Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Keterpaduan Lintas Sektoral Dalam Pengembangan Kebijakan Integrated Water Resources Management (IWRM) pada Wilayah Sungai Aceh Meureudu Provinsi Aceh Lely Masthura; Budi S Wignyosukarto; Nina Fahriana; Muhammad Zacky Ardhyan
Jurnal Daur Lingkungan Vol 6, No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/daurling.v6i1.199

Abstract

Water resources management is a hot topic in the world. Integrated Water Resources Management is a process that integrates water management, land, and other related resources in a coordinated way to maximize economic and social welfare equally without sacrificing the sustainability of vital ecosystems. The principle is formulated in the form of integration of natural systems and human systems, the last concerning the cross-sectoral integrity in policy development; the integration of stakeholders in the process of planning and decision-making and cross-regional integrity. Various water resources management institutions exist in Indonesia, but follow-up in water management is still weak. Some inefficiencies occur in water management in Indonesia. Implementation of existing water policies has not been in accordance with existing laws. The bureaucratic structure is ineffective, thus not contributing to the development of water governance in Indonesia.  This study tries to compile and analysis of some best practices and constraints of interdependent relationships of stakeholders on the process of planning and decision making of integrated water management. The study took place at the Aceh-Meureudu River Basin in Aceh Province, which is one of the national-strategic river basins. The method used in this study was descriptive analytic which illustrate the inter-institution coordination at the river basin in water conservation activities, water resource utilization, and controlling the destructive power of water. The results of these compilations of water resources management in the river basin indicate the differences in implementation caused by differences in regulations between sectors at several district and provincial institutions, even though there is the scheme of water resources management made by and with the approval of Water Resources Management Coordination Team. Some of the planned management schemes were not implemented because of the conflict of regulations. The results of this evaluation should be input for improving the development of water resources management policies in the Aceh-Meureudu River Basin.
Pengaruh Penambahan Limbah Plastik LDPE pada Lapisan Perkerasan Jalan AC-WC Lulu'ah Lulu'ah; Irwansyah Irwansyah; Muhammad Zacky Ardhyan
Portal: Jurnal Teknik Sipil Vol 15, No 1 (2023): Edisi April
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/portal.v15i1.3898

Abstract

Limbah plastik terbuat dari bahan kimia yang tak terbaharukan, untuk menguraikan sampah plastik memerlukan waktu kurang lebih 8 tahun agar terdegradasi secara sempurna, penggunaan Plastik dapat dikatakan tidak bersahabat bagi lingkungan apabila digunakan tanpa menggunakan batasan tertentu. Akan tetapi, limbah plastik dapat dimanfaatkan dalam bidang konstruksi terutama jalan raya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan limbah plastik pada campuran aspal AC - WC. jenis plastik yang digunakan pada penelitian ini adalah LDPE Dengan kadar plastik 4 - 6% dari berat aspal. Dari hasil penelitian yang dilakukan nilai nilai Marshall yang diperoleh memenuhi standar spesifikasi Binamarga tahun 2018. Penambahan limbah plastik terhadap campuran aspal AC WC meningkatkan nilai stabilitas dan flow semakin besar komposisi penambahan plastik, semakin meningkat nilai stabilitas dan flow.
KAJIAN PENEMPATAN DINDING GESER PADA BANGUNAN RUSUNAWA BERLANTAI 5 DENGAN VARIASI BEARING WALL Ginting, Jepta Irfandi; Meilandy Purwandito; Irwansyah; Muhammad Zacky Ardhyan
Jurnal Media Teknik Sipil Samudra Vol 3 No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik. Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jmtss.v3i1.5010

Abstract

Abstrak Energi yang dipancarkan oleh gempa adalah berupa energi gelombang yang dapat menyebabkan deformasi pada stuktur, baik dalam arah vertikal maupun dalam arah horizontal. Penggunaan dinding geser (shear wall) merupakan salah satu syarat agar bangunan tingkat tinggi mampu menahan gaya lateral yang terjadi. Terdapat 3 jenis dinding geser (shear wall) yaitu bearing wall, frame wall, dan core wall.Dalam penelitian ini struktur bangunan menggunakan jenis dinding geser bearing walldengan 5 variasi perletakan dengan analisis menggunakan bantuan program aplikasi SAP2000. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi mana yang paling tepat dari kelima variasi yang telah direncakan, dengan menggunakan ketentuan berdasarkan kontrol dari simpangan antar lantai. Berdasarkan hasil yang telah didapatkan dari kontrol analisis simpangan antar lantai terhadap dinding geser bearing wall menggunakan program aplikasi SAP2000, variasi dinding geser bearing wall yang paling tepat terdapat pada variasi ke 3 dengan nilai simpangan antar lantai terbesar arah x sebesar 1,64509 mm dan arah y sebesar 0,82238 mm. Simpangan antar lantai dengan nilai terkecil dianggap paling aman dalam menahan gaya lateral seperti beben gempa yang terjadi pada struktur. Kata Kunci: Dinding Geser, Bearing Wall, SAP2000, Simpangan Antar Lantai Abstract The energy emitted by an earthquake is in the form of wave energy that can cause deformation of the structure, both in the vertical direction and in the horizontal direction. The use of shear walls is one of the requirements so that high-rise buildings are able to withstand the lateral forces that occur. There are 3 types of shear walls, namely bearing walls, frame walls, and core walls. In this study, the building structure uses a bearing wall type of shear wall with 5 variations of placement with analysis using the SAP2000 application program. This study aims to determine which variation is the most appropriate of the five variations that have been planned, using the provisions based on the control of the deviation between floors. Based on the results that have been obtained from the control of the analysis of the deviation between floors of the bearing wall shear wall using the SAP2000 application program, the most appropriate variation of the bearing wall shear wall is in the 3rd variation with the largest value of the deviation between floors in the x direction of 1,64509 mm and the y direction of 0.82238 mm. The deviation between floors with the smallest value is considered the safest in resisting lateral forces such as earthquake loads that occur in the structure. Keywords: Shear Wall, Bearing Wall, SAP2000, Interfloor Deviation
Peningkatan Daya Dukung Timbunan Tanah Lempung Menggunakan Serat Karung Plastik Dan Arang Kayu Maulana; Ellida Novita Lydia; Muhammad Zacky Ardhyan
Journal of Planning and Research in Civil Engineering Vol. 3 No. 2 (2024): Juli
Publisher : Universitas Iskandar Muda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55616/prince.v3i2.754

Abstract

Tanah lempung merupakan salah satu jenis material tanah yang ada di dunia. Tanah ini juga memiliki karakteristik mudah mengembang apabila diberi air dan menyusut apabila kekurangan air. Tidak semua tanah mempunyai sifat dan daya dukung tanah yang baik. Di Kota Langsa mempunyai tanah yang bersifat tanah lempung contohnya di desa kemuning. Untuk mengurangi bertambahnya volume sampah, ini perlu dipikirkan suatu cara bagaimana pengolahan sampah plastik, dengan cara pemanfaatan karung plastik sebagai perkuatan tanah. Abu arang kayu dapat memperbaiki sirkulasi air dan udara, serta dapat mengikat karbon, dan juga dapat mengurangi kembang susut pada tanah, karena mempunyai  sifat mereduksi indeks plastisitas tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan seberapa besar pengaruh penambahan serat karung plastik dan arang  kayu pada timbunan tanah lempung terhadap nilai keruntuhan kuat geser tanah dengan pengujian Triaxial UU, maka dari hasil penelitian tersebut berdasarkan klasifikasi tanah pada Tanah lempung persen lolos saringan        No.200 sebesar 31,86% dengan nilai kadar air sebesar 2,65%, Presentase campuran terbaik terdapat pada variasi SKP 3% dan AK 10%, yang memiliki sifat fisik meliputi batas cair (LL) sebesar 41,46%, batas plastis (PL) sebesar 22.92% dan indeks plastisitas (PI) sebesar 17,92%. Dalam penelitian ini menggunakan metode USCS (Unified Soil Classification System).
PENGARUH SUBSTITUSI CANGKANG SAWIT TERHADAP KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI MUHAMMAD ZACKY ARDHYAN; Irwansyah; Defry Basrin
Jurnal Media Teknik Sipil Samudra Vol 3 No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik. Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jmtss.v3i1.5478

Abstract

Beton merupakan campuran dari agregat kasar, agregat halus, semen sebagai pengikat zat tambah dan air. Agregat kasar yang dipakai dalam campuran beton bisa berupa batu kerikil alam atau kerikil buatan. pengunaan agregat kasar pada pembuatan campuran beton adalah hal yang harus dilakukan. Bagaimana bila agregat kasar yang digunakan dalam mebuat beton merupakan limbah pembakaran cangkang sawit. Berdasarkan hal tersebut penulis membuat penelitian membuat beton dengan menggunakan limbah cangkang sawi sebagai sbstitusi agregat kasar. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui porsentasi optimal penggunaan limbah cangkang sawit pada pembuatan beton, serta mengetahui berapa kuat tekan beton yang dihasilkan. Metode penelitian kali ini adalah eksperimental, pengujian kuat tekan dilakukan di laboratorium struktur Unsyiah. Limbah cangkang sawit yang digunakan merupakan cangkang sawit sisa pembakaran pabrik, yang kemudian di hancurkan menjadi agregat kasar dan disubstitusikan terhadap agregat kasar dengan persentase sebesar 10%. 20%, 30%, 40% dan 50%. Setelah dilakukan perawaan, benda uji diambil untuk di uji kuat tekannya. Uji kuat tekan benda uju dilakukan pada umur benda uji sebesar 7, 28 dan 56 hari. Hasil pengujian didapatkan, substitusi limbah cangkang sawit pada pembuata campuran beton menambah kuat tekannya. Kuat tekan maksimal adalah sebesar 70,25 MPa pada persentase 40% dan umur 56 hari. Kata Kunci: Limbah Cangkang sawit, Kuat Tekan, Beton Mutu Tinggi
Analisis Ketidakberaturan Struktur Horizontal dan Vertikal Tower Mesjid Rahmah Kota Langsa Menggunakan SNI 1726:2019 Muhammad Riswandy; Haikal Fajri; Muhammad Zacky Ardhyan; Awalu Rahman
INSOLOGI: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 4 No. 3 (2025): Juni 2025
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/insologi.v4i3.5417

Abstract

This study aims to analyze the response of a high-rise building to horizontal and vertical structural irregularities in a multi-story structure. The subject of the study is the Rahmah Mosque Tower, located at Jl. Lilawangsa, Gampong Paya Bujuk Tunong, Langsa Baro District, Langsa City, Aceh. This tower exhibits both horizontal and vertical irregularities, which can influence its behavior under applied lateral and vertical loadsThe structural behavior is evaluated by examining the building’s response to horizontal and vertical irregularities effect induced by seismic loading. The method for seismic loads are analyzed using dynamic response spectrum analysis in accordance with SNI 1726:2019, implemented in ETABS v18.1.1. Results indicate that failure in the Rahmah Mosque Tower is governed by beam collapse due to insufficient flexural capacity under seismic forces, whereas the columns are adequate to resist earthquake loads. Horizontally, the tower exhibits Type 1b and Type 1a irregularities, as well as Horizontal-Torsional Irregularity. Type 1a. Vertically, it displays Mass (weight) Irregularity and Vertical Geometric Irregularity. These irregularities could significantly affect a building's safety, stability, and structural efficiency. Designs that fail to calculate these irregularities may pose serious risks of damage, both under static and dynamic conditions.