Abstrak.. Fenomena toxic relationship seringkali menjerat perempuan. Alasan wanita bertahan dan kesulitan untuk mengakhiri hubungan toxic, yakni atas dasar cinta. Untuk ituPenelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana pemaknaan cinta pada wanita yang pernah mengalami toxic relationship. Penelitian ini bertujuan menggambarkan pemaknaan cinta pada wanita yang pernah mengalami toxic relationship . Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Informan pada penelitian ini yakni wanita yang pernah mengalami toxic relationship dengan rentang usia 20 tahun atau dewasa. Teknik analisis data menggunakan IPA (Interpretative Phenomenological Analysis) , dan menggunakan alat bantu software Atlas.ti guna mengorganisasikan data serta sebagai kredibilitas penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pemaknaan cinta pada para informan ketika berada didalam toxic relationship yakni cinta dimaknai dengan kepercayaan, rasa ingin memiliki, kepatuhan, rasa sayang sepenuhnya dan ketulusan. Ketika keluar dari hubungan beracun,informan memiliki dua persepi yang berbeda terkait pemaknaan cinta. Pertama ketika informan memaknai cinta yang pada awalnya dimaknai sebagai kepercayaan, rasa ingin memiliki, kepatuhan, rasa sayang sepenuhnya, menjadi rasa saling mengahargai, kasih sayang yang tulus, tidak mengekang, perhatian, dan saling mendukung. Kedua, informan juga memiliki sudut pandang lain terkait persepi pemaknaan cintanya yang dahulu (ketika berada dalam toxic relationship ), cinta dimaknai dengan kelemahan, rasa takut, toxic serta, trauma. Kata kunci: Pemaknaan cinta , Wanita , Toxic Relationship