Arina Zulfah Primananda
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Study of antioxidants from herbal plant extracts in vitro Eka Susanti HP; Novi Elisa; Novi - Elisa; Arina Zulfah Primananda; Yustisia Dian Advistasari
Riset Informasi Kesehatan Vol 12 No 1 (2023): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30644/rik.v12i1.708

Abstract

Abstract Background : Antioxidants are substances that can prevent the formation of free radical reactions, people in Indonesia use a lot of natural ingredients as traditional medicine, one of which as antioxidants for free radical handling . Free radicals are compounds or molecules that contain one or more unpaired electrons in its outer orbitals. The presence of unpaired electrons causes these compounds to be very reactive looking for partners, by attacking and binding electrons around them so that they can trigger disease. Destination : The purpose of this study was to discuss the antioxidant activity of wormwood, neem, cinnamon, brotowali plants in vitro. Method : The method that can be used in antioxidant test research was the DPPH method in vitro through effective concentration (EC50), identification of phytochemical screening of each extract, and total flavonoid test. Results : The results of the study obtained phytochemical screening of wormwood, neem, cinnamon, brotowali extracts contained secondary metabolites in the form of flavonoids, tannins, saponins, steroids and triterpenoids which have a role as antioxidanttest. Total flavonoid test of wormwood extract had the largest total flavonoid content (110.353 ± 0.802). The antioxidant test results of each cinnamon extract was 75 ppm, neem extract was 81 ppm, wormwood extract was 479 ppm, brotowali extract was 304 ppm. These results indicated that the effective antioxidant extract was cinnamon extract.
ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PERAWATAN TERAPI GASTRITIS PADA PASIEN UNIT RAWAT INAP DI RSI SUNAN KUDUS TAHUN 2018-2020 Kharisma Aprilita Rosyidah; Arina Zulfah Primananda; Wahid Sabaan; Bintari Tri Sukoharjanti
IJF (Indonesia Jurnal Farmasi) Vol 7, No 2 (2022): Indonesia Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijf.v7i2.1390

Abstract

Persentase dari angka kejadian gastritis di Indonesia menurut WHO adalah 40,8% dan angka kejadian gastritis di beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi dengan angka kejadian 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk (WHO, 2013). Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2009, gastritis merupakan salah satu penyakit dalam sepuluh penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di Rumah Sakit di Inonesia dengan jumlah 30.154 kasus (4,9%). Di provinsi Jawa Tengah tahun 2009 angka kejadian penderita penyakit gastritis mencapai 31,2% (Depkes RI, 2009). Dalam pengambilan keputusan pengobatan, termasuk gastritis, tidak hanya mempertimbangkan keamanan, khasiat dan mutu saja, tetapi juga harus mempertimbangkan nilai ekonominya. Faktor ekonomi yang penting adalah pemilihan obat yang cost effective, yaitu biaya pengobatan lebih terjangkau oleh masyarakat dan efektif untuk mendapatkan hasil klinik yang baik (Rustiani, dkk., 2014). Analisis Efektivitas Biaya merupakan suatu metode farmakoekonomi untuk memilih dan menilai program atau obat yang terbaik pada beberapa pilihan terapi dengan tujuan yang sama (Andayani, 2013). Dalam pemilihan prioritas strategi pengobatan mana yang memberikan outcome pengobatan yang baik, perlu dilakukan analisis yang mengkaitkan antara biaya yang dibutuhkan dengan outcome yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat efektivitas biaya perawatan terapi gastritis pada pasien rawat inap di salah satu rumah sakit di Kudus yaitu RSI Sunan Kudus, tahun 2018 sampai 2020. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan analisis deskriptif dan pengambilan data secara retrospektif, sedangkan untuk pengambilan data sekunder meliputi rekam medis dan biaya rawat inap pasien RSI Sunan Kudus. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pasien terbanyak merupakan pasien dewasa (19-55 tahun) sebanyak 41%, mayoritas perempuan (62%), dengan rata-rata LOS (Length Of Stay) 4 hari.  Total rata-rata biaya pengobatan terendah terdapat pada kombinasi obat omeprazol dan pantoprazol. Terapi pengobatan yang memiliki efektivitas terapi paling baik (100%) yaitu omeprazol, pantoprazol, ranitidin + lansoprazol, omeprazol + esomeprazol, dan  omeprazol + pantoprazol. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat efektivitas biaya pada  kombinasi omeprazol dan pantoprazol yang memiliki nilai REB paling rendah yaitu Rp.18.986,76/ 1% efektivitas dan berada di posisi dominan pada perbandingan efektivitas dan biaya terapi.
EDUKASI GERAKAN MASYARAKAT CERDAS MENGGUNAKAN OBAT (GEMA CERMAT) UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN SWAMEDIKASI Ari Simbara; Arina Zulfah Primananda; Aji Tetuko; Chaerani Noor Savitri
IJF (Indonesia Jurnal Farmasi) Vol 4, No 1 (2019): Indonesia Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijf.v4i1.797

Abstract

Berdasarkan  survey  Sosial  Ekonomi  Nasional  (SUSENAS)  menunjukkan  bahwa lebih dari 66% masyarakat melakukan pengobatan sendiri (swamedikasi). Data ini membuktikan  bahwa  sejumlah  besar  masyarakat  melakukan  swamedikasi,  untuk  itu  harus diimbangi dengan informasi yang memadai, sehingga tidak terjadi kesalahan. Melalui GEMA CERMAT diharapkan penggunaan obat secara rasional oleh masyarakat dapat tercapai,  meliputi ; pengetahuan komposisi, indikasi, dosis dan cara pakai, efek samping, kontra indikasi, dan tanggal kadaluarsa  obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi GEMA CERMAT terhadap tingkat pengetahuan swamedikasi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pra-experimental one-group pretest-posttest dengan menggunakan pendekatan waktu Cross sectional. Analisis hasil menggunakan uji t-test  berpasangan. Analisis hasil penelitian, terjadi peningkatan pengetahuan swamedikasi dari data uji post test. Dengan uji t-test berpasangan diperoleh nilai signifikansi 0,000, yang menunjukkan adanya pengaruh edukasi GEMA CERMAT terhadap pengetahuan swamedikasi. Kesimpulan, edukasi GEMA CERMAT dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang swamedikasi.
UJI PRAKLINIK EFEKTIVITAS PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL DARI EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) PADA MENCIT HIPERKOLESTEROLEMIA Ferdinan Jalung; Arina Zulfah Primananda; Fahnidar Rahmah; Sultan Pajri Khomsa
Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer Vol 5 No 4 (2025): Juli 2025
Publisher : Program Studi S1 Ilmu Keperawatan dan Ners IKBIS Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59894/jpkk.v5i4.1027

Abstract

Latar Belakang: Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui ekstrak etanol dapat menurunkan kadar kolesterol total pada mencit, menganalisis pengaruh pemberian ekstrak etanol daun belimbing wuluh dengan dosis bertingkat dibandingkan dengan simvastatin terhadap kolesterol total pada mecit. Metode penelititian yang digunakan adalah eksperimental. Daun belimbing wuluh diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan etanol 96%. Dilakukan pengamatan organoleptis, uji kadar sari larut dalam air dan etanol, dan susut pengeringan. Kemudian dilakukan uji efektivitas penurunan kadar kolesterol total dari ekstrak daun belimbing wuluh pada mencit hiperkolesterolemia yang diberikan kuning telur secara oral dengan kontrol negatif (induksi dengan makanan lemak tinggi), kontrol positif (simvastatin 2,6 mg/kg BB), perlakuan satu (ekstrak etanol daun belimbing wuluh 150 mg/kg BB), perlakuan dua (ekstrak etanol daun belimbing wuluh 300 mg/kg BB), perlakuan tiga (ekstrak etanol daun belimbing wuluh 600 mg/kg BB). Diberikan pada pagi dan sore hari selama 7 hari. Analisa statistik dilakukan dengan metode one way anova. Hasil uji organoleptis yang didapat warna hijau, aroma khas daun belimbing wuluh dan sangat menyengat, dan rasa yang tidak sedap. Hasil rendemen yang didapat sebanyak 9,79%. Hasil uji kadar sari larut air yang didapat dengan rata-rata 12,67%. Hasil uji kadar sari larut etanol yang didapat dengan rata-rata 14%. Hasil uji penetapan susut pengeringan didapat dengan rata-rata 51,9667%. Hasil uji hiperkolesterolemia ekstrak etanol daun belimbing wuluh mengalami penurunan yang tidak efektif pada dosis 300mg/kg BB dan 600mg/kg BB ekstrak etanol daun belimbing wuluh sangat tinggi dan berbahaya walaupun mencapai kadar kolesterol normal.