Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN STUDI KASUS DI AMIK CITRA BUANA INDONESIA Rio Razab Isdendi; Qubaila Fazrin Ega Soraya; Munandar Wahyudin
JURNAL BUANA INFORMATIKA CBI Vol 13 No 1 (2023): Buana Informatika
Publisher : LP2M CBI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53918/jbicbi.v13i1.82

Abstract

Penerapan model pembelajaran Blended Learning pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di AMIK CITRA BUANA INDONESIA sudah melalui tahapan prosedur pelaksanaan sesuai dengan standar metode pembelajaran Blended Learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kendala-kendala dalam penerapan pembelajaran Blended Learning pada peningkatkan minat belajar mahasiswa di mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan serta upaya-upaya mengatasi kenadala-kendala penerapan metode pembelajaran Blended Learning. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan pendekatan deskriptif analisis. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa penerapan model pembelajaran Blended Learning di AMIK CITRA BUANA INDONESIA dilaksanakan dengan cara membagi mahasiswa dalam setiap kelas menjadi dua jurusan program studi masing-masing mahasiswa memiliki jadwal pembelajaran daring dan luring. Kendala-kendala dalam penerapan model pembelajaran Blended Learning adalah kurangnya pemahaman mahasiswa tentang materi ajar saat berada di rumah, pada saat pembelajaran tatap muka kurangnya waktu belajar. Upaya-upaya mengatasi kendala tersebut yakni dengan melaksanakan diskusi dan menjelaskan kembali materi ajar saat tatap muka dengan membuka LMS Google Classroom dan melaksanakan intruksi pembelajaran sesuai dengan panduan pengerjaan tugas-tugas pada materi ajar ke dalam aplikasi Learning Management System Google Classroom tersebut, dapat mendorong minat belajar mahasiswa AMIK CITRA BUANA INDONESIA pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dapat mengoptimalkan serta sebagai sarana evaluasi penerapan penerapan model pembelajaran Blended Learning pada mata kuliah pendidikan kewarganegaraan di AMIK CITRA BUANA INDONESIA.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN STUDI KASUS DI AMIK CITRA BUANA INDONESIA Rio Razab Isdendi; Qubaila Fazrin Ega Soraya; Munandar Wahyudin
BUANA INFORMATIKA Vol 13 No 1 (2023): Buana Informatika
Publisher : LPPM AMIK Citra Buana Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53918/jbicbi.v13i1.82

Abstract

Penerapan model pembelajaran Blended Learning pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di AMIK CITRA BUANA INDONESIA sudah melalui tahapan prosedur pelaksanaan sesuai dengan standar metode pembelajaran Blended Learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kendala-kendala dalam penerapan pembelajaran Blended Learning pada peningkatkan minat belajar mahasiswa di mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan serta upaya-upaya mengatasi kenadala-kendala penerapan metode pembelajaran Blended Learning. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan pendekatan deskriptif analisis. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa penerapan model pembelajaran Blended Learning di AMIK CITRA BUANA INDONESIA dilaksanakan dengan cara membagi mahasiswa dalam setiap kelas menjadi dua jurusan program studi masing-masing mahasiswa memiliki jadwal pembelajaran daring dan luring. Kendala-kendala dalam penerapan model pembelajaran Blended Learning adalah kurangnya pemahaman mahasiswa tentang materi ajar saat berada di rumah, pada saat pembelajaran tatap muka kurangnya waktu belajar. Upaya-upaya mengatasi kendala tersebut yakni dengan melaksanakan diskusi dan menjelaskan kembali materi ajar saat tatap muka dengan membuka LMS Google Classroom dan melaksanakan intruksi pembelajaran sesuai dengan panduan pengerjaan tugas-tugas pada materi ajar ke dalam aplikasi Learning Management System Google Classroom tersebut, dapat mendorong minat belajar mahasiswa AMIK CITRA BUANA INDONESIA pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dapat mengoptimalkan serta sebagai sarana evaluasi penerapan penerapan model pembelajaran Blended Learning pada mata kuliah pendidikan kewarganegaraan di AMIK CITRA BUANA INDONESIA.
Moral Education based on Pancasila: Reaffirming Pancasila as the Philosophical foundation of moral Education in Indonesia Fatihah, Husnul; Dasim Budimansyah; Sapriya; Dadi Mulyati; Mirwan Fikri Muhkam; Ronni Juwandi; Rio Razab Isdendi
Sriwijaya University Learning and Education International Journal Vol. 2 No. 2 (2025): Sriwijaya University Learning and Education International Journal
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55379/k6f4cw97

Abstract

As social beings, humans need morals to organize their lives for the better. Morals can be shaped through parental upbringing and education at school. The formation of morals in each individual is not merely a rational act, but aims to develop human behavior that is conscious of ethics, empathy, and wisdom. One way to shape morals is through moral education aimed at the general public and academics. To develop such morality, Pancasila is used as a foundation. The implementation of moral education based on Pancasila, as emphasized in this study, is achieved through various means such as curriculum, extracurricular activities, learning models, teacher role modeling, and parental role modeling. The values of Pancasila serve as a strong foundation in shaping the morality of the younger generation in today's digital era. Referring to the literature, this article is expected to serve as a reference for universities, schools, and organizations discussing moral education in line with the practice of Pancasila values. For universities, moral education based on Pancasila serves as a platform for developing noble character. For schools, moral education based on Pancasila helps students develop the ability to process emotions and thoughts to distinguish between what is good and what is bad. For organizations, moral education based on Pancasila strengthens understanding of integrity, ethics, and good governance within an organizational context.