Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU TIDAK AMAN MAHASISWA PADA SAAT PRAKTIK DI LABORATORIUM PERGURUAN TINGGI X DI JAWA TIMUR SUMANINGRUM, NINGSIH DEWI
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan merupakan hal yang wajib dilakuaan oleh setiap tenaga kesehatan, termasuk mahasiswa kesehatan yang sedang melakukan praktikum di laboratorium. Berdsarkan hasil studi pendahuluan, unsafe act mahasiswa yang tidak melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah praktek di laboratorium yaitu dari 10 mahasiswa yaitu 8 mahasiswa tidak melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah praktek, 1 mahasiswa cuci tangan setelah praktek, 1 mahasiswa cuci tangan sebelum dan sesudah praktek. Metode: Jenis penelitian kualitatif, pendekatan cross-sectional, populasi dalam penelitian ini adalah 47mahasiswa. Jumlah sampel sebanyak 32 mahasiswa diambil dengan teknik simplerandom sampling. Variabel independen yaitu umur, jenis kelamin, pengetahuan dan fasilitas cuci tangan, sedangkan variabel dependen unsfe act cuci tangan, yang dianalisis menggunakan uji regresion logistck . Hasil: Hasil uji statistik menggunakan regresion logistck menunjukkan pengetahuan merupakan faktor determinan dengan OR 20.301. Simpulan dan saran: mahasiswa yang mempunyai pengetahuan kurang, perlu diberikan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan K3 dan unsafe action.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU TIDAK AMAN MAHASISWA PADA SAAT PRAKTIK DI LABORATORIUM PERGURUAN TINGGI X DI JAWA TIMUR Sumaningrum, Ningsih Dewi
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.014 KB)

Abstract

Latar belakang: Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan merupakan hal yang wajib dilakukan oleh setiap tenaga kesehatan, termasuk mahasiswa kesehatan yang sedang melakukan praktikum di laboratorium. Berdasarkan hasil studi pendahuluan, unsafe act  mahasiswa yang tidak melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah praktek di laboratorium yaitu dari 10 mahasiswa yaitu 8 mahasiswa tidak melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah praktek, 1 mahasiswa cuci tangan setelah praktek, 1 mahasiswa cuci tangan sebelum dan sesudah praktek. Metode: Jenis penelitian kuantitatif, pendekatan cross-sectional, populasi dalam penelitian ini adalah  47 mahasiswa. Jumlah sampel sebanyak 32 mahasiswa diambil dengan teknik simple random sampling. Variabel independen yaitu umur, jenis kelamin, pengetahuan dan fasilitas cuci tangan, sedangkan variabel dependen unsafe action cuci tangan, yang  dianalisis menggunakan uji regresion logistics. Hasil: Hasil uji statistik menggunakan regresion logistics  menunjukkan pengetahuan merupakan faktor determinan dengan OR 20.301. Simpulan dan saran: Mahasiswa yang mempunyai pengetahuan kurang, perlu diberikan sosialisasi  untuk meningkatkan kesadaran dan  pengetahuan K3 dan  unsafe action, sehingga mahasiswa dapat menyadari, memahami dan menerapkan perilaku yang aman.
Kepuasan Masyarakat Terkait Penanggulanag Bencana Gunung Meletus sumaningrum, ningsih dewi; Margareta, Sheylla Septiana; Santosa, Winanda Riski Bagus
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 6, No 1 (2024)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Sugihwaras menjadi desa yang berdampak akibat bencana letusan gunung kelud. Gunung Kelud mengalami erupsi yang merupakan peristiwa berulang yang kesekian kalinya dapat terjadi kapan saja. Hal tersebut dapat ditelusuri dalam sejarah kegunungberapian yang ada di tanah Jawa. Tidak semua masyarakat memahami, bahkan bisa dikatakan merupakan pengalaman baru pada sebagian masyarakat dari generasi ke generasi sehingga akan mempengaruhi adanya peran dan keterlibatan pada respon dan kesiapsiagaan saat terjadi erupsi. Dalam proses evakuasi maupun di dalam pengungsian masih terjadi kegagapan dari berbagai pihak saat proses tanggap darurat. Serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk mengatasi dampak buruk yang dapat timbul, seperti kegiatan pemulihan darurat, penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, pengurusan pengungsi, perlindungan kelompok rentan seperti orang tua, ibu hamil, hal ini yang disebut dengan tanggap darurat bencana (BNPB, 2014). Kepuasan terhadap pelayanan Dinas BPBD terhadap mitigasi bencana gunung Meletus dapat diketahui rata – rata masyarakat merasa puas dengan layanan badan BPBD dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dimana hal ini dibuktikan dari angka puas dengan capaian scor diatas 45 suara dari 50 perwakilan masyarakat yang diminta melakukan penilaian. Kata kunci: Kepuasan, BNPB, Pengetahuan, Sikap
Analysis Corelation Between Work Demands With Stress Labor at Laboratory X Kediri City Sumaningrum, Ningsih Dewi
Medicra (Journal of Medical Laboratory Science/Technology) Vol 5 No 1 (2022): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/medicra.v5i1.1630

Abstract

Potential psychosocial hazards are potential hazards caused by the psychological aspects of labor that are not good enough and are not getting enough attention including unsuitable placement of workers, unharmonious and incompatible relationship among individuals in the work organization, work demands, and stress. Excessive work demands not according to ability, target time, concurrent work can cause stress labor. Stress can have bad effect on the safety and health workers. Work stress is a person’s reaction to excessive presure or demands at work detrimental. Purpose This study aims to analyze the correlation between work demands and psychological changes especially stress at laboratory Kediri city. This study design was a quantitative study with a cross sectional approach. Data collection was carried out using quick test questionnaire to detect work stress standardized by the ministry of health. Sampling this study was conducted with a total sampling technique of 14 respondents. The statistical test used was the pearson correlation test. Pearson correlation test results obtained a significance value of 0.046. Thus this value is smaller than 0.05 so it can be concluded that there is significant which means there was a correlation work demands with psychological changes in this case work stress. The company should perform management of work demands, so that the workforce can work comfortably, work productively, and be free from work stress.
Analisis Hubungan Tuntutan Kerja dengan Perubahan Psikologis Tenaga Kerja pada Perusahaan X Kota Kediri: Analisis Hubungan Tuntutan Kerja dengan Perubahan Psikologis Tenaga Kerja pada Perusahaan X Kota Kediri Sumaningrum, Ningsih Dewi
Jenggala : Jurnal Riset Pengembangan dan Pelayanan Kesehatan Vol 1 No 2 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : Fakultas Teknologi dan Manajemen Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Pendahuluan: Potensi bahaya psikososial merupakan potensi bahaya yang dtimbulkan oleh aspek psikologis ketenagakerjaan yang kurang baik, kurang mendapatkan perhatian antara lain penempatan tenaga kerja yang tidak sesuai, hubungan antara individu yang tidak harmoni dan tidak serasi dalam organisasi kerja, tuntutan kerja, perubahan psikologis. Kesemuanya tersebut akan menyebabkan terjadinya stres akibat kerja. Stres akan berdampak buruk terhadap kesehatan dan keselamatan tenaga kerja. Stress kerja merupakan reaksi seseorang terhadap tekanan atau tuntutan yang berlebihan di tempat kerja yang bersifat merugikan.Tujuan:Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tuntutan kerja dengan perubahan psikologis pada perusahaan X di Kota Kediri. Metode: Desain penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Uji statistika yang digunakan adalah uji korelasi pearson. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling sebanyak 14 responden. Hasil: Hasil uji korelasi pearson, asumsi yang harus dipenuhi dalam uji korelasi pearson, data harus berdistribusi normal. Uji kenormalan dilakukan dengan uji shapiro wilk karena sampel dalam penelitian kurang dari 50 dan diperoleh hasil sebesar 0,652 yang berarti terdapat hubungan antara tuntutan kerja dengan perubahan psikologis. Simpulan: Disarankan perusahaan melakukan manajemen pengaturan tuntutan kerja, dengan demikian tenaga kerja dapat bekerja dengan nyaman, produktif , bebas dari stress kerja, dan perubahan psikologis Kata kunci: perubahan psikologis, tenaga kerja, tuntutan kerja
IDENTIFIKASI RISIKO PADA PEKERJA PEMBUATAN KERIPIK TEMPE ”SARI RASA” KOTA MALANG MENGGUNAKAN JOB SAFETY ANALYSIS Nugraha, Ahmad Agung; Kholid, Muhammad Bheryl Ihdan; Sumaningrum, Ningsih Dewi
Jenggala : Jurnal Riset Pengembangan dan Pelayanan Kesehatan Vol 3 No 1 (2024): JUNI 2024
Publisher : Fakultas Teknologi dan Manajemen Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri rumahan yang terdapat di salah satu daerah di Kota Malang, yang mana bergerak dibidang makanan salah satunya yaitu keripik tempe. Didirikan oleh sekumpulan masyarakat menjadi industri rumahan yang bernama keripik tempe “SARI RASA” yang mana dikerjakan oleh 5 orang pekerja. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan faktor dalam menjamin kondisi pekerja saat bekerja membuat keripik tempe mulai tahapan awal pengolahan tempe, penggorengan hingga pengemasan. Tujuan melakukan identifikasi ini untuk mengetahui penerapan keselamatan kerja para pekerja tersebut seperti penggunaan alat pelindung diri (APD). Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, maka digunakan metode Job Safety Analysis (JSA) untuk mengidentifikasi bahaya, dan risiko sehingga dapat dibuat usulan perbaikan pada bagian produksi8.Data terkait identifikasi proses kerja, bahaya dan risikonya diperoleh melalui metode wawancara, dan observasi lansung. Dengan adanya penerapan K3 diharapkan para pekerja industri rumahan bisa menerapkan standar K3 supaya aktivitas pekerjaan tersebut tidak menimbulkan risiko yang bisa merugikan berbagai pihak.
ANALISIS RISIKO MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) PADA PROSES PEMBUATAN GIGI TIRUAN CEKAT DI ABADI DENTAL LABORATORIUM MALANG Putri, Khairunnisa Hasna; Aini, Qurotul; Sumaningrum, Ningsih Dewi
Jenggala : Jurnal Riset Pengembangan dan Pelayanan Kesehatan Vol 3 No 1 (2024): JUNI 2024
Publisher : Fakultas Teknologi dan Manajemen Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Job Safety Analysis (JSA) adalah salah satu teknik manajemen keselamatan yang berfokus pada identifikasi bahaya dan pengendalian bahaya yang berhubungan dengan rangkaian pekerjaan atau yang hendak dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang mungkin terjadi selama proses pembuatan gigi tiruan cekat di Abadi Dental Laboratorium Malang. Metode: Penelitian ini mengidentifikasi potensi risiko kecelakaan kerja dalam proses pembuatan gigi tiruan cekat dengan menerapkan metode Job Safety Analysis (JSA ). Jumlah pekerja adalah 9 orang sehingga pengambilan sampel penelitian ini menggunakan total sampling. Pengumpulan data dilakukan dari wawancara, observasi, serta pengisian form JSA. Hasil: Pembuatan gigi tiruan cekat terdiri dari 5 langkah kerja dan ditemukan 13 potensi bahaya. Kesimpulan: Untuk mengurangi risiko terhadap potensi bahaya yang bisa terjadi maka pekerja harus menggunakan APD yang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan serta menyediakan berbagai macam display peringatan.
SOCIALIZATION OF THE DANGERS AND EFFECTS OF DRUG AND PSYCHOTROPIC USE FOR THE PROGRESS OF THE NATION (STOP DRUGS) dianti, Mely Purna; Prodyanatasari, Arshy; Sumaningrum, Ningsih Dewi; Agustina, Novia; Putri, Mardiana Prasyani; Dewi, Yoanita Indra Kumala
Jurnal Pengabdian Masyarakat (Jupemas) Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jupemas.v5i2.1350

Abstract

The service team carried out a community service program because the juvenile drug problem was already very worrying. The community really hopes that schools can prevent the harm and spread of drugs. However, there are several problems faced by the partner school, SMPN 1 Kras, including: the teacher council lacks the capacity and understanding of drug problems and dangers; lack of training and media socialization and education about the dangers of drugs; and lack of media development and socialization and education facilities about the dangers of drugs in partner schools. Departing from these problems, the service team provides solutions through community service activities, namely: a) Providing education to adolescents about: Dangers of Drugs and How to Avoid Drugs through training and seminars on the dangers of drugs, b) Improving the ability of adolescents to develop media used for socialization of the dangers of drugs. This service activity will be carried out for three days through training and socialization methods or methods. The results of the activity are known that there is an increase in understanding of various types of drugs, the impact on adolescents, and how to prevent them, Increasing the ability of adolescents, BK teachers, and homeroom teachers in making socialization and education media on the dangers of drugs using or utilizing social media, Building synergy of cooperation between partners and the service team of the BK study program of SMPN 1 KRAS in preventing the dangers of drugs for students at SMPN 1 KRAS in particular and the revitalization of the existence and role of PIK R in SMPN 1 KRAS to educate teenagers about the dangers of drugs.Keywords: NAPZA; Socialization; Adolescent.
Pelatihan Pelatihan Mitigasi Bencana untuk Peningkatan Pengetahuan & Sikap Masyarakat dalam Menghadapi Letusan Gunung Kelud: Disaster Mitigation Training to Improve Community Knowledge and Attitudes in Dealing with the Mount Kelud Eruption Margaretta, Sheylla Septina; Santoso, Winanda Rizki Bagus; Sumaningrum, Ningsih Dewi
Abimanyu : Jornal of Community Engagement Vol 5 No 2 (2024): August 2024
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sugihwaras Village is located in the area closest to G. Kelud which is an active volcano with the potential to erupt. The eruption had an impact on physical, psychological, economic and material disturbances. The lack of knowledge of the population about disaster mitigation and the absence of a standby volunteer forum are the partners' main problems. This community service aims to form a G. Kelud alert volunteer forum and increase the knowledge and attitude of the community in preparing for volcanic eruptions through G. Kelud disaster mitigation training. The result of this community service is the formation of the G.Kelud standby volunteer forum and there is an increase in knowledge with the result that before being given training the majority of 32 (58.1%) were in the less category and after being given disaster simulation training it increased with the majority score being 34 (61.8%) the most in the good category. This is also in line with the attitude of the partner community in dealing with the Mount Kelud eruption disaster which has increased, from before being given training the majority of 45 (81.81%) had a negative attitude and after being given training it increased with a majority value of 47 (85.45%) having a positive attitude in dealing with the eruption of G. Kelud. So it can be concluded that the formation of the G.Kelud standby volunteer forum and disaster mitigation training can increase the knowledge and attitude of the community in disaster preparedness. Keywords: Disaster mitigation; Knowledge; Attitude
Theory Of Goal Attainment (Imogene M. King) Sebagai Basis Analisis Faktor Patuh Minum Obat TB Paru Di Kabupaten Kediri Pujiastutik, Yanuar Eka; Sumaningrum, Ningsih Dewi
Journal of Ners and Midwifery Vol 6 No 3 (2019)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v6i3.ART.p268-275

Abstract

Ketidakpatuhan pasien adalah menjadi fakor penyebab kegagalan minum obat TB paru. Peran perawat sangat penting dalam peningkatan patuh minum obat melalui proses interaksi. Dari hal tersebut maka perlu dikembangkan model intervensi keperawatan berbasis sistem interaksi untuk meningkatkan kepatuhan yaitu teori sistem interaksi King. Tujuan Penelitian adalah untuk menganalisis faktor yang kepatuhan minum obat TB Paru kategori 2 berbasis teori sistem interaksi King di Puskesmas Kabupaten Kediri. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling sebanyak 27 orang. Hasil uji regresi logistik diperoleh hasil pada sistem personal p = 0,039 pada sistem interpersonal p = 0,628 dan pada sistem sosial p = 0,192 sehingga berdasarkan nilai α = 0,05 menjelaskan bahwa nilai p < 0,05 adalah H0 ditolak sebaliknya bila nilai p > 0,05 maka H0 diterima, dapat disimpulkan bahwa pada sistem personal memiliki hubungan terhadap kepatuhan minum obat TB paru sedangkan pada sistem interpersonal dan sosial dari interaksi King menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan terhadap kepatuhan minum obat TB paru. Disarankan sistem interaksi King mampu menjadi model peningkatan kepatuhan sehingga dapat diintegrasikan dalam clinical pathway pada pasien TB Paru di Poli Paru. Patient noncompliance is to be the causes failure factor take the pulmonary TB medicine. The role of the nurse is very required in term of increasing compliance with take medicine, through the interacting process, thus need to be implemented model of maintenance based on interaction system in improving the compliance theory of king interaction system to improve compliance with King's interaction system theory, with the advantage of prioritizing active participation of patients in deciding goals, making decisions, and interactions to achieve goals. The purpose of the research is to analyse the factors that compliance medicine in the King’s interaction system theory in Kediri district Puskesmas. The research design used was descriptive analytic with cross sectional approach. Data collection was conducted using questionnaires. Sampling as many as  27 people with a  total sampling techniques. Logistics regression test results on the personal system p = 0.039 on the interpersonal system p = 0.628 and on the social system p = 0.192 so that based on the value of α = 0.05. Which means indicating that the personal system has a associate  with  the medication compliance lung TB. It is recommended that the interaction system King is able to become obedient improvement model so that it can be integrated in clinical pathway at pulmonary TB patients in pulmonary room. It is recommended that King’s interaction system  cam be a model in improving compliance taking medicine, thus able to be integrated in clinical pathway in lung TB patients in pulmonary poly.