Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Keluhan Sick Building Syndrome di Gedung PT. X Mawarni, Fahruniza Meiga; Lestari, Mona; Windusari, Yuanita; Andarini, Desheila; Camelia, Anita; Nandini, Rizka Faliria; Fujianti, Poppy
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 20, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.20.1.39-46

Abstract

Latar Belakang : Sick Building Syndrome (SBS) merupakan kumpulan gejala yang dialami oleh seseorang atau perasaan tidak sehat tanpa penyebab yang jelas saat melakukan pekerjaan di dalam gedung dan akan menghilang saat seseorang meninggalkan gedung tersebut. Sirkulasi udara yang tidak baik, ditambah dengan adanya faktor fisik, kimia, biologi, dan individu, serta faktor lingkungan lainnya yang terdapat di dalam suatu bangungan dapat menjadi penyebab terjadinya SBS. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi keluhan SBS pada karyawan di gedung PT. X Palembang.Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 107 karyawan yang terpilih sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi yang telah ditetapkan. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat untuk melihat gambaran keluhan SBS, usia, jenis kelamn, masa kerja, suhu, pencahayaan dan kembaban, serta analisis bivariat dengan menggunakan uji chi-square dan uji alternatif fisher exact untuk melihat pengaruh faktor risiko terhadap keluhan SBS.Hasil : Dari hasil penelitian diketahui bahwa prevalensi keluhan SBS sebesar 75,7%, dengan usia terbanyak ≤40 tahun (80,4%), didominasi oleh laki-laki (60,7%), dengan masa kerja paling banyak ≥5 tahun (62,6%), serta lingkungan kerja dengan suhu, pencahayaan, dan kelembaban yang tidak memenuhi syarat secara berurutan sebesar 18,7%, 49,5%, dan 36,4%.Simpulan: Hasil analisis bivariat menunjukan bahwa kelembaban mempengaruhi terjadinya keluhan SBS pada karyawan PT. X Palembang (p-value = 0,005). Untuk menyeimbangkan kualitas udara di dalam ruangan, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meletakkan tanaman sanseviera sebagai menyeimbang dan penyerap polutan di dalam ruangan. ABSTRACT Tittle : Sick Building Syndrome Complain in PT. X BuildingBackground : Sick Building Syndrome (SBS) is a syndrome where people experience unexplained malaise symptoms while working in a building that will disappear once they leave the building.  Poor air circulation combined with the presence of physical, chemical, biological and individual factors, and other environmental factors  within a building may cause SBS.  This study aimed to determine factors that influence SBS complain among employees of PT.  X in Palembang.Method : This study used a qualitative approach with cross sectional study design.  The research sample was 107 employees selected according to inclusive and exclusive criteria.  The data analysis methods in the study are univariate analysis to describe SBS complain, age, sex, years of service, temperature, lighting and humidity. Bivariate analysis using the chi-square test and fisher exact alternative test to determine risk factors influence to SBS complain.Result : The prevalence of SBS complain in the study is 75,7%, with ≤40 as majority age (80,4%), dominated by male workers (60,7%), with ≥5 years as the largest portion of years of service (62,6%), and work environment with temperature, lighting, and humidity that is not adequate 18,7%, 49,5%, and 36,4% respectively.Conclusion : Bivariate analysis showed that humidity influenced the occurrence of SBS complain in PT.X Palembang (p-value = 0,005). To balance out indoor air quality, one of countermeasures that can be applied is to place sansevieria plant as indoor pollutants absorber.  
Penurunan Kadar Enzim Kolinesterase Tenaga Sprayer di Perkebunan Kelapa Sawit Utami, Titi Permatasari; Lestari, Mona; Novrikasari, Novrikasari; Purba, Imelda Gernauli; Sitorus, Rico Januar; Nandini, Rizka Faliria; Fujianti, Poppy
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 20, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.20.1.27-33

Abstract

Latar belakang: Pestisida golongan organofosfat bersifat menghambat aktivitas enzim kolinesterase di dalam tubuh. Pekerja yang bertugas untuk melakukan penyemprotan pestisida memiliki risiko yang sangat tinggi terkena dampak negatif dari pajanan pestisida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko penurunan kadar enzim kolinesterase tenaga sprayer di perkebunan kelapa sawit PT. X Kabupaten Musi Banyuasin.Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 113 orang. Pengukuran data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan pemeriksaan kadar enzim kolinesterase.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3,5% tenaga sprayer yang mengalami penurunan kadar kolinesterase. Dari hasil analisis bivariat diketahui adanya hubungan antara penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) (p-value = 0,046) dengan penurunan kadar enzim kolinesterase tenaga sprayer. Melalui analisis multivariate diketahui bahwa penggunaan APD merupakan faktor yang paling berhubungan dengan penurunan kadar enzim kolinesterase setelah dikontrol dengan variabel arah angin.Simpulan: Dapat disimpulkan bahwa penggunaan APD berhubungan erat dengan penurunan kadar enzim kolinesterase sehingga disarankan melengkapi APD yang digunakan saat bekerja dan perlu adanya edukasi yang diberikan kepada tenaga sprayer mengenai faktor keracunan pestisida. ABSTRACT Title: The Decrease of Cholinesterase Enzyme Level in Pesticide Sprayers in Palm Oil PlantationBackground: Organophosphate pesticides are inhibiting the activity of the cholinesterase enzyme in human body.  Workers in charge of pesticide spraying have a very high risk of being negatively affected by pesticide exposure.  This study aims to determine the risk factors for cholinesterase enzyme decline in pesticide sprayers of PT.  X Musi Banyuasin Regency.Method: This study used a quantitative approach using a cross sectional study design.  The sample in this study were 113 pesticide sprayers.  Data measurements were performed using a questionnaire and examination of cholinesterase enzyme levels. Result The results showed that there was 3.5% pesticide sprayers that has decreased cholinesterase enzyme level.  From the results of bivariate analysis it is determined that there is a correlation between the use of Personal Protective Equipment (PPE) (p-value = 0.046) and declining cholinesterase enzyme level in pesticide sprayers. Through multivariate analysis it is determined that the use of PPE is the most related factor in the decrease of cholinesterase enzyme after being controlled with wind direction variables..Conclusion: It can be concluded that the use of PPE is closely related to the decrease cholinesterase enzyme in pesticide sprayers so it is recommended for the company to provide PPE at work and to educate the sprayers about factors in pesticide poisoning.  
Gejala Heat Strain pada Pekerja Pembuat Tahu di Kawasan Kamboja Kota Palembang Zulhanda, Dicky; Lestari, Mona; Andarini, Desheila; Novrikasari, Novrikasari; Windusari, Yuanita; Fujianti, Poppy
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 20, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.20.2.120-127

Abstract

Latar belakang: Pabrik tahu merupakan salah satu tempat kerja yang berpotensi menimbulkan iklim kerja panas. Hal ini tidak terlepas dari penggunaan api sebagai media produksi yang dapat menyebabkan seseorang mengalami heat strain. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi gejala heat strain pada pekerja pembuat tahu dan faktor apa yang paling mempengaruhi gejala heat strain tersebut.Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dan penetapan sampel menggunakan teknik total sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 54 orang yang berasal dari enam pabrik tahu. Analisis data penelitian menggunakan uji chi square untuk analisis bivariat dan uji regresi logistik berganda untuk analisis multivariat.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan proporsi gejala heat strain pada pekerja sebesar 64,8% dan diketahui bahwa adanya hubungan antara iklim kerja panas (p-value = 0,008), usia (p-value = 0,014), dan konsumsi air minum (p-value = 0,002) dengan gejala heat strain, dan tidak adanya hubungan antara lama kerja (p-value = 0,077) dengan gejala heat strain. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara iklim kerja panas dengan gejala heat strain (p-value = 0,004) setelah dikontrol oleh variabel perancu.Simpulan: Hasil penelitian diketahui bahwa iklim kerja panas merupakan faktor yang paling mempengaruhi gejala heat strain pada pekerja pembuat tahu di Kawasan Kamboja Kota Palembang. Pemilik pabrik tahu dapat melakukan perbaikan ventilasi dan memasang plafon di pabrik, serta menyediakan fasilitas air minum untuk memenuhi kebutuhan air 2,8 liter/hari bagi pekerja. Title: Heat Strain Symptoms in Tofu Production Workers in Kamboja Area of Palembang CityBackground: Tofu industry is one of workplaces which has potential in creating hot working climate. This industry cannot be separated from the use of fire as one of production element where exposure to fire may cause workers to experience heat strain. This study aimed to determine the proportion of heat strain symptoms in tofu workers and what factors most influence the symptoms of heat strain.Method: This study used cross sectional study design and samples were determined by using total sampling technique.  Samples in this study amounted to 54 workers from six tofu making businesses. Analysis for study data was using chi-square test for bivariate analysis and multiple logistic regression test for multivariate analysis.Result: The study showed that the proportion for workers with heat strain symptoms was 64.8%. It was found that there was a correlation between hot work climate (p-value = 0.008), age (p-value = 0.014), and water consumption (p-value = 0.002) with heat strain symptoms. Meanwhile, there is no correlation between work length (p-value = 0.077) with heat strain symptoms. The result of multivariate analysis showed that there was a correlation between hot working climate and heat strain symptoms (p-value = 0.004) after control applied from confounding variables.Conclusion: The result showed that the hot working climate was the most influencing factor for the symptoms of heat strain on tofu workers. Tofu factory owners can repair ventilation and install ceilings in the factory. Besides, provide drinking water facilities to meet 2.8 liters/day for workers’ water needs.
Carpal Tunnel Syndrome Complaints in Female Packing Workers Nandini, Rizka Faliria; Lestari, Mona; Novrikasari, Novrikasari; Andarini, Desheila; Camelia, Anita; Fujianti, Poppy
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 17, No 3 (2022)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v17i3.27175

Abstract

The estimated prevalence of Carpal Tunnel Syndrome (CTS) in the general population is 1-5%. CTS can be experienced by workers who use hand strength at work. PT. X is one company that still uses manual labor in the process of packing soap and vermicelli. The purpose of this study was to determine the correlation between repetitive movements, wrist posture, age, history of illness, Body Mass Index (BMI), and years of service on CTS complaints. The research method used a cross-sectional study with a sample of 65 workers. Univariate, bivariate, and multivariate data analyses were using the chi-square and binary logistic regression test. Analysis of CTS complaints using a questionnaire and Phalen’s test. The results showed that as many as 40 workers (61.5%) experienced complaints of CTS. The results of statistical tests showed that the variable BMI was the most influential factor for the complaints of CTS (p = 0.031). In addition, workers who experience CTS complaints can also be influenced by repetitive movement (p = 0.024), age (p = 0.022), and years of service (p = 0.024). To prevent the severity and relieve complaints of CTS, packing workers can do stretching, massage, independent acupressure massage, and maintain a healthy lifestyle.
Peningkatan Budaya Keselamatan Transportasi di Lingkungan Kampus Unsri melalui Pengembangan Media Edukasi Digital Camelia, Anita; Fitri, Agita Diora; Fujianti, Poppy; Munawarah, Siti Halimatul
Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 1 (2024): JIPPM - Juni 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jippm.415

Abstract

Pada tahun 2022 di Universitas Sriwijaya Indralaya tercatat kasus kecelakaan mengakibatkan 1 orang mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya menjadi korban meninggal dunia dan 1 orang mahasiswa lainnya mengalami luka, dimana mahasiswa yang mengalami luka tersebut adalah pengemudi ojek online. Tujuan dari pelaksanaan sosialisasi penerapan Budaya Keselamatan Berkendara dikampus untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan pengemudi akan pentingnya menjaga keselamatan dan keamanan dalam berkendara bagi pengemudi yang berada di lingkungan kampus Universitas Sriwijaya. Metode intervensi berpusat di Universitas Sriwijaya Indralaya. Hasil pengukuran kuisioner Pretest dan Post-test tentang penerapan Budaya Keselamatan Berkendara dikampus mengalami peningkatan dari 74% menjadi 100% setelah diberikan sosialisasi.
VISUALISASI NOISE MAPPING BERBASIS GOLDEN SURFER 23 SEBAGAI LANGKAH PENGENDALIAN AREA RUMAH POMPA PT.XYZ Tiara, putri ayu; Fujianti, Poppy; Yulianingsih, Irine
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.36606

Abstract

Area rumah pompa PT.XYZ merupakan area utama pengolahan dan distribusi air menggunakan pompa jenis Sentrifugal Multistage yang berpotensi menghasilkan kebisingan. Peneliti melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengukur dan memetakan tingkat kebisingan menggunakan Software Golden Surfer 23 sehingga mendapatkan gambaran komprehensif terkait langkah pengendalian di area pompa PT.XYZ. Penelitian yang dilakukan yaitu penelitian deskriptif kuantitatif yang menerapkan metode Noise Mapping dengan teknik Grid 3x3 m, didukung pengukuran NIOSH, dan analisis diagram Fishbone serta instrumen berupa Sound Level Meter PCE-322A. Pengukuran dilakukan pada 20 titik sampling di area seluas 194,285 m2 selama bulan Agustus 2024. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kebisingan titik tertinggi mencapai 86,56 dB, masih melampaui batas aman yang diatur dalam Permenaker RI No.5 Tahun 2018. Noise Mapping yang dihasilkan memvisualisasikan distribusi kebisingan dan mengidentifikasi titik pengukuran kebisingan yang memerlukan perhatian khusus. Analisis menunjukkan bahwa sumber utama kebisingan berasal dari operasi pompa Sentrifugal Multistage, dengan tingkat kebisingan menurun seiring bertambah jauhnya jarak dari sumber. Berdasarkan temuan ini, direkomendasikan strategi pengendalian kebisingan yang komprehensif, meliputi perawatan mesin berkala, penggunaan wajib Alat Pelindung Diri (APD), peningkatan penghalang kebisingan alami, serta evaluasi dan pemantauan kebisingan secara berkala. Implementasi rekomendasi ini diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja di area Rumah Pompa PT. XYZ.
Pelaksanaan Desain Panggangan dan Meja Berjaring Ergonomis untuk Pekerja Pembuat Kemplang Di Desa Meranjat Ogan Ilir Sumatera Selatan Andarini, Desheila; Waldani, Dina; Lestari, Mona; Fujianti, Poppy; Novrikasari, Novrikasari; Camelia, Anita
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 03 (2025)
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53690/ipm.v5i03.386

Abstract

Kemplang cracker craftsmen in Ogan Ilir Regency are one of the businesses chosen by craftswomen, especially the kemplang cracker industry. Based on the phenomenon of the kemplang cracker home industry, there are now quite a lot of kemplang cracker home industries in the area and also for some people who make crackers, this business is the main livelihood and for women craftsmen it is an income to increase household income so that it becomes a cracker producing center kemplang in the Ogan Ilir area. Based on the urgency of this problem, an ergonomic chair has been created as a first step which has been adapted to the anthropometry of workers and trials have been carried out on kemplang grill workers and the results show that the chair used is able to reduce perceived MSDs complaints. Chairs are available and have been successfully implemented, but additional work tools need to be made in the form of iron net tables, which have been initially tested using the Posture Evaluation Index method in the Virtual Environment, which produces a score of 3, which means it is able to reduce the risk of MSDs in workers, so further service activities are needed in the form of implementing their use. ergonomic grill and mesh table designs for kemplang making workers in Meranjat Village, Ogan Ilir. The results of this Community Service Activity are that there are differences in the risk level of musculoskeletal complaints before and after the intervention. From the Pre-Test results, there were 9 people (39.1%) with a low risk level, 10 people (43.5%) with a medium risk level, and 4 people (17.4%) with a high risk level. Meanwhile, from the Post-Test results, there were 9 people (39.1%) with a low risk level, and 14 other people (60.9%) had a medium risk level Keywords : Grill Design, Net Table, Kemplang Worker
PENERAPAN TANGGAP DARURAT PADA PENGUNJUNG SALAH SATU MALL DI KOTA PALEMBANG ., Novrikasari; Lestari, Mona; Andarini, Desheila; Camelia, Anita; Fujianti, Poppy; Arista Putri, Dini; Faliria Nandini, Rizka
HEARTY Vol 9 No 1 (2021): FEBRUARI
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v9i1.4568

Abstract

Bencana merupakan serangkaian kejadian yang mengancam kehidupan dan dapat mengakibatkan kerugian baik secara materil maupun moril. Bencana disebabkan oleh adanya faktor bahaya, pemicu, dan kondisi lingkungan yang rentan. Pengelolaan tanggap darurat terhadap suatu bencana sangat dibutuhkan guna menekan angka kerugian yang dapat ditimbulkan. Mall merupakan salah satu tempat yang rentan terjadi bencana seperti kebakaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran kesiapsiagaan pengunjung salah satu mall di Kota Palembang mengenai pemahaman bencana dan upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak kerugian. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pengambilan data dilakukan dalam satu waktu secara bersamaan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung mall dengan sampel sebanyak 47 pengunjung yang diperoleh melalui teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 63,8% pengunjung mall tidak memiliki pengalaman tanggap darurat dan sebanyak 51,1% pengunjung memiliki pengetahuan yang tergolong rendah mengenai tanggap darurat. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pengunjung salah satu mall di Kota Palembang tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai upaya tanggap darurat yang dapat dilakukan selama berada di dalam mall sehingga diperlukan sosialisasi dan pelatihan yang melibatkan seluruh pengunjung mall untuk ikut serta agar dapat terlatih dalam menghadapi bencana yang seringkali datangnya tidak terduga.
Risk Factors for Musculoskeletal Disorders (MSDS) in Hip Workers at Food Agents Fitriand, Khaifagita; Waldani, Dina; Lestari, Mona; Fujianti, Poppy
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 7 No 5 (2025): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v7i5.6750

Abstract

Musculoskeletal Disorders (MSDs) are one of the most common occupational health problems, especially among workers who do heavy physical work, such as porters. This study aims to identify risk factors for MSDs in porters at grocery agents in Prabumulih City, South Sumatra, using a cross-sectional study design. This study involved seven main variables, namely work posture, age, nutritional status, length of service, workload, smoking habits, and exercise habits. The research method used was a quantitative approach with a cross-sectional design, with a sample of 73 respondents selected by simple random sampling. The instruments used in this study included a characteristic questionnaire, Nordic Body Map (NBM), Quick Exposure Checklist (QEC), and Cardiovascular Load (%CVL) measurements. Data analysis was carried out univariately and bivariately using the Chi-Square test. The results showed a significant relationship between work posture (p=0.003), age (p=0.045), nutritional status (p=0.004), length of service (p=0.002), workload (p=0.001), and exercise habits (p=0.014) with MSDs complaints. Meanwhile, smoking habits (p=0.072) did not show a significant relationship with MSDs complaints. Based on these findings, it can be concluded that ergonomic factors and worker characteristics play an important role in the emergence of MSDs complaints.