang Bengkulu Selatan Histidiana, Veter; Dihamri; Zairin
Jurnal Georafflesia : Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 9 No 2 (2024)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/georaf.v9i2.5021

Abstract

The focus of this research is to find out the efforts made by the community to overcome early marriage in Lawang Agung Village. Adapuan The aim of the research is to find out how efforts are made to overcome early marriage  in  Lawang  Agung  Village.  The  method  used  is  a  qualitative  method.  The  informants  that  the researcher took in This research consisted of ten people consisting of husband and wife couples who had legally entered into an early marriage, community leaders (village head, traditional leaders, religious leaders, village midwife)  and  the  community  in  Lawang  Agung  village.  Data  collection  was  carried  out  by  observation, interviews,  and  documentation.  The  data  obtained  was  analyzed  by  data  reduction,  data  presentation  and drawing conclusions. The research results show that the community in Lawang Agung Village has made various efforts  to  prevent  early  marriage  by  carrying  out  various  efforts,  such  as:  1.  Socialization  regarding  the negative effects of early marriage. Socialization has been carried out through youth posyandu. counseling about the health of childbearing age and the dangers of early marriage. However, socialization has not been carried out thoroughly. 2. Efforts to prevent early marriage for the community in Lawang Agung village.