Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

IDENTIFIKASI RISIKO KECELAAAN KERJA DENGAN METODE JSA ( JOB SAFETY ANALYSIS) DI KANTIK IIK BHAKTA SUMANINGRUM, NINGSIH DEWI
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 12, No 1 (2025)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56710/wiyata.v12i1.937

Abstract

Risiko kerja merupakan kejadian yang dapat mengakibatkan kerugian atau kecelakaan, yang bisa timbul akibat penggunaan alat kerja, proses kerja, atau hasil pembuatannya. Salah satu area kerja yang memiliki tingkat risiko tinggi adalah dapur kantin, khususnya pada lingkungan kerja dengan ruang terbatas atau sempit. Dapur, sebagai tempat untuk mengolah bahan makanan, memerlukan perhatian khusus terkait kebersihan, kesehatan, serta penggunaan peralatan masak yang aman. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menilai dan mengidentifikasi risiko adalah Job Safety Analysis (JSA),dengan Metode wawancara,obserwasi dan dokumentasi yang bertujuan untuk mengidentifikasi bahaya yang ada sebelum melaksanakan pekerjaan. Data yang di peroleh dari 5 informan yang terdiri dari 3 juru masak di dapur kantin sebagai informan utama dan 2 penjaga jualan sebagai informan kunci, Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko kecelakaan kerja yang mungkin terjadi di dapur Kantin IIK Bhakti Wiyata Kediri melalui penerapan metode JSA. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai potensi bahaya dan langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk meningkatkan keselamatan kerja di dapur kantin tersebut
IDENTIFIKASI RISIKO KECELAAAN KERJA DENGAN METODE JSA ( JOB SAFETY ANALYSIS) DI KANTIK IIK BHAKTA SUMANINGRUM, NINGSIH DEWI
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 12 No 1 (2025)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56710/wiyata.v12i1.937

Abstract

Risiko kerja merupakan kejadian yang dapat mengakibatkan kerugian atau kecelakaan, yang bisa timbul akibat penggunaan alat kerja, proses kerja, atau hasil pembuatannya. Salah satu area kerja yang memiliki tingkat risiko tinggi adalah dapur kantin, khususnya pada lingkungan kerja dengan ruang terbatas atau sempit. Dapur, sebagai tempat untuk mengolah bahan makanan, memerlukan perhatian khusus terkait kebersihan, kesehatan, serta penggunaan peralatan masak yang aman. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menilai dan mengidentifikasi risiko adalah Job Safety Analysis (JSA),dengan Metode wawancara,obserwasi dan dokumentasi yang bertujuan untuk mengidentifikasi bahaya yang ada sebelum melaksanakan pekerjaan. Data yang di peroleh dari 5 informan yang terdiri dari 3 juru masak di dapur kantin sebagai informan utama dan 2 penjaga jualan sebagai informan kunci, Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko kecelakaan kerja yang mungkin terjadi di dapur Kantin IIK Bhakti Wiyata Kediri melalui penerapan metode JSA. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai potensi bahaya dan langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk meningkatkan keselamatan kerja di dapur kantin tersebut
The Dangers of Cyberbullying for Mental Health in Adolescents at SMK Kadiri, Kras District: Bahaya Cyberbullying Bagi Kesehatan Mental Pada Remaja Di SMK Kadiri Kecamatan Kras Purnadianti, Mely; Sumaningrum, Ningsih Dewi; Agustina, Novia
BEGAWE: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): BEGAWE: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Oktober 2023
Publisher : Lembaga Berugak Baca

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62667/begawe.v1i1.4

Abstract

Perkembangan teknologi informasi saat ini dapat berdampak positif maupun negatif. Kemajuan ini membantu remaja menggunakan internet, yang merupakan hal positif, tetapi juga dapat berdampak negatif pada kehidupan mereka. Salah satu efek buruk teknologi informasi adalah munculnya perilaku cyberbullying di kalangan generasi milenial. Terutama di kalangan generasi milenial, pelecehan online menjadi salah satu fenomena yang meningkat. Tujuan dari penyuluhan dan pengumpulan data ini adalah untuk mendeskripsikan cyberbullying pada remaja melalui deskripsi kuantitatif. Siswa SMK KADIRI berusia antara 14 dan 20 tahun adalah subjek data ini. Skala Cyberbullying adalah alat pengumpul data yang digunakan dalam data ini. Menurut distribusi frekuensi rata-rata grand total masing-masing faktor, yaitu cyber verbal bullying (8,56), hiding identity (6,33), dan cyber forgery (11,57), hasil pendataan ini menunjukkan bahwa perilaku cyberbullying pada subjek data termasuk dalam kategori sangat rendah. Ada kemungkinan bahwa tingginya tingkat perilaku cyberbullying pada data ini disebabkan oleh fakta bahwa karakteristik responden pada pendataan ini mewakili kepribadian yang berkaitan dengan lingkungan sekolah.
PELATIHAN MITIGASI BENCANA UNTUK PENINGKATAN PENGETAHUAN & SIKAP MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI LETUSAN GUNUNG KELUD Septina Margaretta , Sheylla; Bagus Santosa , Winanda Rizki; Sumaningrum, Ningsih Dewi
Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2023): Jurnal Abdi Masyarakat November 2023
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jaim.v7i1.5173

Abstract

Desa Sugihwaras terletak di wilayah terdekat G.Kelud yang merupakan gunung merapi aktif berpotensi meletus. Letusan berdampak pada gangguan fisik, psikologis, gangguan ekonomi serta materi. Pengetahuan penduduk yang kurang terhadap mitigasi bencana serta belum adanya forum relawan siaga merupakan masalah utama mitra. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membentuk forum relawan siaga G.Kelud dan meningkatkan pengetahuan serta sikap masyarakat dalam kesiapsiagaan bencana gunung meletus melalui pelatihan mitigasi bencana G.Kelud. Hasil dari mengabdian masyarakat ini yaitu terbentuknya forum relawan siaga G.Kelud dan terdapat peningkatan pengetahuan dengan hasil sebelum diberikan pelatihan mayoritas 32 (58,1 %) kategori kurang dan setelah diberikan pelatihan simulasi bencana meningkat dengan nilai mayoritas 34 (61,8 %) terbanyak pada kategori baik. Hal ini juga sejalan dengan sikap masyarakat mitra dalam mehadapi bencana letusan G.Kelud meningkat, dari sebelum diberikan pelatihan mayoritas 45 (81,81 %) memiliki sikap negatif dan setelah diberikan pelatihan meningkat dengan nilai mayoritas 47 (85,45 %) memiliki sikap positif dalam menghadapi bencana letusan G.Kelud. Sehingga dapat disimpulkan pembentukan forum relawan siaga G.Kelud dan pelatihan mitigasi bencana dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat dalam kesiapsiagaan bencana.
Kepuasan Masyarakat Terkait Penanggulanag Bencana Gunung Meletus sumaningrum, ningsih dewi; Margareta, Sheylla Septiana; Santosa, Winanda Riski Bagus
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol. 6 No. 1 (2024)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Sugihwaras menjadi desa yang berdampak akibat bencana letusan gunung kelud. Gunung Kelud mengalami erupsi yang merupakan peristiwa berulang yang kesekian kalinya dapat terjadi kapan saja. Hal tersebut dapat ditelusuri dalam sejarah kegunungberapian yang ada di tanah Jawa. Tidak semua masyarakat memahami, bahkan bisa dikatakan merupakan pengalaman baru pada sebagian masyarakat dari generasi ke generasi sehingga akan mempengaruhi adanya peran dan keterlibatan pada respon dan kesiapsiagaan saat terjadi erupsi. Dalam proses evakuasi maupun di dalam pengungsian masih terjadi kegagapan dari berbagai pihak saat proses tanggap darurat. Serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk mengatasi dampak buruk yang dapat timbul, seperti kegiatan pemulihan darurat, penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, pengurusan pengungsi, perlindungan kelompok rentan seperti orang tua, ibu hamil, hal ini yang disebut dengan tanggap darurat bencana (BNPB, 2014). Kepuasan terhadap pelayanan Dinas BPBD terhadap mitigasi bencana gunung Meletus dapat diketahui rata – rata masyarakat merasa puas dengan layanan badan BPBD dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dimana hal ini dibuktikan dari angka puas dengan capaian scor diatas 45 suara dari 50 perwakilan masyarakat yang diminta melakukan penilaian. Kata kunci: Kepuasan, BNPB, Pengetahuan, Sikap