Kurnia Ramadhani, Kurnia
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Bisakah Film Drama Korea Membuat Remaja Kita Aman dari Hubungan Seks Pranikah dan HIV-AIDS? Ramadhani, Kurnia; Shaluhiyah, Zahroh; Suryoputro, Antono
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Volume 9, No. 1, Januari 2014
Publisher : Master Program of Health Promotion Faculty of Public Health Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.213 KB) | DOI: 10.14710/jpki.9.1.32-44

Abstract

ABSTRAKFilm drama Korea sedang digemari remaja dan menjadi role model. Film Korea diyakini lebih aman dalam konteks konten seksual. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan skrip menjalin pacaran dalam film Korea untuk mengetahui makna dan implikasinya terhadap pencegahan hubungan seks pranikah dan HIV-AIDS. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sampel yaitu dua judul yang ditarik menggunakan teknik purposif: Naughty Kiss dan Protect The Boss dengan total 34 episode. Triangulasi dilakukan pada remaja SMK di Semarang. Data dianalisis menggunakan thematic content analysis. Hasil menunjukkan skrip menjalin pacaran membutuhkan proses lama dan seks hanya dilakukan setelah pasangan berkomitmen. Remaja mempelajari cara menjalin hubungan pacaran dan aktivitas seksual selama berpacaran melalui film Korea. Seperti dalam film, hanya ciuman yang diterapkan remaja dalam kehidupan nyata serta meyakini bahwa seks dilakukan hanya setelah menikah. Skrip film Korea bisa menjadi pendukung abstinensia pada remaja sebagai pencegahan HIV-AIDS. Namun dalam beberapa hal juga perlu diwaspadai seperti kemudahan berciuman dan tidur bersama serta tidak digambarkannya konsekuensi kesehatan dari melakukan seks maupun tidak melakukan seks (abstinen). Diperlukan ruang diskusi bagi remaja untuk mengkritisi makna dan implikasi adegan serta konsekuensinya terhadap pencegahan perilaku seks berisiko dan HIV-AIDS. Kata kunci : drama Korea, seks pranikah, remajaABSTRACTCould Korean Drama make Our Adolescent is Safe from Premarital Sex and HIV-AIDS?; Korean drama is famous among adolescents and being role model. Korean drama is safe for adolescents in sexual content. This study aims to descript relationship script in Korean drama to find the meaning and its implication for premarital sex and HIV-AIDS. This study used qualitative approach. The samples were two Korean dramas which were taken using purposive technique: Naughty Kiss and Protect The Boss with total 34 episodes. Triangulation was done among high school students in Semarang. Data was analyzed using thematic content analysis.The result showed that relationship was needed a long process dan sex was done only after commited. Consequently, adolescents learnt how to make relationship including sexual acitivities in a relationship. As film was showed, only kissing was adopted by adolescent in reality and they were believed that sex only done in marriage. The script of Korean drama could support abstinence as HIV-AIDS prevention. However, some findings were needed to be awared such as the easiness of kissing and sleeping together as well as there were no explanation about the health concequences of being abstinent in relationship. Adolescents’ discussion was needed to criticize the portrayals’ meaning, implications and consequences for the prevention of risky sexual behaviour and HIV-AIDS.Key words : Korean drama, premarital sex, adolescent
Bisnis Proses Engineering Dengan BPMN (Business Process Model Notation) dan Gap Analysis pada Penerimaan Mahasiswa Baru Ramadhani, Kurnia; Wiryana, I Made
Jurnal Ilmiah KOMPUTASI Vol. 20 No. 4 (2021): Jurnal Ilmiah Komputasi Volume: 20 No. 4, Desember 2021
Publisher : Lembaga Penelitian STMIK Jakarta STI&K

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Informasi Teknologi (IT) berperan penting sebagai bagian dari Sistem Informasi (SI) serta ilmu pengetahuan pada era globalisasi yang telah berkolaborasi dengan banyak bidang ilmu lainnya, sehingga dapat merambah segala bidang. Hampir semua bidang yang telah memanfaatkan dan mengikuti perkembangan teknologi informasi, salah satu bidang yang memanfaatkan dan mengikuti perkembangan teknologi informasi adalah di bidang pelayanan. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui proses bisnis yang dimodelkan dengan BPMN (Bisnis Proses Model dan Notasi) yang memanfaatkan alur kerangka penelitian pada tempat pendaftaran penerimaan mahasiswa baru Universitas Gunadarma dalam menganalisis proses bisnis dengan bahasa pemodelan formal sehingga dapat menganalisis dan menjelaskan sistem dalam bersamaan dengan alur kerja yang kompleks.
Aplikasi Absensi Karyawan Menggunakan Google Form dengan Fitur NFC (Near Field Communication) berbasis IoT (Internet of Things) pada Staff Penerimaan Mahasiswa Baru Ramadhani, Kurnia
Jurnal Ilmiah Komputasi Vol. 23 No. 2 (2024): Jurnal Ilmiah Komputasi : Vol. 23 No 2, Juni 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32409/jikstik.23.2.3541

Abstract

Pada saat bekerja dibutuhkan daftar data kehadiran karyawan untuk melakukan monitoring terhadap karyawan atau status, untuk mendapatkan hasil proses kinerjanya dalam kehadiran dalam bekerja. Proses bisnis pada suatu sistem pekerjaan manusia membutuhkan teknologi. Teknologi dapat terbagi menjadi dua golongan yakni: Teknologi Konvensional dan Teknologi Modern. Pada status bagian Penerimaan Mahasiswa Baru, untuk melakukan absensinya masih pada proses mencatat dan tanda tangan secara manual dengan menggunakan buku absensi. Akan tetapi yang membuat perancangan absensi secara real time harus menggunakan teknologi yang membutuhkan sistem komputer, biasanya dibuat oleh orang-orang yang memiliki latar belakang pendidikan komputer. Akibatnya orang-orang yang tidak punya latar belakang pendidikan komputer tidak bisa membuat sistem tersebut. Teknologi pada saat ini dirancang semua orang bisa membuat sistem teknologi tersebut yang bertujuan merancang dan membuat Aplikasi Absensi Karyawan Menggunakan Google Form dengan Fitur NFC (Near Field Communication) berbasis IoT (Internet of Things) agar orang-orang yang tidak punya latar belakang pendidikan komputer dengan mudah dalam membuat sistem absensi karyawan dan absensi tidak dilakukan secara manual.
Analisa Pola Pembelian Konsumen pada Transaksi Penjualan Menggunakan Association Rules (Studi Kasus: Minimarket Jaya Mart Blambangan, Banjarnegara) Sriwiji, Rina; Ariyani, Dwi Faridha; Ramadhani, Kurnia; Widodo, Edy
Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya 2019: Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (765.682 KB)

Abstract

Market basket analysis adalah suatu metode analisa atas perilaku konsumen secara spesifik dari suatu golongan atau kelompok tertentu. Market basket analysis umumnya dimanfaatkan sebagai titik awal pencarian pengetahuan dari suatu transaksi data ketika tidak mengetahui pola spesifik apa yang dicari. Proses ini dapat menganalisis pola pembelian pelanggan dengan cara menemukan hubungan antara produk-produk yang berbeda yang dibeli oleh konsumen dalam keranjang belanjanya secara bersamaan dalam satu kali transaksi. Salah satu cara untuk mengelompokkan data barang berdasarkan kecenderungannya yang muncul bersamaan dalam suatu transaksi dapat menggunakan algoritma apriori (association rules). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan software R-Studio, untuk mengaplikasikan algoritma apriori dari data penjualan bulan maret 2018 konsumen di minimarket jaya mart. Dari hasil penelitian ini ditemukan pola bahwa konsumen di minimarket Jaya Mart cenderung membeli produk yang sama untuk dibeli.
Diffusion of Educational Digital Innovation: Implementing The OKY App for Menstrual Education in Junior High Schools Siswantara, Pulung; Muthmainnah, Muthmainnah; Khaerati, Mutmainnah; Amalia, Aisyah; Restuti, Dini Yulia; Qariati, Nurul Indah; Ramadhani, Kurnia
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol 21 No 1: January 2026
Publisher : Master Program of Health Promotion Faculty of Public Health Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpki.21.1.1-8

Abstract

Background: Menstruation is a natural phenomenon that occurs in all women. However, it can result in various physical and psychological issues, including elevated stress levels. Inadequate management of menstrual hygiene has been demonstrated to result in reproductive health complications. Recently, the popularity of menstrual tracking applications such as the OKY App has increased, with these applications assisting women in the monitoring of their menstrual cycles. However, it is evident that a significant proportion of adolescents, including those enrolled at State Junior High School (SMPN) 30 Surabaya, have not yet adopted this application. The objective of this study was to analyze the relationship between relative advantage, compatibility, complexity, trialability, observability, and knowledge with the decision and implementation of using the OKY App at SMPN 30 Surabaya.Method: The present research employed a quantitative methodology, adopting a cross-sectional approach and an explanatory research design. The population under study comprised students in 7th and 8th grade at SMPN 30 Surabaya. A simple random sampling technique was used to select 70 respondents. The data was collected via a questionnaire that encompassed a range of variables, including relative advantage, compatibility, complexity, trialability, observability, knowledge, decision, and implementation.Result: The findings indicated that relative advantage exhibited no correlation with the decision-making process concerning the utilization of the OKY App. Complexity was related to the decision to use the app but not to its implementation. Therefore, this variable needs to be considered to ensure the app is more easily accepted by potential users. In conclusion, compatibility, trialability, observability, and knowledge are significantly related to both the decision and implementation of using the OKY App. Relative advantage has no impact on either decision or implementation, while complexity only influences the decision-making process but not the actual use of the app. The findings emphasize the significance of addressing user perceptions and understanding in order to enhance the adoption and sustained utilization of menstrual health technology. 
Can Weekly Home Visits by The Community Improve Iron Supplementation Intake among Pregnant Women? Ramadhani, Kurnia
Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education Vol. 13 No. 2 (2025): Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Educatio
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpk.V13.I2.2025.214-223

Abstract

Background: Anemia is one of the significant health problems among pregnant women; one of the interventions by the government is through iron supplementation. The adherence rate among pregnant women to consume iron supplementation is still low. Objective: This study aims to determine the effectiveness of community empowerment on adherence to iron supplementation among pregnant women. Methods: This research was a mixed method with a quantitative and qualitative approach and used a quasi-experimental study. The pre-and post-tests of adherence rates were conducted using the Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8) questionnaire. The research sample was 261 pregnant women in eight villages in the Tongas Public Health Center (PHC) working area. A total of 50 Community Health Workers (CHWs) visited pregnant women’s homes weekly to give health education and monitoring activities from October 2022 to April 2023. The statistical test used Wilcoxon and Chi-square. Results: There is a significant difference in adherence between before and after the weekly home visit with a p-value < 0.001 and there is no correlation between adherence rate in the post-test and the level of education of mothers with a p-value > 0.05. The mothers know the benefit of supplementation and families support it. Conclusion: the CHW’s weekly home visit can effectively improve the iron supplementation intake among pregnant women regardless of the level of education, and improve the knowledge of supplementation benefits and family support. It is recommended to continue the activity and the budget, and include iron adherence materials in all health activities for pregnant women.