Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Korelasi antara Derajat Dehidrasi Menurut WHO dengan Rasio Vena Cava Inferior/Aorta Abdominal Menggunakan Ultrasonografi pada Anak Penderita Diare Herman, Teddy Marzuki; Murtala, Bachtiar; Latief, Nikmatia; Asriyani, Sri; Zainuddin, Andi Alfian; Ganda, Idham Jaya
Majalah Kesehatan Pharmamedika Vol 12, No 1 (2020): JUNI 2020
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/mkp.v12i1.1600

Abstract

Penelitian ini bertujuan menilai hubungan antara derajat dehidrasi menurut WHO dengan rasio vena cava inferior / aorta abdominal berdasarkan ultrasonografi pada anak penderita diare. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional terhadap 46 anak penderita diare yang masuk ke IGD pediatrik RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar dari bulan Oktober 2018 sampai Desember 2018. Penilaian derajat dehidrasi menurut WHO dilakukan oleh dokter anak sesaat setelah dilakukan pemeriksaan ultrasonografi untuk mengukur rasio vena cava inferior/aorta abdominal. Hasil penelitian menunjukkan terdapat korelasi kuat antara derajat dehidrasi menurut WHO dengan rasio IVC/aorta abdominal (p0,001, r=-0,637). Semakin berat derajat dehidrasi menurut WHO, semakin rendah rasio IVC/aorta abdominal.
PERBANDINGAN HASIL ANALISIS GAS DARAH ARTERI ANTARA ALAT POINT OF CARE TESTING (POCT) DAN LABORATORY BLOOD GAS ANALYZER PASIEN PNEUMONIA Indrawati, Gracia Dewi; Lawang, St. Aizah; Ganda, Idham Jaya; Rauf, Syarifuddin; L, Amiruddin; Aras, Jusli
E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 3 (2023): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2023.V12.i03.P05

Abstract

Pneumonia masih menjadi masalah kesehatan baik dalam angka kesakitan maupun kematian. Analisis gas darah (AGD) merupakan pemeriksaan laboratorium yang memiliki peran penting dalam tatalaksana pasien pneumonia. Point of care testing (POCT) adalah alternatif alat pemeriksaan yang dapat mempersingkat waktu pemeriksaan. Tujuan penelitian ini untuk melihat perbandingan hasil AGD antara POCT dan laboratory blood gas analyzer(BGA) pasien pneumonia. Penelitian ini menggunakan studi cross-sectional yang dilakukan dari bulan oktober hingga Desember 2022 di Pediatric Intensive Care Unit(PICU) RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Penelitian melibatkan 60 sampel AGD arteri yang akan diperiksa menggunakan POCT, setelah itu dilakukan pemeriksaan BGA. Hasil penelitian menunjukkan Terdapat hubungan signifikan untuk semua parameter AGD (pH, pCO2, pO2, HCO3) antara kedua alat (p=0,000). Kekuatan hubungan sangat kuat untuk pH (r=0,856), pCO2 (r=0,814) dan kuat untuk pO2 (r=0,718) dan HCO3 (r=0,716) antara kedua alat. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara hasil AGD arteri antara alat POCT dan BGA. Terdapat hubungan yang signifikan untuk semua parameter AGD arteri dengan korelasi sangat kuat. untuk pH, pCO2, dan korelsi kuat untuk pO2 dan HCO3 antara kedua alat. Kata Kunci: point of care testing, laboratory blood gas analyzer, analisis gas darah arteri, pneumonia
EFEKTIVITAS TERAPI CERMIN TERHADAP PERBAIKAN MOTORIK LENGAN PASIEN STROKE ISKEMIK AKUT Machyono, Machyono; Tammasse, Jumraini; Kaelan, Cahyono; Muis, Abdul; Ganda, Idham Jaya
Majalah Kedokteran Neurosains Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia Vol 35 No 2 (2018)
Publisher : PERDOSNI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52386/neurona.v35i2.4

Abstract

EFFECTIVENESS OF MIRROR THERAPY ON RECOVERY OF ARM MOTOR FUNCTION IN PATIENTS WITH ACUTE ISCHEMIC STROKEABSTRACTIntroduction: Disability after stroke often happens and burden patients to perform their daily activity. Mirror therapy is an intervention focused on hand and leg movement of the affected side based of mirror neuron principal. This new technique using mirror is simple, affordable, and effective.Aim: To investigate the effectiveness of mirror therapy (MT) on recovery of arm motor function in patients with acute ischemic stroke.Methods: Randomized clinical trial with parallel design an patient with ischemic stroke admitted to Dr. Wahidin Sudirohusodo Hospital, Makassar, June to July 2017. Subjects were allocated into standard with mirror therapy group and standard therapy alone. Mirror therapy was done for 30 minutes everyday for 10 days. Action Research Arm Test (ARAT) at the first and the tenth day were compared using independent t test.Results: There were 32 subjects with 16 subjects in each group. Majority of subjects were men (59,4%), age 45-54 years (31,2%), had history of hypertension (81,2%), came at the third day of onset (28,1%), and a right side motor deficit (59,4%). Difference in ARAT score was higher in group receiving standard + mirror therapy than in group receiving standard therapy alone (15,56 vs 7,69).Discussion: Arm motor function recovery were significant on group receiving standard + mirror therapy compared to control after 10 days of intervention, especially grasping movement.Keywords: Action research arm test, ischemic stroke, mirror therapyABSTRAKPendahuluan: Kelumpuhan ekstremitas pascastroke merupakan masalah yang sering terjadi dan sangat mengganggu pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Terapi cermin merupakan terapi intervensi yang difokuskan pada gerakan tangan atau kaki yang paresis akibat stroke dengan prinsip mirror neuron. Teknik ini relatif baru, sederhana, murah, dan efektif dengan menggunakan bantuan cermin.Tujuan: Mengetahui efektivitas terapi cermin terhadap perbaikan motorik lengan pada pasien stroke iskemik akut.Metode: Uji klinis terandomisasi dengan desain paralel  terhadap pasien stroke iskemik akut yang dirawat di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar pada bulan Juni hingga Juli 2017. Subjek dibagi menjadi kelompok terapi yang mendapatkan tambahan terapi cermin dan kelompok kontrol yang hanya mendapatkan terapi standar. Terapi cermin dilakukan 30 menit setiap hari selama sepuluh hari. Dilakukan perbandingan skor action research arm test (ARAT) sebelum dan sesudah terapi dengan uji t tidak berpasangan.Hasil: Didapatkan 32 subjek yang masing-masing terdiri dari 16 subjek pada tiap kelompok. Mayoritas subjek adalah laki-laki (59,4%), usia 45-54 tahun (31,2%), memiliki riwayat hipertensi (81,2%), onset terbanyak pada hari ke-3 (28,1%), dan memiliki gangguan motorik pada sisi kanan (59,4%). Rerata selisih skor ARAT lebih tinggi pada kelompok terapi standar dan terapi cermin dibandingkan kelompok terapi standar saja (15,56 vs 7,69).Diskusi: Terdapat perbaikan fungsi motorik lengan yang signifikan antara kelompok dengan terapi cermin dan kelompok kontrol setelah 10 hari terapi cermin, terutama pada gerakan menggenggam (grasp).Kata kunci: Action research arm test, stroke iskemik, terapi cermin
Efek Pemberian Zink Terhadap Pertumbuhan Anak Umur 24 – 60 Bulan dengan Gangguan Pertumbuhan Nurhidayah, Nurhidayah; Maddeppungeng, Martira; Ganda, Idham Jaya
Sari Pediatri Vol 26, No 5 (2025)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp26.5.2025.263-71

Abstract

Latar belakang. Gangguan pertumbuhan merupakan suatu kondisi pertambahan Berat Badan, Tinggi Badan, dan Lingkar Lengan Atas yang tidak sesuai dengan pertambahan usia. Pertumbuhan anak salah satunya dipengaruhi oleh asupan makronutrien dan mikronutrien. Zink merupakan mineral penting dalam pertumbuhan dan berperan pada diferensiasi sel, perkembangan sistem imun, dan fungsi pengecapan untuk meningkatkan nafsu makan.Tujuan. Mengetahui efek zink pada anak usia 24-60 bulan dengan gangguan pertumbuhan.Metode. Dilakukan penelitian uji klinik acak terkontrol terhadap 100 anak usia 24-60 bulan dengan BB menurut umur, TB menurut umur di bawah -2 SD, dan atau BB/TB di bawah -2 SD berdasarkan kurva-WHO di Pendidikan Anak Usia Dini/PAUD dan Taman Kanak-kanak/TK di Makassar. Subjek terbagi 2 kelompok, yaitu 50 subjek kelompok zink dengan intervensi sirup zink 20 mg/hari dan 50 subjek kelompok plasebo dengan intervensi sirup sukrosa 80%/hari selama 1 bulan.Hasil. Dari hasil penelitian terdapat perbedaan bermakna selisish BB, TB, dan LLA pada dua kelompok intervensi umur 24-36 bulan dengan niali p<0,05 dan perbedaan bermakna selisih BB dan TB pada dua kelompok intervensi umur 48-60 bulan dengan nilai p<0,05.Kesimpulan. Intervensi zink berpengaruh terhadap pertambahan ukuran BB, TB, dan LLA.
Internet addiction and sleep disorder in adolescents in Makassar, Indonesia Pranoto, Amelia; Maddeppungeng, Martira; Renaldi, Rinvil; Ganda, Idham Jaya
Paediatrica Indonesiana Vol. 65 No. 2 (2025): March 2025
Publisher : Indonesian Pediatric Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/pi65.2.2025.129-36

Abstract

Background Sleep disorders has been associated with bedtime activity, thus affected poor school performance, mood and behavioral disorders, as well as obesity. The increase of handheld media and internet use puts adolescents at higher risk of internet addiction. Increased screen time tends to increase the risk of sleep disorders. Objective To provide an overview of internet addiction in Makassar teens and its possible association with sleep disorders in adolescents. Methods This cross-sectional study was done in July to August 2021, in private junior high school, involved students aged 13-15 years. There were 196 questionnaires submitted, which was filled by the parents and the students. Data were collected online by Google form using the Kuesioner Diagnostic Adiksi Internet (KDAI) and the Sleep Disturbance Scale for Children (SDSC). Parents assisted and supervised the students while filling the questionnaire, except for the KDAI which was filled only by the student.  Results There were 85 students (43.4%) identified to have internet addiction by KDAI scoring; among them, 73 students (85.90%) had sleep disorders as identified by SDSC. Internet addiction (KDAI score) and sleep disorders (SDSC) were positively and significantly associated (OR 61.4%; 95%CI 95% 25.19 TO 149.86; P<0.000). There was also a strong positive correlation in KDAI score and SDSC score (r = 0.777; P=0.000). Conclusion  Internet addiction has a significant negative impact on sleep and was associated with sleep disorders in adolescents during the pandemic period.  
Analysis of Risk Factors for Dengue Virus Infection with Warning Signs in Child Care at Haji Hospital Makassar City for the 2022-2023 Period Nur, A. Ahmad Fitrah Ramadhan; Maddeppungeng, Martira; Maulani, Destya; Ganda, Idham Jaya; Darussalam, Andi Husni Esa
Formosa Journal of Science and Technology Vol. 3 No. 9 (2024): September 2024
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/fjst.v3i9.11091

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever ranked among the top 10 diseases with 193 cases in the Inpatient Hospital of Haji Hospital, Makassar City in 2018. The WHO's Dengue Virus Infection (IVD) classification with 7 Warning Signs helps identify severe IVD risks in both pediatric and adult patients. A retrospective cohort study analyzed 132 medical records of pediatric patients aged 4 months to 18 years using Purposive Sampling. Most IVD patients were aged 5-18 years (72.8%), male (56.1%), had good nutritional status (69.7%), and experienced fever for <4 days before treatment (58.3%). Significant risk factors for IVD with Warning Signs included gender (p-value 0.029) and nutritional status (p-value 0.025), while age (p-value 0.914) and duration of fever (p-value 0.323) were not significant. Gender and nutritional status are significant risk factors for IVD with Warning Signs.