Articles
Hakikat Perlindungan Hukum Hak Masyarakat Adat Dalam Sistem Agraria Nasional (Studi Kasus Di Propinsi Sulawesi Tengah)
Maisa Maisa
Maleo Law Journal Vol. 1 No. 1 (2017): April 2017
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
This study analyzes and discovers the nature of legal protection of indigenous peoples' rights in the national agrarian law system. This research uses Normative Law research type and Empirical Law. Sources of data obtained from the primary data and secondary data as an analysis material obtained from respondents and informants. The results showed that the legal protection of the rights of indigenous peoples required a normative synchronization effort on all legal products so that it was not contradictory to the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia and LoGA based on customary law. as the main norm in the formulation, enforcement and design of the national agrarian legal system. Research recommendation It is recommended that all legal products related to land tenure and ownership patterns that are contradictory to the 1945 Constitution and the LoGA are revoked and / or adjusted to customary laws that evolve in the dynamics of indigenous communities and are still valid and binding.Kata Kunci : Culture. Legal protection
PERLINDNGAN HUKUM TERHADAP KESELAMATAN KERJA WANITA PADA USAHA HIBURAN MALAM DI KOTA PALU
Maisa Maisa
Maleo Law Journal Vol. 1 No. 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
The main issue discussed in this thesis is how the implementation of legal protection for the safety of women on night entertainment business. This study uses the type of normative legal research to answer the proposed problem formulation. The results of the study indicate that the implementation of legal protection for the safety of women in the night business which includes: 1. Work permit for women; 2. Providing nutritious food and drink; 3. Transportation; 4. Lighting at work place at night; 5. Protection of crime, safety and morals; Already implemented by entrepreneurs, although in terms of nourishing food and beverages and transportation, entrepreneurs are replaced with money because the company can not provide such facilities on a daily basis.Keywords : Legal protection, Women's Occupational Safety, Night Business
ANALISIS YURIDIS TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KREDIT USAHA RAKYAT
Maisa Maisa
Maleo Law Journal Vol. 2 No. 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
In order to realize the welfare of the people that is just and prosperous in accordance with the mandate of the constitution, the government needs to make efforts to meet the needs of people's lives. one form of government policy to meet the needs of the community is the formation and application of the People's Business Credit (KUR) program. Distribution of People's Business Credit (KUR) conducted by the implementing bank accompanied by collateral in the form of land certificates, house certificates or Motorized Vehicle Ownership Books (BPKB), not in accordance with the Coordinating Minister for Economic Affairs Regulation No. 13 of 2015 concerning Guidelines for the Implementation of People's Business Credit which stated that the People's Business Credit without collateral and To overcome the losses suffered by the implementing bank, the government established a KUR credit guarantee policy. 70 (seventy) percent to 80 (eighty) percent charged to state credit guarantee institutions such as PT (Persero) Indonesian Credit Insurance (PT Askrindo) and the Indonesian Credit Guarantee General Company (Perum Jamkrindo) Keyword : Juridical Analiysis. Credit Business.
DISPUTE RESOLUTION OF DESTROYED MORTGAGE GUARANTEE (Case Study of Petobo Village, South Palu District, Palu City)
Maisa Maisa;
Haerani Husaniy
Omnibus Law Journal Vol. 1 No. 1 (2021): June 2021
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (272.795 KB)
This study aims to determine the legal status of the destroyed mortgage object and to determine the dispute over the destroyed mortgage object. The research method used in this paper is the empirical normative method and qualitative data analysis. The results of this study are when a liquefaction disaster causes the object of the mortgage to be destroyed, the debtor's responsibility ends when the object of the mortgage is destroyed as regulated in Law Number 5 of 1960 article 27 b, the Mortgage Law, the abolition of property rights if the land is destroyed. and Creditors in handling or providing solutions to disputes over the destruction of the object of mortgage guarantee, namely the granting of relaxation or delay by the State Savings Bank. Suggestion, It is better for the government as soon as possible to make a policy for the sake of legal stability again in order to create legal certainty related to the dispute. And the creditor should make a rule which relates to the settlement of disputes over collateral objects that were destroyed due to liquefaction after the previous relaxation policy so that in the future this can be a guide or reference by the parties concerned easily without any hesitation with the existence of legal certainty.
THA DEVELOPMENT OF AGRARIAN LAW
maisa maisa;
Haerani Husainy
Omnibus Law Journal Vol. 1 No. 2 (2021): December 2021
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (388.508 KB)
In Indonesia, agrarian law gets a place of attention for all circles, this is because of various kinds of problems that are directly related to the location of the Indonesian state which is an agrarian country. So that the eyes of the world are fixed on how to take part in the benefits of natural resources owned by Indonesia. So it is necessary to strengthen laws that are directly related to agrarian in Indonesia, the development of agrarian law is undeniable that the progress of the times has changed the pattern of handling conflicts that often occur which involve the community as the aggrieved party. Therefore, the development of agrarian law needs to be a concern, especially the government to be able to provide legal certainty and it is also hoped that there will be a concept based on social justice in handling agrarian affairs in Indonesia. This research was conducted using a normative juridical approach that focuses on the study of literature and legislation related to the development of agrarian law in realizing justice in the agrarian sector in Indonesia.
Pelaksanaan Perjanjian Pembiayaan Barang Elektronik (Studi pada PT. Adira Finance Cabang Palu) : Implementation of Electronic Goods Financing Agreement (Study at PT. Adira Finance Palu Branch)
Septian Lolo;
Irmawaty;
Maisa
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 4 No. 5: MEI 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56338/jks.v4i5.1877
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap para pihak dalam pembiayaan konsumen barang elektronik pada PT. Adira Finance Cabang Palu dan untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi PT. Adira Finance Cabang Palu dalam pelaksanaan perjanjian pembiayaan barang elektronik.Metode Penelitian menggunakan penelitian hukum empiris yang menggunakan data primer dan data sekunder yang kemudian dipresentasikan dalam bentuk pola berpikir induktif yaitu dari hal yang bersifat khusus menuju ke hal yang bersifat umum.Hasil penelitian menemukan bahwa . Perlindungan hukum terhadap para pihak dalam pembiayaan konsumen barang elektronik pada PT. Adira Finance Cabang Palu adalah di dalam perjanjian standar agar menempatkan kedudukan konsumen setara dengan pelaku usaha berdasarkan asas kebebasan berkontrak. Hal ini berdasarkan teori sama nilai (equivalent theory) bahwa suatu kontrak baru mengikat jika para pihak dalam kontrak tersebut memberikan prestasinya yang seimbang atau sama nilai (equivalent). Adapun kendala yang dihadapi PT. Adira dalam pelaksanaan perjanjian pembiayaan elektronik adalah masalah atas nama yang tidak bertanggung jawab, tempat tinggal yang sudah pindah alamat tanpa ada konfirmasi ke pihak perusahaan dan barang yang sudah dijual atau digadaikan sementara masih dalam masa kredit atau belum lunas pembayaran kepada pihak perusahaan.Saran penelitian yaitu Seyogyanya masyarakat yang melakukan perjanjian jual beli secara angsuran harus memahami isi dari perjanjian tersebut mengenai hak dan kewajiban para pihak sehingga dapat mengetahui dengan jelas batas-batas hak dan kewajiban konsumen dalam pelaksanaan perjanjian jual beli angsuran tersebut.
Penyidikan terhadap Demonstran yang Anarkis Mengakibatkan Luka dan Kerusakandi Kota Palu: Anarchist Protester's Investigation Resulted in Injuries and Damage in Palu City
Ainul Yakin Hidayatullah;
Andi Purnawati;
Maisa
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 4 No. 5: MEI 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56338/jks.v4i5.1879
Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah menggunakan pendekatan Penelitian Empiris. Penelitian ini bertujuan : (1)Untuk mengetahui dan mengalisis penyidikan terhadap demonstran yang anarkis mengakibatkan luka dan kerusakan fasilitas umum di Kota Palu (2) Untuk mengetahui dan menganalisis kendala yang dihadapi dalam penyidikan terhadap demonstran yang anarkis mengakibatkan luka dan kerusakan fasilitas umum di Kota Palu. Hasil Penelitian ini adalah (1)Salah satu bentuk menyampaikan pendapat didepan umum adalah demontrasi, demontrasi tidak selamanya berjalan dengan baik adakalanya demontrasi berujung pada tindakan anarkis seperti merusak fasilitas umum milik pemerintah bahkan mengakibatkan luka-luka, dalam kondisi demikian kepolisian melakukan penyidikan terhadap para pelaku anarkis, ada dua bentuk penyidikan yang dapat dilakukan terhadap para pelaku demontrasi yang anarkis yaitu penyidikan perkara cepat dan penyidikan perkara biasa yang kesemuanya mengacu pada KUHAP (2) Dalam pelaksanaan penyidikan terhadap para pelaku demontrasi yang anarkis di Kota Palu tidak berjalan dengan optimal hal tersebut dikarenakan adanya kendala-kendala dalam pelaksanaan penyidikan terhadap para pelaku demontrasi anarkis, kendala-kendala tersebut diantaranya yaitu sulitnya menentukan pelaku utama (plager) pengrusakandan faktor kepentingan keamanan. Adapun Saran Penelitian adalah (1) Sebaiknya kepolisian dalam hal melakukan penyidikan terhadap pelaku demontran yang anarkis harus tetap berpatokan pada KUHAP agar dapat memberikan efek jera terhadap para pelaku demonstran yang anarkis. (2) Sebaiknya kepolisian tetap berpegang teguh kepada aturan yang berlaku dalam melakukan penyidikan terhadap para pelaku demontrasi yang anarkis sehingga dapat memberikan efek jera terhadap para pelaku demontrasi yang anarkis.
Penyelesaian Sengketa Tanah Hak Milik Bersertifikat melalui Mediasi oleh Badan Pertanahan Nasional Kota Palu: Settlement of Certified Property Disputes Through Mediation by Palu City's National Land Agency
Muh. Fajri Nurahmin;
Maisa;
Muh. Rizki Syafaat
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 4 No. 6: JUNI 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56338/jks.v4i6.1919
Penelitian ini bertujuan : (1) Untuk mengetahui proses penyelesaian sengketa tanah hak milik bersertifikat Melalui Mediasi Oleh Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Palu. (2) Untuk Mengetahui Kendala apasaja yang dihadapi dalam proses penyelesaian sengketa tanah hak milik bersertifikat Melalui Mediasi Oleh Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Palu. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian Normatif-Empiris. Sampel penelitian, Pegawai yang bertugas dalam proses Penertiban Sertifikat Tanah Hak Milik di Badan Pertanahan Nasional Kota Palu yang diambil secara non random sampling. Hasil penelitian adalah (1) Bahwa terhadap Proses penyelesaian sengketa tanah hak milik bersertifikat melalui mediasi oleh Badan Pertanahan Nasional Kota Palu dilakukan dengan teknik mediasi sesuai dengan Petunjuk teknis No.05/juknis/d.v/2007 Tentang mekanisme pelaksanaan mediasi. (2) kendala-kendala dalam sengketa pertanahan untuk penyelesaian sengketa tanah hak milik bersertifikat melalui mediasi oleh Badan Pertanahan Nasional Kota Palu dibagi dalam kendala-kendala yang berasal dari eksternal dan internal. Saran-saran diajukan : (1) Diharapkan Badan Pertanahan Nasional Kota Palu melakukan sosialisasi dalam hal proses pendaftaran tanah berdasarkan PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pandaftaran Tanah dengan maksimal agar terhindar dari persoalan yang dapat timbul di kemudian hari seperti sertifikat ganda, batas tanah yang saling tumpang tindih antara masyarakat. (2) Sebaiknya Badan Pertanahan Nasional Kota Palu dalam menyelesaikan sengketa tanah dapat menunjuk pihak mediator yang sudah mempunyai sertifikat mediator bukan menunjuk berdasarkan jabatan yang ada dalam struktur pertanahan.
Upaya Penanggulangan Tindak Pidana Pengeboman Ikan di Wilayah Hukum Kepolisian Resort Parigi Moutong: Efforts to Combat the Crime of Fish Bombing in the Legal Area of the Parigi Moutong Police Resort
Septian Eka Saputra;
Ida Lestiawati;
Maisa Maisa
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 5 No. 1: JANUARI 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56338/jks.v5i1.2182
Metode yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah menggunakan pendekatan Penelitian secara Yuridis Empiris. Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui upaya yang dilakukan Kepolisian Resort Parigi Moutong dalam menanggulangi tindak pidana pengeboman ikan (2) Untuk mengetahui kendala yang dihadapi Kepolisian Resort Parigi Moutong dalam menanggulangi tindak pidana pengeboman ikan. Hasil Penelitian ini adalah (1) Berbagai upaya yang dilakukan oleh Kepolisian Resort Parigi Moutong dalam menanggulangi tindak pidana pengeboman ikan diantaranya adalah dengan melakukan upaya Pre-emtif, Preventif dan upaya Represif sebagai upaya penegakan hukum (law enforcement) yang dilakukan oleh Kepolisian Resort Parigi Moutong kepada pelaku yang melakukan tindak pidana pengeboman ikan, hal tersebut dilakukan sebagai upaya penanggulangan tindak pidana pengeboman ikan diwilayah hukum Kepolisian Resort Parigi Moutong (2) Dalam upaya penanggulangan tindak pidana pengeboman ikan yang dilakukan oleh Kepolisian Resort Parigi Moutong tidak berjalan dengan baik hal tersebut disebabkan karena adanya beberapa kendala yaitu diantaranya masih rendahnya kesadaran hukum masyarakat, luasnya wilayah perairan Kabupaten Parigi Moutong dan bahan baku untuk merakit bom ikan dijual bebas serta mudah untuk diperoleh. Adapun Saran Penelitian adalah (1) Sebaiknya pihak Kepolisian Resort Parigi Moutong mempererat koordinasi diantara pihak-pihak yang terkait serta melibatkan masyarakat dalam penanganan pemboman ikan ini sehingga upaya-upaya penanggulangan berjalan maksimal, (2) Perlu adanya penanganan yang serius dari pemerintah terhadap maraknya penggunaan bom ikan dalam penangkapan ikan di wilayah perairan kabupaten Parigi Moutong.
Peran Brigade Mobile dalam Tindakan Penanggulangan Huru Hara yang Dilakukan oleh Demontran di Kota Palu: The Role of the Mobile Brigade in Combat Actions Performed by Demonstrators in Palu City
Moh. Angga Saputra Rizky;
Syamsul Haling;
Maisa Maisa
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 5 No. 1: JANUARI 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56338/jks.v5i1.2184
Penelitian ini adalah menggunakan pendekatan Penelitian secara Yuridis Empiris. Penelitian ini bertujuan : (1) Untuk mengetahui dan mengalisis peran Brigade Mobile dalam menanggulangi tindakan huru hara yang dilakukan oleh demontran di Kota Palu (2) Untuk mengetahui dan menganalisis kendala yang dihadapi Brigade Mobile dalam menanggulangi tindakan huru hara yang dilakukan oleh demontran di Kota Palu. Hasil Penelitian ini adalah (1) Tindakan huru hara yang dilakukan oleh demonstran merupakan bentuk pelanggaran hukum, sehingga untuk menanggulangi tindakan huru hara yang dilakukan oleh demonstran diperlukan satuan khusus dalam hal ini adalah Brigade Mobile (Brimob) yang memiliki satuan PHH tersendiri, dimana ketika terjadi aksi huru hara maka tindakan tegas dan terukur sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) perlu ambil oleh Brimob untuk menanggulangi tindakan huru hara yang terjadi (2) Pelaksanaan unjuk rasa sebenarnya dibenarkan bahkan dilindungi oleh Undang-Undang ketika dilakukan sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku, akan tetapi praktiknya aksi-aksi demontrasi yang terjadi sebagian besar berakhir pada tindakan huru hara, dalam praktiknya Brimob mengalami kendala dalam menanggulangi tindakan huru hara yang dilakukan oleh para demonstran, kendala tersebut diantaranya adanya provokor, lemahnya koordinasi diantara penegak hukum, minimnya sarana dan prasarana serta kurangnya jumlah personil PHH. Adapun Saran Penelitian adalah (1) Sebaiknya Brimob tetap berpegang teguh kepada Standar Operasional Prosedur yang berlaku dalam melakukan penanggulangan aksi-aksi huru hara yang dilakukan oleh para demonstran sehingga kepolisian dalam hal ini brimob tidak dikategorikan melanggar hukum (2) Para demonstran diharapkan untuk mematuhi peraturan yang berlaku agar yang menjadi tujuan dari unjuk rasa dapat tercapai dan aksi-aksi demonstran berjalan dengan tertib dan aman.