Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

PENYULUHAN PEMBERDAYAN IBU RUMAH TANGGA DALAM MENGATUR GIZI BALITA DAN ANAK DI DESA BUKIT AGUNG KECAMATAN KERINCI KANAN KABUPATEN SIAK [EMPLOYMENT HOUSEHOLD MOTHER MANAGEMENT IN GUIDING NUTRITION FOR BABY UNDER FIVE YEARS AND CHILDREN IN BUKIT AGUNG VILLAGE, KERINCI KANAN DISTRICTS, SIAK REGENCY] Latifa Siswati; M. Rizal; Ambar Tri Ratnaningsih; Riski Novera Yenita
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol 3, No 2 (2019): April
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Households play an important role in regulating family health by regulating the nutrition intake of toddlers and children. Sources of food available in the yard can be used to be a healthy and nutritious food by processing these ingredients properly. It needs to empower housewives in managing nutrition and toddlers by utilizing food sources in the vicinity. The purpose of dedication is 1) Empowerment of housewives in regulating child and child nutrition, 2) Increasing knowledge and skill of housewives in processing food that exist in home yard into healthy and nutritious food. The activity was held in Bukit Agung Village, Kerinci Kanan District, Siak Regency, Riau Province. The method used is counseling and training. The technique of selecting the participants is done by purposive sampling, ie farmers who use their home yard for medicinal plants, food crops, horticulture, fish and others that can potentially meet family needs. The results of this activity indicate that after counseling there is increasing knowledge of housewives about nutritious food source for toddler and child equal to 20,83% and nutritional benefit for growth and development of child equal to 25%. Once given training housewives can take advantage of available food sources in the yard of her house into a variety of healthy and nutritious foods such as pudding and meatballs.Bahasa Indonesia Abstrak: Ibu rumah tangga memegang peran penting dalam mengatur kesehatan keluarga dengan mengatur asupan gizi balita dan anak. Sumber pangan yang tersedia di pekarangan rumah dapat dimanfaatkan menjadi makanan yang sehat dan bergizi dengan mengolah bahan makan tersebut dengan baik. Perlu adanya pemberdayaan ibu rumah tangga dalam mengatur gizi dan balita dengan memanfaatkan sumber pangan di sekitarnya. Tujuan pengabdian adalah 1) Pemberdayaan ibu rumah tangga dalam mengatur gizi balita dan anak, 2) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu rumah tangga dalam mengolah bahan pangan yang ada di pekarangan rumah menjadi makanan yang sehat dan bergizi. Kegiatan dilaksanakan di Desa Bukit Agung Kecamatan Kerinci Kanan Kabupaten Siak Provinsi Riau. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan pelatihan. Teknik pemilihan peserta dilakukan secara purposive sampling yaitu petani yang memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk tanaman obat, tanaman pangan, hortikultura, ikan dan lainnya yang berpotensi dapat memenuhi kebutuhan keluarga. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa setelah penyuluhan ada peningkatan pengetahuan ibu rumah tangga tentang sumber pangan yang bergizi bagi balita dan anak  sebesar 20,83% dan manfaat gizi bagi tumbuh dan kembang anak sebesar 25%. Setelah diberi pelatiah ibu rumah tangga dapat memanfaatkan sumber pangan yang tersedia di pekarangan rumahnya menjadi aneka makanan yang sehat dan bergizi  seperti puding dan bakso.
Pelatihan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Bagi Pengelola Bank Sampah Berkah Abadi Kelurahan Limbungan David Setiawan; Hamzah Eteruddin; Ambar Tri Ratnaningsih; Monice
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2021): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v5i4.5196

Abstract

Bank Sampah saat ini menjadi solusi dalam memecahkan persoalan sampah terutama di Kota Pekanbaru, sampah yang tidak bernilai ekonomis yang selama ini menjadi penyebab kebanjiran, polusi serta kotoran yang menjijikkan dapat menjadi barang – barang dan produk lainnya yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Dalam pengelolaannya, diperlukan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bidang kelistrikan agar peralatan kerja berupa mesin yang dioperasikan menggunakan tenaga listrik serta instalasinya telah sesuai standar yang berlaku sehingga capaian zero accident untuk keselamatan dan kesehatan dilingkungan tempat kerja dapat terwujud. Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kelistrikan bagi Pengelola Bank Sampah Kelurahan Limbungan bertujuan untuk menambah pengetahuan, cara penanganan, serta langkah preventif apa saja yang harus dilakukan agar penggunaan dan pemasangan yang tidak selamat (dapat mengancam keselamatan kerja, ancaman kebakaran akibat konsleting dan sebagainya) dapat dihindari sehingga pelatihan ini diharapkan dapat mengubah budaya hidup selamat dengan moto mengutamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) khususnya kelistrikan di lingkungan Bank Sampah Berkah Abadi Kelurahan Limbungan
Penanaman Pohon di Perumahan Bukit Permata Sumbari II Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru Hanifah Ikhsani; Azwin; Ambar Tri Ratnaningsih
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2021): April 2021, Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v5i2.5266

Abstract

Bukit Permata Sumbari II has a dry environment and Podsolik Merah Kuning soil type so that the people really need to improve the environmental conditions around the housing through tree planting activities. The problem of partners is the difficulty in getting tree seedlings, planting equipment to fertilizer. Team provided a solution by providing counseling the technical and maintenance of trees, also facilitated tree planting activities so that the residential environment was balanced. The activities carried out were counseling on tree planting and maintenance techniques, procurement of facilities and infrastructure in the form of 60 seedlings and planting equipment, field assistance to evaluation by percent growth, giving questionnaires before and after activities. Based on the results of the statistical tests was concluded that there was a significant difference in the ability of partners to increase due to counseling. The practice of planting 100% managed to grow well.
AD/ART dan Bisnis Plan sebagai Penguatan Kelembagaan Bank Sampah Induk Pelangi Siak Sri Indrapura Jeni Wardi; Alexsander Yandra; Junaidi; Latifa Siswati; Ambar Tri Ratnaningsih
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2021): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v5i5.7709

Abstract

Recent developments related to Bank Sampah Induk Pelangi (BSIP) after receiving assistance from the waste bank program from Chevron and UNILAK, there has been an increase in activities and more effective governance. In this program, the Bank Sampah Induk Pelangi has received equipment/tools assistance to capacity building. Capacity Building that has been provided in the first year, namely training on composting fertilizer for the management of the Bank Sampah Induk Pelangi and Waste Bank Unit, training on making paving blocks from plastic waste, Occupational Health and Safety Training, training on product packaging and online marketing, and training on the use and maintenance of machines. machine operators, both press and chopper. But in its journey, the Bank Sampah Induk Pelangi still has problems in terms of unclear organizational structures, job descriptions, unprofessionalism, and the sustainability of the Waste Bank's business and business. human capacity building and institutional strengthening of the rainbow parent waste bank, namely training on making basic budgets/household budgets and waste bank business plans. This training uses the method of presenting material on the preparation of the basic budget/household budget and the waste bank business plan as well as the practical and simulation method of making the basic budget/household budget and the waste bank business plan. The result of this training is that the management of the Bank Sampah Induk Pelangi has been able to draft the articles of association and bylaws and business plans, so that the management of the waste bank already understands the benefits of the articles of association and by-laws and business plans. Besides that, the management of the Rainbow Main Waste Bank also understands matters relating to the importance of a business plan for the sustainability of the waste bank in the future.
Ibm Manajemen Usaha, Keuangan Dan Pemasaran Kerajinan Tangan Dari Limbah Di Panti Asuhan Hikmah Pekanbaru Enny Insusanty; Emy Sadjati; Ambar Tri Ratnaningsih
COMSEP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2021): COMSEP : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Asosiasi Dosen Akuntansi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.657 KB) | DOI: 10.54951/comsep.v2i3.132

Abstract

Program ini dilaksanakan kepada anak panti asuhan Hikmah Pekabaru yang berada di Kecamatan Rumbai Pesisir. Kelompok ini telah mencoba untuk melakukan pemanfaatan limbah plastik untuk dijadikan bahan daur ulang limbah menjadi produk-produk kerajinan tangan yang memiliki nilai ekonomis. Namun demikian pengetahuan yang dimiliki mengenai manajemen keuangan dan pemasaran masih belum optimal seperti terdapat kendala pada pemasaran, jenis dan desain produk belum bervariasi. Terkait permasalahan mitra dibutuhkan solusi adalah : (a) Peningkatan kemampuan manajemen dan pemasaran dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan manajemen usaha dan keuangan (b) Peningkatan pengetahuan mengenai desain dan pemasaran serta peluang pasar produk kerajinan tangan. Kegiatan pengabdian telah dilaksanakan dengan baik. Hal ini ditunjukkan telah meningkatnya pengetahuan mitra manajemen usaha keuangan dan pemasaran sebesar 20,5 %. Mitra telah lebih memahami manajemen usaha keuangan dan pemasaran produk dari limbah. Kendala dalam pemanfaatan limbah adalah sumber bahan baku yang terbatas dan pemasaran yang belum maksimal sehingga berpengaruh kepada kesinambungan usaha.
Determination Key Of Dipterocarpaceae Family In Arboretum Lancang Kuning University Ades Galingging; Ambar Tri Ratnaningsih; Ika Lestari Hutasuhut
Jurnal Penelitian Kehutanan BONITA Vol 4, No 2 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : Universitas Andi Djemma Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55285/bonita.v4i2.1605

Abstract

Key determination is one of the techniques used to identify and recognize tree species. Dipterocarpaceae is one of the tree families that has the highest number of species in Indonesia. This study aims to identify the species of Dipterocarpaceae present in theArboretum and make a key of determination. The method used in this research is to carry out a census of Dipterocarpaceae species starting from the seedling, sapling, pole and tree levels, determine the coordinates of the Dipterocarpaceae species, take a sample of several leaf twigs of Dipetrocarpaceae species, document the samples taken for make a determination key based on leaf morphology. The results showed that there are currently 32 species of Dipterocarpaceae consisting of seedlings, saplings, poles and trees, which belong to 8 genera namely Anisoptera, Cotylelobium, Dryobalanops and Hopea there is 1 species, Dipterocarpus and Vatica 2 species, Parashorea there are 2 species, Shorea there a re 21 species and. For the determination key, there are 20 stages in the manufacture for the clanShoreawhereas forNon Shorea 10 steps were used to make the key of determination, this stage was made from the morphology of the leaves in each Dipterocarpaceae species.
Kualitas Briket Arang Serbuk Gergajian dengan Perekat Tepung Tapioka dan Sagu Ambar Tri Ratnaningsih -; Ambar Tri Ratnaningsih; Hadinoto
Jurnal Karya Ilmiah Multidisiplin (JURKIM) Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Karya Ilmiah Multidisiplin (Jurkim)
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.094 KB) | DOI: 10.31849/jurkim.v2i1.9192

Abstract

Ketersedian energi yang berasal dari fosil semakin hari semakin menurun. Perlu upaya memanfaatkan energi alternatif untuk menggantikan energi dari Fosil. Salah satunya dengan memanfaatkan limbah kayu menjadi bioenergi dengan briket. Kualitas briket ditentukan oleh bahan baku, jenis perekat dan konsentrasi perekat. Penelitian bertujuan 1) Mengetahui karakteristik briket yang dihasilkan dari limbah serbuk kayu, 2) Menentukan komposisi perekat yang paling tepat agar dihasilkan briket yang memiliki kualitas terbaik. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Primer diperoleh dengan melakukan eksperimen di laboratorium membuat briket dari limbah serbuk gergajian kayu, menggunakan perekat tapioka dan tepung sagu untuk melakukan pengujian terhadap kualitas briket. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, kadar air briket terbaik sesuai SNI No.01-6235-2000 pada komposisi perekat yaitu 2% yaitu 3.30%.Zat menguap briket terbaik pada komposisi perekat tepung tapioka adalah 6% yaitu 21,12%, dan zat menguap briket terbaikpada komposisi tepung sagu adalah 4% yaitu 22,92%. Kadar abu terendah pada komposisi perekat tepung tapioka adalah 10% yaitu 16,66%, dan kadar abu terendah terendah dengan perekat tepung sagu adalah 4% yaitu 21,89%. Kadar Karbon Terikat tertinggi pada komposisi perekat tepung tapioka adalah 2% yaitu 57,19 %, dan kadar karbon terikat terendah dengan perekat tepung sagu adalah 4% yaitu 5.90 %. Nilai Kalor nilai tertinggi Nilai kalor dengan perekat tepung tapioka adalah 4% yaitu 7,32%, nilai tertinggi pada perekat tepung sagu adalah 8% yaitu 7,55% sedangkan komposisi perekat yang tepat untuk menghasilkan briket arang adalah tapioka 4%.
Kualitas Briket Arang Serbuk Gergajian dengan Perekat Tepung Tapioka dan Sagu Ambar Tri Ratnaningsih -; Ambar Tri Ratnaningsih; Hadinoto
Jurnal Karya Ilmiah Multidisiplin (JURKIM) Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Karya Ilmiah Multidisiplin (Jurkim)
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.094 KB) | DOI: 10.31849/jurkim.v2i1.9192

Abstract

Ketersedian energi yang berasal dari fosil semakin hari semakin menurun. Perlu upaya memanfaatkan energi alternatif untuk menggantikan energi dari Fosil. Salah satunya dengan memanfaatkan limbah kayu menjadi bioenergi dengan briket. Kualitas briket ditentukan oleh bahan baku, jenis perekat dan konsentrasi perekat. Penelitian bertujuan 1) Mengetahui karakteristik briket yang dihasilkan dari limbah serbuk kayu, 2) Menentukan komposisi perekat yang paling tepat agar dihasilkan briket yang memiliki kualitas terbaik. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Primer diperoleh dengan melakukan eksperimen di laboratorium membuat briket dari limbah serbuk gergajian kayu, menggunakan perekat tapioka dan tepung sagu untuk melakukan pengujian terhadap kualitas briket. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, kadar air briket terbaik sesuai SNI No.01-6235-2000 pada komposisi perekat yaitu 2% yaitu 3.30%.Zat menguap briket terbaik pada komposisi perekat tepung tapioka adalah 6% yaitu 21,12%, dan zat menguap briket terbaikpada komposisi tepung sagu adalah 4% yaitu 22,92%. Kadar abu terendah pada komposisi perekat tepung tapioka adalah 10% yaitu 16,66%, dan kadar abu terendah terendah dengan perekat tepung sagu adalah 4% yaitu 21,89%. Kadar Karbon Terikat tertinggi pada komposisi perekat tepung tapioka adalah 2% yaitu 57,19 %, dan kadar karbon terikat terendah dengan perekat tepung sagu adalah 4% yaitu 5.90 %. Nilai Kalor nilai tertinggi Nilai kalor dengan perekat tepung tapioka adalah 4% yaitu 7,32%, nilai tertinggi pada perekat tepung sagu adalah 8% yaitu 7,55% sedangkan komposisi perekat yang tepat untuk menghasilkan briket arang adalah tapioka 4%.
Potensi Karbon di Desa Merangin, Cagar Alam Bukit Bungkuk Kabupaten Kampar Aziza Latifa Idris; Ambar Tri Ratnaningsih*; Azwin Azwin
Jurnal Karya Ilmiah Multidisiplin (JURKIM) Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Karya Ilmiah Multidisiplin (Jurkim)
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (743.687 KB) | DOI: 10.31849/jurkim.v2i2.9694

Abstract

Hutan merupakan penyerap karbon terbesar di daratan yang memiliki peranan penting dalam siklus karbon global dan dapat menyimpan karbon lebih besar dibandingkan dengan tipe vegetasi lainnya. Hutan berperan penting dalam menjaga kestabilan iklim global karena kemampuannya menyerap CO2 melalui proses fotosistesis. Cagar Alam Bukit Bungkuk merupakan salah satu kawasan konservasi yang berada di Riau. Cagar Alam ini berada di beberapa desa antaranya yaitu Desa Tanjung Alai, Desa Balung, Desa Bukit Melintang, Desa Pulau Terap dan Desa Merangin. Penelitian ini dilakukan di Desa Meragin, Cagar Alam Bukit Bungkuk Kabupaten Kampar. Penelitian ini bertujuan untuk menduga potensi karbon yang tersimpan di Desa Merangin, Cagar Alam Bukit Bungkuk Kabupaten Kampar. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan yaitu bulan Mei sampai Juni 2021. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuantitatif dengan cara non-destructive dengan mengukur diameter tiang dan pohon dengan phiband. Teknik sampling yang digunakan adalah Systematic Sampling with Random Start dengan jumlah sampel plot sebanyak 25 plot. Pendugan potensi biomassa dengan menggunakan persamaan alometrik. Berdasarkan hasil penelitian diduga potensi biomassa yang ada di Desa Merangin adalah sebesar 94.124,95 ton, potensi karbon tersimpan sebesar 47.061,81 ton dan potensi serapan CO2 172.719,01 ton.
ANALISIS SISTEM KELISTRIKAN PADA BEBAN MOTOR MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK Eteruddin, Hamzah; Arlenny, Arlenny; Ratnaningsih, Ambar Tri
JURNAL TEKNIK Vol. 18 No. 1 (2024): Edisi April 2024
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/teknik.v18i1.16428

Abstract

Perkembangan zaman menuntut kemudahan diberbagai sisi. Dalam rangka pengurangan penggunaan energi fosil secara langsung diberbagai sisi, banyak cara telah dilakukan. Salah satunya adalah dengan mengkonversi penggerak mesin diesel menjadi mesin listrik akan menurunkan biaya pokok produksi. Hal ini juga terlihat pada kendaraan (sepeda motor maupun mobil) yang pelan namun pasti berubah ke penggunaan energi listrik. Pencacahan sampah organik menjadi kompos telah dilakukan diberbagai tempat. Hanya saja, mayoritas mesin yang digunakan berpenggerak dengan memanfaatkan energi fosil. Perubahan penggerak diesel menjadi motor listrik memerlukan kajian yang mendalam agar keberlangsungan produksi kompos dapat terjaga. Analisis untuk mendapatkan kapasitas mesin penggerak yang sesuai telah dilakukan, dan disesuaikan dengan mata pisau yang digunakan. Pencacah yang menggunakan konstruksi pisau berbentuk kipas dengan sejumlah mata yang tajam memotong benda yang didekatkan padanya. Hasil yang diperoleh dapat mengimplementasikan penggunaan mesin listrik sebagai penggerak awal mesin pencacah sampah organik