Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Status Gizi Berdasarkan Pola Konsumsi Pada Anak Usia 6-7 Tahun Di Pulau Sumatera (Analisis Riskesdas 2010) Puspita, Tri; Ronitawati, Putri
Jurnal Nutrire Diaita (Ilmu Gizi) Vol 4, No 2 (2012): NUTRIRE DIAITA
Publisher : Lembaga Penerbitan Unversitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/nut.v4i2.1246

Abstract

AbstractNutritional status of children are influenced by many factors, one of which is the consumption pattern. The consumption patterns may either bring a child into the status of malnutrition or overweight that inhibits growth and development. This study to identifying consumption patterns based on the nutritional status of children aged 6-7 years on the island of Sumatera. We used secondary data RISKESDAS 2010, with cross-sectional approach. The total of respondent are 2304 children’s. We used one-way An-nova test to analyzing data. Based on the results of the study, as many as 79.7% of children of normal nutritional status, underweight 10.3% and 9.9% overweight. The results showed that children who overweight nutritional status of the mostly had consumed foods from cereals and grains (441±178) g, meat and poultry (12.4 ± 46.7) g, egg (24±45) g, milk (7.8± 35) g, vegetables (64.5± 84 g and fruits (19±55.5) g. Meanwhile, the children who underweight nutritional status mostly consumed of marine products such as fish and other marine products (40±70) g. There were no significant differences between consumption pattern of (cereals and grains, beans, meat, poultry, fish, milk, fats or oils, vegetables, fruits, snack foods, beverages, sugar and others) and nutritional status in children age 6-7 years on the island of Sumatera. We need more efforts to prevent and overcome problem of malnutrition with the comprehensive approach that includes aspects related to the nutritional status. Keywords: Nutritional Status, Food Consumption Pattern, Children aged 6-7 y AbstrakStatus gizi pada anak banyak dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu diantaranya adalah pola konsumsi. Pola konsumsi yang tidak baik dapat membawa anak menjadi berstatus gizi kurang atau berstatus gizi lebih yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangannya. Mengidentifikasi pola konsumsi berdasarkan status gizi pada anak usia 6-7 tahun di Pulau Sumatera. Data yang digunakan adalah data sekunder RISKESDAS 2010, dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel anak yang masuk penelitian sebesar 2304 anak. Dalam pengujian statistik menggunakan uji one-way annova. Berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 79,7% anak berstatus gizi normal, 10,3% berstatus gizi kurang dan 9,9% berstatus gizi lebih. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa anak dengan status gizi lebih paling banyak mengonsumsi makanan dari sumber serealia dan umbi-umbian 441 (±178 gr), daging dan unggas 12,4 (±46,7 gr), telur 24 (±45 gr), susu 7,8 (±35 gr), sayuran 64,5 (±84 gr) dan buah-buahan 19 (±55,5 gr). Sementara untuk anak dengan status gizi kurang paling banyak mengonsumsi bahan makanan dari hasil laut seperti ikan dan hasil laut lainnya 40 (±70 gr). Tidak terdapat perbedaan bermakna antara pola konsumsi (serealia dan umbi-umbian, kacang-kacangan, daging, unggas, ikan, susu, lemak atau minyak, sayuran, buah-buahan, makanan jajanan, minuman, gula dan lainnya) dan status gizi pada anak usia 6-7 tahun di Pulau Sumatera. Dalam upaya mencegah dan menanggulangi masalah gizi perlu dilakukan pendekatan menyeluruh yang meliputi aspek yang terkait dengan status gizi Kata Kunci : Status Gizi, Pola Konsumsi, Anak Usia 6-7 tahun
Sosialisasi Manfaat Masker Kefir Untuk Pengobatan Acne Vulgaris Pengetahuan Abdullah, Dessy; Angraini, Vonny; Nurhuda, Mhd; Puspita, Tri; Dewi, Nadia Purnama; Vani, Ade Teti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 1 No. 10 (2023): Desember
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v1i10.507

Abstract

Acne vulgaris (jerawat) dapat muncul pada semua usia, tetapi pengaruh hormonal yang membuat acnevulgaris lebih sering muncul pada masa remaja. Remaja yang bermasalah terhadap acne vulgaris karena kurangnya pengetahuan tentang faktor-faktor penyebabnya, penyebab acne vulgaris antara lain faktor genetik, faktor bangsa ras, faktor makanan, faktor iklim, faktor jenis kulit, faktor kebersihan, faktor penggunaan kosmetik, faktor stress, faktor infeksi dan faktor pekerjaan. Tujuan adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswi pondok pesantren al-falah tentang masker kefir untuk pengobatan jerawat. Metode yang digunakan yaitu ceramah dan diskusi. Kegiatan dibagi dalam 3 tahap : tahap persiapan , tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Populasi target dalam penelitian ini adalah siswi pondok pesantren al-falah yang berusia 16-18 Tahun. besar sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 30 sampel. Hasil : Hasil dari kegiatan pengabdian di pondok pesantren al-falah, didapatkan dari materi berupa post test yang meliputi 5 pertanyaan. Kesimpulan dalam kegiatan ini adalah meningkatanya pengetahuan siswi pondok pesantren al-falah tentang manfaat masker kefir sebagai pengobatan jerawat.
PERENCANAAN PEMBELAJARAN MADRASAH IBTIDAIYAH Khadijah, Siti; Puspita, Tri; Hasnah, Maulida
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 2 No. 12 (2023): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, Desember 2023
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v2i12.1904

Abstract

Perencanaan pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh guru dalam membimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar serta mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan dengan langkah-langkah penyusunan materi pembelajaran, penggunaan media pengajaran, penggunaan metode dan pendekatan pengajaran dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan dalam waktu tertentu. Untuk dapat membuat rancangan perencanaan pembelajaran yang baik dan dapat menyelenggarakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien, seorang guru perlu mengetahui unsur-unsur persiapan pembelajaran, yang antara lain adalah analisis kebutuhan siswa, tujuan-tujuan yang hendak dicapai, serta berbagai strategi yang relevan digunakan dan kriteria evaluasi. Penulisan artikel ini menggunakan studi kepustakaan. Kemudian teknik yang digunakan yaitu pengumpulan data melalui beberapa sumber seperti jurnal, artikel, skripsi, tesis, dan informasi lainnya yang relevan dengan artikel ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui terdapat apa saja dan bagaimana perencanaan pembelajaran di madrasah ibtidaiyah.
Analisis Kemampuan Literasi Membaca Siswa Kelas VI dari Perspektif Guru Kelas VI SD: Penelitian Puspita, Tri; Nizam, Sahrul; Rosyada, Asyafina; Wulandari, Rika
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 2 (October 202
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i2.3768

Abstract

This study aims to describe the reading literacy abilities of sixth-grade students at UPTD SDN Kamal 1 from the perspective of the classroom teacher, particularly regarding reading fluency, text comprehension, and the factors that influence these abilities. The research employs a qualitative method with a phenomenological approach, in which the researcher acts directly as the main instrument through observation activities, structured interviews, and the collection of supporting documents. The sixth-grade teacher serves as the research subject, while the aspects examined include students’ reading abilities as well as their interest and motivation in literacy activities. The results show that most students are able to read, yet still lack fluency in pronunciation and experience difficulties in understanding the meaning of the text. The teacher explains that low reading interest is the dominant factor hindering the development of literacy skills, as reflected in the students’ limited participation in reading activities both at school and at home. The observational findings support this, showing that several students appear passive, have low concentration, and struggle to answer questions related to the text. An unsupportive classroom atmosphere also affects the process of learning to read. Overall, the study indicates that students’ literacy skills remain focused on technical aspects without deeper comprehension. Therefore, cooperation between teachers and the school environment is needed to cultivate a literacy culture through more engaging learning activities, effective classroom management, and strengthened reading motivation.