Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search
Journal : eProceedings of Engineering

Studi Dan Analisis Antena Mimo 2x2 Menggunakan Metamaterial Untuk Frekuensi Lte 2.6 Ghz. Husnul Khatim; Bambang Setia Nugroho; Budi Syihabuddin
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Sistem komunikasi nirkabel Multiple Input Multiple Output (MIMO) menggunakan beberapa antena baik disisi pengirim maupun pada sisi penerima. Penggunaan beberapa antena ini dapat meningkatkan kualitas suatu sistem komunikasi. Antena MIMO diterapkan pada teknologi Long Term Evolution (LTE) untuk memperoleh laju bit yang tinggi dan kapasitas yang lebih besar. Disamping keuntungan tersebut, penggunaan beberapa antena akan menimbulkan efek mutual coupling, yaitu efek yang dapat mengurangi kualitas suatu antena karena pengaruh dari antena yang berdekatan. Kebutuhan akan dimensi antena yang kecil juga menjadi salah satu pertimbangan dalam merancang antena MIMO . Oleh karena itu, diperlukan metode yang dapat mengurangi ukuran antena dengan tetap memperhatikan adanya efek mutual coupling pada antena MIMO. Pada tugas akhir ini dirancang dan direalisasikan antena mikrostrip MIMO 2x2 dengan patch berbentuk lingkaran serta penambahan elemen metamaterial complementary split ring resonator (CSRR) pada bidang ground. Peletakan metamaterial CSRR pada bidang ground akan mengakibatkan pergeseran frekuensi resonan antena sehingga dapat dimanfaatkan untuk memperkecil ukuran antena. Perancangan dan simulasi antena mikrostrip menggunakan software Ansoft HFFS Version 13. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan penggunaan metamaterial CSRR dapat memperkecil ukuran antena sebesar 62.32% dari antena konvensional. Pada frekuensi 2.6 GHz antena MIMO metamaterial hasil realisasi mempunyai nilai return loss S11= -19.29 dB, S12 =-25.86 dB, S21 = -26.06, dan S22= -21.63. Pola radiasi yang dihasillkan untuk masing-masing patch antena MIMO berbentuk pola radiasi omnidirectional dengan polarisasi vertikal sehingga antena ini baik digunakan untuk antena penerima. Kata kunci : mikrostrip, MIMO, metamaterial, CSRR.
Perancangan Dan Realisasi Low Noise Amplifier (Lna) 1,265-1,275 Ghz Untuk Aplikasi Synthetic Aperture Radar (Sar) Destia Rahmawati; Heroe Wijanto; Budi Syihabuddin
eProceedings of Engineering Vol 1, No 1 (2014): Desember, 2014
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Synthetic Aperture Radar (SAR) adalah salah satu teknologi radar yang dikembangkan untuk mengatasi keterbatasan optical camera yang telah lebih dahulu digunakan untuk aplikasi penginderaan permukaan bumi dalam jarak jauh (remote sensing), yang memanfaatkan prinsip kerja gelombang elektromagnetik sebagai sarana pengambilan data. SAR ini bekerja pada frekuensi 1,265-1,275 GHz (L-Band), dengan frekuensi tengah 1,27 GHz. Sinyal yang dikirimkan oleh SAR mengenai permukaan bumi dan dipantulkan sehingga diterima kembali oleh SAR dan diproses di dalam receiver. Karena level daya sinyal yang sangat lemah ketika diterima oleh antena penerima, maka setelah dikuatkan oleh antena penerima, sinyal perlu diperkuat lagi oleh low noise amplifier (LNA) agar sinyal memiliki level daya yang cukup besar dengan noise yang rendah agar dapat diproses oleh stage selanjutnya. Pada Tugas Akhir ini dirancang dan direalisasikan sebuah LNA yang dapat bekerja pada frekuensi 1,265-1,275 GHz. Spesifikasi LNA yang dirancang adalah memiliki gain sebesar ≥ 20 dB dan noise figure sebesar ≤ 5 dB. Dalam perancangan dan simulasi LNA digunakan software Agilent’s Advanced Design System 2011.10 (ADS 2011.10). Komponen aktif yang digunakan adalah Hetero Junction Field Effect Transistor (HJFET) tipe NE3508M04 yang memiliki gain maksimum sebesar 21,757 dB pada frekuensi 1,27 GHz, sehingga digunakan metode single stage amplifier dengan bilateral design dalam perancangan dan realisasi LNA. Pengujian kinerja LNA dilakukan dengan membandingkan data hasil pengukuran dengan spesifikasi awal perancangan. Dari hasil pengukuran diperoleh gain yang dihasilkan pada frekuensi 1,27 GHz adalah 17,53 dB dengan noise figure 10,7 dB. VSWR input 16,336 dan VSWR output 1,595, serta impedansi input (6,842 - j55,03) Ω dan impedansi output (56,3 – j24,15) Ω. Kata kunci: Low Noise Amplifier (LNA), Gain, Noise Figure, Synthetic Aperture Radar (SAR), Agilent’s Advanced Design System 2011.10 (ADS 2011.10)
Perancangan Dan Realisasi Filter Dengan Selektivitas Tinggi Pada Band Frekuensi 1.27 Ghz Ernaldo Lumbantobing; Bambang Setia Nugroho; Budi Syihabuddin
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Synthetic Aperture Radar yang lebih dikenal dengan SAR adalah suatu teknologi penginderaan jarak jauh (remote sensing) langsung pada permukaan bumi. Agar mendapatkan hasil penginderaan yang baik, maka frekuensi yang lain yang tertumpang pada saat modulasi dalam perangkat dan interferensi lainnya seharusnya dihilangkan. Untuk menghilangkan interferensi pada perangkat dan interferensi tersebut yang lebih dikenal dengan nama filter. Pada perancangan sebuah filter terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan untuk merancang sebuah filter dengan selektivitas yang tinggi. Teknik yang dapat digunakan, yaitu port input / output langsung dihubungkan ke filter, port input / output disambungkan dengan filter, open loop resonators dengan saluran transmisi yang digabungin dan open loop resonators with coupled dan crossing lines. Peningkatan performansi dari filter ini adalah dengan memodifikasi membetuk open loop squared ring resonator agar dapat memiliki lebar pita frekuensi sebesar 10 MHz pada frekuensi tengah 1.27 GHz. Bahan yang digunakan dalam filter ini adalah duroid RT-5880 yang memiliki konstanta dielektrik sebesar 2.2.Hasil pengukuran dari filter yang direalisasikan berada pada frekuensi 1.272 GHz dengan selektivitas yang baik. Nilai return loss sebesar -17.448 dB dan nilai insertion loss sebesar -2.994 dB. Namun bandwidth filter masih cukup besar yaitu sebesar 22 MHz. Kata kunci: Band-pass Filter, Open Loop Square Ring Resonator, duroid RT-5880
Perancangan Dan Realisasi Osilator 1.2 Ghz Untuk Up Converter Pada Aplikasi Synthetic Aperture Radar Erza Yoga Pamungkas; Heroe Wijanto; Budi Syihabuddin
eProceedings of Engineering Vol 2, No 1 (2015): April, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Synthetic Aperture Radar (SAR) merupakan radar yang memliliki keluaran berupa citra/gambar. Dalam pembuatan SAR di butuhkan osilator sebagai bagian dari Up Converter. Osilator merupakan komponen penting dari transmitter yang berfungsi menghasilkan gelombang yang amplitudonya berubah terhadap waktu. Dalam penerapannya, SAR membutuhkan transmitter dengan frekuensi 1.27 GHz yang akan dipantulkan ke bumi sebagai pendeteksi objek. Pada peneitian ini akan dirancang sebuah osilator dengan frekuensi 1.2 GHz yang digunakan sebagai lokal osilator pada Up Converter L-band Transmitter. Dalam perancangannya akan digunakan software Advance Design System (ADS) sebagai software simulatornya. Osilator ini akan dirancang menggunakan komponen transistor. Metode yang digunakan dalam perancangan osilator ini adalah metode resistansi negatif. Hasil akhir dari penelitian ini adalah osilator dengan frekuensi 964.646  1.413 MHz, dengan daya keluaran -15.86  1.303183 dBm, derau fasa -45.65 dBc/Hz @152 kHz, dengan factor kualitas 3215. Kata kunci: Synthetic Aperture Radar, osilator, ADS, Up converter, L-Band transmitter, daya keluaran, derau fasa, factor kualitas.
Analisis Karakteristik Multiband Dan Wideband Pada Antena Fraktal Kombinasi Terhadap Iterasi Dengan Bentuk Geometri Yang Berbeda Anjang Purnomo; Bambang Setia; Budi Syihabuddin
eProceedings of Engineering Vol 1, No 1 (2014): Desember, 2014
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam penelitian ini, dilakukan rekayasa patch fraktal sierpinski dan minkowski dengan cara membedakan geometri fraktal iterasi pertama dan kedua. Analisis multiband dilakukan pada konfigurasi groundplane penuh, dan analisis wideband dilakukan pada konfigurasi groundplane terpotong. Kesimpulan dari penelitian diterapkan pada desain antena ultra-wideband yang sudah ada untuk pembuktian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraktal sierpinski dan minkowski konvensional bukanlah yang paling optimal untuk bandwidth impedansi keseluruhan. Sifat multiband pada sierpinski maupun minkowski dengan konfigurasi groundplane penuh berkaitan erat dengan luasan geometri yang mengubah lintsan dalam dan luar patch, serta perubahan impedansi antena yang dependen terhadap frekuensi. Hasil pengukuran membuktikan bahwa sifat wideband pada konfigurasi groundplane terpotong berubah signifikan terhadap bentuk geometri dengan penskalaan besar, terutama dalam penurunan return loss. Kata kunci : antena fraktal, multiband, wideband, minkowski, sierpinski
Perencanaan Dan Analisis Retune Frekuensi 1710-1717.5 Mhz Dengan 1730-1745 Mhz Pada Teknologi Dcs1800 Di Area Madura Alif Randhy Pratama; Heroe Wijanto; Budi Syihabuddin
eProceedings of Engineering Vol 2, No 1 (2015): April, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Status penggabungan dua operator seluler ramai diperbincangkan di Indonesia. Jika benar ini terjadi maka akan ada ekspansi besar-besaran terutama pada sisi teknis. Salah satu sumber daya yang perlu diperhatikan adalah frekuensi kerja dari operator yang perlu penanganan khusus agar terjaga efisiensi sumber daya frekuensi dan kualitas performa jaringan.  Pada  penelitian ini  diteliti mengenai retune frekuensi secara menyeluruh pada teknologi DCS1800 dan diujikan pada area Madura dengan tujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh pengurangan frekuensi kerja terhadap performa jaringan yang telah dilakukan pengalokasian ulang. Sebelumnya di Madura telah tergelar jaringan dan kondisi tersebutlah yang akan diolah dengan metode konvensional berupa optimasi coverage dari segi radio access. Dari penelitian ini didapatkan bahwa pengurangan alokasi frekuensi mempengaruhi performa jaringan jika dilihat melalui parameter carrier to interference ratio dan kualitas daya terima namun tidak terpengaruh terhadap level daya terima, sehingga dapat dikatakan terjadi efisiensi jika dilihat dari segi level daya terima namun terjadi penurunan terhadap kualitas sinyal dan kualitas daya terima. Kata Kunci: DCS1800, retune, RXLEV, RXQUAL, C/I, coverage.
Implementasi Jaringan Heterogen Untuk Optimasi Jaringan Lte Release 10 Studi Kasus Di Kecamatan Sukajadi Nahla Dewi Sartika; Nachwan Mufti; Budi Syihabuddin
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

LTE Advanced atau LTE Release 10 yang dikembangkan oleh 3GPP untuk menyediakan bitrates yang lebih tinggi dari LTE Release sebelumnya. Meningkatnya populasi dan tingginya mobilitas di daerah Sukajadi menjadikan performansi jaringan yang diterima oleh pelanggan menjadi rendah, sehingga perlu dilakukan optimasi jaringan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu cara untuk meningkatkan performansi jaringan tersebut adalah dengan menerapkan jaringan heterogen. Jaringan heterogen merupakan suatu jaringan seluler dengan meletakkan small cell ke dalam macro cell. Penelitian yang dilakukan menggunakan skenario implementasi jaringan heterogen dan physical tuning & power configuration sebagai skenario optimasi jaringan LTE Advanced studi kasus di Kecamatan Sukajadi. Optimasi dilakukan dengan meninjau mean throughput, RSRP, SINR dan rejected user. Dengan menggunakan data hasil drive test maka akan diketahui daerah mana yang mengalami low RSPR, low SINR, dan low throughput. Setelah itu dilakukan optimasi jaringan dengan menggunakan software Atoll 3.3. Dengan menerapkan dua skenario tadi diharapkan dapat meningkatkan performansi jaringan LTE-Advanced di wilayah Sukajadi. Performansi jaringan eksisting mengalami peningkatan setelah dilakukan proses optimasi. Nilai mean throughput meningkat dari 17,2 Mbps menjadi 37,27 Mbps, dengan target KPI minimal 20 Mbps. Parameter persebaran nilai rata-rata RSRP jika ditinjau dari persentase nilai yang berada di atas threshold -105 dBm, persebaran nilai RSRP mengalami peningkatan dari 69,39% menjadi 91,62%. Parameter persebaran persentase nilai yang berada di atas threshold senilai 5 dB, mengalami peningkatan dari 69,93% menjadi 98,43%. Jumlah user yang ditolak di jaringan mengalami penurunan dari 5,4% menjadi 0,2%. Parameter yang ditinjau dalam penelitian ini dapat memenuhi target KPI, menunjukkan bahwa skenario optimasi yang dilakukan berhasil mengatasi permasalahan low RSRP, low SINR, dan low throughput.
Desain Dan Realisasi Bandpass Filter 2,425 Ghz Dengan Coupled Line Untuk Receiver Stasiun Bumi Pada Sistem Nano Satelit Muhammad Irfan Riswandi; Heroe Wijanto; Budi Syihabuddin
eProceedings of Engineering Vol 3, No 1 (2016): April, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Filter merupakan komponen telekomunikasi yang berperan untuk membatasi frekuensi yang di inginkan untuk sinyal yang akan dipancarkan maupun yang di terima. Pada jurnal ini telah dilakukan perancangan dan realisasi Bandpass Filter bagian receiver dengan pembatasan bandwidth 40 MHz yang digunakan untuk aplikasi ground station sistem satelit nano. Filter yang direalisasikan memiliki frekuensi center 2,425 GHz. Dalam realisasinya, sebuah filter harus memiliki beberapa karekteristik yang harus dipenuhi, seperti loss yang kecil (s12 dan s21), vswr yang mendekati 1, dan impedansi 50 Ohm. Serta loss tidak lebih dari 3 dB (setengah daya). Pada penelitian ini direalisasikan filter dengan menggunakan metode Coupled line band pass filter. Bahan yang digunakan dalam filter ini adalah FR4 yang memiliki konstanta dielektrik sebesar 4,3. Hasil pengukuran dari filter yang direalisasikan memiliki bandwidth sesuai spesifikasi, yaitu 40MHz. Nilai return loss sebesar -11.42, VSWR sebesar 1.73 dB, dan nilai insertion loss sebesar -3.14 dB. Kata Kunci : filter, receiver, bandpass, coupled line
Perancangan Dan Realisasi Sistem Pengukuran Parameter Antena Otomatis Terintegrasi Kirbi Timur Nomas; Bambang Setia Nugroho; Budi Syihabuddin
eProceedings of Engineering Vol 3, No 1 (2016): April, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

dan valid yang terdiri atas software dan hardware. Software digunakan sebagai pengontrol posisi antena agar bergerak otomatis pada sumbu yang tepat dan sebagai pemrosesan lebih lanjut hasil data daya sampling yang diterima antena . Hardware berfungsi sebagai penggerak antena. Hasil dari software akan diolah dalam bahasa C# dan microsoft excel. Software ini dijalankan melalui personal computer dan dihubungkan untuk mengontrol hardware berupa desain mekanik dengan sistem minimum mikrokontroler ATmega 328P berbasis arduino uno melalui port USB dan juga untuk mengontrol akuisisi hasil data daya terima di antena melalui port serial dari Spectrum Analyzer. Hasil pengarahan antena yang dirancang dan dibangun memiliki tingkat ketelitian arah polarisasi 7.2° ± 0.0864°/step, arah elevasi 7.2° ± 0.2536°/step dan arah azimuth 7.2° ± 0.2352°/step, sampel data daya dari spectrum analyzer sebanyak 3 sampel/step dan waktu rata-rata pengukuran otomatis 1 menit 59 detik sedangkan pengukuran manual membutuhkan waktu 8 menit 10 detik. Rata-rata penerimaan daya di GUI -35.85801043215110 dBm (kepresisian 13 digit dibelakang koma) dan Penerimaan daya oleh signal hound secara manual rata-rata –37.40 dBm( 2 digit dibelakang koma). Selisih antara akuisisi data daya antara signal hound dengan GUI sebesar -1.5419895678489 dBm dengan frekuensi 2.35 Ghz[25]. Pengukuran Polaradiasi arah azimuth, elevasi yang dilakukan menggunakan sistem yang dirancang masing-masing memberikan hasil selisih maksimum dari daya terima yang dinormalisasikan 13,0972 dBm untuk azimuth dan 11,89113 dBm untuk elevasi. Serta memberikan selisih HPBW masing-masing untuk azimuth dan elevasi yaitu 40.24° dan 39° yang dibandingkan dengan hasil HPBW simulasi. Pengukuran gain menghasilkan selisih rata-rata 0.405 dB dari simulasi (mendekati simulasi dibandingkan yang manual). Sistem pengukuran parameter antena yang dirancang sudah otomatis dari segi akuisisi data dan pergerakan, terintegrasi pada saat itu juga, presisi dari segi akuisisi data dan valid dari segi akuisisi data sehingga layak digunakan untuk pengukuran parameter antenna dengan frekuensi 1Ghz-4.4Ghz[16] dengan beban maksimum 600 gram dan maksimum dimensi 10 x 10 cm x 2 cm. Kata kunci : Antenna Under Test (AUT), Spectrum Analyzer, Antena referensi, Mikrokontroller, Radiation Pattern, Polarization.
Perancangan Filter Square Loop Resonator Pada Frekuensi 2350 Mhz Untuk Aplikasi Satelit Nano Muhammad Purwa Manggala; Heroe Wijanto; Budi Syihabuddin
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Universitas Telkom sedang melakukan penelitian terkait satelit nano dengan ukuran 10cm x 10cm x 10cm  menggunakan  frekuensi  2350     MHz  untuk  transmisi  data  muatan  kamera  dengan  dengan  misi penginderaan jarak jauh. Filter merupakan salah satu bagian transmitter menyeleksi sinyal pada band frekuensi tertentu  agar  tidak  menyebabkan interferensi  dari  frekuensi  yang  berdekatan.  Dalam  proses  implementasi digunakan filter yang menghasilkan dimensi yang kecil serta bandwidth yang sempit. Loop resonator merupakan metode filter yang terdiri atas saluran transmisi yang dibentuk pada loop tertutup melingkar, feed line dan gap kopling. Proses realisasi filter menggunakan material substrat FR4 dan material stripline cooper. Hasil pengukuran realisasi filter menunjukkan performansi filter pada frekuensi tengah 2350 MHz dengan bandwidth 50MHz serta return loss -44 dB lebih baik dari spesifikasi dibawah -15 dB, Insertion loss -6.3 dB atau sekitar 0.5 data yang ditransmisikan, dan impedansi 49 Ohm mendekati nilai impedansi karakteristik sebesar 50 Ohm. Kata Kunci: Satelit nano, filter, mikrostrip, resonator
Co-Authors A., Nachwan Mufti A.A. Ketut Agung Cahyawan W Agie Vadhillah Putri Agung Nugroho Jati Agus D Prasetyo Agus Dwi Prasetyo Alif Randhy Pratama Alvian Raharjo Aji Amir Syarifudin Amiruddin, Rifki Anjang Purnomo ARDIANTO, FAJAR WAHYU Arfianto Fahmi Arum Rachmapramita Arum Rachmapramita Arum Rachmapramita, Arum Austin Bengeth I. Tambunan Bambang Setia Bambang Setia Nugroho Bhaskara Narottama Christian Mahardika Dammar Adi Sujiansyah Desti Madya Saputri Destia Rahmawati DWI ANDI NURMANTRIS Dwi Banyu Prawito Edwar Ernaldo Lumbantobing Erza Yoga Pamungkas Evander Christy Evi Nur Cahyanti FAJAR WAHYU ARDIANTO Fasny F. A Rafsanzani Fasny F. A Rafsanzani, Fasny F. A Fithqoti Afiroh Zuqri Fithqoti Afiroh Zuqri Fithqoti Afiroh Zuqri, Fithqoti Afiroh Fransisca Elisa Rahardjo Gilang Dewangga Hanimaulia Hanimaulia Heroe Wijanto Heroe Wijayanto Husnul Khatim Intan Nuraeni Agfah Iswahyudi Hidayat Jones A.S., Kevin Kevin Jones A.S. Kevin Jones Sinaga Khoirul Anwar Kirbi Timur Nomas Laila Prakasita Levy Olivia N. Levy Olivia Nur Muhamad Fithryan Muhammad Agy Ramdhan Muhammad Arsyad Muhammad Irfan Riswandi Muhammad Purwa Manggala Nachwan Mufti Nachwan Mufti A. Nachwan Mufti Adriansyah Nadia Fitriana Latifah Nahla Dewi Sartika Nuriadnyana, Rana Obed Rhesa Ludwiniananda Patricius Evander Christy Raihan Anshari Ramaska Prima Agusta Rana Nuriadnyana Rana Nuriadnyana Rasheed Abdurrahman Mulyadi Rasheed Abdurrahman Mulyadi Ratna Mayasari Rifki Amiruddin Riga Marga Limba Rina Pudji Astuti Suci Monica Sari Uke Kurniawan Usman Ulfah Sulistiyani Widi Anggun Fitriana Yuyu Wahyu Yuyu Wahyu Yuyu Wahyu