Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Implementasi Pendaftaran Hak Tanggungan Secara Sistem Elektronik Tri Eka Saputra
Jurnal Litigasi Amsir 2022: (Special Issue) September-Oktober
Publisher : Faculty of Law Andi Sapada Institute of Social Sciences and Business

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article describes mortgage services in an electronic system in Indonesia as an effort to improve the quality of public services in the land sector by utilizing modern integrated information technology. This article examines the implementation of Mortgage services in an electronic system. The method used is normative juridical research with a statutory approach. The results of this study indicate that: The implementation of electronic mortgage services in Indonesia is in accordance with the Minister of Agrarian Affairs, which specifically requires electronic registration of mortgage rights on the website of the Minister of Agrarian Affairs and Spatial Planning/Head of the Land Agency.
Penyelesaian Sengketa Pertanahan Dalam Perspektif Reforma Agraria Tri Eka Saputra
Vifada Assumption Journal of Law Vol. 1 No. 1 (2023): January - June
Publisher : Yayasan Vifada Cendikia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70184/hq00ns23

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bentuk penyelesaian sengketa pertanahan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Metode penelitian yang digunakan adalah hukum normatif dengan mengamati realitas hukum dalam berbagai norma-norma hukum yang berkaitan dengan artikel ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk penyelesaian sengketa pertanahan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2018 tidak dijelaskan secara khusus tetapi hanya mengatur mekanisme pembentukan Gugus Tugas Reforma Agraria. Pengaturan mengenai mekanisme penyelesaian sengketa pertanahan menggunakan Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nomor 21 Tahun 2020.
Penyelesaian Utang Debitur Terhadap Kreditur Melalui Kepailitan Dalam Sistem Hukum Indonesia Rahmat Eko Prabowo; Tri Eka Saputra
Vifada Assumption Journal of Law Vol. 2 No. 1 (2024): January - June
Publisher : Yayasan Vifada Cendikia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70184/febch931

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempertajam konsep pengaturan hukum dalam penyelesaian utang melalui kepailitan serta penyelesaian utang debiturterhadap kreditor. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif, dengan jenis dan bahan hukum sekunder yang berasal dari bahan hukum primer. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pengaturan hukum penyelesaian utang melalui kepailitan terdapat hubungan yang kuat antara KUHPerdata dan UUKPKPU yang dapat kita lihat pada Pasal 222 Ayat (2) Jo Pasal 1413 KUHPerdata yang secara substansi mengatur mengenai pembaharuan utang antara pihak debitur dengan pihak para kreditor. Penyelesaian utang debitur terhadap kreditur pada hakekatnya merupakan satu rangkaian proses yang dimulai dari permohonan pernyataan pailit, pengurusan dan pemberesan harta pailit, dan terakhir adalah berakhirnya kepailitan, diajukan kepada Ketua Pengadilan Niaga wilyah hukum debitur tersebut.
Status Hukum Anak Diluar Nikah Dalam Perspektif Fikih Islam Dan Hukum Positif Indonesia Amdaryono Saputra; Tri Eka Saputra
Vifada Assumption Journal of Law Vol. 2 No. 1 (2024): January - June
Publisher : Yayasan Vifada Cendikia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70184/vdq9ey25

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendekatan hukum serta status hukum anak diluar nikah yang sering kali menimbulkan perdebatan dan ketidakpastian hukum. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif, memfokuskan pembahasan penelitian tentang status hukum anak di luar nikah dalam perspektif fikih Islam dan hukum positif Indonesia. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yakni menggunakan pendekataan fenomenologi deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : Pendekatan hukum terhadap status anak di luar nikah di Indonesia merupakan isu kompleks yang melibatkan ketegangan antara Fikih Islam dan hukum positif. Fikih Islam cenderung membatasi hak-hak perdata anak di luar nikah, terutama dalam hal warisan dan pengakuan nasab, sementara hukum positif Indonesia, terutama setelah putusan Mahkamah Konstitusi, berusaha melindungi hak hak anak di luar nikah, termasuk pengakuan dari ayah biologis dan hak atas nafkah. Status hukum anak di luar nikah di Indonesia dalam hukum positif telah memperluas perlindungan bagi anak di luar nikah, yang dalam kenyataannya masih ada tantangan berupa resistensi dari masyarakat yang memegang teguh interpretasi tradisional fikih Islam dan stigma sosial terhadap anak di luar nikah. Oleh karena itu, diperlukan upaya harmonisasi antara hukum agama dan hukum negara serta edukasi masyarakat untuk mengurangi diskriminasi dan memastikan perlindungan hukum yang adil bagi anak-anak tersebut.
Empowering Community Legal Awareness in The Utilization of Mining Natural Resources and Environmental Protection Ilyas; Ichsan, Nursyamsi; Nasir, Citra; Hasmiati Attas, Nasrah; Eka Saputra, Tri
Journal of Indonesian Scholars for Social Research Vol. 2 No. 2 (2022): JISSR
Publisher : Cendekiawan Indonesia Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59065/jissr.v2i2.141

Abstract

The problem phenomenon is that people in various regions (provinces, districts/cities, sub-districts, villages/sub-districts) tend to still face legal awareness problems, especially in the use of natural resources (SDA) for matters and interests of mining business and investment activities. This is characterized by a low lack of legal knowledge and understanding, especially regarding the regulatory provisions regulated in the Mineral and Coal Mining Law No.3 of 2020 and the PPLH Law No.32 of 2009. As a result of this situation and condition, many community members do not have a legal attitude and clear patterns of legal behavior, are unable to differentiate between acts and actions that are permitted and prohibited in the use of natural resources, and do not know the rights and obligations and responsibilities in managing mining businesses, and not knowing the categories of administrative and criminal violations and others. This training aims to determine the level of legal awareness of the community before carrying out activities in Mosiku Village, Batu Putih District, and North Kolaka Regency and to build a joint commitment to empowering legal awareness in using mining natural resources and environmental protection. The output of this activity is the availability of a model for empowering community legal awareness in the utilization of mining natural resources and environmental protection.
Realizing Restorative Justice through Mediation Attas, Nasrah Hasmiati; Hasmiati Attas, Nasrah; Nasir, Citra; Eka Saputra, Tri; Gilang, Abbas
Journal of Indonesian Scholars for Social Research Vol. 2 No. 2 (2022): JISSR
Publisher : Cendekiawan Indonesia Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59065/jissr.v2i2.143

Abstract

Disputes can arise at any time in human life, unwanted and unexpected by anyone. Ideally, law enforcement can realize the objectives of the law, namely justice, benefit, and legal certainty. The settlement is often done through legal channels, and the most recognized by the public is dispute resolution through the courts, which usually takes a long time and is expensive. Mediation can be used as an alternative in dispute resolution because it can be done either inside or outside the court so that it can realize restorative justice. The purpose of this training is for each community to understand alternative ways to resolve various disputes through mediation, which is the right way to resolve legal issues without going to court. The outputs of this activity are 1) Knowing the role of the mediator and 2) Understanding the mediation process. 3) Improve skills to become a competent mediator.
Restorative Justice Institutions Model for Resolving Problems and Conflicts in Mining Businesses and Environmental Management Ilyas; Ichsan, Nursyamsi; Nasir, Citras; Hasmiati Attas, Nasrah; Saputra, Tri Eka
Journal of Indonesian Scholars for Social Research Vol. 2 No. 2 (2022): JISSR
Publisher : Cendekiawan Indonesia Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59065/jissr.v2i2.145

Abstract

Justice for resolving problems and conflicts in mining businesses and environmental management (LH) in Makkuaseng Village, Batu Putih District, North Kolaka Regency. Research analysis method using qualitative techniques. As a result, the development of the Restorative Justice (RJ) model in resolving conflicts and legal problems in the mining and environmental sectors: First, community members seeking justice have a choice in resolving a problem they face, namely being able to submit a report of their legal problem first to law enforcement (Police). ), law enforcement as facilitators can bring the problem to the Restorative Justice Institute (LRJ) for a solution. Second, report the legal problems faced to LRJ for resolution. Third, the problem-solving process at LRJ is carried out through specific mechanisms and stages, which are based on the principle of deliberation and consensus. Fourth, problem resolution at LRJ ends with a binding decision for the parties to the dispute, the perpetrator and the victim.
Legal Drafting Training for Creating Students' Ability to Make Agreements Attas, Nasrah Hasmiati; Nasir, Citra; Saputra, Tri Eka; Abbas; Ibbank
Journal of Indonesian Scholars for Social Research Vol. 2 No. 2 (2022): JISSR
Publisher : Cendekiawan Indonesia Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59065/jissr.v2i2.146

Abstract

Legal drafting is an essential element in legal practice. Legal drafting relates to legal drafting made by legal subjects, both individuals and legal entities (authorized institutions), namely in the form of MoUs, cooperation agreements, and agreements/contracts. A complete understanding of legal drafting is essential for practitioners in various fields and agencies. Legal practitioners must often prepare legal drafts for their interests, clients, or institutions. Likewise, government agencies, state institutions, institutions, bodies, and commissions other than state institutions are interested in preparing legal drafting. Preparing legal drafting must consider the theories, principles, and rules regulated by statutory regulations and universal legal norms, standards, and practices. In this way, the validity of the agreed legal drafting product and the legal interests of the parties who drafted the legal drafting can be legally protected. However, many still need to understand how to prepare legal drafting correctly and legally. This training aims to help and provide students with understanding regarding making agreements. The output of this activity is 1) increasing students' legal awareness; 2) students can agree.
Supervision of Subdistrict Heads as Temporary Deed Making Officials in the Indonesian Positive Law Perspective Saputra, Tri Eka; Rustan, Rustan
Golden Ratio of Law and Social Policy Review Vol. 3 No. 1 (2023): July - December
Publisher : Manunggal Halim Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52970/grlspr.v3i1.287

Abstract

This article discusses supervision of the sub-district head as an official who makes temporary land deeds who violates statutory provisions. The aim is only to provide an overview of the supervision of sub-district heads carried out by the Board of Trustees and Supervisors of officials who make land deeds. The research method used in this article is normative legal research. The results of the research illustrate that supervision by the PPAT supervisory board and supervisors in carrying out guidance and supervision of PPATS, the supervision is not yet comprehensive. This is in Ministerial Regulation Number 2 of 2018, PPAT Guidance and Supervision has not been able to answer substantively regarding the guidance and supervision by PPATS where the position of a PPATS is ex officio so that the guidance and supervision both internally and externally carried out by the National Land Agency is only functional.
Strategi Kepolisian Republik Indonesia Dalam Penanganan Anak Yang Terpapar Radikalisme Di Lingkungan Keluarga Saputra, Tri Eka; Putri, Geizy Azhari
Vifada Assumption Journal of Law Vol. 2 No. 2 (2024): July - December
Publisher : Yayasan Vifada Cendikia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa serta mengkaji strategi kepolisian dalam penanganan anak yang terpapar radikalisme dan faktor yang menyebabkan anak terpapar paham radikalisme di lingkungan keluarga. Penelitian ini menggunakan metode normatif atau doktrinal yang bertujuan untuk menganalisis strategi Kepolisian dalam penanganan anak yang terpapar radikalisme. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang bertujuan untuk membangun konsep teori yang berdasarkan bahan bacaan dengan menggunakan metode pendekatan peraturan perundangundangan (statue approach), pendekatan analitis (analytical approach), dan pendekatan konseptual (conceptual approach). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : Pendekatan secara deradikalisasi sesungguhnya merupakan salah satu metode dalam penanganan anak yang terpapar gerakan radikal terorisme, dimana tahapan rehabilitasi yang dilakukan oleh kepolisian menjadi strategi Kepolisian dalam penanganan anak. Dalam pendekatan ini anak dilihat sebagai manusia secara seutuhnya, sehingga proses pembinaan kepada anak dapat menjadikan seorang anak untuk meninggalkan ideologi radikal dan kembali memmiliki kehidupan normal di masyarakat. Radikalisme di kalangan anak muda merupakan fenomena yang kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk ideologi, psikologis, dan ekonomi. Anak-anak yang terpapar radikalisme sering kali menghadapi krisis identitas, kekecewaan terhadap kondisi sosial-ekonomi, dan terbatasnya akses terhadap pendidikan berkualitas. Kelompok radikal memanfaatkan situasi ini dengan menawarkan solusi yang tampak sederhana tetapi berbahaya, seperti ideologi Khilafah, yang menarik bagi mereka yang merasa tidak puas dengan sistem yang ada.