Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

POLA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA (Sebuah studi di SDN 1 Polorejo) Hadi Cahyono
JURNAL DIMENSI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol 3, No 2 (2015): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.038 KB) | DOI: 10.24269/dpp.v3i2.81

Abstract

Pada dasarnya pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting dan mendasar bagi kehidupan manusia, kelompok masyarakat, atau bangsa. Karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini. Usia dini merupakan masa kritis bagi pembentukan karakter seseorang. Tujuan penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendeskripsikan pola pengembangan karakter. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwapola pengembangan SDN 1 Polorejo berupa pengembangan karakter melalui proses pembelajaran, manajemen, dan ekstrakurikuler siswa yang lebih inten dan teratur.
Pembelajaran Lintas Budaya Melalui Aktivitas Mengajar pada Sanggar Bimbingan Non Formal di Malaysia Ardhana Januar Mahardhani; Sutrisno Sutrisno; Nurtina Irsad Rusdiani; Hadi Cahyono; Ambiro Puji Asmaroini; Dian Kristiana; Eka Destriyanto Pristi Ayuningtyas
Dharma Sevanam : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2023): Juny 2023
Publisher : IAHN Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53977/sjpkm.v2i1.956

Abstract

Cross-cultural introduction is something that must be done by a student and lecturer to Indonesian people who have lived in Malaysia for a long time. Cultural differences, even though they are still in the same Malay family, still have differences both in politeness in language, traditions that are carried out, and daily behavior. This activity is a form of implementing real work lecture activities carried out in Malaysia. The focus of its implementation is on non-formal guidance centers formed by groups of Indonesians residing in Malaysia. This guidance center carries out teaching and learning activities for the children of Indonesian migrant workers who have lived in Malaysia for a long time and the majority of them are non-documented workers. The implementation of this activity includes planning, implementing, and evaluating activities. The results that can be concluded in this activity are that cultural differences must be respected even though they come from one country but carry out all activities in different countries. Children who are active in the guidance center must be introduced to Indonesian culture even though they were born in Malaysia but are still Indonesian citizens.
Pelatihan Alat Peraga Edukatif Berbasis Alam sebagai Penguatan Nilai Karakter Lingkungan bagi Guru MGMP PPKn MTs di Ponorogo Hadi Cahyono; Sutrisno, Sutrisno; Asmaroini , Ambiro Puji
Abdimas Toddopuli: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2025): Volume 6, No 2 Juni 2025
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/atjpm.v6i2.5694

Abstract

Masalah yang dihadapi mitra yaitu MGMP PPKn MTs di Ponorogo ialah guru mengalami kesulitan dalam membuat dan berinovasi alat peraga edukatif dalam proses pembelajaran sehingga siswa menjadi kurang bersemangat di kelas. Masalah kedua belum banyaknya kesempatan pelatihan pengembangan alat peraga edukatif bagi guru karena dampak Pandemi Covid-19 yang melanda sehingga kompetensi guru dalam menciptakan alat peraga yang inovatif belum bisa terealisasi dengan baik. Berdasarkan permasalahan tersebut, kami menawarkan solusi yaitu akan mengadakan pelatihan pengembangan alat peraga edukatif berbasis alam untuk menambah referensi guru dan mengembangkan pembelajaran di madrasah. Kegiatan tersebut bertujuan menambah pengetahuan dan motivasi guru dalam pengembangan alat peraga pembelajaran yang inovatif serta menambah motivasi belajar siswa di kelas. Pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di MGMP PPKn MTs Kabupaten Ponorogoberjalan dengan lancar. Kegiatan dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada 9 Juni 2022 dengan membuat Alat Permainan Edukatif berupa Ular Tangga. Kemudian pertemuan kedua dilaksanakan pada 16 Juni 2022 dengan membuat Alat Permainan Edukatif Kuis Lingkaran Persatuan. Alat permainan edukatif tersebut bisa digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
Pelatihan Alat Peraga Edukatif Berbasis Alam sebagai Penguatan Nilai Karakter Lingkungan bagi Guru MGMP PPKn MTs di Ponorogo Hadi Cahyono; Sutrisno, Sutrisno; Asmaroini , Ambiro Puji
Abdimas Toddopuli: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2025): Volume 6, No 2 Juni 2025
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/atjpm.v6i2.5694

Abstract

Masalah yang dihadapi mitra yaitu MGMP PPKn MTs di Ponorogo ialah guru mengalami kesulitan dalam membuat dan berinovasi alat peraga edukatif dalam proses pembelajaran sehingga siswa menjadi kurang bersemangat di kelas. Masalah kedua belum banyaknya kesempatan pelatihan pengembangan alat peraga edukatif bagi guru karena dampak Pandemi Covid-19 yang melanda sehingga kompetensi guru dalam menciptakan alat peraga yang inovatif belum bisa terealisasi dengan baik. Berdasarkan permasalahan tersebut, kami menawarkan solusi yaitu akan mengadakan pelatihan pengembangan alat peraga edukatif berbasis alam untuk menambah referensi guru dan mengembangkan pembelajaran di madrasah. Kegiatan tersebut bertujuan menambah pengetahuan dan motivasi guru dalam pengembangan alat peraga pembelajaran yang inovatif serta menambah motivasi belajar siswa di kelas. Pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di MGMP PPKn MTs Kabupaten Ponorogoberjalan dengan lancar. Kegiatan dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada 9 Juni 2022 dengan membuat Alat Permainan Edukatif berupa Ular Tangga. Kemudian pertemuan kedua dilaksanakan pada 16 Juni 2022 dengan membuat Alat Permainan Edukatif Kuis Lingkaran Persatuan. Alat permainan edukatif tersebut bisa digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
INTEGRASI NILAI DEMOKRASI DALAM PENDIDIKAN PANCASILA BAGI GENERASI ALPHA Alifia Hesty Yulita Putri; Ambiro Puji Asmaroini; Hadi Cahyono
Jurnal Moralita : Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 6 No. 2 (2025): Vol 6 No. 2 Oktober 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan dan Kewarganegaraan FKIP, Universitas Simalungun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/g047x469

Abstract

Dalam dunia pendidikan yang terus berubah, penanaman nilai-nilai demokrasi dalam pengajaran Pendidikan Pancasila menjadi sangat esensial untuk membangun karakter generasi Alpha yang aktif, kritis, dan bertanggung jawab. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi sejauh mana relevansi integrasi nilai-nilai demokrasi dalam pengajaran Pendidikan Pancasila sebagai upaya untuk menghasilkan warga negara yang baik. Metode yang diterapkan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan menganalisis literatur dari jurnal akademik yang dipublikasikan dalam lima tahun terakhir (2019-2024). Teknik analisis data yang diaplikasikan dalam penelitian ini mencakup analisis konten untuk mengidentifikasi tema-tema kunci yang berkaitan dengan nilai-nilai demokrasi dalam pengajaran Pendidikan Pancasila, serta analisis naratif untuk memahami pengalaman dan pandangan siswa dalam proses pembelajaran yang demokratis. Temuan penelitian menunjukkan bahwa dalam pengajaran Pendidikan Pancasila, siswa berperan aktif dalam proses yang demokratis, yang mendukung mereka untuk mengembangkan kesadaran sosial, keterampilan berpikir kritis, dan sikap toleran terhadap perbedaan. Dengan demikian, pengajaran Pendidikan Pancasila tidak hanya tertuju pada aspek pengetahuan, namun juga pada sikap dan keterampilan, untuk membentuk generasi yang paham dan menerapkan nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini menegaskan bahwa integrasi nilai-nilai demokrasi dalam Pendidikan Pancasila merupakan langkah krusial untuk membangun masyarakat yang lebih adil dan inklusif.