Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

RELEVANSI KEARIFAN LOKAL DALAM UPAYA PENGELOLAAN AGROWISATA DESA PULAU SEMAMBU KECAMATAN INDRALAYA UTARA KABUPATEN OGAN ILIR Riohasiholan Sijabat; Yulian Junaidi; Muhammad Arbi
Agripita: Jurnal Agribisnis dan Pembangunan Pertanian Vol 4 No 1 (2020): JURNAL AGRIPITA
Publisher : Agribusiness Study Program, Universitas Sriwijaya in Collaboration with Indonesian Society of Agricultural Economics (PERHEPI/ISAE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) mengidentifikasi kearifan lokal masyarakat desa Pulau Semambu (2) mengidentifikasi potensi pola pertanian di desa Pulau Semambu (3) menghitung nilai ekonomi agrowisata di desa Pulau Semambu (4) menyusun strategi pengembangan pengembangan agrowisata berbasis pertanian lokal di desa Pulau Semambu. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pulau Semambu, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir pada bulan Februari-Maret 2020. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa desa Pulau Semambu memiliki kearifan lokal, terdiri dari; bahasa, pengetahuan, sistem atau organisasi publik, sistem peralatan hidup, mata pencaharian hidup, wilayah dan sistem seni. Potensi pertanian yang dapat dijadikan tujuan wisata, terdiri dari; potensi pertanian, peternakan, peternakan, perikanan dan keindahan alam. Nilai ekonomi agrowisata di desa Pulau Semambu dalam setahun terakhir adalah Rp. 359.106.0776 dimana rata-rata biaya perjalanan per individu sebesar Rp. 177.512, karakteristik didominasi oleh responden laki-laki, lulusan S-1, bekerja sebagai PNS, kelompok umur antara 24-30 tahun dan dengan tujuan piknik. Posisi agrowisata berada pada kuadran I yaitu strategi pertumbuhan, oleh karena itu strategi pengelolaan yang akan diterapkan pada agrowisata desa Pulau Semambu adalah strategi menggunakan kekuatan dengan memanfaatkan peluang yaitu memanfaatkan potensi pertanian dengan memanfaatkan kawasan strategis dan akses yang lebih dekat dengan pemandangan yang indah. melihat untuk menarik investor dan membangun kerjasama antara swasta dan pemerintah dalam mengembangkan agrowisata, memanfaatkan kearifan lokal yang ada dan kehati-hatian berpotensi menjadi pusat pengembangan budaya dan agama, memanfaatkan kesuburan tanah dan aset pertanian yang besar untuk penanaman sayuran, buah-buahan lainnya dan tanaman hortikultura sehingga wisatawan dapat menikmati langsung hasil pertaniannya dan mampu membuka industri kuliner dengan produk olahan baru.
ANALISIS KONDISI SOSIAL EKONOMI DAN KEBUTUHAN HIDUP LAYAK PETANI PADI RAWA LEBAK DI PULAU KEMARO KOTA PALEMBANG Yeka Puspita Sari; Muhammad Yamin; Muhammad Arbi
Agripita: Jurnal Agribisnis dan Pembangunan Pertanian Vol 3 No 2 (2019): JURNAL AGRIPITA
Publisher : Agribusiness Study Program, Universitas Sriwijaya in Collaboration with Indonesian Society of Agricultural Economics (PERHEPI/ISAE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan kondisi sosial ekonomi masyarakat Pulau Kemaro Kota Palembang, (2) Menganalisis apakah pendapatan petani padi sawah mampu memenuhi standar hidup layak (KHL), dan (3) Menganalisis tingkat kemiskinan. dari petani padi rawa. Penelitian dilakukan di Pulau Kemaro Kota Palembang dengan metode survei, terhadap 44 petani yang diambil dari 79 petani secara random sampling. Data diolah dengan tabulasi dan dijelaskan secara deskriptif dianalisis secara kuantiatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan kondisi sosial ekonomi meliputi pendidikan, pekerjaan dan pendapatan mayoritas petani padi tamat SD (66,18 %), pekerjaan utama sebagai petani (100%), dan 90,91% memiliki pekerjaan sampingan. Rata-rata pendapatan petani padi pada usahatani padi rawa Rp. 5.608.685,- per tahun dan pendapatan non pertanian sebesar Rp. 20.360.227 per tahun. Rata-rata total pendapatan petani padi adalah Rp 26.541.639 per tahun. Pendapatan keluarga petani adalah Rp. 2.712.420,30 per bulan dan belum dapat memenuhi standar KHL Pulau Kemaro Rp. 5.403.254,55 per keluarga per bulan. Berdasarkan pendapatan per kapita petani dengan rata-rata Rp 653.519,70 dan garis kemiskinan senilai Rp 417. 828,00 per kapita per bulan menunjukkan bahwa 36% petani berada di bawah garis kemiskinan dan 64% berada di atas garis kemiskinan.
ANALISIS TATANIAGA PEMASARAN IKAN SEGAR SEBAGAI BAHAN BAKU PINDANG DI KOTA PALEMBANG Gianto Gianto; Muhammad Yamin; Muhammad Arbi
Agripita: Jurnal Agribisnis dan Pembangunan Pertanian Vol 3 No 1 (2019): JURNAL AGRIPITA
Publisher : Agribusiness Study Program, Universitas Sriwijaya in Collaboration with Indonesian Society of Agricultural Economics (PERHEPI/ISAE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui saluran pemasaran, bagi hasil, margin tata niaga dan rata-rata jumlah ikan yang dibutuhkan sebagai bahan baku pindang di kota Palembang. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu 5 pemilik restoran restoran. Penarikan responden ke beberapa kelompok nelayan/pembudidaya dan pedagang pengumpul dilakukan secara snowball sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan pertanyaan kepada responden. Teknik analisis yang digunakan adalah menghitung rata-rata permintaan ikan, margin pemasaran, dan pangsa petani. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata kebutuhan ikan sebagai bahan baku pindang adalah lele 17 kg/hari, gabus 5 kg/hari, baung 4-5 kg/hari dan lais 3kg/hari. Margin pemasaran saluran II lebih besar dari saluran I, dan saluran bagi hasil petani I lebih besar dari saluran II.