Jagung manis umumnya dibudidayakan secara monokultur dengan jarak tanam yang cukup lebar. Sistem tanam monokultur mempunyai kekurangan antara lain penggunaan lahan yang kurang efektif atau produktivitas lahan rendah, mudah terserang hama dan penyakit dan resiko kegagalan panen lebih besar. Salah satu usaha untuk mengatasi masalah tersebut yaitu penerapan sistem tanam tumpangsari dengan kacangan yang dapat tumbuh pada intensitas cahaya kurang dari 100% . Informasi mengenai jenis kacang yang sesuai untuk dijadikan tanaman sela pada sistem tumpangsari dengan jagung manis masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kacang yang mampu meningkatkan produktivitas lahan dan tidak menurunkan hasil jagung manis pada tumpangsari jagung manis-kacangan. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen menggunakan rancangan percobaan faktor tunggal yang disusun dalam rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) dengan 3 blok sebagai ulangan. Perlakuan yang diujikan adalah jenis kacangan yang terdiri atas 5 jenis yaitu kacang tanah, kacang kedelai, kacang merah, kacang tunggak dan kacang hijau. Selain itu juga dilakukan penanaman jagung manis dan berbagai jenis kacang secara monokultur sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tumpangsari jagung manis dengan kacang tanah, kacang kedelai, kacang tunggak dan kacang hijau dapat meningkatkan produktivitas lahan dengan nilai land equivalent ratio (LER) masing-masing 1,68; 1,13; 1,60 dan 1,52. Tumpangsari jagung manis+kacang menghasilkan jagung manis tidak beda nyata dengan monokultur.