Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PENGARUH MASA KERJA DAN POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL PADA PEKERJA SUPIR MOBIL DI TERMINAL DAYA KOTA MAKASSAR Firmita Dwiseli; Nurul Mawaddah Syafitri; Yulianah Rahmadani; Fatmawati Hamid
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 2 (2023): Volume 10 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i2.9214

Abstract

AbstrakMusculoskeletal disorders (MSDs) menyebabkan permasalahan kerja yang signifikan, penurunan produktivitas, dan rendahnya kualitas hidup. Secara global, MSDs berkontribusi sebesar 42%–58% dari seluruh penyakit terkait pekerjaan dan 40% dari seluruh biaya kesehatan terkait pekerjaan. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan analitik dengan desain studi cross sectional. Penelitian dilaksanakan di Teminal Regional Daya, Kota Makassar Tahun 2022. Dari total 514 populasi pengemudi bis yang ada, kemudian diambil sampel sebanyak 84 orang. Berdasarkan hasil variabel masa kerja dan umur memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keluhan MSDs yang dialami oleh pengemudi bus di Terminal Regional Daya Kota Makassar. Sedangkan variabel sikap kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keluhan MSDs pada oleh pengemudi bus di Terminal Regional Daya Kota Makassar. Berdasarkan penelitian ini, maka disimpulkan bahwa variabel umur, masa kerja dan sikap kerja berpengaruh secara signifikan terhadap keluhan MSDs pada pengemudi bus di Terminal Regional Daya Makassar.Kata Kunci:Musculoskeletal disorders, umur, postur kerjaAbstrakMusculoskeletal disorders (MSDs) menyebabkan permasalahan kerja yang signifikan, penurunan produktivitas, dan rendahnya kualitas hidup. Secara global, MSDs berkontribusi sebesar 42%–58% dari seluruh penyakit terkait pekerjaan dan 40% dari seluruh biaya kesehatan terkait pekerjaan. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan analitik dengan desain studi cross sectional. Penelitian dilaksanakan di Teminal Regional Daya, Kota Makassar Tahun 2022. Dari total 514 populasi pengemudi bis yang ada, kemudian diambil sampel sebanyak 84 orang. Berdasarkan hasil variabel masa kerja dan umur memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keluhan MSDs yang dialami oleh pengemudi bus di Terminal Regional Daya Kota Makassar. Sedangkan variabel sikap kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keluhan MSDs pada oleh pengemudi bus di Terminal Regional Daya Kota Makassar. Berdasarkan penelitian ini, maka disimpulkan bahwa variabel umur, masa kerja dan sikap kerja berpengaruh secara signifikan terhadap keluhan MSDs pada pengemudi bus di Terminal Regional Daya Makassar.Kata Kunci: Musculoskeletal disorders, umur, postur kerja
FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) TERHADAP KECELAKAAN PADA PEKERJA SEKTOR TRANSPORTASI DARAT DI KOTA PAREPARE Lalu Muhammad Saleh; Syamsiar S. Russeng; Awaluddin Awaluddin; Mahfuddin Yusbud; Firmita Dwiseli; Nurul Mawaddah Syafitri; Yulianah Rahmadani
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 4 (2023): Volume 10 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i4.9631

Abstract

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, khususnya di bidang transportasi telah membawa pesatnya pertumbuhan sarana transportasi baik udara, laut dan darat yang menyebabkan semakin padatnya arus lalu lintas. Kepadatan lalu lintas yang timbul dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas yang dialami masyarakat pekerja saat berangkat ataupun kembali dari pekerjaannya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan metode Focus Group Discussion (FGD). Informan dalam penelitian ini berjumlah 13 orang terdiri dari perwakilan pengemudi ojek online, rumah sakit, puskesmas, Kasatlantas, Jasa Raharja, Dinas Perhubungan dan BPJS Ketenagakerjaan. Analisis data dilakukan dengan metode content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan memberikan respon positif terhadap riset dan mendukung pelaksanaan riset, selain itu juga memberikan gambaran umum masalah kecelakaan kerja di Kota Parepare serta faktor risiko yang terkait. Masukan terkait faktor risiko menjadi pertimbangan dalam penentuan variabel penelitian yang tepat. Penelitian ini menyarankan agar dibuat tindakan penanganan yang tepat dan berkesinambungan untuk mengatasi tigkat kecelakaan yang terjadi di Kota Parepare.
Optimalisasi Kesejahteraan Tenaga Kesehatan: Pengabdian Masyarakat dalam Menangani Kelelahan dan Stres Kerja di RSUD Lasinrang, Kab. Pinrang Lalu Muhammad Saleh; Syamsiar Siang Russeng; Istiana Tadjuddin; Nurul Mawaddah Syafitri; Yulianah Rahmadani
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 4 No 4 (2024): JAMSI - Juli 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.1191

Abstract

Tenaga kesehatan adalah aset berharga dalam sistem perawatan kesehatan. Mereka berperan penting dalam memberikan pelayanan dan perawatan kepada pasien. Pada kenyataannya, tenaga kesehatan seringkali menghadapi tekanan dan beban kerja yang tinggi, yang dapat menyebabkan kelelahan dan stres. Keadaan ini tidak hanya berpotensi merugikan bagi kesejahteraan individu, tetapi juga dapat memengaruhi kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman terkait strategi taktis dalam menangani kelelahan dan stres kerja pada tenaga kesehatan di RSUD Lasinrang, Kabupaten Pinrang. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Aula Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lasinrang, Kabupaten Pinrang pada tanggal 27 April 2024. Dihadiri oleh Direktur Ruamh Sakit, tim Unhas sebagai pelaksana dan peserta yang berjumlah 32 orang terdiri dari perawat dan petugas K3 Rumah Sakit. Kegiatan berlangsung selama satu hari dengan inti kegiatan ialah pemberian informasi mengenai model penanganan kelelahan dan stres kerja, kemudian memberikan simulasi pelaksanaannya. Metode pendekatan dalam pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini meliputi ceramah dan pelatihan. Kegiatan pengabdian masyarakat terkait penanganan kelelahan dan stres kerja pada tenaga kesehatan di RSUD Lasinrang telah berjalan dengan baik mulai dari tahap perencanaan hingga tahap evaluasi. Keberhasilan kegiatan dapat dilihat dari nilai p=0.000<0.05 yang menunjukkan adanya perubahan sebelum dan setelah diberikan pelatihan teknik ROP pada tingkat pemahaman dan praktik peserta, juga sebanyak 26 peserta menyatakan bahwa pelatihan ini sesuai dengan kebutuhan mereka.
Penyuluhan Pencegahan Musculosceletal Disorders Pada Pembudidaya Rumput Laut di Lingkungan Pattitangngang Kec.Mappakasunggu Kab.Takalar Yulianah Rahmadani; Firmita Dwiseli; Fatmawati Hamid
MAMMIRI: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 1 No. 1 (2024): February 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) di Indonesia dengan prevalensi tertinggi berdasarkan pekerjaan yang pernah didiagnostik oleh tenaga kesehatan yaitu 11,9% dan berdasarkan diagnostik atau gejala yaitu 24,7%. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat terkait Musculoskeletal Disorders kepada pembudidaya rumput laut di Kelurahan Pattitangngang, Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar. Penyuluhan ini dilakukan di Lingkungan Pattitangngang, Kelurahan Takalar, Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar yang dihadiri sebanyak 29 orang dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Selain itu, pada pengabdian ini pula dilakukan pemeriksaan kesehatan yakni pengukuran gula darah. Berdasarkan hasil dari kegiatan ini dapat disimpulkan secara deskriptif, output dari kegiatan ini ialah bertambahnya pengetahuan masyarakat terkait terkait pentingnya menjaga personal hygiene bagi pembudidaya rumput laut untuk menghindari risiko pekerjaan yang mereka lakukan seperti penyakit akibat kerja dari pekerjaan tersebut. Adapun respon masyarakat terhadap pelaksanaan penyuluhan ini sangat antusias. Melihat keaktiktifan beberapa peserta penyuluhan yang bertanya saat pemaparan materi.
Penyuluhan Pencegahan Dermatitis pada Petani Rumput Laut Lingkungan Pattitangngang, Kabupaten Takalar Firmita Dwiseli; Yulianah Rahmadani
MAMMIRI: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 1 No. 1 (2024): February 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gangguan kesehatan kulit (dermatitis kontak) pada petani rumput laut merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan. Penyakit ini timbul akibat dari beberapa faktor lingkungan, karakteristik paparan, karakteristik agen, dan faktor individu. Higiene perorangan yang tidak memadai dapat mengakibatkan infeksi jamur, bakteri, virus, parasit, gangguan kulit dan keluhan lainnya.Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat terkait pencegahan dermatitis kepada pembudidaya rumput laut di Lingkungan Pattitangngang, Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar. Penyuluhan ini dilakukan di Lingkungan Pattitangngang, Kelurahan Takalar, Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar yang dihadiri sebanyak 29 orang dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Berdasarkan hasil dari kegiatan ini dapat disimpulkan secara deskriptif, output dari kegiatan ini ialah bertambahnya pengetahuan masyarakat terkait terkait pentingnya menjaga personal hygiene bagi pembudidaya rumput laut untuk menghindari risiko pekerjaan yang mereka lakukan seperti penyakit akibat kerja dari pekerjaan tersebut. Adapun respon masyarakat terhadap pelaksanaan penyuluhan ini sangat antusias. Melihat keaktiktifan beberapa peserta penyuluhan yang bertanya saat pemaparan materi.
Identification of Psychological Conditions and Feelings of Fatigue Among Employees at Makassar Air Traffic Service Center Saleh, Lalu Muhammad; Russeng, Syamsiar S.; Tadjuddin, Istiana; Yanti, Iva Hardi; Syafitri, Nurul Mawaddah; Rahmadani, Yulianah; Yusbud, Mahfuddin
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 19 No. 3: SEPTEMBER 2023
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/mkmi.v19i3.27807

Abstract

Air Traffic Control (ATC) remains an active field of work during the pandemic due to the demand from domestic and international travelers. It is crucial for controllers to prioritize both their mental health while on duty and their body's immunity against conditions that make them vulnerable to Covid-19. Therefore, this study aims to review psychological conditions, feelings of fatigue, and quality of life among ATC during the pandemic. A cross-sectional descriptive design was used and the participants were 89 ATC in Makassar Air Traffic Service Center. The data collected included the general characteristics of ATC, DASS-21, KAUPK2, and (WHOQOL)-BREF. Data were collected from February to March 2022, then analysis was carried out using SPSS and Excel software. The results indicated the presence of negative emotional conditions among ATC even outside of their normal traffic control duties. Approximately 24% of ATC reported feelings of fatigue, while the quality of life exhibited a wide distribution of data, ranging from moderate to low. Therefore, it was concluded that the health status of ATC, even with regulations limiting the amount of traffic related to the pandemic period, still needs special attention to maintain performance.
The effectiveness of progressive muscle relaxation for air traffic controller in Indonesia Saleh, Lalu Muhammad; Russeng, Syamsiar S.; Tadjuddin, Istiana; Yanti, Iva Hardi; Syafitri, Nurul Mawaddah; Rahmadani, Yulianah; Yusbud, Mahfuddin
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 14, No 1: March 2025
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v14i1.24492

Abstract

Evaluation of progressive muscle relaxation (PMR) intervention testing is deemed necessary for air traffic controllers as their role in controlling aircraft airways requires high focus with stable physical and mental conditions. This study aimed to analyze the effectiveness of progressive muscle relaxation in improving health status, quality of life, and reducing psychological fatigue in air traffic controllers. A quasi-experimental pre-test post-test control group design was employed, involving 184 participants separated into intervention and control groups. The results showed that there was a significant difference in the pulse rate, oxygen level, specific diastolic blood pressure, depression, anxiety, quality of life domains 1 and 2, as well as feelings of fatigue before and after progressive muscle relaxation was implemented with p<0.05 but not in control group at the end of the observation. The Mann-Whitney U-Test results indicated that anxiety and pulse rate are variables reduced significantly in the two groups. It can be concluded that the implementation of PMR is effective to improve the health status, quality of life, and reduce psychological fatigue among controller in Indonesia. 
Penyuluhan Alat Pelindung Diri Pada Pembudidaya Rumput Laut di Lingkungan Pattitangngang Kabupaten Takalar ifhat, Fatmawati Hamid; yuli, Yulianah Rahmadani
MAMMIRI: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 1 No. 2 (2024): Juni 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/mammiri.v1i2.1263

Abstract

Alat Pelindung Diri merupakan alat keselamatan yang harus digunakan pekerja untuk meindungi dirinya dari bahaya yang da di tempat kerja yang merupakan hal yang sangat penting dan harus diterapkan dengan baik, karena seseorang yang menerapkan konsep alat plindung diri dengan baik dan benar akan sangat mempengaruhi kondisi kesehatan diri sendiri. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat terkait penggunaan alat pelindung diri kepada pembudidaya rumput laut di Kelurahan Pattitangngang, Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar. Penyuluhan ini dilakukan di Lingkungan Pattitangngang, Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar yang dihadiri sebanyak 29 orang dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Berdasarkan hasil dari kegiatan ini dapat disimpulkan secara deskriptif, output dari kegiatan ini ialah bertambahnya pengetahuan masyarakat terkait pentingnya penggunaan alat pelindung diri bagi pembudidaya rumput laut untuk menghindari risiko pekerjaan yang mereka lakukan seperti kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dari pekerjaan tersebut. Adapun respon masyarakat terhadap pelaksanaan penyuluhan ini sangat antusias. Melihat keaktiktifan beberapa peserta penyuluhan yang bertanya saat pemaparan materi.
Identifikasi Risiko Ergonomi Dengan Metode Ovako Working Analysis System (OWAS) Pada Pekerja Informal Sektor Kontruksi Yulianah Rahmadani; Firmita Dwiseli
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia (JKMI) Vol. 2 No. 2 (2025): Januari
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jkmi.v2i2.4028

Abstract

World health organization (WHO) (2007), Mengatakan bahwa MSDs (Musculoskeletal Disorders) adalah suatu penyakit paling serius yang menyerang jutaan pekerja di Eropa. Survei Kesejahteraan Publik (NHS) (2008) melaporkan bahwa MSDs (Musculoskeletal Disorders) bertanggung jawab atas 50% dari penyakit akibat kerja pada tungkai atas, termasuk pergelangan tangan, lengan bawah, siku, dan tangan. Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan analisa data bersifat deskriptif untuk menggambarkan suatu keadaan secara objektif dan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berhubungan dengan akibat. Beradasarkan hasil dari analisis penilaian postur kerja pada pekerja konstruksi maka dapat disimpulkan bahwa postur pekerja pada bagian pertama (pemecah batu bata), pekerja kedua(pemotongan besi), pekerja ketiga (pemotongan kayu) berisiko mencederai tulang belakang dan tergolong postur yang memerlukan perbaikan sesegera mungkin. Hasil pengukuran postur pekerja 4 yakni pencampur bahan  tetap dikategorikan indikasi risiko dan diperlukan Tindakan dalam masa mendatang. Usulan perbaikan untuk mengurangi keluhan mungkinnya terkena nyeri punggung adalah dengan menggunakan kursi yang digunakan untuk menopang beban tubuh pekerja, meja yang digunakan untuk melakukan pekerjaan, serta selalu mendapatkan perhatian dari sisi keselamatan dan Kesehatan kerja.
Interaction of Hot Work Climate on Physiological Responses of Apron Employees at Sultan Hasanuddin Airport, Makassar Syafitri, Nurul Mawaddah; Rahmadani, Yulianah; Salam, Jumhur; Anas, M.
Health Safety Environment Vol 4 No 2 (2025): Health Safety Environment Journal (Oktober 2025)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: The apron area of an airport is a high-heat work environment that poses significant physiological stress to workers. Excessive heat exposure can lead to heat strain and health risks. This study aimed to analyze the interaction between hot work climate and physiological responses among apron employees at Sultan Hasanuddin Airport, Makassar. Methods: This was a cross-sectional study with an analytic-descriptive approach involving 67 purposively selected respondents from PT. Gapura Angkasa. The independent variable was the hot work climate measured by WBGT index (ISBB), and the dependent variables were heart rate and oxygen saturation before and after work. Data were analyzed using paired samples t-test with a significance level of p < 0.05. Results: The average WBGT value was 29.9°C, exceeding the recommended threshold. A significant increase in heart rate (p = 0.000) and a significant decrease in oxygen saturation (p = 0.000) were found after work. Most workers had long working hours (>40 hours/week) and long tenure, increasing their heat exposure risk. Conclusion: Hot work climate significantly affects the physiological responses of apron workers, as indicated by increased heart rate and decreased oxygen saturation. Risk control and regular physiological monitoring are essential to safeguard workers’ health and safety.