p-Index From 2020 - 2025
2.557
P-Index
This Author published in this journals
All Journal TEKNO
Jeffry D. Mamoto
Universitas Sam Ratulangi

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Studi Karakteristik Gelombang Pada Pantai Manembo-Nembo Kecamatan Matuari Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara Arthur H. Thambas; Jeffry D. Mamoto
TEKNO Vol. 20 No. 80 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wilayah Bitung tepatnya di pantai Manembo-nembo merupakan salah satu daerah pantai yang pesisirnya menjadi tempat bersandarnya kapal-kapal nelayan. Pada dasarnya wilayah pemukiman yang berada di pesisir pantai mempunyanyi banyak keuntungan contohnya masyarakat yang berada di dekat pantai Manembo-nembo ini, masyarakat dapat memanfaatkan potensi alam atau hasil laut seperti ikan dan sebagainya. Namun selain keuntungan, masyarakat sekitar pantai juga dapat mengalami kerugian ketika sewaktu-waktu terjadi gelombang besar yang dapat menyebabkan abrasi pantai. Berdasarkan pengamatan dan wawancara di lokasi penelitian pantai Manembo-nembo sering terjadi pergeseran garis pantai yang di akibatkan oleh abrasi pada saat bulan-bulan tertentu sehingga pesisir pantai mengalami kerusakan dan perubahan fisik. Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan pendekatan teori dan analisis transformasi gelombang yang terjadi di pantai ini. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui karakteristik gelombang di pantai manembo-nembo dengan menggunakan peramalan gelombang dihitung dengan metode hindcasting gelombang berdasarkan data angin 5 tahun dari BMKG Maritim Bitung untuk mendapat tinggi dan periode gelombang yang terjadi di pantai Manembo-nembo. Kata kunci – pantai Manembo-nembo, karakteristik gelombang, metode hindcasting gelombang
Studi Hidro Oseanografi Di Pantai Ranowulu Kecamatan Batu Putih Bitung Enjio M. Kambey; M. Ihsan Jasin; Jeffry D. Mamoto
TEKNO Vol. 21 No. 83 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pantai Ranowulu yang berada di Kecamatan Batu Putih, Bitung, Provinsi Sulawesi Utara, dan berada pada posisi 10 34’ 50” N – 1250 09’ 21” E. Daerah pantai ini merupakan salah satu lokasi pariwisata yang ada di Kota Bitung Berdasarkan hasil pengamatan di lokasi, pada bulan tertentu terjadi gelombang yang cukup besar sehingga mengakibatkan mundurnya garis pantai yang berdampak pada lokasi tempat pariwisata. Maka dalam penataan serta pengembangan lokasi pariwisata didaerah tersebut maka diperlukan penelitian mengenai karakteristik gelombang dan Pasang Surut yang terjadi di Pantai Batu Putih. Dalam penelitian ini dilakukan survey lokasi penelitian, pendekatan teori, peramalan gelombang dan analisis transformasi gelombang yang terjadi di Daerah Pantai Batu Putih. Peramalan gelombang dihitung dengan hindcasting gelombang berdasarkan data angin selama 5 tahun dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bitung untuk mendapatkan tinggi dan periode gelombang yang terjadi di pantai tersebut dan Juga Pasang Surut yang juga di ambil di Lantamal Kairagi Manado. Dari hasil perhitungan diperoleh H= 0.999 m dan T= 4.273 det, Hb= 1.26m. Tipe pasang surut terjadi di Pantai Ranowulu ialah Pasang Surut campuran condong ke harian ganda (mixed tide prevealling semidiurnal) dengan nilai 0.25 < F ≤ 1.5. Kata kunci - pantai Ranowulu, karakteristik gelombang pecah, hindcasting gelombang, pasang surut
Alternatif Penanganan Kerusakan Pantai Di Desa Mala Timur Kecamatan Melonguane Kabupaten Kepulauan Talaud Saul Barguna; Jeffry D. Mamoto; Nicolaas J. Tangkudung
TEKNO Vol. 21 No. 84 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pantai Malah Timur yang secara geografis berada pada koordinat 4°00’16.7’’N 126°42’23.8’’E merupakan pantai yang berada di Desa Mala Timur Kecamatan Melonguane Kabupaten Kepulauan Talaud. Sebagaian penduduk yang tinggal di dekat pesisir pantai bekerja sebagai nelayan karena potensi hasil laut yang melimpah. Namun hal ini tak lepas dari berbagai masalah seperti daerah rawan bencana, abrasi dan masalah-masalah lain. Dari keterangan warga yang tinggal di pesisir, pada bulan-bulan tertentu tinggi gelombang bisa mencapai 2 meter, bahkan limpasan air laut bisa sampai mendekati infrastruktur seperti jalan.Perencanaan pengaman pantai akan direncanakan dengan mengumpulkan data sekunder yang didapatkan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Bitung dan Pangakalan Utama TNI AL VIII Kairagi berupa data angin, data gelombang, data pasang surut, juga melalui software penunjang yang ada. Kemudian data tersebut di analisis sehingga didapatkan desain dari pengaman pantai yang diperlukan. Dari hasil analisis data maka didapatkan perencanaan bangunan pengaman pantai dengan jenis bangunan Revetment dengan lapis lindung Buis beton yang dimodifikasi, tinggi mercu 3,5 m, lebar puncak 2,5 m, kemiringan bangunan 1:3, lebar toeprotection 4,4 m, dan tinggi toeprotection 1,67m. Kata kunci: pantai Mala Timur, abrasi, alternatif penanganan kerusakan pantai
Perencanaan Pengaman Pantai Di Pantai Paerentek Kecamatan Lembean Timur Jendry M. O. Bernadus; Jeffry D. Mamoto; Nicolaas J. Tangkudung
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pantai Parentek yang berada di Desa Parentek, Kecamatan Lembean Timur, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara. Secara geografis terletak pada koordinat 1°08'02"N 125°01'07"E Pantai Parentek merupakan pantai yang terletak dakat pemukiman warga. Penduduk yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Hal ini tentunya dapat memberikan dampak bagi kehidupan masyarakat ketika terjadi gelombang dan pasang air laut yang tinggi. Pada saat saat tertrentu kondisi gelombang air laut di pantai tersebut menjadi tinggi hal ini menyebabkan masuknya air laut pada pemukiman dan merusak pemukiman serta mengganggu aktivitas warga. Sehubungan dengan kondisi yang ada di pantai tersebut, maka diperlukan data atau informasi untuk perencanaan pengaman pantai untuk mencegah dan menghentikan kerusakan yang ada. Perencanaan pengaman pantai harus direncanakan dengan mengumpulkan data sekunder yang di dapatkan dari BMKG kota Bitung, dan Pangakalan Utama TNI AL VIII Kairagi berupa data angin, Pasang surut, juga melalui software penunjang yang ada. Kemudian data tersebut di analisis sehingga didapatkan desain dari pengaman pantai yang diperlukan. Dari hasil analisis data maka didapatkan perencanaan bangunan pengaman pantai jenis bangunan Revetment dengan tinggi mercu 4,9 m, lebar puncak 3,8 m, kemiringan bangunan 1:3. Fungsi bangunan pengaman pantai untuk mencegah gelombang tinggi masuk ke pemukiman penduduk. Kata kunci: pantai Parentek, gelombang, pengamanan pantai, revetment
Perencanaan Pengaman Pantai Di Pantai Surabaya Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara Renaldo W. Lumy; Jeffry D. Mamoto; M. Ihsan Jasin
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pantai Surabaya, merupakan objek wisata Kabupaten Minahasa Utara yang yang sangat indah. Pantai ini mendapatkan perhatian dari banyak orang, sehingga banyak pengunjung/ wisatawan yang datang baik orang dewasa sampai anak-anak kecil. Namun demikian pada saat musim tertentu daerah ini cukup potensial mendapatkan gempuran gelombang dan pasang surut serta pada bulan-bulan tertentu terjadi gelombang dan pasang surut yang cukup besar/tinggi di daerah pantai tersebut, sehingga pada waktu tertentu terjadi penggerusan di tebing pantai, yang mengakibatkan terjadinya abrasi. Perencanaan pengaman pantai harus direncanakan dengan mengumpulkan data sekunder yang didapatkan dari BMKG Kota Bitung dan Pangkalan Utama TNI AL VIII Kairagi Berupa data angin, data pasang surut, juga melalui software penunjang yang ada. Data tersebut di analisis sehingga didapatkan desain dari pengaman pantai yang diperlukan. Dari hasil analisis data maka didapatkan perencanaan bangunan pengaman pantai Tipe (Hard) dengan jenis bangunan Revetment dengan lapis lindung Batu Alam yang dimodifikasi, Tinggi Mercu 4,87 m, Lebar Puncak 2,5 m, Kemiringan Pengaman 1:3, Lebar Toe Protection 5,46 m, serta Tinggi Toe Protection 1,67 m. Kata kunci: pantai Surabaya, gelombang, abrasi, pengamanan pantai, revetment
Perencanaan Bangunan Pengaman Pantai Di Daerah Pantai Ranowangko Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa Andrew W. Winowatan; Tommy Jansen; Jeffry D. Mamoto
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pantai Ranowangko terletak di Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara. Daerah Pantai ini merupakan pantai yang terletak tepat di belakang pemukiman warga. Berdasarkan hasil pengamatan dilokasi, telah terjadi abrasi sehingga mengakibatkan mundurnya garis pantai yang berdampak pada lokasi masyarakat setempat beraktivitas. Dalam penelitian ini dilakukan survey lokasi penelitian, pengambilan data pasang surut dan data kecepatan angin agar dapat merencanakan suatu perencanaan bangunan pengaman pantai. Berdasarkan pengolahan data maka didapatkan bangunan non overtopping revetment dengan tinggi bangunan 5,36 m dan lebar puncak 1 m. Fungsi dari bangunan pengaman pantai revetment ialah menahan gelombang tinggi dan melindungi tanah dibelakang bangunan pengaman pantai dari gempuran gelombang supaya tidak terjadi abrasi serta memberikan kemudahan untuk menyediakan akses ke pantai atau badan air untuk memancing, rekreasi dan tempat berlabuhnya perahu. Kata kunci: pantai Ranowangko , bangunan pengaman pantai , revetment, perencanaan
Studi Pengembangan Potensi Wilayah Pantai Mangket Kecamatan Kema Kabupaten Minahasa Utara Timothy B. Sulu; Arthur H. Thambas; Jeffry D. Mamoto
TEKNO Vol. 21 No. 86 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pantai Mangket terletak di kecamatan Kema, Kabupaten Minahasa Utara adalah pantai yang disepanjang pesisirnya dilewati jalan penghubung antara kabupaten Minahasa Utara dan Minahasa, selain itu wilayah pesisir yang memiliki pasir putih itu juga dijadikan masyarakat sebagai tempat bersandarnya kapal-kapal nelayan sehingga dapat dikatakan pantai mangket ini memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Studi pengembangan potensi wilayah pantai harus dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder berupa data angin, data gelombang, data pasang surut, juga melalui software penunjang yang ada. Kemudian data tersebut di analisis sehingga didapatkan potensi apa yang dapat dikembangkan di wilayah pantai Mangket. Berdasarkan analisa yang dilakukan terhadap wilayah Pantai Mangket menggunakan data gelombang dan angin (masa lalu) 5 tahun, maka diperoleh hasil Tinggi gelombang signifikan (H) = 0.746 meter, periopde gelombang signifikan (T) = 4.365 detik dan tinggi gelombang pecah (Hb) = 0.946 meter. Sehingga dapat dikatakan pantai Mangket memiliki gelombang yang relative rendah sehingga sangat aman dikembangkan untuk kegiatan masyarakat, khususnya untuk Pariwisata, dan sesuai juga dengan RTRW Kabupatan Minahasa Utara yang merencanakan strategi pengembangan wisata pantai dan bahari di kecamatan Kema. Kata kunci: Pantai Mangket, Potensi Pantai, Wilayah Pantai
Model Distribusi Kecepatan Angin Untuk Peramalan Gelombang Menggunakan Metode Darbyshire Dan SPM Di Sindulang Kecamatan Tuminting Kota Manado Sulawesi Utara Julia M. Rumsarwir; Jeffry D. Mamoto; Nicolaas J. A. Tangkudung
TEKNO Vol. 21 No. 86 (2023): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v21i86.52445

Abstract

Penelitian ini membahas pengembangan model distribusi kecepatan angin untuk meningkatkan akurasi peramalan gelombang di perairan Sindulang, Kecamatan Tuminting, Kota Manado, Sulawesi Utara. Metode Darbyshire dan SPM (Shore Protection Manual) digunakan dalam perancangan model distribusi kecepatan angin, yang kemudian divalidasi menggunakan data satelit altimetri. Data observasi kecepatan angin, gelombang dan data altimetri dianalisis sehingga di dapat durasi maksimum menunjukkan peran Angin Sedang dalam pembentukan gelombang di Pantai Sindulang, dengan durasi maksimum rata-rata sekitar 12 jam, metode SPM menghasilkan nilai terbesar pada peramalan gelombang selama musim barat, dengan tinggi gelombang mencapai 0,428 meter dan periode gelombang sebesar 2,514 detik, metode Darbyshire menunjukkan nilai tertinggi pada peramalan gelombang selama musim barat, dengan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter dan periode gelombang sekitar 6 detik, tinggi gelombang terbesar yang direkam oleh satelit altimetri terjadi pada musim barat, mencapai nilai sebesar 1,528 meter. Kata kunci: SPM, Darbyshire, altimetri
Studi Karakteristik Gelombang Di Pantai Makalisung Kecamatan Kombi Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara Verenicha I. J. Padati; M. Ihsan Jasin; Jeffry D. Mamoto
TEKNO Vol. 21 No. 86 (2023): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v21i86.52676

Abstract

Studi karakteristik gelombang di Pantai Makalisung, Kecamatan Kombi, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara dengan pola angin selama 10 tahun terakhir. Hasil analisis menunjukkan bahwa Pantai Makalisung mengalami angin lemah yang membentuk gelombang kecil hingga panjang, namun saat angin mencapai kecepatan maksimum, gelombang yang terbentuk menjadi besar dengan percikan air laut. Tiga arah utama pembentukan gelombang akibat angin teridentifikasi: utara, timur laut, dan timur. Gelombang di perairan ini didominasi oleh gelombang dari arah timur laut, dengan puncak gelombang terbesar terjadi pada Januari 2016, mencapai ketinggian 0.931 meter dengan periode 4.041 detik. Melalui metode analitis, nilai koefisien refraksi berkisar antara 1.0108 hingga 1.7668, sedangkan koefisien shoaling berkisar antara 0.9375 hingga 1.6059. Hasil perhitungan tinggi gelombang berkisar antara 0.8827 hingga 2.9801 meter pada kedalaman 1 hingga 10 meter. Diperoleh bahwa gelombang pecah terjadi pada tinggi 0.9 meter dan kedalaman 2.25 meter, sekitar 15 meter dari garis pantai. Analisis menunjukkan bahwa angin dari arah timur laut memiliki dampak signifikan terhadap gelombang di Pantai Makalisung. Data angin 10 tahun terakhir menegaskan bahwa arah angin timur laut memiliki pengaruh utama di daerah ini. Gelombang dari arah ini kadang-kadang sangat besar, mencapai bibir pantai, dan berdampak merusak terhadap fasilitas, termasuk rumah warga dan jalan di sekitar Pantai Makalisung. Kata kunci: pantai makalisung, karakteristik gelombang, kerusakan pantai, abrasi
Analisis Kerusakan Sistem Wilayah Pantai Likupang Di Kabupaten Minahasa Utara Chintia J. Wauran; Jeffry D. Mamoto; M. Ihsan Jasin
TEKNO Vol. 21 No. 86 (2023): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v21i86.52710

Abstract

Terciptanya suatu pantai di kaitkan dengan Sistem Pantai, dimana dalam kesatuan sistem tersebut terdapat berbagai proses-proses yang tujuan akhir atau hasil akhir dari proses ini adalah pembentukan pantai itu sendiri. Kabupaten Minahasa Utara memiliki banyak pantai yang di sanjung keindahan alamnya. Diantaranya ada Pantai Bahoi yang terletak di kecamatan Likupang Barat dan Pantai Surabaya yang terletak di Kecamatan Likupang Timur. Kedua pantai memiliki kepentingan yang berbeda. Pantai Bahoi yang wilayah pesisirnya di jadikan pemukiman oleh masyarakat sekitar. Sedang Pantai Suabaya menjadi salah satu tempat wisata domestik. Akan tetapi, diketahui dari penelitian mulai terjadi kerusakan pada daerah pantai tersebut. Dari studi literatur yang dilakukan, di ketahui bahwa penyebab utama kerusakan adalah abrasi yang menyebabkan penyusutan garis pantai. Kemudian di perparah dengan gelombang tinggi. Perlu dilakukan analisis Prioritas penangan terhadap kerusakan pantai yang terjadi. Dilakukan dengan observasi lapangan serta studi literatur. Hasil yang di dapat menunjukan total nilai bobot tingkat kepentingan masing-masing 150 untuk Pantai Bahoi dan 125 untuk Pantai Surabaya, Dimana keduanya masuk dalam kelas “D 76-150 kurang diutamakan” Akan tetapi Pantai Bahoi meupakan daerah pemukiman, yang di prediksi kedepannya akan terus bertambah populasi penduduknya serta bangunan-bangunan bagi kepentingan masyarakat disana, maka Pantai Bahoi menjadi Prioritas utama untuk penanganan kerusakan pantai. Kata kunci: sistem pantai, abrasi, prioritas penanganan terhadap kerusakan pantai