Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kajian Peluang Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) Dalam Penyediaan Infrastruktur di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Aryani, Desy Yuli; Rahdriawan, Mardwi
JURNAL PEMBANGUNAN WILAYAH & KOTA Vol 11, No 4 (2015): JPWK Vol 11 No 4 December 2015
Publisher : Magister Pembangunan Wilayah dan Kota,Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1095.446 KB) | DOI: 10.14710/pwk.v11i4.11551

Abstract

Port infrastructure in the transport system is a valuable asset for the national economy in order to face the globalization of free trade. Problems of provision of port infrastructure constraints in general is a factor financing. One of the government's efforts to overcome the problems in the provision of infrastructure financing is through the Public Private Partnership (PPP). This research was conducted in order to determine the opportunities and constraints of PPP implementation in the provision of port infrastructure by Master Plan Tanjung Emas Semarang. This study used a qualitative approach with a qualitative descriptive analysis techniques conducted on the characteristics of the PPP, the perception of government and stakeholders, as well as regulatory and institutional policies related to the implementation of the PPP. From this research it is known that in the construction and development of the port of Tanjung Emas does not currently use the PPP scheme because of the ownership status of Tanjung Emas port assets that are still in data collection, and a lack of understanding of the parties implementing the PPP. But the chances of implementing a PPP scheme is still possible in the area of ownership of assets remain below the government.
MENGKAJI TINGKAT KESEIMBANGAN KEHIDUPAN-KERJA DAN KESEJAHTERAAN HIDUP ALUMNI PENDIDIKAN VOKASI KEMARITIMAN (STUDI PADA ALUMNI PROGRAM DIPLOMA NAUTIKA) Hermawati, Renny; Aryani, Desy Yuli; Suherman; Sagala, Ade Irma
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI MARITIM Vol. 25 No. 2 (2025): Maret
Publisher : UNIMAR AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33556/jstm.v25i2.459

Abstract

Kepeminatan masyarakat pada pekerjaan awak kapal di Indonesia semakin meningkat. Padahal menjadi seorang awak kapal bukanlah hal yang mudah, sebab dituntut untuk bekerja secara professional, salah satunya adalah dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan masa kontrak yang telah disepakati antara awak kapal dengan perusahaan dimana hal tersebut dituangkan melalui Perjanjian Kerja Laut. Namun, di balik tuntutan profesionalisme tersebut, kesejahteraan hidup pelaut menjadi salah satu faktor penting yang memengaruhi kemampuan mereka untuk menjalankan tugas dengan optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi determinan pendorong tingkat keseimbangan kehidupan serta kesejahteraan alumni pendidikan vokasi kemaritiman. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif studi kasus, yang dilaksanakan dengan pendekatan wawancara tidak terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa determinan pendorong tingkat keseimbangan kehidupan kerja alumni pendidikan vokasi kemaritiman meliputi: kesadaran akan karakteristik pekejaan, keseimbangan waktu, kelebihan beban kerja dan kepemimpinan Nakhoda. Sedangkan determinan pendorong kesejahteraan alumni pendidikan vokasi kemaritiman meliputi:pendapatan, pengeluaran, jaminan keuangan, kondisi lingkungan sosial, fasilitas kesehatan yang tersedia, dan fasilitas transportasi. Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan masukan bagi perusahaan pelayaran, untuk pendeteksian worklife ballance pada awak guna mendeteksi lebih dini jika terjadi penurunan keseimbangan kehidupan kerja. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi landasan dalam merancang kebijakan yang lebih komprehensif untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung keseimbangan kehidupan kerja dan kesejahteraan awak kapal.
Mengkaji Dampak Pola Pendidikan Vokasi Kemaritiman Pada Self Efficacy Taruna Siap Prala Sulistiyowati, Ely; Aryani, Desy Yuli; Suprapti, Fitri; Mawardi, Kholid; Sjahirul Alim, Muchammad Rully
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 9 (2025): COMSERVA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v4i9.2780

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh self-efficacy terhadap kesiapan taruna dalam menghadapi Praktik Laut (Prala) pada konteks pendidikan vokasi kemaritiman. Prala merupakan tahap krusial dalam pendidikan kemaritiman yang memerlukan kesiapan mental dan kompetensi yang memadai. Self-efficacy, atau keyakinan individu terhadap kemampuan dirinya, dihipotesiskan memiliki peran signifikan dalam menentukan tingkat kesiapan taruna. Objek penelitian ini adalah 200 taruna semester 4 yang akan melaksanakan Prala dari empat kampus maritim di Semarang. Pemilihan taruna semester 4 didasarkan pada pertimbangan bahwa mereka berada pada tahap kritis persiapan menjelang pelaksanaan PRALA. Keempat kampus yang menjadi lokasi penelitian dipilih untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang kondisi pendidikan vokasi kemaritiman di Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, focus group discussion (FGD), dan observasi partisipatif. Wawancara mendalam dilakukan dengan taruna terpilih untuk menggali persepsi mereka tentang self-efficacy dan kesiapan menghadapi Prala. FGD dilaksanakan untuk memperoleh pemahaman kolektif tentang tantangan dan harapan taruna terkait Prala. Observasi partisipatif dilakukan untuk mengamati perilaku dan interaksi taruna dalam konteks persiapan Prala. Analisis data menggunakan metode analisis tematik, di mana transkrip wawancara dan FGD serta catatan observasi dikoding dan dikelompokkan ke dalam tema-tema utama. Triangulasi data dilakukan untuk memastikan validitas dan reliabilitas temuan. Hasil penelitian menunjukkan adanya keterkaitan yang kompleks antara self-efficacy dan kesiapan taruna menghadapi Prala. Temuan utama mengindikasikan bahwa tingkat self-efficacy yang tinggi cenderung berhubungan dengan kesiapan yang lebih baik, namun faktor-faktor kontekstual seperti dukungan institusi dan pengalaman praktik sebelumnya juga memainkan peran penting. Penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa tantangan utama yang dihadapi taruna dalam mempersiapkan diri untuk Prala, serta strategi coping yang mereka gunakan. Implikasi dari penelitian ini menekankan pentingnya pengembangan program intervensi yang holistik untuk meningkatkan self-efficacy taruna sebagai bagian dari persiapan Prala. Rekomendasi meliputi penyusunan program mentoring, pelatihan manajemen stres, dan peningkatan exposure terhadap lingkungan kerja maritim sebelum Prala. Penelitian ini juga menyoroti perlunya pendekatan yang lebih personal dalam mempersiapkan taruna, mengingat variasi individual dalam tingkat self-efficacy dan kebutuhan persiapan.