Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN STATUS GIZI KURANG PADA BALITA UMUR 1 – 5 TAHUN Andriani, Rully; Wismaningsih, Endah Retnani; Indrasari, Oktovina Rizky
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.933 KB)

Abstract

Latar belakang: Gizi kurang merupakan masalah kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan terjadinya mortalitas dan morbiditas pada balita. Salah satu hal yang diduga berkaitan dengan kejadian gizi kurang pada balita adalah pemberian ASI Eksklusif. Tujuan: Menganalisis hubungan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian status gizi kurang pada balita umur 1-5 tahun. Metode: Jenis Penelitian adalah survey analitik dengan jenis penelitian cross sectional study. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampling total, yaitu sebanyak 33 orang. Variabel independen yaitu pemberian ASI eksklusif, sedangkan variabel dependen yaitu status gizi yang dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Mayoritas responden (60.6%) tidak memberikan ASI Ekslusif. Sebanyak 51.5% balita yang mengalami gizi kurang berusia 2-3 tahun, Hasil uji statistik menggunakan chi square dengan nilai signifikansi p=0,000 lebih kecil dari p yang ditetapkan yaitu <0,05 maka hipotesis diterima. Simpulan dan saran: Terdapat hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan status gizi balita umur 1 – 5 tahun. Diperlukan penelitian lebih lanjut terkait faktor-faktor yang berhubungan dengan gizi kurang pada balita dengan variabel lain sebagai pengontrol.
HUBUNGAN PENGANEKARAGAMAN PANGAN DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN STATUS GIZI KURANG PADA BALITA UMUR 1-5 TAHUN (Studi Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Wilayah Utara Kota Kediri) Endah Retnani Wismaningsih; Oktovina Rizky Indrasari; Rully Andriani
Preventia : The Indonesian Journal of Public Health Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.684 KB) | DOI: 10.17977/um044v1i1p35-44

Abstract

Abstract: Food’s diversification and exclusive breastfeeding’s provision are the risk factors which may cause malnutrition. Java health government’s data shows the prevalence of malnutrition was 18,4 % in 2007 17,9 % in 2010 12.6 % in 2012 and increase to 13.26 % in 2013. The purpose this research isthe was correlation between food’s diversification and exclusive breastfeeding’s provision with toddler’s malnutrition status aged 1-5 years old.This type of research is analytic survey using Total sampling techniques with total sample is 33. To analyze, this research used bivariate analyze using chi-square and multivariate analyze Multiple Linier Regression.From the result, the bivariate test show that toddler’s with no diversification were 6 time more risk of having malnutrition, and toddler’s with no exclusive breastfeeding were 7 time more risk of having malnutrition. From the multivariate test showed that there was significance correlation of 0,000<0.05 and R=78,8. The Conclution is there was strong correlation between food’s diversification and exclusive breastfeeding’s provision with toddler’s malnutrition status aged 1-5 years old. That is by 78.8 it that both independent variable’s showed have strong correlation with the status of malnutrition in toddlers aged 1-5 years.Keywords: food’s diversification, exclusive breastfeeding provision, malnutrition status, toddlerAbstrak: Penganekaragaman Pangan dan Pemberian ASI Eksklusif merupakan faktor risiko yang dapat menimbulkan gizi kurang. Data Dinas Kesehatan Jawa Timur menunjukkan prevalensi gizi kurang yaitu sebesar 18,4% pada tahun 2007, 17,9% tahun 2010, 12,6% pada tahun 2012 dan meningkat pada tahun 2013 sebesar 13,6%.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penganekaragaman pangan dan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian status gizi kurang pada balita umur 1-5 tahun. Jenis Penelitian adalah survey analitik dengan menggunakan teknik sampling total sampling dengan total sampel 33. Analisa yang digunakan analisa bivariat menggunakan Chi-Squaredan multivariat menggunakan Regresi Linier Berganda.Hasil analisa bivariat menunjukkan bahwa balita yang tidak mendapat penganekaragaman pangan berisiko 6 kali lipatmengalami gizi kurang dan balita dengan pemberian ASI yang tidak eksklusif lebih berisiko 7 kali lipat mengalami gizi kurang. Hasil analisa multivariat menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,000<0,05, dan nilai R=78,8. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa penganekaragaman pangan dan pemberian ASI eksklusif memiliki hubungan dengan kejadian status gizi kurang pada balita umur 1-5 tahun. Sebesar 78,8, hal ini menunjukkan variabel independen memiliki hubungan yang kuat dengan kejadian status gizi kurang pada balita umur1-5 tahun.Kata kunci: penganekaragaman pangan, pemberian ASI eksklusif, status gizi kurang, balita
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA BALITA Oktovina Rizky Indrasari
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 12 No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction: Pada masa balita ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas,kesadaran sosial, emosional, dan intelegensi berjalan sangat cepat dan merupakanlandasan perkembangan berikutnya. Salah satu hal terpenting pada proses perkembanganadalah perkembangan motorik karena merupakan awal dari kecerdasan dan emosi sosialnya. Perkembangan motorik halus adalah gerakan yang melibatkan bagian tubuhtertentu saja dan dilakukan otot-otot kecil tetapi diperlukan koordinasi yang cermat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang status gizidengan perkembangan motorik halus balita.Methode: Jenis penelitian ini adalah korelasi dan desain penelitian menggunakan crosssectional study. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh balita yang berdomisili diwilayah kerja Puskesmas Kota Wilayah Utara Kota Kediri dan sampel yang digunakanpada penelitian ini sebanyak 32 responden. Teknik sampling yang digunakan adalahpurposive sampling.Result: Berdasarkan tabulasi silang di atas menunjukkan bahwa reponden yangberpengaetahuan baik dengan perkembangan motorik halus normal sebanyak 24responden (75%). Responden yang berpengatahuan kurang dengan perkembanganmotorik lambat sebanyak 3 responden (9,4%) dan berpengetahuan kurang denganperkembangan motorik halus normal sebanyak 5 responden (15,6%).Dari uji chi square menunjukkan bahwa adanya hubungan antara pengetahuan ibutentang status gizi dengan perkembangan motorik halus dengan nilai koefisien 6.008 dantingkat signifikansi 0.014 (α = 0.05).Conclusion: Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang status gizi denganperkembangan motorik halus balita. Kata Kunci : Pengetahuan, perkembangan motorik halus, balita
HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN LABORATORIUM DENGAN LOYALITAS PELANGGAN LABORATORIUM DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH AHMAD DAHLAN KOTA KEDIRI Petro Dwi Siswanto; Oktovina Rizky Indrasari; Elok Retno Anggraini
Klinikal Sains : Jurnal Analis Kesehatan Vol 7 No 2 (2019): Desember
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.257 KB) | DOI: 10.36341/klinikal_sains.v7i2.807

Abstract

Abstrak memuat uraian singkat mengenai masalah dan tujuan penelitian, metode yang digunakan, dan hasil penelitian. Tekanan penulisan abstrak terutama pada hasil penelitian. Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Pengetikan abstrak dilakukan dengan spasi tunggal dengan margin yang lebih sempit dari margin kanan dan kiri teks utama. Kata kunci perlu dicantumkan untuk menggambarkan ranah masalah yang diteliti dan istilah-istilah pokok yang mendasari pelaksanaan penelitian. Kata-kata kunci dapat berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata-kata kunci 3-5 kata. Kata-kata kunci ini diperlukan untuk komputerisasi. Pencarian judul penelitian dan abstraknya dipermudah dengan kata-kata kunci tersebut. Abstrak memuat maksimal 200 kata. Latar Belakang : Kualitas jasa pelayanan kesehatan akan sangat ditentukan apabila kebutuhan para pengguna jasa bisa terpenuhi dan diterima tepat waktu. Jika konsumen merasa puas karena kualitas pelayanan yang baik, maka akan memperlihatkan peluang yang besar untuk melakukan kunjungan kembali. Tujuan : Penelitian ini untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan dengan loyalitas pelanggan di Laboratorium Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kota Kediri. Penelitian ini menggunakan Metode : Penelitian survei analitik. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Quota sampling, kuota yang telah ditentukan sebanyak 49 responden terdiri dari 25 jenis kelamin perempuan dan 24 jenis kelamin laki-laki. Instrumen penelitian menggunakan Kuesioner. Hasil : Penelitian diperoleh kualitas pelayanan laboratorium dengan kategori baik (91,8%) dan loyalitas pelanggan laboratorium dalam kategori loyal (89,8%), berdasarkan analisis bivariat diperoleh nilai Sig= 0,047 yang artinya terdapat hubungan antara kualitas pelayanan laboratorium dengan loyalitas pelanggan Laboratorium Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kota Kediri. Kesimpulan : Dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang bermakna antara kualitas pelayanan laboratorium dengan loyalitas pelanggan laboratorium di Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kota Kediri dengan kualitas pelayanan memuaskan. Laboratorium Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kota Kediri harus mampu mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan dengan cara selalu merancang kualitas jasa dengan baik dengan memberikan pelayanan yang memuaskan sehingga dapat menarik pelanggan untuk berkunjung ke Laboratorium Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kota kediri Kata Kunci: kualitas pelayanan, loyalitas pelanggan,pelayanan laboratorium. Abstrak memuat uraian singkat mengenai masalah dan tujuan penelitian, metode yang digunakan, dan hasil penelitian. Tekanan penulisan abstrak terutama pada hasil penelitian. Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Pengetikan abstrak dilakukan dengan spasi tunggal dengan margin yang lebih sempit dari margin kanan dan kiri teks utama. Kata kunci perlu dicantumkan untuk menggambarkan ranah masalah yang diteliti dan istilah-istilah pokok yang mendasari pelaksanaan penelitian. Kata-kata kunci dapat berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata-kata kunci 3-5 kata. Kata-kata kunci ini diperlukan untuk komputerisasi. Pencarian judul penelitian dan abstraknya dipermudah dengan kata-kata kunci tersebut. Abstrak memuat maksimal 200 kata. Latar Belakang : Kualitas jasa pelayanan kesehatan akan sangat ditentukan apabila kebutuhan para pengguna jasa bisa terpenuhi dan diterima tepat waktu. Jika konsumen merasa puas karena kualitas pelayanan yang baik, maka akan memperlihatkan peluang yang besar untuk melakukan kunjungan kembali. Tujuan : Penelitian ini untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan dengan loyalitas pelanggan di Laboratorium Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kota Kediri. Penelitian ini menggunakan Metode : Penelitian survei analitik. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Quota sampling, kuota yang telah ditentukan sebanyak 49 responden terdiri dari 25 jenis kelamin perempuan dan 24 jenis kelamin laki-laki. Instrumen penelitian menggunakan Kuesioner. Hasil : Penelitian diperoleh kualitas pelayanan laboratorium dengan kategori baik (91,8%) dan loyalitas pelanggan laboratorium dalam kategori loyal (89,8%), berdasarkan analisis bivariat diperoleh nilai Sig= 0,047 yang artinya terdapat hubungan antara kualitas pelayanan laboratorium dengan loyalitas pelanggan Laboratorium Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kota Kediri. Kesimpulan : Dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang bermakna antara kualitas pelayanan laboratorium dengan loyalitas pelanggan laboratorium di Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kota Kediri dengan kualitas pelayanan memuaskan. Laboratorium Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kota Kediri harus mampu mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan dengan cara selalu merancang kualitas jasa dengan baik dengan memberikan pelayanan yang memuaskan sehingga dapat menarik pelanggan untuk berkunjung ke Laboratorium Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kota kediri Kata Kunci: kualitas pelayanan, loyalitas pelanggan,pelayanan laboratorium.
Pengolahan Pangan Fungsional Berbasis Pangan Lokal Oktovina Rizky Indrasari; Yoanita Indra Kumala Dewi; Nining Tyas Triatmaja; Mohamad Anis Fahmi; Forman Novrindo Sidjabat; Atmira Sariwati; Ekawati Sutikno; Dianti Ias Oktaviasari; Ana Nur Filiya
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Tempe merupakan pangan fungsional dengan harga terjangkau yang banyak dikonsumsi sebagai protein nabati. Tempe kedelai lebih dikenal dan disukai oleh banyak orang karena warnanya yang putih dan tekstur yang kompak sehingga lebih menarik untuk dikonsumsi. Oleh karena itu, perlu adanya upaya meningkatkan pengetahuan dan kesadaran terkait pangan fungsional berbasis pangan lokal tempe. Upaya peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dapat dilakukan dengan melibatkan peran serta remaja sebagai kader muda sadar kesehatan. Tujuan Kegiatan: meningkatkan pengetahuan, pemamaham dan kemampuan peserta dalam mengedukasi pengolahan pangan fungsional berbasis pangan lokal tempe.Metode Kegiatan: Bentuk kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian masyarakat, yaitu  penyuluhan meningkatkan pengetahuan, pemamaham dan kemampuan peserta dalam mengedukasi pengolahan pangan fungsional berbasis pangan lokal tempe. Kegiatan ini dilakukan secara daring dengan jumlah peserta sebanyak 47 peserta. Hasil Pengabdian: Rata-rata pengetahuan peserta terkait pengolahan pangan lokal tempe sebelum dilakukannya edukasi adalah 3,78  dan mengalami peningkatan setelah diedukasi, yaitu 4,76. Simpulan dan Saran: Pelatihan daring terkait pengolahan pangan fungsional berbasis pangan lokal tempe dapat meningkatkan pengetahuan peserta. Saran yang dapat diberikan adalah sebaiknya dilakukan metode lain dalam edukasi dengan menggunakan media yang berbeda.
Pelatihan pembuatan minuman kefir susu kambing pada karang taruna “pemuda kreatif” di Desa Bayu Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi Arya Ulilalbab; Oktovina Rizky Indrasari; Khoirul Fikri Sofi
Jurnal PADE: Pengabdian & Edukasi Vol 4, No 2 (2022): Oktober
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.539 KB) | DOI: 10.30867/pade.v4i2.964

Abstract

Potensi sumber daya agrokompleks di desa bayu cukup melimpah, salah satunya yaitu susu kambing. Selama ini susu kambing di daerah tersebut hanya dijual mentah dan olahan sederhana, sehingga nilai gizi dan ekonominya belum meningkat. Tujuan dari pengabdian masyarakat yaitu memberikan ketrampilan proses pembuatan susu kefir kepada pemuda desa bayu serta meningkatkan nilai jual produk dari segi kesehatan dan ekonomi. Metode yang digunakan berupa praktek langsung dan pemantauan melalui WhatsApp pasca pelatihan. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 7 Mei 2022 di rumah ketua karang taruna “Pemuda Kreatif” dengan melibatkan 15 peserta. Hasil dari pelatihan ini yaitu peserta pelatihan mampu melakukan proses pembuatan minuman kefir susu kambing dan mampu memisahkan antara whey dan curd. Dapat disimpulkan bahwa pemberian ceramah dan pelatihan langsung efektif dalam memberikan ketrampilan proses pengolahan pembuatan minuman kefir. Perlu dilakukan pengembangan dan inovasi berbagai olahan berbahan dasar minuman kefir susu kambing dan selanjutnya dilakukan uji sensori untuk mengetahui daya terima produk tersebut.
ENERGY AND PROTEIN INTAKE IN STUNTING TODDLERS IN THE WORK AREA OF PUBLIC HEALTH CENTER CITY SOUTH REGION, KEDIRI CITY Laila Adhani, Eka; Rizky Indrasari, Oktovina
TEKNOLOGI MEDIS DAN JURNAL KESEHATAN UMUM Vol 6 No 2 (2022): Medical Technology and Public Health Journal September 2022
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/mtphj.v6i2.3006

Abstract

Stunting is one of the nutritional problems faced in developing countries such as Indonesia. The incidence of stunting is influenced by several factors: the lack of food intake containing energy and protein. The purpose of the study was to determine the description of energy and protein intake in stunting in the UPTD Work Area of ​​the Southern City Health Center, Kediri City. Research descriptive was conducted in four villages, namely Ngronggo, Rejomulyo, Manisrenggo, and Kaliombo. The sample in this study was 10 respondents who were stunted and individual assessment of nutritional intake through a food consumption survey was conducted through the Semiquantitative Food Frequency Questionnaire (SFFQ). The results showed that toddlers aged 2-3 years with energy intake in the category of fewer than 7 toddlers, while toddlers at the age of 4-5 years as many as 3 toddlers with energy intake in the category of less, and the results of the calculation of protein intake found that toddlers aged 2-3 years had the number of protein intake in the sufficient category is 2 toddlers, while the other 5 toddlers have an adequate protein intake in the less category. Meanwhile, toddlers aged 4-5 years have protein intake in the less category because they have not met the protein adequacy rate (RDA) of (25 grams). Energy intake in stunting aged 2-3 years is said to be lacking and has not met energy intake, while toddlers aged 4-5 years have not met energy intake and protein intake in toddlers aged 2-3 years there are 2 stunting who have adequate protein intake while toddlers age 4-5 years has not met the intake of protein.
The Correlation Between Feeding Patterns and the Incidence of Wasting Among Toddlers in Tempurejo District, Kediri Nanda Putri Aprilia; Oktovina Rizky Indrasari
Ficco Public Health Journal Vol. 2 No. 02 (2025): August 2025
Publisher : Ficco Scientific Corner

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.16996019

Abstract

Background: Wasting is a form of acute malnutrition measured by the weight-for-height (WFH) or weight-for-length (WFL) index, commonly caused by inadequate feeding patterns. This study aimed to analyze the correlation between feeding patterns and the incidence of wasting in toddlers in Tempurejo District, Kediri. Methods: This study used a quantitative approach with a cross-sectional design. The sampling method was non-probability purposive sampling, and there were 178 respondents. The data used were primary data collected through questionnaires, and the data were analyzed using SPSS with a chi-square test. Results: Most of the children in this study are boys (55,1%), aged 36 to 59 months (53,9%), and have improper eating habits (57,9%). Wasting was found in 28,1% of the children, with the highest occurrence among boys (58%) and those aged 36 to 59 months (50%). The bivariate analysis showed a correlation between feeding patterns and the occurrence of wasting (p-value 0,017). Conclusions: There is a significant association between feeding patterns and the incidence of wasting.
The Correlation between Parenting Patterns and The Incidence of Wasting among Toddlers in Tempurejo Village, Kediri City Ulayya, Afifah; Indrasari, Oktovina Rizky
Ficco Public Health Journal Vol. 2 No. 02 (2025): August 2025
Publisher : Ficco Scientific Corner

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.16996116

Abstract

Background: Wasting is a nutritional status problem characterized by weight-for-lengeth or weight -for-height, and it can be influenced by various factors, including parenting patterns. This study aims to determine the relationship between parenting patterns and the incidence of wasting in Tempurejo, Kediri. Methods: This study employed a quantitative approach with a cross-sectional design, involving 178 respondents selected through purposive sampling. Results: Frequency of age 12-36 (143), frequency of democratic parenting (94), authoritarian parenting (92), and permissive parenting (96). Democratic (p=0.011), authoritarian (p=0.017), and permissive (p=0.007) parenting styles were associated with wasting. Conclusions: Parenting styles (democratic, authoritarian, and permissive) were significantly correlated with the incidence of wasting among toddlers in Tempurejo Village, Kediri City. These findings highlight the importance of parental understanding, particularly among mothers, in supporting optimal child growth and development.
HUBUNGAN ANEMIA DAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK PADA IBU HAMIL DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR Indrasari, Oktovina Rizky
Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 10, No 1 (2022): EDITION MARCH 2022
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jc.v10i1.2287

Abstract

Anemia during pregnancy hurts both mother and baby. The research objective was to analyze the relationship between anemia and chronic energy deficiency in pregnant women with the incidence of new birth weight. This study used a cross-sectional research design. The population in this study were the third-trimester pregnant women in the working area of Ngadiluwih Public Health Center, Kediri Regency. The sample in this study was 52 respondents. The sampling technique used was total sampling. The results of the chi-square test showed the relationship between anemia and weight of newborns had a p-value of 0.001. It shows that there is a correlation between anemia in pregnant women and the incidence of newborn body weight with PR 21.5, which means that mothers who experience anemia during pregnancy have a 21.5 times greater risk of giving birth to babies with low birth weight than mothers who are not anemic. The association of chronic energy deficiency with newborn body weight has a p-value of 0.000. It shows that there is a relationship between chronic energy deficiency and newborn weight with PR 15.6, which means that mothers who experience chronic energy deficiency have a 15.6 times greater risk of giving birth to western babies with low birth weight than mothers who do not experience chronic energy deficiency. During pregnancy, pregnant women consume foods that contain iron and iron supplements.