Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

TATA MASSA BANGUNAN SEKOLAH TINGGI SENI PERTUNJUKAN : Pendekatan Arsitektur Metafora repi, repi; Masrul, Wati
JURNAL TEKNIK Vol. 17 No. 2 (2023): Edisi Oktober 2023
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/teknik.v16i2.10293

Abstract

Sekolah Tinggi Seni Pertunjukan merupakan fasilitas pendidikan yang berfokus pada bidang seni pertunjukan. Sekolah tinggi dirancang dengan tujuan menyediakan sarana pendidikan seni pertunjukan dalam bentuk Sekolah Tinggi bagi masyarakat Provinsi Riau yang memiliki minat dan bakat seni pertunjukan. Sekolah tinggi seni pertunjukan terdiri dari tiga program studi yaitu program studi seni musik, seni tari, dan seni teater. Dengan adanya Sekolah Tinggi Seni Pertunjukan di Pekanbaru, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pendidikan formal yang memadai dibidang seni pertunjukan. Metode Penelitian yang akan dipakai yaitu metode kualitatif dengan melakukan analisis terhadap beberapa aspek yaitu aspek manusia dan bangunan yang akan dijelaskan secara naratif. Hasil penelitian ini berupa konsep sekolah tinggi seni pertunjukan dengan menerapkan tema metafora dari nilai-nilai yang terkandung di dalam tepak sirih terhadap pola tata massa bangunan yaitu menata massa bangunan utama sesuai dengan fungsi, urutan cembul dan makna yang terkandung di dalam cembul pada tepak sirih
PEMANFAATAN GREEN ROOF SEBAGAI RUANG TERBUKA HIJAU PADA REDESAIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LANCANG KUNING Amelia, Syaranni; Rizal, Yose; Repi, Repi
Arsitekno Vol. 12 No. 1 (2025): Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v12i1.18524

Abstract

Penambahan program studi pada Teknik Universitas Lancang Kuning membutuhkan peningkatan sarana dan prasarana Fakultas untuk pembangunan fasilitas baru. Pembangunan fasilitas baru berdampak pada penurunan luas ruang terbuka hijau. Diperlukan konsep pemikiran yang mengarah ke masa depan untuk mengatasi pembangunan yang terbatas dengan kemajuan teknologi dan keinginan integrasi alam. Konsep eko futuristik merupakan konsep yang mempertimbangkan hubungan antara kehidupan alam dan keberlangsungan makhluk hidup dengan bebas menggunakan ide atau konsep dalam bentuk visual yang inovatif, kreatif, dan unik . Penerapan green roof merupakan salah satu cara mengimplementasikan ruang terbuka hijau yang dapat memberikan efek positif bagi lingkungan Fakultas Teknik. Penerapan green roof berbasis arsitektur eko futuristik ini dapat meningkatkan ekosistem dengan tersedianya tumbuhan, udara dan media tanam yang baik. Artikel ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data primer dan sekunder. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan green roof dapat menambah persentase ruang terbuka hijau sebesar 10.3% dari total luas lahan yang tersisa sekaligus dapat menambah persentase bangunan yang dibutuhkan sebesar 78%. Selain itu, penerapan green roof dapat menciptakan kembali ekosistem alam sekitar dan sekaligus dapat memenuhi kebutuhan fungsional ruang.
Perencanaan Pusat Edukasi Dan Terapi Autis Di Kota Pekanbaru Riau Melinda, Syafitri; Cheris, Rika; Repi, Repi
JURNAL TEKNIK Vol. 12 No. 2 (2018)
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/teknik.v12i2.1859

Abstract

Prediksi penyandang autis di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Sepuluh tahun yang lalu jumlah penyandang autis diperkirakan satu per 5.000 anak, Tahun 2015 di perkirakan terdapat sebanyak kurang lebih 12.800 anak penyandang autis atau 134.000 penyandang spektrum Autis di Indonesia. Autis adalah suatu kondisi mengenai seseorang sejak lahir atau pun saat masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan sosial atau komunikasi yang normal. Sehingga dalam mendisain pusat edukasi dan terapi autis memelukan konsep pendekatan arsitektur perilaku untuk kenyamanan dari penyandang autis, yang mana perilaku berasal dari kata laku yang berarti perbuatan, kelakuan, cara menjalankan atau berbuat. Dengan menggunakan metode penelitian tengumpulan data, analisa pemakai bangunan, analisa bangunan dan analisa lingkungan yang mana akan menghasilkan konsep bangunan pusat edukasi dan terapi autis dengan pendekatan arsitektur perilaku.
Perancangan Sentral Pedagang Kaki Lima Di Pekanbaru sinambela, paradita; Repi, Repi; Sudarmin, Sudarmin
JURNAL TEKNIK Vol. 12 No. 2 (2018)
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/teknik.v12i2.1875

Abstract

Pedagang kaki lima (PKL) di Pekanbaru diperkirakan akan terus berkembang pesat setiap tahunnya. Pada tahun 2016 jumlah pedagang sesuai data Bidang Pasar kota Pekanbaru memperkirakan sejumlah 13.000 orang. Para pedagang menyebar di beberapa titik terutama di pinggir jalan kota dan menggunakan sebagian badan jalan hal ini menyebabkan gangguan ketertiban jalan dan keindahan kota Pekanbaru. Perlu adanya perencanaan tentang permasalahan tersebut. Tujuan dari perencanaan ini yaitu menjadikan Sentral Pedagang Kaki Lima di Pekanbaru sebagai wadah atau tempat yang dikhususkan bagi PKL di Pekanbaru, selain itu memberikan kenyamanan kepada masyarakat maupun pengunjung. Metode yang digunakan untuk memperoleh data antara lain : Studi literatur, Studi banding dan Survey. Perancangan pada Sentral pedagang kaki lima di Pekanbaru dengan topik Arsitektur metafora untuk menterjemahkan keinginan perancang berdasarkan sebuah alur cerita yang diinginkan dan untuk mewujudkan suasana kegembiraan yang lebih bersifat mengarah ke publik, dengan begitu dapat menarik perhatian setiap pengunjung yang menyukai sesuatu yang berbeda. Bentuk bangunan diambil dari gerobak khas para pedagang pada bagian persegi.
Penerapan Elemen Arsitektur Melayu dalam Perencanaan Pusat Umkm: Kawasan Waduk Cipta Karya Pekanbaru Ramadani, Ummi fadhilah; Repi, Repi; Atika, Mutiara Yaumil
Jurnal Linears Vol. 8 No. 2 (2025): Jurnal LINEARS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/x2170d87

Abstract

ABSTRAK: Arsitektur Melayu merupakan representasi identitas budaya yang sarat nilai historis, estetis, dan filosofis, sekaligus adaptif terhadap iklim tropis. Namun, perkembangan kota Pekanbaru menyebabkan berkurangnya bangunan berarsitektur Melayu sehingga identitas budaya mulai memudar. Penelitian ini bertujuan merumuskan konsep perencanaan Pusat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di kawasan Waduk Cipta Karya dengan mengintegrasikan elemen arsitektur Melayu sebagai strategi pelestarian budaya sekaligus penguatan ekonomi lokal. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif melalui observasi lapangan dan wawancara dengan tokoh masyarakat, pelaku UMKM, serta perwakilan instansi terkait, kemudian dianalisis secara tematik. Hasil penelitian menekankan tiga elemen utama arsitektur Melayu, yaitu atap dengan tipologi lipat dan limas, tata ruang serta ornamen khas, dan rumah panggung. Elemen-elemen ini ditransformasikan dalam desain modern yang mencakup analisis tapak, iklim, vegetasi, serta zoning kawasan untuk menciptakan ruang fungsional, estetis, dan selaras dengan budaya lokal. Konsep ini diharapkan mendukung perkembangan UMKM, memperkuat citra budaya Melayu, serta meningkatkan daya tarik wisata berbasis budaya di Pekanbaru.   ABSTRACT: Malay architecture represents a cultural identity rich in historical, aesthetic, and philosophical values while remaining adaptive to the tropical climate. However, the rapid development of Pekanbaru has reduced the presence of Malay-style buildings, leading to the fading of local cultural identity. This study aims to formulate a planning concept for a Micro, Small, and Medium Enterprises (MSME) Center at the Cipta Karya Reservoir area by integrating elements of Malay architecture as both a cultural preservation strategy and a means of strengthening the local economy. A qualitative approach was employed through field observations and interviews with community leaders, MSME actors, and relevant government representatives, followed by thematic analysis. The findings highlight three main elements of Malay architecture: roof typologies such as folded and pyramid forms, spatial organization with distinctive ornaments, and stilt-house structures. These elements were transformed into a modern design encompassing site analysis, climate adaptation, vegetation, and zoning to create functional, aesthetic, and culturally aligned spaces. The proposed concept is expected to support MSME development, reinforce Malay cultural identity, and enhance Pekanbaru’s cultural tourism appeal.  
The Role of Universities in Supporting Media for Household and Environmental Health Education: Peran Perguruan Tinggi Dalam Pendampingan Media Penyuluhan Kesehatan Rumah Tangga dan Lingkungan Putri, Lusi Dwi Putri; Imbardi; Apriliana Hidayati Nurdin; Repi, Repi; Aidil Hamka Siregar; Putri, Rizki Martin Situmorang
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 9 No. 5 (2025): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/

Abstract

Canva is a graphic design application that bridges its users to easily design various types of creative materials online. Starting from designing greeting cards, posters, brochures, infographics, to presentations. Canva is currently available in several versions, namely the web, iPhone, and Android versions. In times like today, educational institutions provide lessons on how to design something to support teaching and learning activities, one of which is Higher Education. One example of community service made by Higher Education is providing training to the community or more precisely, health workers as a form of practice of the knowledge that has been given. This training activity also aims to make health workers more mature and ready to design posters or pamphlets related to household and environmental health as well as about the use of drugs. The results obtained are partners understand how to use the Canva graphic design application, from 25 (twenty-five) participants with a 'Very Good' score of 12%, a 'Good' score of 60%, a 'Medium' score of 28% and a 'Not Shown' score of 0%. Other results included teaching materials on Canva Graphic Design and an article for the Community Service Journal. The findings revealed increased partner capacity in using the Canva Graphic Design application.