Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

PERANCANGAN DAN SIMULASI MULTI LAYER PARASITIC ANTENA ARRAY MIKROSTRIP 1X2 DENGAN PATCH PERSEGI UNTUK APLIKASI 2,45 GHZ Fachrul Reiza Medina; Edwar Edwar
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Antena merupakan suatu perangkat penting pada sistem komunikasi nirkabel (wireless). Pada makalah ini, multi layer parasitic antena susunan mikrostrip 1x2 dengan patch persegi (rectangular) dirancang dan disimulasikan untuk aplikasi 2,45 GHz menggunakan software CST STUDIO SUITE 2014. Antena tersebut dirancang dengan menggunakan material FR-4 untuk substrat pada masing – masing elemen antena dan tembaga sebagai material yang digunakan pada patch, feed line, serta ground plane (reflektor) antena, dan silikon yang digunakan sebagai penyangga (spacer) antar elemen antena. Antena ini memiliki lima buah elemen yang terdiri atas satu elemen driven dan empat elemen director. Masing – masing elemen antena terdiri atas dua buah patch persegi yang disusun sejajar dan dihubungkan dengan menggunakan T-junction. Elemen – elemen director berjarak λ/4 satu sama lain, sedangkan jarak antara elemen driven dan elemen director pertama adalah λ/2. Adapun elemen driven memiliki reflektor (ground plane) sebagai pemfokus arah pancaran antena dan berfungsi untuk meningkatkan gain antena. Hasil simulasi menunjukkan bahwa antena tersebut memiliki nilai return loss sebesar -21,05 dB, Voltage Standing Wave Ratio (VSWR) 1,19, dan bandwidth 45,1 MHz. Selain itu, antena tersebut berpolarisasi linear dengan pola radiasi unidirectional, memiliki nilai direktivitas maksimum sebesar 11,4 dBi dan gain maksimum 8,25 dBi, serta nilai impedansi 49,8 Ω. Penggunaan antena susunan mikrostrip yang disusun secara parasitic akan meningkatkan gain antena, sehingga antena tersebut dapat digunakan untuk komunikasi nirkabel dengan jarak yang lebih jauh pada aplikasi 2,45 GHz.
PENGARUH NILAI PERMITIVITAS RELATIF TIDAK HOMOGEN TERHADAP PERFORMANSI PADA ANTENA MIKROSTRIP SINGLE LAYER PATCH SIRKULAR FREKUENSI X-BAND Wahyu Fadhilah; Bambang Sumajudin; Edwar Edwar
TEKTRIKA Vol 5 No 1 (2020): TEKTRIKA Vol.5 No.1 2020
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/tektrika.v5i1.3242

Abstract

Antena mikrostrip merupakan antena yang sering digunakan untuk berbagai keperluan karena mempunyai beberapa kelebihan antara lain kecil, sederhana, dan murah. Dibalik kelebihan itu, terdapat beberapa kekurangan yaitu mempunyai Bandwidth yang kecil dan Gain yang kecil. Substrat tidak homogen telah digunakan untuk menurunkan indeks dielektrik yang efektif dari substrat Homogen, menekan gelombang permukaan yang berasal dari sebuah patch, dan meningkatkan pola radiasi dari patch. Pada penelitian ini, didapatkan hasil performansi yang lebih baik pada antena dengan menggunakan substrat tidak homogen. Performansi antena yang paling baik berupa peningkatan bandwidth sebesar 128,15 MHz (29,558%), gain sebesar 0.8076 dBi (11,855%), dan frekuensi tengah dari antena bergeser ke kanan (bertambah) sebesar 1,0075 GHz (9,842%) daripada performansi dengan substrat homogen.
Desain Antena Mikrostrip UWB dengan Peningkatan Lebar pita dan Karakteristik Triple Notch Band Harfan Hian Ryanu; Dhoni Putra Setiawan; Edwar
Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Vol 10 No 3: Agustus 2021
Publisher : Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1310.762 KB) | DOI: 10.22146/jnteti.v10i3.1878

Abstract

This paper discusses the design of Ultra-Wideband (UWB) hexagonal monopole planar microstrip antenna with bandwidth enhancement characteristic using hexagonal shaped slot ring EBG and triple notch-band characteristic using three different slots. A hexagonal shaped monopole planar antenna is integrated with an EBG structure in order for the antenna to work at 2,8 -16 GHz bandwidth. A combination of L shaped, horizontal, and round shaped slots with different length are also integrated in the patch to remove three frequency band at WLAN (4,9-6,2 GHz), satellite downlink communication (7,1-7,6 GHz), and Direct Broadcasting Satellite (DBS) (12,2-12,7 GHz). The overall dimension of the antenna is 35,6 mm x 27,3 mm, with a thickness of 1,6 mm. The final design of the antenna shows a good result at frequency band 2,86-16,08 GHz under the reflection coefficient < -10 dB, except at frequency WLAN (5,5 GHz), X-Band satellite (7,45 GHz), and DBS service (12,45 GHz), with maximum gain of 4,8 dBi at 14 GHz, and good antenna efficiency ranged from 45% to 85%.
Antena Planar UWB dengan Pencatuan Tapered-CPW dan Spline-Curved Ground Plane Agus Dwi Prasetyo; Edwar Edwar
Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Vol 8 No 3: Agustus 2019
Publisher : Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1984.469 KB)

Abstract

The use of radio spectrum in L-to-X bands is currently very diverse, with various types of devices. Therefore, an antenna with good response on very wide spectrum is expected to be a solution for diverse devices. By widening the antenna bandwidth that is applied to the ultra-wideband (UWB) communication, it is expected to be able to meet wireless communication needs on other bands or frequencies. The UWB antenna has the fractional bandwidth of at least 20% of its center frequency. This paper proposes an attempt to widen the bandwidth of planar UWB antenna with a circular patch (resonator) using coplanar waveguide (CPW). The study was conducted by the phased modification scenario using tapered line and spline-curved ground plane method. This method achieved a UWB antenna with fractional bandwidth of 145.57% (with a testing limit up to 12 GHz frequency) in the size of 40×50 mm2. At the testing bandwidth (L-X band), the basic form antenna (Model A) has a total bandwidth achievement of 39.36% (triple-band); the first antenna modification using tapered line at the feed line (Model B) has total bandwidth achievement of 83.09% (dual-band); and the last antenna modification using the tapered line (from the first modification) with the spline-curved ground plane addition (Model C) has total bandwidth achievement of 91.91% (single-band).
Pengaruh Left-Handed Metamaterial (LHM) Terhadap Bandwidth Antena Mikrostrip Patch Triangular untuk Teknologi 5G Analisa Nadhira Lestari; Windi Andaresta Nurul Hakim; Levy Olivia Nur; Edwar
SinarFe7 Vol. 4 No. 1 (2021): SinarFe7-4 2021
Publisher : FORTEI Regional VII Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (785.84 KB)

Abstract

Perkembangan dari teknologi 5G yang semakin cepat dibutuhkan komponen yang dapat mendukung teknologi 5G. Antena mikrostrip merupakan komponen yang dapat membantu mengimplementasikan teknologi 5G, akan tetapi antena mikrostrip memiliki kekurangan, seperti bandwidth yang sempit. Sehingga pada Penelitian ini berfokus pada peningkatan bandwidth antena mikrostrip patch triangular menggunakan metode Left-Handed Metamaterial (LHM) yaitu kombinasi dari Capacitively Loaded Strips (CLS) dan Split Ring Resonantor (SRR) pada frekuensi 3.5 Ghz. Substrat yang digunakan yaitu FR-4 dengan konstanta dielektrik relatif 4.4, loss tangent 0.02 dan ketebalan substrat 1.6 mm. Hasil simulasi antena mikrostrip tanpa LHM dapat bekerja pada frekuensi 3.5 Ghz memiliki nilai return loss sebesar -15.54 dB, VSWR sebesar 1.40, gain sebesar 3.004 dBi, Bandwidth sebesar 222 Mhz dan pola radiasi yang didapatkan unidirectional. Sedangkan antena dengan LHM pada frekuensi 3.5 Ghz memiliki nilai return loss sebesar -25.34 dB, VSWR sebesar 1.11, gain sebesar 3.250 dBi, bandwidth sebesar 516 Mhz dan pola radiasi yang didapatkan omnidirectional. Antena dengan metode LHM dapat meningkatkan bandwidth antena mikrostrip sebesar 294 Mhz.
X-Band Microstrip Bandpass Filter Design using Square Loop Resonator and Defected Ground Structure E. Edwar; M.R. Yusron; Dharu Arseno
JMECS (Journal of Measurements, Electronics, Communications, and Systems) Vol 7 No 1 (2020): JMECS
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jmecs.v7i1.2037

Abstract

Filter is an important part in telecommunication system including in radar system. To get the better performance in selecting the signal, a ftlter must have a good Q-Factor. In this paper, an investigation of a ftlter design for synthetic radar has been successfully done. This ftlter has been designed to work at x-band using square loop resonator (SLR). A Defected Ground Structure (DGS) has been implemented to this work to increase the Q-factor of the ftlter. The result of measurement getting that the center frequency at 9.51 GHz with the bandwidth 610 MHz and PCB size of this ftlter is 22 mm x 16 mm.
Desain Dan Realisasi Antena Mikrostrip Patch Sirkular Pita Lebar Untuk Penerima Berbasis Lora Dan Ads-B Pada Satelit Kubus 2U Zilliah Mankusa Zilliah; Heroe Wijanto; Edwar; Dhoni Putra Srtiawan; Harfan Hian Ryanu
EPSILON: Journal of Electrical Engineering and Information Technology Vol 19 No 2 (2021): EPSILON: Journal of Electrical Engineering and Information Technology
Publisher : Department of Electrical Engineering, UNJANI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55893/epsilon.v19i2.66

Abstract

Cubesat merupakan satelit yang memiliki misi sebagai penerima sinyal ADS-B dan LoRa. Pada saat ini pengembangan antena untuk cubesat hanya didasarkan pada satu sistem saja. Maka dibutuhkan antena yang dapat digunakan pada kedua sistem. Antena yang dibutuhkan memiliki bandwidth yang lebar untuk memenuhi spesisfikasi kedua sistem sehingga dapat digunakan sebagai antena penerima sinyal ADS-B maupun sinyal LoRa. Tugas Akhir ini menggunakan metode Slot Ring dengan Partial Ground plane dan Multilayer Substrat untuk didapatkan antena dengan bandwidth yang lebar. Antena yang dirancang menggunakan frekuensi kerja 1018 MHz dengan bandwidth sebesar 167 MHz. Antena yang dirancang memiliki pola radiasi omnidirectional dan polarisasinya sirkular. antena mikrostrip dengan metode multilayer substrate, ring slot, partial groundplane, truncatted. didapatkan bandwidth 168,38 MHz untuk simulasi dan untuk pengukuran di dapatkan bandwidth 372 MHz. Hasil perancangan menunjukan bahwa antena tersebut sudah sesuai dengan kriteria antena wideband dan telah memenuhi spesifikasi untuk antena satelit nano.
Analisa Pengaruh Nilai Received Total Wideband Power Yang Tinggi Pada Node-b Terhadap Call Setup Success Rate Setelah Instalasi Rf Filter Sitha Vrindhavani Devi Putri; Arfianto Fahmi; Edwar Edwar
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pada komunikasi seluler dengan multiple operator yang beroperasi pada area geografis yang berdekatan yang menjadikan oknum tidak bertanggung jawab merancang repeater ilegal yang dibuat diluar standar operator agar mendapatkan keuntungan pribadi tetapi merugikan operator karena dapat menyebabkan efek inteferensi yang tinggi, salah satu indikatornya adalah ditemukan permasalahan RTWP yang mana menjadi salah satu kontributor utama penurunan QoS pada jaringan komunikasi seluler yaitu CSSR. RTWP merupakan total daya terima yang terdapat pada jaringan W-CDMA (Node-B), mencakup noise yang diterima yang dihasilkan dari penerima. Menurut standar ITU-T nilai RTWP yang ideal berada antara -115 hingga -90, dan CSSR adalah salah satu indikator kinerja utama KPI yang digunakan oleh operator untuk menilai kinerja jaringan mereka. Menurut standar ITU-T nilai CSSR yang ideal harus mencapai >95%. Pada tugas akhir ini yang dilakukan pada Node-B di Pelabuhan Benoa adalah melakukan inslatasi RF Filter, identifikasi internal maupun eksternal pada Node-B yang terdapat permasalahan RTWP, dan perbaikan CSSR yang dicapai setelah implementasi RF Filter pada Node-B dengan drive test menggunakan TEMS dan G-Net Track serta collect data measurement U2000. Dari penelitian yang sudah dilakukan dapat diperoleh hasil nilai RF filter dapat meredam noise sebesar 35,31 dBm. Sehingga nilai RTWP yang sebelumnya sangat tinggi yaitu -71,00 dBm setelah melakukan instalasi RF filter nilai RTWP membaik menjadi -111,00 dBm. Dan pada uji lapangan drive test RSCP memiliki perbaikan menjadi -66,00 dBm dan Ec/No juga mengalami perbaikan menjadi -5,00 dB. Abstract In a cellular communication with multiple operators operating in adjacent geographic areas that cause irresponsible people to design illegal repeaters that are made outside the operator's standards in order to gain personal benefits but are detrimental to the operator as they may cause high interference effects, one of the indicators is the discovery of RTWP problems which became one of the main contributors to the decline in QoS on the mobile communication network, CSSR. RTWP is the total power received on the WCDMA network (Node-B), including the received noise generated from the receiver. According to the ITUT standards, the ideal RTWP values are between -115 to -90, and CSSR is one of the key performance indicators of KPIs used by operators to assess their network performance. According to the ITU-T standards, the ideal CSSR value should reach> 95%. In this final project, things done on Node-B in the Benoa Port were the installation of RF Filter, both internal and external identification on Node-B with RTWP problems, and a CSSR improvement which was achieved after the implementation of RF Filter on Node-B with drive test using the TEMS and G-Net Track and collect data measurement U2000. From the research that has been done, it was found that the value of RF filter can reduce the noise of 35.31 dBm, so the previous RTWP value which was very high, -71,00 dBm, after the installation of RF filter was improved to -111.00 dBm. And on the drive test field test, the RSCP has improved to -66.00 dBm and Ec / No also improved to -5.00 dB. Keywords: RTWP, CSSR, RF Filter
Purwarupa Muatan Pengontrol Sikap Satelit Nano Berbentuk Kubus Menggunakan Reaction Wheels Dua Sumbu Berbasis PID M. Bayu Oktodwilavito; IG. Prasetya Dwi Wibawa; Edwar Edwar
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak ADCS (Attitude Control System) adalah salah satu sub-sistem penting yang terdapat pada sistem satelit. Subsistem ini berperan sebagai pengendali sikap satelit ketika sedang berada di orbit. ADCS terbagi menjadi 2 yaitu sistem kontrol aktif dan sistem kontrol pasif. Sistem kontrol aktif adalah sistem kontrol yang menggunakan sumber catudaya untuk bisa menggerakan aktuator sehingga dapat menggerakan satelit kembali ke posisi semulanya. Sedangkan untuk sistem kontrol pasif tidak memerlukan sumber catudaya tetapi hanya mengandalkan tarikan medan magnet yang terdapat di satelit. Dalam tugas akhir kali ini akan menggunakan sistem kontrol aktif sebagai pengendali satelit dan menggunakan Reaction Wheels sebagai aktuator yang akan digunakan. Dalam perancang dan pengimplementasian Reaction Wheels di tugas akhir ini menggunakan skema close loop antara reaction wheels dan sensor MPU6050 pada media air bearing sebagai alat tempat uji cobanya. Sensor gyroscope dan accelerometer yang digunakan adalah jenis sensor MPU6050 yang paling sering di gunakan orang pada umumnya. Untuk permodelan pada sistem reaction wheels kendali PID menggunakan SIMULINK-MATLAB, kemudian dari hasil rancangan dan nilai-nilai parameter pengendalian yang terdapat pada simulasi akan digunakan sebagai nilai referensi pada pengujian yang sebenarnya dengan menggunakan media air bearing sebagai alat ujicobanya. Dari hasil ujicoba purwarupa muatan pengontrol sikap satelit nano dengan menggunakan air bearing sebagai alat pengujiannya, didapatlah hasil kontroler P dan kontroler PI untuk sumbu roll dengan hasil kontroler P= 0.407 denga 𝑇𝑠 = 1 detik dan sudut 35 sendangkan untuk pengujian PI 𝑇𝑠= 2.5 detik dengan nilai kontroler P= 0.282, I= 2,930 dan, sudut 45 derajat. Untuk pengujian sumbu yaw dengan menggunakan nilai 𝐾𝑝= 1 𝑇𝑠=1.5 detik dan sudut 90 derajat, sedangkan untuk pengujian menggunakan PI dengan nilai 𝑇𝑠= 2 detik, 𝐾𝑝= 0.309, 𝐾𝑖=8.54 dan, sudut= 45 derajat. Pengujian ini mengeluarkan nilai error yang di timbulkan oleh sistem sensor terhadap kontroler PI yang digunakan. Kata kunci: Reaction Wheels, kontrol sistem, PI, MPU6050 Abstract ADCS (Attitude Determination and Control System) is a very important system who is the contained in the satellite system. This sub-system have a role as satellite attitude controller while in orbit. ADCS divided into two, there is a sistem active control and pasive control. Active control is a control system that use a power source to move the actuator so that it can move the sattelite back to the original position, as for the pasive control system does not require a source of power supply but the satellite just use magnetic field pull in the satellite. In the final assignment will use active control as a controller satellite and use reaction wheels as a actuator in this case. In designing and implementing Reaction Wheels in this final project use a close loop scheme between reaction wheels and MPU6050 sensor on air bearing media as test equipment. Gyroscope sensor and accelerometer used is the type of sensor MPU6050 most often used by people in general. For modeling the reaction wheels system of PID control using SIMULINK-MATLAB, then from the design result and control parameter values contained in the simulation will be used as reference value on the actual test by using the air-bearing medium as the testing tool. ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.5, No.1 Maret 2018 | Page 86 2 For the experimental results the prototype of the nano satellite behavior controller by using the air bearing as a test device, obtained the result of P controller and PI controller for the roll axis with the result of controller P = 0.407 with 𝑇𝑠 = 1 sec and angle 35 for PI test 𝑇𝑠 = 2.5 seconds with the controller values P = 0.282, I = 2.930 and, the angle is 45 degrees. For test yaw axis by using 𝐾𝑝 value = 1 𝑇𝑠 = 1.5 seconds and angle 90 degree, while for testing using PI with value 𝑇𝑠 = 2 sec, 𝐾𝑝 = 0.309, 𝐾𝑖 = 8.54 and, angle = 45 degree. This test issues errors generated by the sensor system against the PI controller used. Key word: Reaction Wheels, kontrol sistem, PI, MPU6050
Perancangan Dan Implementasi Pengolahan Sinyal Radar Untuk Pengukuran Doppler, Range Dan Sar Imaging Menggunakan Raspberry Pi Lazuardi Rea Rizkina; Edwar Edwar; Levy Olivia Nur
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Perkembangan teknologi serta pengolahan sinyal digital mendorong penerapan radar yang lebih fleksibel dengan miniaturisasi perangkat radar. Merujuk radar penelitian sebelumnya yang berbasis laptop, penelitian ini merancang pengolahan sinyal radar berbasis Raspberry Pi untuk pengolahan Doppler, Range dan SAR Imaging. Pengukuran range diperoleh melalui perhitungan delay dua arah dengan penanda waktu untuk membedakan sinyal kirim dan terima dari target bergerak. Delay ini menimbulkan pergeseran doppler yang menunjukan kecepatan radial target. Pemetaan gambar SAR dilakukan manual dengan mengambil range dari posisi berbeda. Menggunakan Raspberry Pi sebagai platform pengolahan sinyal dengan software Octave, parameter yang digunakan adalah waktu komputasi serta konsumsi memori sebagai tolak ukur performansi program. Hasil perancangan dan optimasi didapatkan waktu proses pengolahan DTI selama 34 detik dengan konsumsi memori 36,17%. Sedangkan pengolahan RTI diperoleh waktu proses 3 menit 37 detik dan konsumsi memori 21,71% dengan perubahan visual pada 2-pulse magnitude only canceler clutter rejection. Pengolahan SAR Imaging didapatkan waktu proses selama 15 menit 8 detik dengan konsumsi memori 10,14%. Parameter dimensi IFFT 2D diturunkan menjadi ¼ dan ½ nilai asli dengan waktu proses 11 menit 31 detik yang konsumsi memorinya sebesar 7,82% Dimensi sinyal sebelum FFT diuji dengan nilai 1024 mengalami distorsi dengan waktu komputasi 11 menit 29 detik dan konsumsi memori 7,82%. Fungsi window Hamming, Bartlett dan Blackman diuji dengan Blackman menghasilkan gambar yang lebih jernih. Kata Kunci: Pengolahan Sinyal, Radar, Octave, Raspberry Pi, Doppler, Range, SAR Imaging Abstract Technological and digital signal processing advancement allows more flexible radar implementation with miniaturization of radar devices. Referring to previous research which based on laptop, this research designed and implemented a Raspberry Pi based radar capable of processing Doppler, Range and SAR Imaging. Range is computed by measuring two-way delay with timing marks of transmitted and received signal of the target. This delay causes doppler shifts at received signal containing radial velocity of moving target. SAR Imaging is done manually by measuring range from different positions then combined into SAR Image. Raspberry Pi function as processing platform with Octave as the processing software. Processing time and memory consumption measured as benchmarking parameters. Implementation and optimization results for DTI are 34 seconds with 36.17% memory consumption. As for RTI, processing time measured at 15 minutes 8 seconds with 10.14% memory consumption with visual distortion for 2-pulse magnitude only canceler clutter rejection. SAR imaging yield processing time at 15 minutes 31 seconds with 7.82% memory consumption. IFFT 2D dimension reduced to ¼ and ½ of original value resulting 11 minutes 31 seconds processing time at 7.82%. Signal dimension for FFT tested at 1024 and 2048 with processing time 11 minutes 29 seconds and 7.82% memory consumption. Hamming, Bartlett and Blackman window functions tested with Blackman generates clearer image. Keyword: Signal Processing, Radar, Octave, Raspberry Pi, Doppler, Range, SAR Imaging