Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER NASIONALISME BAGI REMAJA MASJID JAMI’ATUL MUSLIMIN KOTA JAYAPURA Handoko, Susanto T.; Kulyasin; Prasetyo, Akbar G.
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract This Community Service is motivated by social and cultural changes in the era of reform and globalization which have resulted in a moral crisis and the fading of nationalism among the youth of Jayapura City. This community service aims to equip young people at the Jami’atul Muslimin Mosque in Jayapura City to Strengthen Character Education which focuses on the values of nationalism which includes the spirit of nationalism and love for the motherland. Community service methods include: lectures, questions and answers, discussions, and video screenings about the character of nationalism. The results of community service show that the youth of the Jami’atul Muslimin Mosque in Jayapura City have an interest in the dynamics or issues of nationalism in Papua, especially in Jayapura City; have a sense of pride and love for the nation and homeland, emulate the services of heroes, care for national unity and integrity, protect and care for the surrounding environment, and prosper the mosque by participating in various mosque activities. Abstrak Pengabdian masyarakat ini dilatar belakangi oleh perubahan sosial dan budaya di era reformasi dan globalisasi yang mengakibatkan terjadinya krisis moral dan makin lunturnya nasionalisme dikalangan remaja Kota Jayapura. Pengabdian masyarakat ini bertujuan membekali remaja Masjid Jami’atul Muslimin Kota Jayapura Penguatan Pendidikan Karakter yang fokus pada nilai nasionalisme yang meliputi semangat kebangsaan dan cinta tanah air. Metode pengabdian masyarakat berupa: ceramah, tanya jawab, diskusi, dan pemutaran video tentang karakter nasionalisme. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa Remaja Masjid Jami’atul Muslimin Kota Jayapura memiliki ketertarikan terhadap dinamika atau isu-isu nasionalisme di Papua khususnya di Kota Jayapura; memiliki rasa bangga dan cinta terhadap bangsa dan tanah air, meneladani jasa para pahlawan, merawat persatuan dan kesatuan bangsa, menjaga dan merawat lingkungan sekitar, dan memakmurkan masjid dengan berpartisipasi dalam beragam kegiatan masjid.
PELATIHAN PENGGUNAAN BUKU TEKS BERMUATAN HOTS PADA MATERI MULTIKULTUR BAGI GURU SEJARAH SMA KOTA JAYAPURA Handoko, Susanto T.; Hasirun, La Ode; Kulyasin; Loppies, Megiridha
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract This training is motivated by the demands of 21st Century Learning, namely learning that is innovative, creative and fun for students by carrying the spirit of independent learning. Understanding and awareness of Indonesianness must be known by all Indonesians, especially history teachers and students. This awareness is important because Indonesia is a pluralistic country consisting of various ethnic groups, regional languages, religions, and belief groups. This training aims to equip history teachers in the use and internalization of HOTS content history text books on multicultural material. The training methods are in the form of: lectures, questions and answers, discussions, making teaching modules, and teaching practice. The results of the training show that history teachers in implementing the independent curriculum are able to develop innovations in learning history that integrate high-order thinking skills in multicultural material at the senior high school level. Multicultural material in history textbooks can be implemented on the concepts of: culture, multicultural values, social and cultural conflict, race, ethnicity, religion and beliefs, and national identity. Abstrak Pelatihan ini dilatarbelakangi oleh adanya tuntutan Pembelajaran Abad Ke-21 yaitu pembelajaran yang inovatif, kreatif dan menyenangkan bagi peserta didik dengan mengusung semangat merdeka belajar. Pemahaman dan kesadaran mengenai Keindonesiaan wajib diketahui oleh segenap bangsa Indonesia, terutama guru mata pelajaran sejarah dan peserta didik. Kesadaran ini penting karena Indonesia adalah negara majemuk yang terdiri dari beragam suku bangsa, bahasa daerah, agama, dan kelompok penghayat kepercayaan. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali guru sejarah dalam penggunaan dan internalisasi buku teks mata pelajaran sejarah bermuatan HOTS pada materi multikultur. Metode pelatihan berupa: ceramah, tanya jawab, diskusi, pembuatan modul ajar, dan praktik mengajar. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa guru sejarah dalam implementasi kurikulum merdeka mampu mengembangkan inovasi pembelajaran sejarah yang mengintegrasikan keterampilan berpikir tingkat tinggi pada materi multikultur di jenjang sekolah menengah atas. Materi multikultur dalam buku teks mata pelajaran sejarah dapat diimplementasikan pada konsep: kultural, nilai-nilai multikultural, konflik sosial dan budaya, ras, etnis, agama dan kepercayaan, dan identitas nasional.
JEJAK PLURALISME AGAMA DI PAPUA: PERSPEKTIF SEJARAH EKSISTENSI AGAMA BUDDHA MODERN DI KOTA KOTA JAYAPURA (1978 – 1989) Kulyasin, Kulyasin; Loppies, Megiridha; Handoko, Susanto T.
Phinisi Integration Review Vol 8, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v8i1.66653

Abstract

Sejarah perkembangan suatu agama di Indonesia merupakan kajian yang cukup penting bagi keberlangsungan rasa toleransi umat beragama yang ditinjau dari perspektif sejarah. Terlahir sebagai sebuah negara jamak yang memiliki keberagaman budaya dan juga agama tentu menjadi satu kronik fenomena sejarah sosial Indonesia yang sangat menarik untuk dibahas pada abad ini. Penelitian Mengenai Sejarah Perkembangan Agama Buddha di Papua masih menjadi penelitian yang sangat jarang dilakukan oleh para peneliti sejarah lokal maupun Indonesia, sehingga satu langkah awal yang penting untuk menjadi pemantik penelitian selanjutnya perlu dilakukan agar historiografi sejarah lokal Papua lebih beragam. Kajian pluralisme agama tentu menjadi satu kajian yang penting bagi masyrakat papua sebagai sarana peningkatan rasa toleransi umat beragama di tanah Papua khususnya di Kota Kota Jayapura maka dari itu satu penelitian tentang kondisi pluralisme Agama di Kota Jayapura secara khusus mendalami lebih jauh eksistensi Agama Budha di Kota Kota Jayapura dalam kurun waktu 1978-1989 menjadi fokus dalam pembahasan ini. Tujuan penelitian ini diharapakan menjawab awal mula Agama Buddha di Kota Kota Jayapura pada tahun 1978 sebagai bagian dari keberagaman umat beragama di Indonesia serta melihat fenomena pluralisme yang terjadi berdasarkan ruang dan waktu sejarah. Metode peneltian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah yang memeiliki mekanisme tersendiri dimulai dari menentukan tema penelitian, heuristik, kritik sumber, interpretasi, hingga menyusun menjadi sebuah karya tulis ilmiah (historiografi).The history of the development of a religion in Indonesia is a crucial study for the continuity of religious tolerance, viewed from a historical perspective. Being born as a plural nation with diverse cultures and religions certainly becomes an interesting chronicle of Indonesian social history to be discussed in this century. Research on the history of Buddhism's development in Papua remains a rarely conducted study by local and Indonesian historical researchers. Therefore, an important first step to spark further research needs to be taken to diversify the historiography of Papuan local history. The study of religious pluralism is undoubtedly an important study for Papuan society as a means of enhancing religious tolerance in the land of Papua, especially in Jayapura City. Hence, a study on the condition of religious pluralism in Jayapura City, specifically delving deeper into the existence of Buddhism in Jayapura City during the period of 1978-1989, becomes the focus of this discussion. This research aims to answer the origins of Buddhism in Jayapura City in 1978 as part of religious diversity in Indonesia and to examine the phenomenon of pluralism that occurred based on historical space and time. The research method used is the historical research method, which has its own mechanism starting from determining the research theme, heuristics, source criticism, interpretation, to compiling it into a scientific paper (historiography).