Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Peningkatan Pelayanan Informasi Obat bagi Pasien Diabetes Melitus Hartayu, Titien S.; Widayati, Aris; Wijoyo, Yosef
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy Vol 2, No 3 (2013)
Publisher : Indonesian Journal of Clinical Pharmacy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.27 KB)

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk meningkatkan pelayanan KIE melalui eksplorasi pandangan pasien DM terkait kebutuhan mendasar tentang informasi obat untuk penyakit DM dan pandangan apoteker terhadap peran dan tanggung jawabnya dalam layanan KIE bagi pasien DM.Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan di Yogyakarta dengan responden pasien DM yang pernah menebus resep di apotek dan Apoteker Pengelola Apotek (APA) atau Apoteker pendamping(Aping). Pemilihan responden dilakukan dengan teknik non-random convenience. Data diambil dengan teknik wawancara mendalam terhadap responden yang memenuhi kriteria inklusi dan bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini. Data kualitatif hasil wawancara dianalisis secara content-analysis. Wawancara dilakukan terhadap 17 pasien DM dan 7 Apoteker. Hasil wawancara terhadap pasien DM menunjukkan bahwa layanan KIE dari apotek selama ini belum optimal dan masih banyak informasi yang sebetulnya dibutuhkan dan diharapkanbelumdiperoleh. Dari pihak Apoteker, menyatakan bahwa belum optimalnya pelaksanaan KIE bagi pasien DM disebabkan oleh beban tugas pada aspek menejerial apotek dan kurangnya akses sumber informasi terkait DM untuk mendukung pelaksanaan layanan KIE.  Oleh karena itu, upaya peningkatan layanan KIE bagi pasien DM harus terus dilakukan.Kata kunci: Informasi obat, KIE, diabetes melitus, studi kualitatif Drug Information Service Improvement for Patients of Diabetes MellitusThe aim of the study is to explore the needs of patients regarding information about DMSM that will lead to improve patient’s knowledge, attitude and practice on DMSM and also to explore the view of pharmacists on their role and responsibility in providing patients information and education about DMSM. This is an observational study with a qualitative approach, which was conducted in Yogyakarta.People with DM and caregiver who purchased prescriptions in a pharmacy; and pharmacists who work in community pharmacy are involved in the study. They were selected using a non-random convenience sampling technique. Data were collected using in depth interviews and then were analysed using a content analysis technique. Seventeen DM patients and seven pharmacists were interviewed. The patients stated that DMSM information provided by pharmacist is not sufficient yet. They expected more indepthinformation regarding DMSM. Based on Pharmacist’s point of view, an overload of managerial works and lack of access on reliable sources of information of DMSM are seen as the main barriers to provide sufficient information and education on DMSM. In conclusion, efforts to improve quality ofinformation and education provision regarding DMSM for patients are urgently required.Key words: Information and education, KIE, diabetes mellitus, qualitative study
PREPARATION OF REFLECTIVE PEDAGOGY PARADIGM LEARNING FOR THE LECTURERS BASED ON COMPUTATIONAL CHEMISTRY Yuliyanto, Eko; Hidayah, Fitria Fatichatul; Istyastono, Enade Perdana; Wijoyo, Yosef; Hartayu, Titien Siwi
Unnes Science Education Journal Vol 8 No 2 (2019): July 2019
Publisher : Department of Integrated Science, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Semarang in Collaboration with Perkumpulan Pendidikan IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/usej.v8i2.31270

Abstract

The study aims to prepare lecturers on reflective pedagogy paradigm (RPP). This research was a mixed method. It was conducted with nine students and a model lecturer (mantee) who underwent mentoring. It was held in 4 meetings and observed by two observers. The assessment was conducted using data triangulation to a model lecturer based on video recording, reflection by mantee and students. The measure of process success was based on video recordings by ≥70%. The lecturer’s reflection to demonstrate the readiness in the teaching, and the student’s reflection is ≥ 60%. The results of mantee and student at every stage are: 81%, 69%, 88%, and 50%; 72%, 92%, 73%, and 85% of context, experience, reflection, and action. The results of the evaluation there was a significant difference before and after the learning based on RPP (p = 0.035). So, mentees was able to manage RPP and able to make students active to learn from theory to practice.
IMPLEMENTASI PERATURAN PEREDARAN OBAT SECARA DARING PADA MASYARAKAT DI PRAKTIK PELAYANAN KEFARMASIAN APOTEK Kusuma, Deny; Wijoyo, Yosef; Sri Hartini, Yustina
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 7 No 1 (2022)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.vi0.109

Abstract

Saat ini dapat dikatakan bahwa obat termasuk dalam kebutuhan pokok rnasyarakat. Obat bukanlah komoditas sepertihalnya sembako, ada banyak peraturan terkait peredaran obat. BPOM telah rnenerbitkan peraturan Nomor 8 tahun 2020untuk rnengatur dan rnengawasi penjualan obat secara daring dan sudah disosialisasikan. Kemajuan teknologi informasidan perkembangan tingkat pemanfaatan layanan daring untuk mendapatkan obat terutama di masa pandemi Covid-19meningkat. Obat keras harus didistribusikan ke pasien berdasar resep dokter dan disertai informasi edukasi sertapernastian penggunaan yang tepat bagi pasien.Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan kualitatif untuk mengkaji implementasi peraturanBPOM Nomor 8 tahun 2020 dalam praktek pelayanan kefarmasian di apotek dalam peredaran obat keras secara daring.Populasi penelitian ini adalah masyarakat yang berkunjung di sarana pelayanan kefarmasian di apotek wilayahKabupaten Sleman Yogyakarta. Pengarnbilan data dilakukan dengan metode observasi dan wawancara. Instrumenberupa panduan wawancara disusun berdasarkan kerangka teori COM-B (Capability, Opportunity, Motivation,Behavior). Responden wawancara adalah masyarakat yang berkunjung di sarana pelayanan kefarmasian di apotek yangmernenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data kualitatif hasil wawancara dianalisis secara ternatik dengan menggunakanbantuan software NVIVO 11 Plus. Hasil penelitian pada umumnya masyarakat tidak mengetahui adanya regulasi mengenai peredaran obat secara daringdengan mendetail namun paham akan tujuan regulasi. Masyarakat menyatakan kemudahan penggunaan pelayanan obatdaring, walaupun ada kerugian yang mereka rasakan seperti harga lebih mahal serta dapat saja membeli obat yang salah.Masyarakat berkeinginan untuk terus melakukan pembelian secara daring dan keinginan adanya peraturan khusus yanglebih detail mengenai peraturan tersebut. Serta berharap adanya edukai terhadap masyarakat mengenai swamedikasi
Uji Validitas, Pemahaman Bahasa dan Reliabilitas Kuesioner Beyond Use Date Obat Untuk Ibu Rumah Tangga Pangestuti, Bernadetha Maria Estika; Wijoyo, Yosef
Jurnal Ners Vol. 9 No. 3 (2025): JULI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i3.45675

Abstract

Beyond Use Date (BUD) obat adalah hal yang penting untuk diketahui oleh masyarakat agar dapat diterapkan dalam sikap dan tindakan sehari-hari. Untuk dapat mengukur pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat tentang BUD, maka diperlukan sebuah instrumen penelitian yang efisien, seperti kuesioner, yang valid, mudah dipahami dan reliabel untuk digunakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan uji validitas, pemahaman bahasa dan reliabilitas terhadap kuesioner BUD obat. Penelitian ini diawali dengan tahap menyusun kuesioner BUD, dan selanjutnya dilakukan uji validitas, uji pemahaman bahasa dan uji reliabilitas terhadap kuesioner. Hasil dari penelitian ini adalah pernyataan yang ada dalam kuesioner dianggap valid berdasarkan penilaian para ahli dan berdasarkan uji pemahaman bahasa, diperoleh hasil bahwa responden dapat memahami dengan jelas seluruh kata dan bahasa yang digunakan dalam kuesioner. Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa kuesioner reliabel atau dapat dipercaya karena memiliki nilai Cronbach's Alpha di atas 0,6. Berdasarkan uji validitas, pemahaman bahasa dan reliabilitas yang dilakukan tersebut, diperoleh kuesioner dengan total 45 pernyataan, dimana 15 pernyataan untuk dimensi pengetahuan, 15 pernyataan untuk dimensi sikap dan 15 pernyataan untuk dimensi tindakan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kuesioner dinyatakan valid, dapat dipahami dan reliabel untuk mengukur pengetahuan, sikap dan tindakan tentang BUD obat.
The Community behaviour in reception COVID-19 booster vaccine with a method approach Theory of Planned Behaviour (TPB) in Jambi City GS, Ressy Elsis; Wijoyo, Yosef
Riset Informasi Kesehatan Vol 13 No 1 (2024): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30644/rik.v13i1.839

Abstract

Background: Coronavirus disease 2019 (COVID-19) is a disease that attacks the respiratory system caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Government has assign a Minister of Health Regulation regarding the Implementation of Vaccinations in the Context of Tackling COVID-19, one of which is the COVID-19 booster vaccine. But, the Community not ready to receive COVID-19 booster vaccine for various reasons.Theory Planned Behaviour (TPB) is a method used to analys peple’s behavior towards receiving the COVID-19 booster vaccine. Method: Quantitative with descriptive design. Independent variables of this research are behaviour belief, subjective Norm and Control belief. And dependent variable in this study is the behavior of receiving the COVID-19 booster vaccine in Jambi City Results: Based on gender, the result were dominated by women 56% in productive age range. Overview of community behaviour in receiving the vaccine using TPB shows infavoriable behavior 54%, Likewise Behavior belief description 55%, Normative belief is 73% and good description Control belief in receiving COVID-19 booster vaccine is 73%. Conclusion: Based on the research that has been carried out, Consructs contained in TPB are suitable for use in research to behavior. But, individual studies may show varying result across geographic regions and study population.
Online Learning Evaluation of Drug Information Service Lectures in The Faculty of Pharmacy, Sanata Dharma University Christasani, Putu Dyana; Wijoyo, Yosef
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol. 20 No. 2: September 2023
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/mf.v20i2.26271

Abstract

The COVID-19 pandemic impacted the need for new adaptations in the learning process, namely by implementing an online learning system. This method remains a trend in the future, so it is necessary to conduct research to evaluate the online lectures. The evaluation process evaluates at the microlevel, namely the process, learning outcomes, and student perceptions of the Drug Information Services course.This research is evaluative and descriptive, with a cross-sectional design and quantitative and qualitative approaches. Research was conducted at the Faculty of Pharmacy, Sanata Dharma University. The respondents were 124 USD Pharmacy S-1 students who took the Drug Information Services course in the odd semester of 2020–2021. Student learning outcomes and perceptions were obtained using validated assessment rubrics and reflection questionnaires.The results showed that the implementation of Drug Information Services lectures went according to the semester learning plan; there were minor revisions to improve the dynamics of student discussions. Students learning outcomes are in the "very good" category, except for the OSCE examination, which is relatively sufficient. Student have a positive perception of this online lecture. In conclusion, this online lecture can be maintained for the future with a slight modification to the oral exam, which uses the offline method by implementing strict health protocols.
ANALISIS PENERIMAAN VAKSINASI COVID-19 DOSIS 1 DAN 2 DI KALANGAN MASYARAKAT UMUM KABUPATEN NABIRE DENGAN TEORI HBM (HEALTH BELIEF MODEL) Jariati, Ainin; Wijoyo, Yosef
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 8, No 3 (2024): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/cjp.v8i3.289

Abstract

COVID-19 atau Coronavirus Disease 2019 menjadi pandemi global sejak tahun 2020. Salah satu upaya pemerintah untuk menurunkan angka kejadian dan kematian akibat Covid-19 adalah dengan program vaksinasi, namun harus didukung dengan penerimaan vaksinasi dikalangan masyarakat agar tujuan program ini berhasil. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan faktor yang mempengaruhi penerimaan masyarakat Kabupaten Nabire untuk melakukan vaksinasi Covid-19 ditinjau berdasarkan teori perilaku Health Belief Model (HBM) yang memiliki 6 konstruk teori. Jenis penelitian ini adalah studi observasional analitik dengan pendekatan kuantitatif. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional. Jumlah responden yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 100 orang. Analisis secara deskriptif menunjukkan penerimaan vaksinasi COVID-19 pada sebagian besar responden (54 responden atau 54%) tinggi. Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok penerimaan vaksin tinggi dan rendah (p value 0,05). Hasil uji statistik Chi-square menunjukkan semua konstruk mempunyai hubungan signifikan dengan penerimaan vaksinasi (p value 0,05). Hasil uji regresi logistik menunjukkan semua konstruk berkontribusi pada variabel penerimaan vaksin (OR: 1,174). Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerimaan vaksinasi COVID-19 pada sebagian besar masyarakat Kabupaten Nabire tergolong tinggi. Keseluruhan konstruk berkontribusi terhadap penerimaan vaksinasi COVID-19 di kalangan masyarakat Kabupaten Nabire.
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN DAN PENANGANAN KELUHAN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI KLINIK PRATAMA NAYAKA ERA HUSADA DKI JAKARTA Manta, Risfa; Wijoyo, Yosef
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 8, No 3 (2024): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/cjp.v8i3.297

Abstract

Kepuasan pasien merupakan tingkat kesesuaian antara ekspetasi pasien terhadap pelyanan yang ideal dan persepsi pasien terhadap pelayanan yaitu, tangible (berwujud), realibility (keandalan), responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan), dan empathy (kesediaan untuk peduli). Tujuan penelitian ini untuk mengukur tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian dan mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang harus mendapat perhatian serius dan harus dilakukan perbaikan dan penanganan keluhan. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, yaitu penelitian yang menghubungkan variabel independent dengan variabel dependen yang diukur atau dikumpulkan dalam waktu bersamaan. Pengumpulan data menggunakan kuesioner terhadap 100 responden. Kuesioner yang digunakan dinyatakan telah valid dan reliabel. Teknik analisis data dilakukan dengan metode servqual kemudian dilanjutkan dengan metode Customer Satisfaction Index (CSI) serta Importance performance analysis (IPA). Hasil analisis gap menunjukkan bahwa tiap dimensi servqual berada pada indeks negatif yang artinya pasien belum merasa puas dengan pelayanan yang diberikan yaitu tangibles -0,36, assurance 0,024, empathy -0,16. Hasil dari analisis CSI terhadap dimensi servqual dan penanganan keluhan secara keseluruhan memperoleh nilai 79,29% (good) yang artinya belum mencapai 87%CSI (excellent). Hasil analisis IPA pada kuadran A menunjukkan prioritas untuk dilakukan perbaikan yang meliputi: dimensi tangibles yaitu  terkait pelayanan di mulai tepat pada waktunya dan fasilitas, dimensi assurance yakni ketersediaan obat, waktu tunggu resep, dimensi empathy terkait memahami dan mengerti akan kebutuhan pelanggan dan penanganan keluhan yaitu item adanya media penyampaian keluhan 24 jam bagi pasien dan tersedianya media sosial untuk penyampaian keluhan
Pengaruh Edukasi Apoteker Terhadap Keberhasilan Terapi Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2: Literature Review: The Influence of Pharmacist Education on the Successful Therapy of Type 2 Diabetes Mellitus Patients: Literature Review Lusiana, Ika; Wijoyo, Yosef
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 10 No. 3 (2024): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v10i3.9075

Abstract

Diabetes adalah penyakit kronis yang kompleks dan membutuhkan perawatan medis secara berkelanjutan dengan tujuan mengurangi resiko komplikasi dengan cara melakukan kontrol glikemik. Pengelolaan Diabetes Mellitus tipe 2 sebagai penyakit kronis membutuhkan penanganan secara multidisiplin yang mencakup terapi non-obat dan terapi obat. Edukasi sebagai terapi non obat kepada pasien diabetes dapat meningkatkan manajemen diri pasien. Apoteker sebagai tenaga kesehatan pengaruh dalam keberhasilan terapi pasien DM. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Narrative Literature Review. Pencarian literatur yang digunakan dalam kurun waktu 2013-2023. Kesimpulan dari penelitian ini adalah edukasi oleh apoteker dapat meningkatkan keberhasilan terapi DMT2 dengan monitoring terapi yang dilakukan dan menjaga pola hidup sehat sehingga dapat menurunkan kadar glukosa darah.
Efektivitas Parenting Orang Tua dalam Mencegah Penggunaan Narkoba bagi Remaja Putra dan Putri Sriyono, Grido Handoko; Wijoyo, Yosef
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 4 No. 1 (2020): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v4i1.222

Abstract

AbstrakPenyalahgunaan narkoba di kalangan remaja sangat memprihatinkan terutama bagi remaja putra. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tipe parenting orang tua yang efektif untuk mencegah penyalahgunaan narkoba pada remaja. Penelitian ini adalah penelitian komparatif yang melibatkan remaja sebagai subyek penelitian yang ditentukan secara purposive sebanyak 80 subyek remaja putra dan 80 subyek remaja putri. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, selanjutnya diolah dengan aplikasi Anova. Hasil analisis ρ=0,022 bermakna iρ<0,05 yang menunjukkan ada perbedaan upaya pencegahan narkoba yang berkaitan dengan parenting orang tua (authoritative, autoritarian dan permissive) bagi remaja putra dan putri. Rekomendasi kepada orang tua agar dapat memberikan layanan authoritative parenting yang lebih efektif kepada remaja karena masa ini adalah dimana remaja masih mencari identitas dirinya. Kata kunci: parenting, orang tua, remaja, pencegahan narkoba  AbstractDrug abuse among teenagers is a major concern, especially for young men. The purpose of this study was to figure out the type of effective parenting in preventing drug abuse in adolescents. This study is a comparative study involving adolescents as research subjects which were determined purposively with a total of 80 male subjects and 80 female subjects. Collecting data used a questionnaire, then processed with the Anova application. The results of the analysis =0.022, which means iρ<0.05, which indicates that there are differences in drug prevention efforts related to parenting (authoritative, authoritarian and permissive) for young boys and girls. Recommendations to parents to be able to provide more effective authoritative parenting services to adolescents because this period is where adolescents are still looking for their identity.Keywords: parenting, parents, adolescents, drug prevention