Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Prediksi Kualitas Gula dan Tetes Menggunakan Near Infrared Spectroscopy Kuswurjanto, Risvan; Yuliatun, Simping; Wening, Opal Priya; Widowati, Retno; Nyani, Nyani; Pembayun, Gilar S
Indonesian Sugar Research Journal Vol 4, No 1 (2024): Indonesian Sugar Research Journal
Publisher : Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54256/isrj.v4i1.123

Abstract

Near Infrared Spectroscopy merupakan metode sekunder untuk menggantikan metode konvensional. Pada penelitian ini NIR digunakan untuk menganalisa kualitas gula dan tetes. Sampel penelitian diperoleh dari Laboratorium Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia. Peralatan yang digunakan adalah NIR FOSS DS2500. Sebelum digunakan NIR dikalibrasi menggunakan software WINSI IV. Kalibrasi menggunakan metode partia least square selanjutnya model kalibrasi digunakan untuk validasi sampel independent.  Evaluasi kalibrasi dan validasi berdasarkan nilai koefisien korelasi (R2). Standar error calibration (SEC), standar error cross validation (SECV) dan ratio of prediction to deviation (RPD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk sampel gula, parameter pol, warna, berat jenis butir dan kadar sulfit memiliki nilai R2 0,9. Sementara itu nntuk sampel tetes, parameter brix, pol, sukrosa dan optical density memiliki nilai R2 0,9. Hasil ini menunjukkan bahwa NIR memungkinkan digunakan sebagai substitusi metode konvensional untuk analisa kualitas gula dan tetes.
Sintesis dan Karaktersisasi Surfaktan Sukrosa Ester Asam Lemak sebagai Surfaktan Yuliatun, Simping; Mustofa, Ghufron Bisri; Janah, Reza Rodhatul
Indonesian Sugar Research Journal Vol 4, No 1 (2024): Indonesian Sugar Research Journal
Publisher : Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54256/isrj.v4i1.124

Abstract

Surfaktan sukrosa ester asam lemak bersifat biodegradable dan banyak digunakan dalam bidang makanan, kosmetik dan produk pembersih karena dapat bertindak sebagai pengemulsi, pembusa dan agen dispersan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik produk sukrosa ester asam lemak dengan menggunakan jenis katalis yaitu K2CO3 dan Na2CO3 serta pengelmulsi kalium palmitat dan kalium stearat. Proses sintesa surfaktan ini diawali dengan pembuatan metil ester asam lemak (MEAL) dari minyak sawit, selanjutnya dilakukan reaksi trans esterifikasi antara MEAL dengan perlakuan jenis pengemulsi berupa kalium palmitat dan kalium stearat, serta perlakuan jenis katalis berupa K2CO3 dan Na2CO3. Tiap perlakuan dilakukan dengan 3 kali ulangan. Sukrosa ester asam lemak dikarakterisasi untuk parameter tegangan antar muka, konsentrasi kritis misel, kesetimbangan hidrofilik lipofilik, bilangan asam dan bilangan penyabunan. Hasil penelitian menunjukkan sukrosa ester asam lemak diperoleh 14,73% dengan derajat esterifikasi sebesar 12,74±0,51% pada penggunaan katalis kalium karbonat dan pengemulsi kalium stearat Karakter surfaktan sukrosa ester pada kombinasi penggunaan katalis kalium karbonat dan pengelmulsi kalium stearat sebagai berikut tegangan muka 10,68±0,51%, konsentrasi kritis misel 15,0±0,2 ppm, nilai kesetimbangan hidrofilik-lipofilik sebesar 17,58.
Optimasi Proses Bleaching Selulosa Ampas Tebu dengan Menggunakan Metode Respon Permukaan Yuliatun, Simping; Attaya, Zalma; Febrianto, Kiki
Indonesian Sugar Research Journal Vol 4, No 1 (2024): Indonesian Sugar Research Journal
Publisher : Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54256/isrj.v4i1.125

Abstract

Ampas tebu dapat dijadikan sebagai bahan baku produksi α-selulosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi NaOCl dan waktu pemanasan terhadap kandungan lignin pada sampel dengan parameter nilai bilangan kappa yang terkecil.. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan Central Composite Design (CCD) dengan 2 faktor yaitu konsentrasi NaOCl dan waktu pemanasan menggunakan fitur assistant pada aplikasi minitab 19 sehingga diperoleh 18 satuan percobaan. Data dianalisis dengan menggunakan Response Surface Method (RSM) untuk menentukan perlakuan terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan bleaching optimum diperoleh dengan variasi konsentrasi NaOCl 5% dan waktu pemanasan selama 123,03 menit dengan nilai bilangan kappa 15,11 dan kadar lignin 3,50%. Kadar a-selulosa yang diperoleh 87,94%. Hasil FTIR menunjukkan bahwa α-selulosa belum murni, masih terdapat lignin.
Nutrisi dan Fitokimia Gula Merah Tebu dari Varietas Tebu PSKA 942, BL dan PS 862 Yuliatun, Simping; Yulia, Eva; Pertiwi, Nabila Dutha; Anggraeni, Via Dahyang; Wening, Opal Priya; Hariono, Budi Priya
Indonesian Sugar Research Journal Vol 5, No 1 (2025): Indonesian Sugar Research Journal
Publisher : Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54256/isrj.v5i1.141

Abstract

Gula merah tebu merupakan pemanis alami tradisional yang dibuat dengan menguapkan seluruh air dalam nira tebu hingga membentuk padatan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji karakter nutrisi dan fitokimia gula merah yang berasal dari varietas tebu yaitu PSKA 942, BL dan PS 862. Penelitian ini dilakukan dengan menguapkan nira dari 3 varietas tebu hingga membentuk padatan atau granul. Parameter pol, TSAI, sukrosa, gula reduksi, kadar air, warna, fenolik, flavonoid, dan aktivitas antioksidan dianalisis dari sampel gula merah tebu tersebut. Analisis statistik dilakukan dengan one way anova dari software Statistix 8 menggunakan metode signifikansi untuk p 0,05 dan analisa beda nyata terkecil. Hasil penelitian menunjukkan gula merah yang berasal dari ketiga varietas tebu yaitu PSKA 942, BL dan PS 862 memiliki nilai pol, sukrosa, TSAI, gula reduksi, kadar air berturut-turut dalam kisaran 64,33 -75,21%; 64,05 – 71,61%, 65,35 – 72,00%, 2,15 – 2,87; dan 4,47-7,45%. Warna gula merah dipengaruhi oleh varietas tebu yang digunakan dan kandungan fenoliknya. Warna gula merah dari varietas tebu PS 862 paling rendah yaitu 5.995 IU. Gula merah tebu pada penelitian ini menunjukkan aktivitas penghambatan terhadap radikal bebas sebesar 66,21 - 69,99%.
Pengaruh Ukuran Sampel, Frekuensi, dan Suhu terhadap Sifat Biolistrik Tebu (Saccharum officanarum L.) untuk Prediksi Cepat Rendemen Tebu Sucipto, Sucipto; Al Riza, Dimas Firmanda; Hasan, Muhammad Lutfi Almer; Yuliatun, Simping; Supriyanto, Supriyanto; Somantri, Agus Supriatna
Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Vol 5, No 3 (2016)
Publisher : Department of Agro-industrial Technology, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1010.711 KB) | DOI: 10.21776/ub.industria.2016.005.03.4

Abstract

AbstrakRendemen tebu umumnya ditetapkan berdasarkan nilai rendemen sementara (RS) yang tidak akurat dan rumit bagi petani. Pendugaan rendemen tebu dengan metode biolistrik, berpeluang dikembangkan menjadi solusi yang mudah, praktis, dan cepat. Akan tetapi belum terstandarnya teknik persiapan sampel untuk pengukuran sifat biolistrik tebu masih menjadi kendala. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan standar pengukuran sifat biolistrik dan memilih sifat biolistrik yang paling berkontribusi digunakan untuk prediksi rendemen tebu. Pengukuran biolistrik (impedansi, konstanta dielektrik, dan kapasitansi)  dilakukan dengan variasi panjang sampel tebu, dan frekuensi pengukuran. Sebagai tambahan, pengaruh temperatur lingkungan juga dipertimbangkan sebagai faktor koreksi. Hasil pengukuran kemudian dibandingkan dengan metode konvensional pengukuran rendemen tebu. Dari hasil eksperimen direkomendasikan standar persiapan sampel tebu yakni dengan ukuran panjang 3 cm dan frekuensi pengukuran 1000 Hz untuk pengukuran sifat biolistrik tebu. Nilai kapasitansi berpengaruh nyata terhadap nilai rendemen direkomendasikan sebagai variabel untuk mengembangkan pengukuran cepat rendemen tebu. Kata kunci: Tebu, sifat biolistrik, metode dielektrik, pengukuran cepat, rendemen AbstractSugarcane yield is commonly determined based on the first yield (RS) which is inaccurate and considered as a complex method for the farmer. Prediction of sugarcane yield with bioelectric method have a potential to be developed as an easy, handy, and quick solution. However, unstandardized sample preparation techniques to measure bioelectrical of sugarcane still become a problem. This research aim is to determine measurement standard for bioelectric properties and select the most important properties for sugarcane yield prediction. Bioelectric properties (impedance, dielectric constant, and capacitance) measurement was carried out with variation of sample length and measurement frequency. Additionally, the effect of ambient temperature also considered as a correction factor. The results then was compared with the conventional method. The result recommend a preparation standard of sugarcane sample length is 3 cm with measurement frequency of 1000 Hz to measure the bioelectrical properties of sugarcane. The capacitance value correlated significantly to the yield that is recommeded as variable to develop rapid measurement of sugarcane yield.Keywords: Sugarcane, bioelectrical properties, dielectric method, rapid measurement, yield
Pertumbuhan dan Produksi Tebu Varietas PSJK 922 Pasca Aplikasi Pupuk Silikat (BioSilAc dan SiAbate) Puspitasari, Arinta Rury; Yuliatun, Simping
Indonesian Sugar Research Journal Vol 3, No 2 (2023): Indonesian Sugar Research Journal
Publisher : Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54256/isrj.v3i2.110

Abstract

Silikat (Si) merupakan unsur penting nutrisi mineral untuk tanaman tebu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk silika komersial dan pupuk silika hasil sintesis P3GI terhadap pertumbuhan dan hasil tebu. Penelitian ini dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) non faktorial dengan 5 perlakuan dan 5 kali ulangan. Perlakuan tersebut adalah kontrol, pupuk BioSilAc (komersial) sesuai dosis anjuran, pemakaian pupuk SiAbate 50%, 100%, 200% terhadap dosis pupuk BioSilAc. Pengamatan tinggi, jumlah dan diameter batang dilakukan pada umur 8, 9, 10 dan 11 bulan serta hasil tebu pada umur 11 bulan. Hasil penelitian menunjukkan aplikasi pupuk silika berpengaruh positif terhadap tinggi tanaman dan produksi tebu. Namun, tidak berpengaruh terhadap untuk jumlah dan diameter batang tebu. Penggunaan dosis SiAbate dua kali dari dosis pupuk silika komersial memberikan produktivitas tebu tertinggi mencapai 128 t ha-1.
Analisa Indeks Glikemik Sari Tebu Alami, Nira Serbuk, dan Gula Kristal Putih dengan Metode In Vivo dan Metode In Vitro Yuliatun, Simping; Wicaksono, Pius Pandu Bintang; Ariyantoro, Achmad Ridwan
Indonesian Sugar Research Journal Vol 3, No 2 (2023): Indonesian Sugar Research Journal
Publisher : Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54256/isrj.v3i2.114

Abstract

Informasi glikemik indeks (IG) dapat digunakan untuk membantu konsumen dalam memilih makanan dan mengurangi resiko terhadap penyakit diabetes. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui IG dan korelasi metode in-vitro dan in-vivo dalam penentuan IG pada sari tebu alami (STA), nira serbuk (NS) dan gula kristal putih (GKP). Analisa IG dengan metode in vivo dilakukan menggunakan partisipan (manusia). Respon gula darah selama 2 jam diukur setelah diberi asupan makanan contoh. Metode in vitro prediksi indeks glikemik dilakukan dengan membuat simulasi sistem pencernaan di luar tubuh. Glukosa yang dibebaskan dari contoh yang dicerna secara in vitro selama 2 jam di bandingkan acuan (glukosa). Analisis statistik dilakukan untuk uji t berpasangan dan korelasi indeks glikemik pada metode in vivo dan in vitro. Hasil penelitian menunjukkan nilai indeks glikemik secara in vivo dari contoh STA, NS dan GKP berturut-turut 57,96 (IG sedang); 77,37 (IG tinggi); dan 85,78 (IG tinggi). Pengujian in vitro dari contoh STA, NS dan GKP menunjukkan nilai indeks glikemik berturut-turut 62,6 (IG sedang), 76,7 (IG tinggi) dan 86,3 (IG tinggi).  Hasil uji t menunjukkan metode in vitro dapat diterima untuk menggantikan metode in vivo. Pengujian IG metode in vitro dan in vivo memiliki korelasi kuat (r = 0,9188) dan positif.
Pendugaan Rendemen Tebu Menggunakan Sifat Biolistrik dan ANN untuk Pengembangan Alat Ukur Cepat Rendemen Tebu Sucipto, Sucipto; Utomo, Rhamdani Widyo; Al-Riza, Dimas Firmanda; Yuliatun, Simping; Supriyanto, Supriyanto; Somantri, Agus Supriatna
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 5 No 3: Juni 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.8 KB) | DOI: 10.25126/jtiik.201853635

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan sifat biolistrik pada berbagai ruas tebu dan waktu tunda giling serta hubungan sifat biolistrik dengan rendemen tebu menggunakan metode jaringan syaraf tiruan (ANN). Sifat biolistrik yang digunakan meliputi frekuensi, kapasitansi (C), impedansi (Z), dan konstanta dielektrik (k). Pada penelitian ini digunakan faktor ruas tebu (atas, tengah, dan bawah) dan waktu tunda giling (hari ke-0, 1, dan 2). Hasil riset menunjukkan bahwa ruas tebu bagian bawah memiliki nilai rendemen lebih besar dari bagian tebu lain. Rendemen semakin berkurang seiring waktu penundaan. Nilai kapasitansi dan konstanta dielektrik menurun seiring lama waktu penundaan. Topologi ANN terpilih adalah 4-40-30-1, dengan 4 node (frekuensi, kapasitansi, konstanta dielektrik, dan frekuensi) sebagai input layer, 40 node pada hidden layer ke 1 dan 30 node pada hidden layer ke-2, serta 1 node yakni rendemen sebagai output layer. Topologi jaringan terpilih memiliki akurasi 99,13% saat training dan 97,29% saat pengujian. Sifat biolistrik dan ANN dapat dikembangkan sebagai alat ukur cepat rendemen tebu.
Production of Fatty Acid Methyl Ester Surfactants using Palm Oil with Various Reaction Temperatures and Duration Agatha, Stefanie Bernike; Ariviani, Setyaningrum; Yuliatun, Simping
agriTECH Vol 44, No 2 (2024)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/agritech.85421

Abstract

Most surfactants are made from petrochemicals, posing significant environmental concerns due to the non- biodegradable and non-renewable nature. To address this challenge, surfactants from biodegradable, non-toxic, and harmless materials are required, such as Fatty Acid Methyl Ester (FAME) derived from palm oil. Therefore, this research aimed to investigate the effect of reaction tempetarures and durations as well as the interactions on the yield of FAME surfactants. The characteristics of the highest yield of FAME surfactants were also examined, including HLB (hydrophilic-lipophilic balance) value, surface tension, CMC (critical micelles concentration), density, and pH values. The study was conducted using Completely Randomized Factorial Design with three (3) factors, namely temperature (50 and 60 °C), reaction duration (60, 90, and 120 minutes), and the interaction. The results showed that the highest yield of 82.43% was produced at an interaction reaction temperature of 60 °C and a duration of 120 minutes. The characteristics of surfactants obtained were HLB value of 5.47, surface tension of 30.49 dyne/cm, capable of reducing surface tension by 73.20% (from 72.80 to 19.52 dyne/cm), CMC, density and pH values of 1.50% (v/v), 0.8757 g/cm 3 , and 6.86, respectively. These characteristics suggested that FAME has the potential for application as a water-in-oil (w/o) emulsifier. Moreover, the results could be applied to produce biodegradable surfactants using tropical oils through easy and simple technology.