Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGEMBANGAN PAKET PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MODEL DEGENG UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 5 SAWOO KABUPATEN PONOROGO Ambiro Puji Asmaroini
JURNAL DIMENSI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol 3, No 2 (2015): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.644 KB) | DOI: 10.24269/dpp.v3i2.84

Abstract

Penelitian pengembangan bertujuan untuk menghasilkan (1) paket pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sesuai dengan kondisi siswa, (2) paket pembelajaran yang dikembangan mampu memenuhi kelayakan atau valid untuk digunakan dalam pembelajaran. Penelitian ini menggunakan desain pembelajaran model Degeng. Langkah-langkah yang diterapkan dalam penelitian ini meliputi pengumpulan informasi awal, perencanaan dan pengembangan draf produk yang dilanjutkan dengan uji validitas produk, uji coba produk, dan revisi. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) paket pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik pebelajar, (2) paket pembelajaran tersebut valid digunakan dalam proses belajar mengajar. Kesimpulan: Setelah melewati proses revisi, produk akhir pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas VIII semester I di SMP Negeri 5 Sawoo dapat diselesaikan dengan baik. Menghasilkan paket pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik pebelajar. Paket pembelajaran tersebut valid/layak digunakan dalam proses belajar mengajar.
Pembelajaran Lintas Budaya Melalui Aktivitas Mengajar pada Sanggar Bimbingan Non Formal di Malaysia Ardhana Januar Mahardhani; Sutrisno Sutrisno; Nurtina Irsad Rusdiani; Hadi Cahyono; Ambiro Puji Asmaroini; Dian Kristiana; Eka Destriyanto Pristi Ayuningtyas
Dharma Sevanam : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2023): Juny 2023
Publisher : IAHN Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53977/sjpkm.v2i1.956

Abstract

Cross-cultural introduction is something that must be done by a student and lecturer to Indonesian people who have lived in Malaysia for a long time. Cultural differences, even though they are still in the same Malay family, still have differences both in politeness in language, traditions that are carried out, and daily behavior. This activity is a form of implementing real work lecture activities carried out in Malaysia. The focus of its implementation is on non-formal guidance centers formed by groups of Indonesians residing in Malaysia. This guidance center carries out teaching and learning activities for the children of Indonesian migrant workers who have lived in Malaysia for a long time and the majority of them are non-documented workers. The implementation of this activity includes planning, implementing, and evaluating activities. The results that can be concluded in this activity are that cultural differences must be respected even though they come from one country but carry out all activities in different countries. Children who are active in the guidance center must be introduced to Indonesian culture even though they were born in Malaysia but are still Indonesian citizens.
Aktualisasi Civic Literasi Dalam Pembelajaran PPKn di SMA Ambiro Puji Asmaroini; Sutrisno Sutrisno; Rizqi Dian Anditasari; Khoirunnisa Nabila Nur'aini
Proceedings Series of Educational Studies 2023: Seminar Nasional Teknologi Pendidikan
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um083.8526

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui civic literasi dalam proses pembelajaran dan melaluikegiatan literasi di sekolah. Metode penelitian Studi saat ini menggunakan data kualitatif sertapengamatan, catatan, dan dokumentasi sebagai sumber informasi utamanya. Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa model pembelajaran di SMA N 1 Babadan yang diterapkan untuk menunjangproses pemahaman siswa melalui kegiatan proyek citizen. Peserta didik diminta untukmendiskusikan masalah kewarganegaraan dengan sistem problem sloving, kemudian siswa dimintauntuk menuliskannya dalam bentuk resume. Selain itu kegiatan praktik demokrasi dalam bentukpemilihan ketua osis sebagai salah satu sarana pembelajaran kewarganegaraan. Pembelajarandengan model proyek citizen dapat meningkatkan kualitas pembelajaran PPKn. Selain itu programCivic Literasi telah diterapkan oleh SMAN 1 Babadan yaitu dengan adanya program literasi 20menit sebelum pembelajaran. Sebelum masuk kelas siswa jam 06.40-07.00 siharuskan membacabuku baik itu buku paket pembelajaran, novel, makalah dll. Kegiatan civic literasi telah dilakukanoleh guru secara nyata dan turut andil dalam kegiatan tersebut. Kemudian dalam bentuk penerapankebudayaan civic literasi di SMA N 1 Babadan selain memberikan motivasi guru juga memberikantugas – tugas mengenai wawasan kewarganegaraan.
INTEGRASI NILAI DEMOKRASI DALAM PENDIDIKAN PANCASILA BAGI GENERASI ALPHA Alifia Hesty Yulita Putri; Ambiro Puji Asmaroini; Hadi Cahyono
Jurnal Moralita : Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 6 No. 2 (2025): Vol 6 No. 2 Oktober 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan dan Kewarganegaraan FKIP, Universitas Simalungun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/g047x469

Abstract

Dalam dunia pendidikan yang terus berubah, penanaman nilai-nilai demokrasi dalam pengajaran Pendidikan Pancasila menjadi sangat esensial untuk membangun karakter generasi Alpha yang aktif, kritis, dan bertanggung jawab. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi sejauh mana relevansi integrasi nilai-nilai demokrasi dalam pengajaran Pendidikan Pancasila sebagai upaya untuk menghasilkan warga negara yang baik. Metode yang diterapkan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan menganalisis literatur dari jurnal akademik yang dipublikasikan dalam lima tahun terakhir (2019-2024). Teknik analisis data yang diaplikasikan dalam penelitian ini mencakup analisis konten untuk mengidentifikasi tema-tema kunci yang berkaitan dengan nilai-nilai demokrasi dalam pengajaran Pendidikan Pancasila, serta analisis naratif untuk memahami pengalaman dan pandangan siswa dalam proses pembelajaran yang demokratis. Temuan penelitian menunjukkan bahwa dalam pengajaran Pendidikan Pancasila, siswa berperan aktif dalam proses yang demokratis, yang mendukung mereka untuk mengembangkan kesadaran sosial, keterampilan berpikir kritis, dan sikap toleran terhadap perbedaan. Dengan demikian, pengajaran Pendidikan Pancasila tidak hanya tertuju pada aspek pengetahuan, namun juga pada sikap dan keterampilan, untuk membentuk generasi yang paham dan menerapkan nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini menegaskan bahwa integrasi nilai-nilai demokrasi dalam Pendidikan Pancasila merupakan langkah krusial untuk membangun masyarakat yang lebih adil dan inklusif.
PENGUATAN ETIKA WARGA DIGITAL DI ERA METAVARSE Sutrisno, Sutrisno; Ambiro Puji Asmaroini
JIP: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 2 No. 4 (2024): April
Publisher : CV. Adiba Aisha Amira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The development of digital technology has had an impact on the younger generation's digital ethical character. The scope of education in the digital era cannot be separated from the role of the family, community schools and government in order to create Indonesia's golden generation through digitally strengthening Pancasila values. This research aims to determine strategies for strengthening digital citizen ethics in the metaverse era. The research method used is qualitative with a special study approach within the family, school, community and government institutions. Data collection techniques use interviews and observation using data analysis techniques in the form of data collection, data reduction, data display and conclusions. The research results show that strategies for strengthening the ethics of digital citizens can be carried out through the family environment in the form of habituation and communication programs, the school environment through digital literacy and character habituation, the community environment through socialization and coordination, the government environment through the socialization of program policies at the relevant institutional level. The results of this research have implications for digital citizen ethics curriculum development program efforts in various educational units.