Dhestina Religia Mujahid
UIN Raden Mas Said Surakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Dual Identity Mantan Teroris Indonesia Dhestina Religia Mujahid
PALAPA Vol 11 No 1 (2023): MEI
Publisher : LP2M STIT Palapa Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36088/palapa.v11i1.3301

Abstract

Terrorists have a limited sense of national identity. They wish to replace Pancasila ideology with one founded on the Qur'an and hadith. Thus, what about the former terrorist's identity? Former terrorist actors have renounced violence and terror to fight for an ideology (disengagement). However, not all former terrorists declared themselves members of the Unitary State of the Republic of Indonesia. The purpose of this study is to describe the dual identities of former terrorists who have sworn allegiance to the Unitary State of the Republic of Indonesia. This study employed a qualitative method with a case study approach in ex-terrorist Indonesia. Data were collected using interviews, observation, and documentation, and analyzed according to the Yin case study perspective with the help of Atlas.ti software. This article demonstrates the dual identity of former Indonesian terrorists. All informants have sworn allegiance to the Unitary State of the Republic of Indonesia. This demonstrates an increase in the national identity of rehabilitated terrorist actors, despite several informants having superordinate national identities. Other findings indicated a subordinate identity, namely the identity of a mujahideen. This identity persists, although the permit has been revoked. Informants continued to wish to establish a caliphate state (including Indonesia), even though they no longer desired violence and terror. Hopefully this research can be used in the deradicalization of terrorist actors in Indonesia.
PEMAKNAAN CINTA PADA WANITA YANG PERNAH MENGALAMI TOXIC RELATIONSHIP Aninda Dwi Prastiti; Dhestina Religia Mujahid
Biopsikososial: Jurnal Ilmiah Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Mercubuana Jakarta Vol 7, No 2 (2023): VOL. 7 NO. 2 OKTOBER 2023
Publisher : Universitas Mercu Buana Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/biopsikososial.v7i2.20078

Abstract

Abstrak.. Fenomena toxic relationship seringkali menjerat perempuan. Alasan wanita bertahan dan kesulitan untuk mengakhiri hubungan toxic, yakni atas dasar cinta. Untuk ituPenelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana pemaknaan cinta pada wanita yang pernah mengalami toxic relationship. Penelitian ini bertujuan menggambarkan pemaknaan cinta pada wanita yang pernah mengalami toxic relationship . Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Informan pada penelitian ini yakni wanita yang pernah mengalami toxic relationship dengan rentang usia 20 tahun atau dewasa. Teknik analisis data menggunakan IPA (Interpretative Phenomenological Analysis) , dan menggunakan alat bantu software Atlas.ti guna mengorganisasikan data serta sebagai kredibilitas penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pemaknaan cinta pada para informan ketika berada didalam toxic relationship yakni cinta dimaknai dengan kepercayaan, rasa ingin memiliki, kepatuhan, rasa sayang sepenuhnya dan ketulusan. Ketika keluar dari hubungan beracun,informan memiliki dua persepi yang berbeda terkait pemaknaan cinta. Pertama ketika informan memaknai cinta yang pada awalnya dimaknai sebagai kepercayaan, rasa ingin memiliki, kepatuhan, rasa sayang sepenuhnya, menjadi rasa saling mengahargai, kasih sayang yang tulus, tidak mengekang, perhatian, dan saling mendukung. Kedua, informan juga memiliki sudut pandang lain terkait persepi pemaknaan cintanya yang dahulu (ketika berada dalam toxic relationship ), cinta dimaknai dengan kelemahan, rasa takut, toxic serta, trauma. Kata kunci: Pemaknaan cinta , Wanita , Toxic Relationship