Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS PENGARUH TINGKAT KEBISINGAN LALULINTAS TERHADAP LINGKUNGAN KAMPUS A - UNIVERSITAS TRISAKTI A GROGOL, JAKARTA BARAT DAN MASYARAKAT DI SEKITARNYA Ferianita Fachrul, Melati; Yulinawati, Hernani; ., Ernawati
TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol 6, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan kota Jakarta yang semakin pesat menjadikan tingkat mobilitas semakin tinggi. Hal ini mempengaruhi transportasi khususnya volume dan kecepatan kendaraan yang dapat mempengaruhi kebisingan di kawasan pendidikan seperti Kampus A-Universitas Trisakti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kebisingan akibat lalu lintas terhadap masyarakat dan lingkungan Kampus A. Metode pengambilan data primer menggunakan Sound Level Meter untuk mengukur tingkat kebisingan ekuivalen (Leq) lingkungandi 8 lokasi dan Leq lalulintas di 3 lokasi pada bulan September dan Oktober 2012 (berdasarkan KepMenLH No. 48/1996). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Leq tertinggi terjadi pada hari aktif yaitu Rabu sebesar 70,82 dB (A) dan pada interval pengukuran L3 yaitu waktu pengukuran 14.00-17.00 WIB sebesar 70,78 dB (A) . Perbedaan tingkat kebisingan disebabkan karena adanya perbedaan aktivitas yang tejadi. Nilai Leq terukur yang berkisar 60 –70dB (A) telah melebihi baku tingkat kebisingan (KepMenLH No. 48/1996 danKepGub DKI Jakarta No. 551/2001)yang ditetapkan sebesar 55 dB (A) untuk zona pendidikan. Tingkat kebisingan lalu lintas dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu volume dan kecepatan kendaraan. Analisis statistik berdasarkan nilai koefisien determinasi (R 2 ) menunjukkan volume kendaraan memiliki pengaruh terhadap tingkat kebisingan dan juga terdapat hubungan atau pengaruh jarak sumber terhadap tingkat kebisingan dimana nilai R 2 mendekati 1 yaitu 0,98. Leq lalulintas di Jalan Kyai Tapa dan Jalan S. Parman yang terukur 97,78 dB (A) memberi pengaruh terhadap Leq lingkungan Kampus A yang terukur 70,08 dB (A) . Volume kendaraan yang meningkat menyebabkan tingkat pelayanan jalan termasuk pada kategori F berdasarkan analisis rasio V/C, dimana kemacetan yang terjadi adalah tinggi. Kemacetan yang tinggi dari kendaraan beroda dua, tiga maupun empat akan menyebabkan tingginya polusi suara (kebisingan). Tingkat ketergangguan civitas akademika terhadap kebisingan mencapai 85%. Perlu penelitian lebih lanjut terhadap penggunaan barrier baik alami maupun buatan dan penempatannya yang sesuai untuk mengurangi ketergangguan ini. Kata Kunci: tingkat kebisingan, kawasan pendidikan, volume kendaraan, kecepatan kendaraan, tingkat pelayanan jalan, tingkatketergangguan.
ANALISIS SEBARAN TOTAL SUSPENDED PARTICULATE (TSP), SULFUR DIOKSIDA (SO2), DAN NITROGEN DIOKSIDA (NO2) DI UDARA AMBIEN DARI EMISI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) BANTEN 3 LONTAR DENGAN MODEL GAUSSIAN Katherina Gnadia Liandy, Maria; Susanto, Endro; Yulinawati, Hernani
TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol 7, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan PLTU Banten 3 Lontar mempengaruhi kualitas udara ambien di Kabupaten Tangerang terutama pada parameter pencemar TSP, SO2, dan NO2. Oleh karena itu, dilakukan permodelan sebaran emisi di udara ambien. Analisa sebaran ini menggunakan rumus model Gaussian dengan memperhatikan faktor meteorologi seperti kelas stabilitas atmosfer. Berdasarkan hasil perhitungan konsentrasi teoritis, konsentrasi maksimum TSP, SO2, dan NO2 yang diemisikan oleh cerobong terjadi pada kelas stabilitas A, B, C, D, E dan F secara berturut-turut ialah 34,4 µg/m3, 24,5 µg/m3, 19,5 µg/m3, 9,5 µg/m3,  4,4 µg/m3, 1,3 µg/m3, 714,4 µg/m3, 508,0 µg/m3, 405,1 µg/m3, 196,7 µg/m3, 91,3 µg/m3, 26,1 µg/m3, 528,0 µg/m3, 375,5 µg/m3, 299,4 µg/m3, 145,4 µg/m3, 67,4 µg/m3, dan 19,3 µg/m3. Secara berturut-turut, jarak tempuh konsentrasi polutan pada kadar maksimum dengan kelas stabilitas A, B, C, D, E dan F ialah 500 m, 900 m, 1600 m, 4600 m, 9900 m, dan 39000 m. Pada musim hujan, sebaran polutan menyebar ke arah selatan, timur laut, dan timur. Sedangkan pada musim kemarau, sebaran polutan dapat menyebar ke arah barat daya, selatan, dan utara. Keywords : TSP, SO2, NO2, Gaussian, BMUA
ANALISIS RISIKO KESEHATAN dan KESELAMATAN KERJA (K3) di PT. YUASA BATTERY TANGERANG, INDONESIA Maria Sintorini, Margaretha; Yulinawati, Hernani; Rachmawati, Cherry
TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol 6, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Risiko kecelakaan kerja tidak mungkin untuk dihilangkan sama sekali, beberapa jenis risiko hanya dapat dikurangi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi bahaya dari setiap kegiatan, menentukan nilai variabel akibat kegiatan, menentukan nilai frekuensi kegiatan, menentukan nilai variabel peluang terjadinya gangguan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di PT. Yuasa Battery Tangerang, Indonesia. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Mei 2011 pada empat lokasi yaitu di sebelah selatan pabrik, sebelah utara pabrik, assembling manufacturing area, dan plat manufacturing area. Metode penelitian risiko K3 yang digunakan dalam penelitian in adalah metode fine yang merupakan aplikasi penilaian secara semi-kuantitatif. Sampling udara ambien memberi hasil sebesar 0,82 µg/Nm 3 masih memenuhi baku mutu 2 µg/Nm 3 , sampling udara di lingkungan kerja didapatkan hasil sebesar 0,0027 mg/m 3 masih memenuhi baku mutu 0,05 mg/m 3 .Pengukuran kebisingan di 2 lokasi berbeda yaitu di sebelah selatan pabrik menunjukkan 58,8 dB(A) dan di sebelah utara pabrik sebesar 66,1 dB(A) masih memenuhi baku mutu 70 dB(A), sedangkan kebisingan terukur di dalam ruangan yaitu di ruangan Assembling Area adalah 78,8dB(A) dan di ruangan Plat Manufacturing Area adalah 76,5dB(A) masih memenuhi baku mutu 85 dB(A). Penilaian risiko terhadap keseluruhan faktor yang terkait dengan setiap kegiatan menunjukan bahwa dengan kontrol yang sudah ada terdapat 11 kegiatan yang berkategori risiko tinggi, empat kegiatan dengan risiko sedang dan empat kegiatan berisiko rendah. Hasil wawancara terhadap 100 karyawan menunjukkan sekitar 40% menyatakan kurangnya perhatian terhadap suhu dan udara di lingkungan kerja dapat menghambat proses kegiatan kerja, 25% menyatakan kurangnya penyediaan alat pelindung diri (APD), dan 35% menyatakan adanya keamanan dalam lingkungan kerja. Kata kerja : risk hazards, control, frekuensi, konsekuensi, kesempatan
Pemberdayaan Masyarakat dalam Perencanaan dan Implementasi Ekodrainase Di Desa Cibodas, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung Yanidar, Ramadhani; Winarni, Winarni; Yulinawati, Hernani; Yuslim, Silia
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol. 6 No. 2 (2022): OCTOBER
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jspc.v6i2.5813

Abstract

Cibodas Village, Pasir Jambu District, Bandung Regency is in the upstream area in the Ciwidey sub-watershed area, which is one of the sub-watersheds in the Citarum watershed.  The principle of Eco drainage as a way in water conservation needs to be applied in this region. Community Service activities in the context of community empowerment in the planning and implementation of Eco drainage began with providing a basic understanding and technical properties of Eco drainage infrastructure and continued with piloting Eco drainage design for village governments, and community mobilizers to be able to implement Eco drainage in managing rainwater runoff. The community empowerment method consists of 3 stages, namely the coordination stage with partners and field surveys, preparation, and implementation of PkM. Coordination activities as a collaborative in building partnerships can run well. This can be seen from the full support of the Village Head, BumDes Chairperson, and the participation of village government officials both through initial coordination, field surveys to community involvement in planning a pilot infiltration structure design as an application of Eco drainage in the courtyard of the RW-04 office which also functions as a Pos Posyandu. Increased capacity and being self-sufficient in the application of Eco drainage are expected to be sustainable to all village communities. It expected the result will provide a multiplier effect in transforming Cibodas Village into an Ecovillage Village for the sustainability of the Citarum River as a water resource, since enable to play a role in the management of the Ciwidey watershed and the Citarum watershed in general. Abstract in BahasaDesa Cibodas, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung berada di daerah hulu di wilayah sub-DAS Ciwidey, yang merupakan salah satu subDAS yang berada dalam DAS Citarum. Pengelolaan sumber daya air dengan menerapkan prinsip ekodrainase sebagai salah satu cara dalam konservasi air perlu diterapkan di wilayah ini. Metode pemberdayaan masyarakat terdiri dari 3 tahap yaitu tahap koordinasi bersama mitra dan survey lapangan, persiapan dan pelaksanaan PkM. Kegiatan koordinasi sebagai upaya kolaboratif dalam membangun kemitraan dapat berjalan dengan baik. Hal ini dapat terlihat dari dukungan penuh dari Kepala Desa, Ketua BUMDes serta partisipasi aparat pemerintah desa baik melalui koordinasi awal, survey lapangan hingga pelibatan masyarakat dalam merencanakan percontohan desain bangunan resapan sebagai penerapan ekodrainase di halaman Kantor RW04 yang sekaligus juga berfungsi sebagai Pos Posyandu. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertujuan untuk meningktkan kapasitas masyarakat dalam perencanaan dan implementasi ekodrainase dimulai dengan memberikan pemahaman dasar serta sifat teknis infratruktur ekodrainase dan dilanjutkan dengan percontohan desain ekodrainase bagi pemerintah desa, dan penggerak masyarakat agar dapat menerapkan ekodrainase dalam mengelola limpasan air hujan. Pemberdayaan serta kemandirian dalam penerapan ekodrinase diharapkan dapat berkelanjutan kepada seluruh masyarakat desa, sehingga mampu memberikan multiplier efek dalam mewujudkan Desa Cibodas menjadi Desa Ecovillage, sehingga dapat berperan dalam pengelolaan DAS Ciwidey pada khususnya dan DAS Citarum pada umumnya, untuk keberlanjutan sumber daya air Sungai Citarum.
APPLICATION OF OPEN AIR MODEL (R PACKAGE) TO ANALYZE AIR POLLUTION DATA Agustine, Intan; Yulinawati, Hernani; Suswantoro, Endro; Gunawan, Dodo
INDONESIAN JOURNAL OF URBAN AND ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY Volume 1, Number 1, October 2017
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/urbanenvirotech.v1i1.2430

Abstract

Air pollution problem is faced by many countries in the world. Ambient air quality studies and monitoring need a long time period of data to cover various atmospheric conditions, which create big data. A tool is needed to make easier and more effective to analyze big data. Aims: This study aims to analyze various application of openair model, which is available in open-source, for analyzing urban air quality data. Methodology and results: Each pollutant and meteorological data were collected through their sampling-analysis methods (active, passive or real-time) from a certain period of time. The data processed and imported in the openair model were presented in comma separated value (csv) format. The input data must consist of date-time, pollutant, and meteorological data. The analysis is done by selecting six functions: theilSen for trend analysis, timeVariation for temporal variations, scatterPlot for linear correlation analysis, timePlot for fluctuation analysis, windRose for wind rose creation, and polarPlot for creating pollution rose. Results from these functions are discussed. Conclusion, significance and impact study: Openair model is capable of analyzing a long time air quality data. Application of openair model is possible to cities in Indonesia that already monitor ambient air quality but have not analyzed the data yet