Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENGALAMAN HIDUP PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI INISIASI HEMODIALISIS Riska Subhianti Putri; Raveinal Raveinal; Devia Putri Lenggogeni
Jurnal Ners Vol. 7 No. 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v7i1.11303

Abstract

Pasien dengan penyakit ginjal kronik tahap akhir akan mengalami kehilangan fungsi ginjalnya sampai 90 % atau lebih, sehingga kemampuan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit terganggu dan fungsi ekskresi menjadi tidak adekuat. Terapi pada penyakit ginjal kronik yang paling banyak di gunakan yaitu hemodialisis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengeksplorasi pengalaman hidup pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani inisiasi hemodialisis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah tujuh orang yang merupakan pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani inisiasi hemodialisis di RSUP M. Djamil Padang. Hasil analisis data menghasilkan lima tema, yaitu penolakan terhadap tindakan inisiasi hemodialisis, perubahan bio-psiko-sosial-spiritual pasca hemodialisis, kendala pasca hemodialisis, dukungan yang diterima pasien pasca hemodialisis, dan harapan pasien terhadap hemodialisis. Penelitian ini menunjukkan bahwa awalnya pasien dengan penyakit ginjal kronik akan menolak dilakukannya tindakan dan inisiasi hemodialisis ini sendiri akan memberikan berbagai dampak bio-psiko-sosial-spiritual yang berkaitan dengan perubahan pasca inisiasi hemodialisis. Kesimpulan penelitian ini yaitu adanya ponalakan terhadap tindakan dan perubahan yang terjadi terhadap pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani inisiasi hemodialisis. Disarankan kepada pelayanan kesehatan untuk bisa memberikan edukasi mengenai hemodialisis untuk mendorong pasien melakukan inisiasi hemodialisis.
Edukasi Pentingnya Konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) dan Gizi Seimbang Pada Remaja Putri di SMP 5 Cikarang Utara Tahun 2024 Putri, Riska Subhianti; Kadang, Yulta; Padaallah, Ananda Patuh; Rahayu, Previarsi; Nupratiwi, Yulidian
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 03 (2025)
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53690/ipm.v5i03.420

Abstract

Stunting pada remaja putri menjadi isu penting yang mempengaruhi kesehatan dan perkembangan mereka. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain pre-experimental, yang melibatkan 42 responden yang terdiri dari siswa-siswi SMP 5 Cikarang Utara. Data dikumpulkan melalui pre-test dan post-test untuk mengukur pengetahuan remaja putri tentang konsumsi TTD, zat besi, vitamin C, dan gizi seimbang sebelum dan setelah edukasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan perilaku konsumsi gizi seimbang serta zat besi setelah diberikan edukasi. Sebelum edukasi, mayoritas siswa memiliki pengetahuan yang kurang mengenai pentingnya gizi seimbang dan konsumsi TTD, namun setelah edukasi, terdapat peningkatan yang signifikan pada kategori pengetahuan baik dan cukup. Selain itu, setelah edukasi, konsumsi zat besi dan vitamin C juga mengalami peningkatan. Sebanyak 67% responden mengonsumsi zat besi dalam jumlah yang cukup, dan 83% mengonsumsi vitamin C yang cukup pada post-test, menunjukkan adanya perubahan positif dalam pola makan mereka setelah mendapatkan informasi tentang pentingnya kedua nutrisi tersebut. Temuan ini menunjukkan bahwa edukasi mengenai pentingnya konsumsi TTD dan gizi seimbang dapat meningkatkan pengetahuan dan perilaku gizi yang lebih sehat di kalangan remaja putri, serta menjadi langkah preventif dalam mencegah stunting.
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL TRIMESTER 1 (HAMIL PERTAMA) DI PUSKESMAS TAMBELANG BEKASI Fitria, Hikmah; Agustiani, Annisa; Fauzi, Rian Rizki; Putri, Riska Subhianti
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.38975

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan suami dengan perubahan psikologis pada ibu hamil trimester pertama di Puskesmas Tambelang Bekasi. Kehamilan sering kali disertai dengan perubahan emosional yang kompleks, yang dapat memengaruhi kesehatan mental ibu hamil. Menurut data, sekitar 36% ibu hamil mengalami kecemasan dan 22% merasa kurang percaya diri, yang menunjukkan tantangan psikologis yang signifikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional, melibatkan 50 responden yang dipilih secara total sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan mengenai dukungan suami dan perubahan psikologis yang dialami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 90% responden mengalami kurangnya dukungan informasi dari suami, dan 84% responden mengalami perubahan psikologis, termasuk gejala kecemasan, depresi, dan perubahan suasana hati. Analisis bivariat dengan uji Chi-Square menunjukkan nilai p-value sebesar 0.000, yang menandakan adanya hubungan signifikan antara dukungan suami dan perubahan psikologis ibu hamil. Dukungan suami yang baik berkontribusi dalam mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kepercayaan diri ibu hamil. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya dukungan emosional dan instrumental dari suami selama masa kehamilan untuk menjaga kesehatan mental ibu. Oleh karena itu, edukasi dan intervensi bagi suami sangat diperlukan untuk meningkatkan dukungan mereka terhadap istri, sehingga dapat mengurangi risiko masalah psikologis yang mungkin timbul selama kehamilan.
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP NYERI KEPALA PADA PASIEN LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS KECAMATAN KEDUNGWARINGIN Lasmana Saputra; Ardya Firanti Mutiara Nursopian; Ananda Patuh Padaallah; Riska Subhianti Putri
JPK : Jurnal Penelitian Kesehatan Vol. 15 No. 1 (2025): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54040/jpk.v15i1.289

Abstract

Aktivitas fisik dengan nyeri kepala pada hipertensi yang menyebabkan pembuluh darah menyempit akibatnya jaringan mengalami penurunan kadar oksigen (O2) dan peningkatan karbon dioksida (CO2) terjadinya proses metabolisme anaerob. Fokus dari studi ini adalah untuk mengetahui Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Nyeri Kepala Pada Pasien Lansia Hipertensi di Puskesmas Kecamatan Kedungwaringin. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan teknik total sampling dengan jumlah 91 responden pada lansia 55-90 tahun. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner aktivitas dengan nyeri pada pasien lansia. Temuan studi mengemukakan bahwa berdasarkan aktivitas fisik dan intensitas nyeri paling banyak yaitu aktivitas fisik sedang 31 responden (88,6%) mengalami nyeri sedang. Tidak ada aktivitas fisik sedang mengalami nyeri berat. Selanjutnya aktivitas fisik berat yakni 25 responden (100%) mengalami nyeri ringan. Hasil penelitian dari uji Chi-Square didapatkan adanya Hubungan Aktivitas Fisik Terhadap Nyeri Kepala Pada Pasien Lansia dengan nilai p-Value 0,000 (p<0,05).
Hubungan Tingkat Aktivitas Fisik dengan Kualitas Hidup pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di RS Sentra Medika Cikarang Nanun Fazriyani; Salsa Bhatary Amadhea; Riska Subhianti Putri; Mila Sartika
Khatulistiwa Nursing Journal Vol. 7 No. 2 (2025): Juli 2025
Publisher : STIKes YARSI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53399/knj.v7i2.348

Abstract

Background: Chronic kidney disease (CKD) is a progressive condition that leads to a permanent decline in kidney function. The primary treatment for CKD patients is hemodialysis; however, this procedure has the potential to impact their quality of life. Physical activity plays a significant role in supporting the improvement of quality of life among patients undergoing hemodialysis. Unfortunately, many of them face physical limitations and experience fatigue, which ultimately results in low levels of physical activity. Objective: This study aims to analyze the relationship between the level of physical activity and quality of life among CKD patients undergoing hemodialysis at Sentra Medika Hospital Cikarang. Methods: Using a quantitative approach with a cross-sectional design, this study involved 65 participants selected through accidental sampling. Respondents filled out the IPAQ and KDQOL questionnaires to measure the variables studied. The collected data were analyzed using the Chi-square test to determine the relationship between physical activity and quality of life. Results: The majority of participants in this study exhibited light to moderate levels of physical activity. Statistical analysis revealed a significant association between physical activity levels and patients’ quality of life, with a p-value of 0.000. A better quality of life tended to be found among patients who engaged in higher-intensity physical activity. Conclusion: The quality of life of hemodialysis patients can be improved through the significant role of physical activity. Therefore, educational efforts and appropriate interventions should be provided to encourage patients to remain physically active in order to support their overall well-being
Terapi Relaksasi Benson Untuk Mengurangi Nyeri Pasien Perawatan Luka Post Debridement Mardiantin, Fitria; Wahyuni Sundussiyah; Cicillia Nony Ayuningsih Bratajaya; Riska Subhianti Putri
Jurnal Kesehatan Madani Medika Vol 16 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36569/jmm.v16i1.471

Abstract

Nyeri pada saat dilakukan debridement membuat pikiran dan aktivitas pasien terganggu, sehingga di butuhkan adanya manajemen nyeri dalam membantu mengurangi nyeri tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi relaksasi Benson terhadap skala nyeri pasien perawatan luka post debridemen . Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment dengan desain pretest-posttest satu kelompok. Sampel terdiri dari 30 pasien yang dipilih secara purposive sampling. Pengukuran nyeri dilakukan menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) sebelum dan setelah intervensi relaksasi Benson. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara skala nyeri sebelum dan setelah diberikan terapi relaksasi Benson, dengan penurunan rata-rata sebesar 0,45 skala nyeri (p = 0,000). Sebelum intervensi, rata-rata skala nyeri adalah 5,50, sedangkan setelah intervensi menurun menjadi 5,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terapi relaksasi Benson efektif dalam menurunkan nyeri pasien perawatan luka post debridemen. Oleh karena itu, teknik ini direkomendasikan untuk diterapkan dalam praktik keperawatan sebagai metode nonfarmakologi yang dapat meningkatkan kenyamanan pasien.
Peningkatan Pengetahuan dan Pemberdayaan Kader Posyandu dalam Pencegahan Stunting di Puskesmas Tambelang Putri, Riska Subhianti
Connection : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 2 (2025): Juli - Desember
Publisher : Prodi Bimbingan dan Konseling Islam IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/connection.v5i2.12509

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang berdampak pada pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, dan kualitas sumber daya manusia di masa depan. Posyandu sebagai lini terdepan pelayanan kesehatan ibu dan anak memiliki peran penting dalam pencegahan Stunting, namun banyak kader posyandu masih kekurangan pengetahuan dan keterampilan. Program Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan memberdayakan kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Tambelang, Kabupaten Bekasi. Kegiatan dilaksanakan melalui pelatihan teori, simulasi penyuluhan gizi, praktik pengukuran antropometri, serta pendampingan kader. Evaluasi dilakukan dengan pretest dan posttest untuk mengukur perubahan pengetahuan kader. Hasil menunjukkan peningkatan proporsi kader dengan pengetahuan baik dari 36,4% sebelum pelatihan menjadi 72,7% setelah pelatihan dan pendampingan. Kader mampu mengenali faktor risiko Stunting, melakukan skrining pertumbuhan anak, serta memberikan edukasi kepada masyarakat menggunakan media leaflet. Pelatihan terpadu ini efektif meningkatkan kompetensi kader posyandu, memperkuat peran mereka sebagai ujung tombak pencegahan Stunting, dan dapat direplikasi di wilayah lain sebagai upaya mendukung target pemerintah dalam menurunkan prevalensi Stunting.
Hubungan Kepatuhan Tranfusi Darah terhadap Peningkatan Feritin Pada Pasien Thalasemia Mayor di Unit Thalasemia RS Sentra Medika Cikarang Supriadi, Supriadi; Bastian, Dian; Nurpratiwi, Yulidian; Putri, Riska Subhianti
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 3 (2025): Desember
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Thalasemia mayor adalah penyakit kronis yang mempunyai kelainan perkembangan sel darah merah yang menyebabkan usia sel darah merah kurang dari 120 hari. Penderita thalasemia mayor harus melakukan tranfusi darah secara rutin namun akan berakibat meningkatnya zat besi dalam tubuh di tandai dengan hasil pemeriksaan feritin yang tinggi. Kadar feritin kurang dari 1000 ng/ml tidak beresiko dibanding kadar feritin lebih dari 1000 ng/ml yang beresiko terjadinya siderosis pada hati. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan cross sectional yang dilakukan di Unit Thalasemia RS Sentra Medika Cikarang pada 16 Desember 2024 sampai 15 Januari 2025 dengan populasi penelitian ini terhadap anak dan remaja sebanyak 64 responden dengan  tekhnik total sampling. Menggunakan lembar observasi data rekam medis hasil pemeriksaan feritin dan kunjungan tranfusi darah. Menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square didapatkan bahwa terdapat hubungan antara kepatuhan tranfusi darah terhadap peningkatan feritin pada pasien thalasemia mayor didapat p-value = 0,039 ( < nilai α = 0,05 ). Hasil penelitian menunjukkan  hubungan yang signifikan terhadap kepatuhan tranfusi darah terhadap peningkatan feritin pada pasien thalasemia mayor di unit thalassemia RS Sentra Medika Cikarang.
Pendampingan Kader melalui Implementasi Tahapan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular di Desa Sukamantri Kadang, Yulta; Kadewi, Ami; Rahayu, Previarsi; Patuh, Ananda; Putri, Riska Subhianti
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 03 (2025)
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53690/ipm.v5i03.461

Abstract

Salah satu fenomena serius dalam bidang kesehatan selama beberapa dekade yang tetap menjadi fokus perhatian utama dunia baik di negara maju maupun berkembang adalah Penyakit tidak menular (PTM). Metode yang digunakan adalah pendampingan kader oleh tim pengabdian kepada masyarakat yang sebelumnya telah diberikan pelatihan pengetahuan dan keterampilan tentang penyakit tidak menular (PTM). Hasil yang diperoleh menunjukkan peningkatan pengetahuan, yaitu mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan baik yaitu 32 orang (71.1%). Sedangkan hasil skrining adanya risiko kejadian PTM yang dibuktikan dengan hasil pengukuran IMT, 15 orang (33.3%) dengan IMT berlebih dan 6 orang (13.3%) dengan IMT obesitas, hasil pengukuran lingkar perut mayoritas responden memiliki lingkar perut berlebih, yaitu 35 orang (77.8%), hasil pemeriksaan tekanan darah menunjukkan bahwa mayoritas responden mengalami hipertensi, yaitu 27 orang (60%) serta mengalami peningkatan gula darah yaitu 6 orang (13.3%). Secara keseluruhan, pelaksanaan kegiatan pendampingan kader PTM dalam melakukan pencegahan dan deteksi dini faktor risiko PTM ini memberikan manfaat signifikan, baik itu untuk kader posbindu PTM maupun masyarakat sebagai peserta Posbindu PTM di desa Sukamantri, dimana terjadinya peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader PTM yang dibuktikan dengan kemampuan kader dalam memberikan edukasi kesehatan PTM dan melakukan skrining faktor risiko PTM penyakit tidak menular (PTM) serta peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang PTM sehingga dapat memperbaiki pola hidup lebih sehat
Hubungan Siklus Kemoterapi dengan Status Nutrisi pada Pasien Kanker Payudara yang Menjalani Kemoterapi di Rumah Sakit Sentra Medika Cibinong Purnamasari, Desi; Sari, Gian Endra Puspita; Putri, Riska Subhianti; Anggraeni, Retno
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 12 (2025): Volume 7 Nomor 12 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i12.23217

Abstract

ABSTRACT Breast cancer is one of the most common types of cancer worldwide and often requires chemotherapy as part of its treatment. However, chemotherapy can affect the nutritional status of patients due to side effects such as nausea, vomiting, and loss of appetite. This study aims to analyze the relationship between chemotherapy cycles and nutritional status in breast cancer patients undergoing chemotherapy at Sentra Medika Cibinong Hospital. This research employed a quantitative method with a cross-sectional approach, using univariate and bivariate data analysis with the chi-square test. The sampling technique used was purposive sampling, involving 40 respondents out of 64 breast cancer patients who underwent chemotherapy in January 2025. Nutritional status was assessed using the Malnutrition Screening Tool (MST) questionnaire. The results showed that 55% of respondents were in their third chemotherapy cycle (with drug administration lasting 6–8 hours), 50% had a normal body mass index (BMI), and 52.5% had good nutritional status. A significant relationship was found between chemotherapy cycles and nutritional status, with a p-value of 0.010 (p < 0.05). Future researchers are advised to include other variables such as daily food intake, physical activity, stress levels, and social support, which may also influence nutritional status. Keywords: Breast Cancer, Chemotherapy Cycle, Nutritional Status, Malnutrition Screening Tool (MST).  ABSTRAK Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker dengan angka kejadian tinggi di dunia dan sering memerlukan kemoterapi sebagai bagian dari pengobatannya. Namun, kemoterapi dapat memengaruhi status nutrisi pasien akibat efek samping seperti mual, muntah, dan penurunan nafsu makan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara siklus kemoterapi dan status nutrisi pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Sentra Medika Cibinong. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional dan analisis data univariat serta bivariat menggunakan uji chi-square. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 40 orang dari 64 pasien yang menjalani kemoterapi pada Januari 2025. Status nutrisi diukur menggunakan kuesioner Malnutrition Screening Tool (MST). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 55% responden menjalani siklus kemoterapi ke-3 (dengan pemberian obat selama 6–8 jam), 50% memiliki indeks massa tubuh kategori normal, dan 52,5% menunjukkan status nutrisi yang baik. Terdapat hubungan yang signifikan antara siklus kemoterapi dan status nutrisi dengan nilai p = 0,010 (p < 0,05). Peneliti selanjutnya disarankan untuk menambahkan variabel lain seperti asupan makanan harian, aktivitas fisik, tingkat stres, dan dukungan sosial yang dapat memengaruhi status nutrisi. Kata Kunci: Kanker Payudara, Siklus Kemoterapi, Status Nutrisi, Malnutrition Screening Tool (MST).