Galih Gayatri
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE DI INDONESIA Ni Kadek Diah Purnamayanti; Galih Gayatri
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 11 No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/coping.2023.v11.i01.p04

Abstract

Pemenuhan kebutuhan dasar pasien berkaitan dengan aspek spiritual sering kali tidak menjadi perhatian. Pandemi Covid-19 merupakan momentum kebangkitan dimensi spiritual dalam mengatasi masalah perubahan yang tidak terduga. Perawat dalam berperan sebagai pemberi layanan perlu memiliki pemahaman yang cukup untuk mampu merespon kebutuhan spiritual pasien. Pemenuhan kebutuhan spiritual di Indonesia cukup rumit karena sering berkaitan dengan agama, adat, dan budaya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran aplikasi klinis SEFT di Indonesia. Penelitian ini merupakan literature review menggunakan kata kunci SEFT atau “Spiritual Emotional Freedom Technique”. Penelusuran dilakukan di databased terpercaya di Indonesia yaitu Indonesia Onesearch. Kriteria inklusi adalah penelitian klinis yang dilakukan tahun 2017-2022. Kriteria eksklusi yaitu penelitian telaah pustaka dan pendapat ahli. Hasil penelitian terdapat 9 penelitian kuasi eksperimen SEFT di Indonesia. Hasil pemetaan, penelitian tersebut dilakukan di Sumatra Barat (12,5%), Jawa Barat (12,5%), Jakarta (25%), Jawa Tengah (12,5%), Yogyakarta (12,5%), Jawa Timur (25%). Outcome penelitian berupa isu psikososial, antara lain kecemasan (37,5%), perilaku agresif (12,5%), kebiasaan merokok (12,5%), stres dan motivasi kerja (12,5%). Kesimpulan penelitian ini adalah SEFT dapat direkomendasikan sebagai terapi komplementer alternatif di Indonesia.
Dukungan SIMS (Suami dalam Persiapan Menyusui) pada Ibu Hamil dengan dan tanpa Pengalaman Menyusui: Studi Komparatif Di Desa Wisata Panji, Buleleng Made Ririn Sri Wulandari; Ni Nyoman Ayu Desy Sekarini; I Nyoman Tri Sanjaya; Galih Gayatri; Kadek Julia Chandra Jyoti
Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing Vol 8 No 1 (2024): Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing
Publisher : STIKES Bina Usada Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36474/caring.v8i1.320

Abstract

Latar Belakang: Air Susu Ibu (ASI) merupakan pondasi utama nutrisi untuk bayi baru lahir. Meskipun ASI sangat penting dikonsumsi oleh bayi baru lahir, namun belum semua ibu memberikan ASI secara eksklusif. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui perbandingan dukungan suami dalam persiapan menyusui (breastfeeding father) pada ibu hamil yang sudah pernah menyusui dengan yang belum pernah atau gagal menyusui sebelumnya, dengan harapan dapat memberikan dasar bagi pengembangan program atau intervensi yang dapat meningkatkan praktik menyusui di masyarakat. Metedologi: Penelitian ini adalah analitik komparatif desain cross-sectional, teknik sampling non-probability sampling jenis purposive sampling. Kriteria inklusi melibatkan ibu hamil trimester II dan III, multigravida, serta ibu yang memiliki atau tidak memiliki pengalaman menyusui/sebelumnya menggunakan susu formula. Hasil: Dalam penelitian ini, dukungan suami dalam persiapan menyusui pada ibu hamil dengan pengalaman menyusui (90%). Namun, kelompok ibu hamil tanpa pengalaman menyusui cenderung kurang mendapat dukungan suami (90%). Analisis komparasi antar dua kelompok menggunakan Mann Whitney didapatkan p-value 0,000 yaitu terdapat perbedaan signifikan pada kedua kelompok. Kesimpulan: Dukungan suami berperan penting dalam persiapan menyusui, terutama pada ibu hamil. Perawat perlu mengembangkan intervensi yang melibatkan suami dalam persiapan menyusui untuk meningkatkan dukungan dan persiapan menyusui sejak masa kehamilan.
Identification Of Psychosocial Problems In Tourism Awareness Groups (Pokdarwis) In Panji Tourism Village Widiarta, Made Bayu Oka; Shofi Khaqul Ilmy; Wigutomo Gozali; Ida Ayu Made Sari Santi Tisnasari; Galih Gayatri
HealthCare Nursing Journal Vol. 7 No. 1 (2025): HealthCare Nursing Journal
Publisher : Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/healthcare.v7i1.5414

Abstract

Background: A person's mental health will affect the economy, happiness and others. So mental health is important for every element without exception, tourism awareness groups (pokdarwis). The current era or post-pandemic requires pokdarwis to again promote tourism to support their economy and family. However, not a few pokdarwis feel worried or experience psychosocial problems, afraid that the pandemic will recur. This psychosocial condition will affect the interest, enthusiasm and motivation of pokdarwis members to innovate to rise and create attractive tourist villages that have good economic income potential after the pandemic. Objective: The researcher's goal is to identify psychosocial problems of pokdarwis in Panji Village as a tourist village destination. Method: This research was conducted descriptively quantitatively with a cross-sectional approach. The research population was the tourism awareness group (pokdarwis) of Panji Village, with samples taken in clusters in Banjar that has pokdarwis. The minimum number of samples taken was 70 respondents. The instrument used was the SQR-20 questionnaire to assess psychosocial factors (energy, cognitive, physiological, depression and anxiety) in Panji Village. Data collection used structured interviews after the study was declared ethically feasible. The data collected will be analyzed univariately. Results: The results of the study showed that most members of the tourism awareness group (Pokdarwis) in Panji Village currently have low income, namely 38 people (54.3%) and most showed symptoms of psychosocial mental health problems, namely emotional mental disorders (energy, cognitive, depression, physiological, anxiety) as many as 42 people (60%). Conclusions: Post-pandemic psychosocial problems show that most respondents show symptoms of psychosocial mental health problems, namely emotional mental disorders (energy, cognitive, depression, physiological, anxiety) as many as 42 people (60%).