Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH Ulumudin, Ikhya
Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan Vol 11, No 3 (2018)
Publisher : Balitbang Kemendikbud

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpkp.v11i3.207

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini adalah mengkaji penyelenggaraan USBN jenjang pendidikan menengah yang meliputi persiapan, pelaksanaan, paska pelaksanaan, dan penyiapan peningkatan kompetensi guru dalam penyusunan soal USBN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui diskusi kelompok terpumpun. Penelitian ini dilakukan di tiga daerah, yakni Provinsi Banten, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Provinsi Maluku Utara. Hasil penelitian menyebutkan bahwa pada tahap persiapan USBN berjalan lancar namun terdapat kendala pada saat pendistribusian, penggandaan, dan pembiayaan percetakan naskah soal. Pelaksanaan USBN berjalan lancar dan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, naskah soal disusun dan dirakit oleh dinas pendidikan. Pada paska pelaksanaan satuan pendidikan melakukan pengoreksian menggunakan scanner atau manual. Tidak semua satuan pendidikan memberikan hasil pengoreksian USBN kepada dinas pendidikan, sehingga pihak dinas pendidikan merasa kesulitan untuk memetakan mutu pendidikan berdasarkan hasil USBN tersebut. Selain itu, penyusunan soal USBN jenjang pendidikan menengah yang dilakukan oleh guru-guru yang terhimpun dalam MGMP belum memiliki kualitas yang memadai. Simpulan penelitiannya adalah bahwa penyelenggaraan USBN tahun 2017 secara umum berjalan lancar, walaupun masih terdapat beberapa kendala. AbstractThe management of school exam based on national standar (SENS) at upper secondary education level which includes preparation, implementation, post-implementation, and preparing teacher competency improvement in the compilation of SENS questions. This study uses a qualitative approach, with the technique of collecting data used is a focus group discussion. This research is done in three provinces is.c.q. Banten, West Nusa Tenggara, and North Maluku. This research results is the preparation phase of SENS was running smoothly but there are is constrained on the time of distribution, printing, and printing cost. Implementation of SENS was running smoothly and on schedule,questions compiled and assembled by education office. At post implementation, schools correction of SENS using scaners or manually. Not all schools give SENS correction results to the education office, so it feels the difficulty to map the quality of education based on SENS results. Besides that, the compilation of SENS questions at the secondary education level carried out by teachers namely discussion of subject teacher have not yet adequate quality. The conclusion is that implementation of 2017 SENS was running smoothly, eventhough there are some constraints.
PENGUATAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH Ulumudin, Ikhya
Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan Vol 10, No 3 (2017)
Publisher : Balitbang Kemendikbud

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpkp.v10i3.241

Abstract

ABSTRAKMembaca buku dapat membuka cakrawala dunia sehingga dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Artinya jika suatu negara masyarakatnya gemar membaca, akan berdampak pada kemajuan suatu bangsa itu sendiri. Masalah yang dihadapi Indonesia yaitu masihrendahnya minat membaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan gerakan literasi sekolah di sekolah menengah atas dan menyusun langkah penguatannya. Penelitian ini menggu-nakan pendekatan kualitatif. Data pelaksanaan gerakan literasi sekolah dilakukan melalui focus group discussion bersama guru terkait yang tersebar di enam provinsi sebanyak 72 orang guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) terdapat satuan pendidikan SMA yangtelah menerapkan gerakan literasi sekolah yang dengan ditandai gerakan membaca 15 menit sebelum jam pelajaran dimulai, dan 2) jenis kegiatan gerakan literasi sekolah diantaranya persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Simpulan dalam penelitian ini adalah gerakan literasisekolah di sekolah menengah atas belum berjalan secara optimal, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah strategis untuk mencapai hasil yang diharapkan.
PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH Ulumudin, Ikhya
Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan Vol 11 No 3 (2018)
Publisher : Balitbang Kemendikbud

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpkp.v11i3.207

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini adalah mengkaji penyelenggaraan USBN jenjang pendidikan menengah yang meliputi persiapan, pelaksanaan, paska pelaksanaan, dan penyiapan peningkatan kompetensi guru dalam penyusunan soal USBN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui diskusi kelompok terpumpun. Penelitian ini dilakukan di tiga daerah, yakni Provinsi Banten, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Provinsi Maluku Utara. Hasil penelitian menyebutkan bahwa pada tahap persiapan USBN berjalan lancar namun terdapat kendala pada saat pendistribusian, penggandaan, dan pembiayaan percetakan naskah soal. Pelaksanaan USBN berjalan lancar dan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, naskah soal disusun dan dirakit oleh dinas pendidikan. Pada paska pelaksanaan satuan pendidikan melakukan pengoreksian menggunakan scanner atau manual. Tidak semua satuan pendidikan memberikan hasil pengoreksian USBN kepada dinas pendidikan, sehingga pihak dinas pendidikan merasa kesulitan untuk memetakan mutu pendidikan berdasarkan hasil USBN tersebut. Selain itu, penyusunan soal USBN jenjang pendidikan menengah yang dilakukan oleh guru-guru yang terhimpun dalam MGMP belum memiliki kualitas yang memadai. Simpulan penelitiannya adalah bahwa penyelenggaraan USBN tahun 2017 secara umum berjalan lancar, walaupun masih terdapat beberapa kendala. AbstractThe management of school exam based on national standar (SENS) at upper secondary education level which includes preparation, implementation, post-implementation, and preparing teacher competency improvement in the compilation of SENS questions. This study uses a qualitative approach, with the technique of collecting data used is a focus group discussion. This research is done in three provinces is.c.q. Banten, West Nusa Tenggara, and North Maluku. This research results is the preparation phase of SENS was running smoothly but there are is constrained on the time of distribution, printing, and printing cost. Implementation of SENS was running smoothly and on schedule,questions compiled and assembled by education office. At post implementation, schools correction of SENS using scaners or manually. Not all schools give SENS correction results to the education office, so it feels the difficulty to map the quality of education based on SENS results. Besides that, the compilation of SENS questions at the secondary education level carried out by teachers namely discussion of subject teacher have not yet adequate quality. The conclusion is that implementation of 2017 SENS was running smoothly, eventhough there are some constraints.
PENGUATAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH Ulumudin, Ikhya
Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan Vol 10 No 3 (2017)
Publisher : Balitbang Kemendikbud

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpkp.v10i3.241

Abstract

ABSTRAKMembaca buku dapat membuka cakrawala dunia sehingga dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Artinya jika suatu negara masyarakatnya gemar membaca, akan berdampak pada kemajuan suatu bangsa itu sendiri. Masalah yang dihadapi Indonesia yaitu masihrendahnya minat membaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan gerakan literasi sekolah di sekolah menengah atas dan menyusun langkah penguatannya. Penelitian ini menggu-nakan pendekatan kualitatif. Data pelaksanaan gerakan literasi sekolah dilakukan melalui focus group discussion bersama guru terkait yang tersebar di enam provinsi sebanyak 72 orang guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) terdapat satuan pendidikan SMA yangtelah menerapkan gerakan literasi sekolah yang dengan ditandai gerakan membaca 15 menit sebelum jam pelajaran dimulai, dan 2) jenis kegiatan gerakan literasi sekolah diantaranya persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Simpulan dalam penelitian ini adalah gerakan literasisekolah di sekolah menengah atas belum berjalan secara optimal, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah strategis untuk mencapai hasil yang diharapkan.
KAJIAN UMPAN BALIK GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Sofyatiningrum, Etty; Ulumudin, Ikhya; Perwitasari, Farah
Indonesian Journal of Educational Assessment Vol 2, No 2 (2019): IJEA
Publisher : Pusat Asesmen dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.766 KB) | DOI: 10.26499/ijea.v2i2.36

Abstract

The purpose of this study was to identify the form of feedback on the learning outcomes on 8th graders junior high school conducted by the teacher. The study was conducted in the city of Yogyakarta, Makassar, Bandung and Badung during July-August 2019. Respondents were 8th grade junior high school teachers, who teach Science and English subjects. School samples were purposely taken from students who achieve high scores in the UN. Respondents were observed during the learning process followed by interviews and discussion with other teacher. The results of the study show that the implementation of teacher feedback on student learning outcomes has not yet optimal. This is indicated by the teacher's comments on student learning outcomes only correcting mistakes, and giving the correct answers. Almost all teachers have not provide depth explanation nor additional concepts towards the mistakes in order to strengthen students’ understanding. According to respondents, there are contributing factors in giving feedbacks on the learning outcomes. These are: (1) teachers’ knowledge on the meaning and function of feedback on student learning outcomes; (2) there is no guidance from the government regarding the importance of teacher feedback, and (3) there is no training from the government about feedback. To foster teachers’ feedback on student learning outcomes requires government efforts with clear guidelines about the necessity to emphasize feedback on student learning outcomes.
PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH Ulumudin, Ikhya
Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan Vol 11 No 3 (2018)
Publisher : Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan, BSKAP, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpkp.v11i3.207

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini adalah mengkaji penyelenggaraan USBN jenjang pendidikan menengah yang meliputi persiapan, pelaksanaan, paska pelaksanaan, dan penyiapan peningkatan kompetensi guru dalam penyusunan soal USBN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui diskusi kelompok terpumpun. Penelitian ini dilakukan di tiga daerah, yakni Provinsi Banten, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Provinsi Maluku Utara. Hasil penelitian menyebutkan bahwa pada tahap persiapan USBN berjalan lancar namun terdapat kendala pada saat pendistribusian, penggandaan, dan pembiayaan percetakan naskah soal. Pelaksanaan USBN berjalan lancar dan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, naskah soal disusun dan dirakit oleh dinas pendidikan. Pada paska pelaksanaan satuan pendidikan melakukan pengoreksian menggunakan scanner atau manual. Tidak semua satuan pendidikan memberikan hasil pengoreksian USBN kepada dinas pendidikan, sehingga pihak dinas pendidikan merasa kesulitan untuk memetakan mutu pendidikan berdasarkan hasil USBN tersebut. Selain itu, penyusunan soal USBN jenjang pendidikan menengah yang dilakukan oleh guru-guru yang terhimpun dalam MGMP belum memiliki kualitas yang memadai. Simpulan penelitiannya adalah bahwa penyelenggaraan USBN tahun 2017 secara umum berjalan lancar, walaupun masih terdapat beberapa kendala. AbstractThe management of school exam based on national standar (SENS) at upper secondary education level which includes preparation, implementation, post-implementation, and preparing teacher competency improvement in the compilation of SENS questions. This study uses a qualitative approach, with the technique of collecting data used is a focus group discussion. This research is done in three provinces is.c.q. Banten, West Nusa Tenggara, and North Maluku. This research results is the preparation phase of SENS was running smoothly but there are is constrained on the time of distribution, printing, and printing cost. Implementation of SENS was running smoothly and on schedule,questions compiled and assembled by education office. At post implementation, schools correction of SENS using scaners or manually. Not all schools give SENS correction results to the education office, so it feels the difficulty to map the quality of education based on SENS results. Besides that, the compilation of SENS questions at the secondary education level carried out by teachers namely discussion of subject teacher have not yet adequate quality. The conclusion is that implementation of 2017 SENS was running smoothly, eventhough there are some constraints.
PENGUATAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH Ulumudin, Ikhya
Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan Vol 10 No 3 (2017)
Publisher : Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan, BSKAP, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpkp.v10i3.241

Abstract

ABSTRAKMembaca buku dapat membuka cakrawala dunia sehingga dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Artinya jika suatu negara masyarakatnya gemar membaca, akan berdampak pada kemajuan suatu bangsa itu sendiri. Masalah yang dihadapi Indonesia yaitu masihrendahnya minat membaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan gerakan literasi sekolah di sekolah menengah atas dan menyusun langkah penguatannya. Penelitian ini menggu-nakan pendekatan kualitatif. Data pelaksanaan gerakan literasi sekolah dilakukan melalui focus group discussion bersama guru terkait yang tersebar di enam provinsi sebanyak 72 orang guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) terdapat satuan pendidikan SMA yangtelah menerapkan gerakan literasi sekolah yang dengan ditandai gerakan membaca 15 menit sebelum jam pelajaran dimulai, dan 2) jenis kegiatan gerakan literasi sekolah diantaranya persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Simpulan dalam penelitian ini adalah gerakan literasisekolah di sekolah menengah atas belum berjalan secara optimal, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah strategis untuk mencapai hasil yang diharapkan.
EVALUASI KEGIATAN PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN OLEH GURU BERDASARKAN HASIL PISA 2018 Ulumudin, Ikhya
Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan Vol 13 No 1 (2020)
Publisher : Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan, BSKAP, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpkp.v13i1.346

Abstract

Penerapan kurikulum yang sesuai dengan kompetensi abad 21 telah dilakukan di Indonesia. Namun, hasil Program for International Students Assessment (PISA) tahun 2018 malah mengalami penurunan. Untuk itu, perlu dilakukan evaluasi terkait dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi kegiatan mengajar guru dalam proses pembelajaran mulai dari pendahuluan, inti, sampai penutup. Metode penelitian yang digunakan adalah evaluasi dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan sumber data berasal dari website resmi penyelenggara PISA. Data yang digunakan adalah hasil kuesioner yang dijawab oleh siswa Indonesia pada pelaksanaan PISA tahun 2018. Total jumlah responden sebanyak 12.098 siswa. Hasil evaluasi dalam penelitian ini menunjukkan bahwa (i) pelaksanaan kegiatan pendahuluan pada proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada umumnya dinilai sangat baik, khususnya ketika guru mengingatkan kembali materi yang telah diajarkan dan menyampaikan tujuan pembelajaran, (ii) pelaksanaan kegiatan inti pada proses pembelajaran khususnya pada kegiatan guru melakukan pembelajaran saintifik dinilai cukup, dan (iii) pelaksanaan kegiatan penutup pada proses pembelajaran khususnya ketika guru mendorong pengembangan metakognisi siswa dinilai cukup.
PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH Ulumudin, Ikhya
Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan Vol 11 No 3 (2018)
Publisher : Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan, BSKAP, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpkp.v11i3.207

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini adalah mengkaji penyelenggaraan USBN jenjang pendidikan menengah yang meliputi persiapan, pelaksanaan, paska pelaksanaan, dan penyiapan peningkatan kompetensi guru dalam penyusunan soal USBN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui diskusi kelompok terpumpun. Penelitian ini dilakukan di tiga daerah, yakni Provinsi Banten, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Provinsi Maluku Utara. Hasil penelitian menyebutkan bahwa pada tahap persiapan USBN berjalan lancar namun terdapat kendala pada saat pendistribusian, penggandaan, dan pembiayaan percetakan naskah soal. Pelaksanaan USBN berjalan lancar dan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, naskah soal disusun dan dirakit oleh dinas pendidikan. Pada paska pelaksanaan satuan pendidikan melakukan pengoreksian menggunakan scanner atau manual. Tidak semua satuan pendidikan memberikan hasil pengoreksian USBN kepada dinas pendidikan, sehingga pihak dinas pendidikan merasa kesulitan untuk memetakan mutu pendidikan berdasarkan hasil USBN tersebut. Selain itu, penyusunan soal USBN jenjang pendidikan menengah yang dilakukan oleh guru-guru yang terhimpun dalam MGMP belum memiliki kualitas yang memadai. Simpulan penelitiannya adalah bahwa penyelenggaraan USBN tahun 2017 secara umum berjalan lancar, walaupun masih terdapat beberapa kendala. AbstractThe management of school exam based on national standar (SENS) at upper secondary education level which includes preparation, implementation, post-implementation, and preparing teacher competency improvement in the compilation of SENS questions. This study uses a qualitative approach, with the technique of collecting data used is a focus group discussion. This research is done in three provinces is.c.q. Banten, West Nusa Tenggara, and North Maluku. This research results is the preparation phase of SENS was running smoothly but there are is constrained on the time of distribution, printing, and printing cost. Implementation of SENS was running smoothly and on schedule,questions compiled and assembled by education office. At post implementation, schools correction of SENS using scaners or manually. Not all schools give SENS correction results to the education office, so it feels the difficulty to map the quality of education based on SENS results. Besides that, the compilation of SENS questions at the secondary education level carried out by teachers namely discussion of subject teacher have not yet adequate quality. The conclusion is that implementation of 2017 SENS was running smoothly, eventhough there are some constraints.
PENGUATAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH Ulumudin, Ikhya
Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan Vol 10 No 3 (2017)
Publisher : Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan, BSKAP, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpkp.v10i3.241

Abstract

ABSTRAKMembaca buku dapat membuka cakrawala dunia sehingga dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Artinya jika suatu negara masyarakatnya gemar membaca, akan berdampak pada kemajuan suatu bangsa itu sendiri. Masalah yang dihadapi Indonesia yaitu masihrendahnya minat membaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan gerakan literasi sekolah di sekolah menengah atas dan menyusun langkah penguatannya. Penelitian ini menggu-nakan pendekatan kualitatif. Data pelaksanaan gerakan literasi sekolah dilakukan melalui focus group discussion bersama guru terkait yang tersebar di enam provinsi sebanyak 72 orang guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) terdapat satuan pendidikan SMA yangtelah menerapkan gerakan literasi sekolah yang dengan ditandai gerakan membaca 15 menit sebelum jam pelajaran dimulai, dan 2) jenis kegiatan gerakan literasi sekolah diantaranya persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Simpulan dalam penelitian ini adalah gerakan literasisekolah di sekolah menengah atas belum berjalan secara optimal, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah strategis untuk mencapai hasil yang diharapkan.