Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Interaction of Hot Work Climate on Physiological Responses of Apron Employees at Sultan Hasanuddin Airport, Makassar Syafitri, Nurul Mawaddah; Rahmadani, Yulianah; Salam, Jumhur; Anas, M.
Health Safety Environment Vol 4 No 2 (2025): Health Safety Environment Journal (Oktober 2025)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: The apron area of an airport is a high-heat work environment that poses significant physiological stress to workers. Excessive heat exposure can lead to heat strain and health risks. This study aimed to analyze the interaction between hot work climate and physiological responses among apron employees at Sultan Hasanuddin Airport, Makassar. Methods: This was a cross-sectional study with an analytic-descriptive approach involving 67 purposively selected respondents from PT. Gapura Angkasa. The independent variable was the hot work climate measured by WBGT index (ISBB), and the dependent variables were heart rate and oxygen saturation before and after work. Data were analyzed using paired samples t-test with a significance level of p < 0.05. Results: The average WBGT value was 29.9°C, exceeding the recommended threshold. A significant increase in heart rate (p = 0.000) and a significant decrease in oxygen saturation (p = 0.000) were found after work. Most workers had long working hours (>40 hours/week) and long tenure, increasing their heat exposure risk. Conclusion: Hot work climate significantly affects the physiological responses of apron workers, as indicated by increased heart rate and decreased oxygen saturation. Risk control and regular physiological monitoring are essential to safeguard workers’ health and safety.
The Development of a Work Stress Model for Air Traffic Controllers in Indonesia Saleh, Lalu Muhammad; Russeng, Syamsiar Siang; Tadjuddin, Istiana; Yanti, Iva Hardi; Syafitri, Nurul Mawaddah; Yusbud, Mahfuddin; Rahmadani, Yulianah
Kesmas Vol. 17, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The workload complexity experienced by and expected air traffic controllers (ATCs) causes psychological fatigue, engenders stressful conditions, and affects their quality of life. This study investigated the development of a model of psychological fatigue in ATCs in Indonesia, which affected their work stress levels and quality of life. This cross-sectional, three-month study focused on 185 ATCs randomly selected from six AirNavs based on strata. The results indicated a relationship between work duration (p-value = 0.033) and stress on ATCs; additionally, a relationship between work time and the opportunity to meet personal life needs (p-value = 0.007) were found. Feelings of tiredness among ATCs manifested as a ‘thirsty throat’ feeling, and in saturation measurements, no respondents had experienced hypoxia in the two months of observation. Structural equation modeling showed that psychological fatigue had no direct effect on the quality of life; however, it had an indirect and significant effect on work stress (p-value = 0.001). It can be concluded that the stress conditions experienced by the ATCs have a palpable effect on feelings of fatigue and quality of life.
Penyuluhan Pencegahan Musculosceletal Disorders Pada Pembudidaya Rumput Laut di Lingkungan Pattitangngang Kec.Mappakasunggu Kab.Takalar Rahmadani, Yulianah; Firmita Dwiseli; Fatmawati Hamid
MAMMIRI: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 1 No. 1 (2024): February 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) di Indonesia dengan prevalensi tertinggi berdasarkan pekerjaan yang pernah didiagnostik oleh tenaga kesehatan yaitu 11,9% dan berdasarkan diagnostik atau gejala yaitu 24,7%. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat terkait Musculoskeletal Disorders kepada pembudidaya rumput laut di Kelurahan Pattitangngang, Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar. Penyuluhan ini dilakukan di Lingkungan Pattitangngang, Kelurahan Takalar, Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar yang dihadiri sebanyak 29 orang dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Selain itu, pada pengabdian ini pula dilakukan pemeriksaan kesehatan yakni pengukuran gula darah. Berdasarkan hasil dari kegiatan ini dapat disimpulkan secara deskriptif, output dari kegiatan ini ialah bertambahnya pengetahuan masyarakat terkait terkait pentingnya menjaga personal hygiene bagi pembudidaya rumput laut untuk menghindari risiko pekerjaan yang mereka lakukan seperti penyakit akibat kerja dari pekerjaan tersebut. Adapun respon masyarakat terhadap pelaksanaan penyuluhan ini sangat antusias. Melihat keaktiktifan beberapa peserta penyuluhan yang bertanya saat pemaparan materi.
Penyuluhan Pencegahan Dermatitis pada Petani Rumput Laut Lingkungan Pattitangngang, Kabupaten Takalar Firmita Dwiseli; Rahmadani, Yulianah
MAMMIRI: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 1 No. 1 (2024): February 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gangguan kesehatan kulit (dermatitis kontak) pada petani rumput laut merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan. Penyakit ini timbul akibat dari beberapa faktor lingkungan, karakteristik paparan, karakteristik agen, dan faktor individu. Higiene perorangan yang tidak memadai dapat mengakibatkan infeksi jamur, bakteri, virus, parasit, gangguan kulit dan keluhan lainnya.Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat terkait pencegahan dermatitis kepada pembudidaya rumput laut di Lingkungan Pattitangngang, Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar. Penyuluhan ini dilakukan di Lingkungan Pattitangngang, Kelurahan Takalar, Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar yang dihadiri sebanyak 29 orang dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Berdasarkan hasil dari kegiatan ini dapat disimpulkan secara deskriptif, output dari kegiatan ini ialah bertambahnya pengetahuan masyarakat terkait terkait pentingnya menjaga personal hygiene bagi pembudidaya rumput laut untuk menghindari risiko pekerjaan yang mereka lakukan seperti penyakit akibat kerja dari pekerjaan tersebut. Adapun respon masyarakat terhadap pelaksanaan penyuluhan ini sangat antusias. Melihat keaktiktifan beberapa peserta penyuluhan yang bertanya saat pemaparan materi.
Penyuluhan Alat Pelindung Diri Pada Pembudidaya Rumput Laut di Lingkungan Pattitangngang Kabupaten Takalar ifhat, Fatmawati Hamid; yuli, Yulianah Rahmadani
MAMMIRI: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 1 No. 2 (2024): Juni 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/mammiri.v1i2.1263

Abstract

Alat Pelindung Diri merupakan alat keselamatan yang harus digunakan pekerja untuk meindungi dirinya dari bahaya yang da di tempat kerja yang merupakan hal yang sangat penting dan harus diterapkan dengan baik, karena seseorang yang menerapkan konsep alat plindung diri dengan baik dan benar akan sangat mempengaruhi kondisi kesehatan diri sendiri. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat terkait penggunaan alat pelindung diri kepada pembudidaya rumput laut di Kelurahan Pattitangngang, Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar. Penyuluhan ini dilakukan di Lingkungan Pattitangngang, Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar yang dihadiri sebanyak 29 orang dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Berdasarkan hasil dari kegiatan ini dapat disimpulkan secara deskriptif, output dari kegiatan ini ialah bertambahnya pengetahuan masyarakat terkait pentingnya penggunaan alat pelindung diri bagi pembudidaya rumput laut untuk menghindari risiko pekerjaan yang mereka lakukan seperti kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dari pekerjaan tersebut. Adapun respon masyarakat terhadap pelaksanaan penyuluhan ini sangat antusias. Melihat keaktiktifan beberapa peserta penyuluhan yang bertanya saat pemaparan materi.
Edukasi Pencegahan Low Back Pain Pada Nelayan Desa Kampung Beru, Kabupaten Takalar Rahmadani, Yulianah; Dwiseli, Firmita
-
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jrpi.v2i1.30602

Abstract

Based on the International Labour Organization (ILO) 2018, more than 1.8 million work-related deaths occur every year in the Asia and Pacific region, and even two-thirds of the world's work-related deaths occur in Asia. According to the Directorate General of Health Services of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia (Minsitry of Health, RI), Low Back Pain (LBP) in Indonesia is 18%. The incidence rate in Indonesia based on patient visits from several hospitals is around 3-17% of Low Back Pain complaints. The method used is a lecture, which explains to community groups through PowerPoint presentations related to low back pain prevention material, followed by questions and answers, providing opportunities for the community to ask questions related to the material presented. After the implementation of community service in the form of counselling activities to prevent Low Back Pain for fishermen in Kampung Beru, Takalar Regency, it is hoped that there will be attention from all elements, especially the Takalar Regency government, to facilitate the community, especially those who work as fishermen, to practice safe and safe ways of working to prevent LBP.