Mau, Djulianus Tes
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

GAMBARAN EVALUASI PELAKSANAAN PERAN KADER POSYANDU BALITA DI DESA KABUNA WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS HALIWEN Bere, Maria Fatima Fetok; Mau, Djulianus Tes; Usfinit, Paskalis Malafu
Jurnal Sahabat Keperawatan Vol. 6 No. 01 (2024): Jurnal Sahabat Keperawatan, Februari 2024
Publisher : Program Studi Keperawatan, Universitas Timor Jln. Mgr. Sugyopranoto-Haliwen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jsk.v6i01.6428

Abstract

Latar Belakang: Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan pusat pelayanan kesehatan masyarakat di mana masyarakat dapat melakukan konsultasi kesehatan dan memperoleh pelayanan kesehatan di tingkat desa. Kegiatan ini merupakan bentuk pelayanan terpadu.Di dalam kegiatan posyandu terdapat beberapa petugas yang memiliki peran penting salah satunya adalah kader. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran evaluasi pelaksanaan peran kader posyandu balita di Desa Kabuna wilayah kerja UPTD Puskesmas Haliwen. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan evaluasi pelaksanaan peran kader posyandu balita di Desa Kabuna Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Haliwen. Dilaksanakan di 10 posyandu di Desa Kabuna Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Haliwen pada bulan Maret 2023 sampai dengan bulan Agustus 2023. Populasi adalah semua kader yang ada di Desa Kabuna, di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Haliwen yang berjumlah 50 orang. Hasil: didapatkan sebagian besar kader telah menjalankan perannya dalam pelaksanaan sistem lima meja dengan kategori baik (46 %) dan kategori cukup (54%). Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kader dalam pelaksanaan sistem lima meja berada pada kategori baik (46%) dan kategori cukup (54%).
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG STUNTING DI KELURAHAN UMANEN WILAYAH KERJA PUSKESMAS UMANEN Ratrigis, Diegosan Vitores; Mau, Djulianus Tes; Nahak, Maria Paula Marla
Jurnal Sahabat Keperawatan Vol. 6 No. 01 (2024): Jurnal Sahabat Keperawatan, Februari 2024
Publisher : Program Studi Keperawatan, Universitas Timor Jln. Mgr. Sugyopranoto-Haliwen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jsk.v6i01.6430

Abstract

Latar Belakang: Stunting atau pendek merupakan kondisi gagal tumbuh pada bayi (0-11bulan) dan anak balita (12-59 bulan) akibat dari kekurangan gizi kronis terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir, tetapi kondisi stunting baru nampak setelah anak berusia 2 tahun. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu balita tentang stunting di Kelurahan Umanen wilayah kerja Puskesmas Umanen. Metode: Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif analitik, pada bulan Maret-April, dengan tujuan untuk mendeskripsikan gambaran pengetahuan Ibu balita tentang stunting di wilayah kerja Puskesmas Umanen. Hasil: Penelitian yang dilakukan pada ibu balita yang mengalami stunting menunjukan bahwa sebagian besar Ibu balita mempunyai pengetahuan yang kurang baik tentang stunting di Puskesmas Umanen. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil sebagian responden memiliki tingkat pengetahuan kurang baik yaitu 62 responden (71,3%) dan minoritas berpengetahuan baik 25 responden (28,7%).
Asuhan Keperawatan pada Bayi Ny. M.U dan Bayi Ny. Y.A.Y yang Mengalami Ikterus Neonatorum dengan Masalah Ikterik Neonatus di Ruang Perinatologi RSUD MGR. Gabriel Manek, SVD Atambua Mau, Djulianus Tes; Akoit, Handrianus; Bete, Rufina Nenitriana; Nurak, Jonivasius
JIKES : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 1 (2024): Juli-Desember 2024
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71456/jik.v3i1.1116

Abstract

Ikterus neonatorum merupakan fenomena biologis yang timbul akibat tingginya produksi dan rendahnya ekskresi bilirubin selama masa transisi pada neonatus. pada neonatus pruduksi bilirubin dua sampe tiga kali lebih tinggi dibandingkan orang dewasa normal. Banyak faktor yang secara langsung maupun tidak langsung dapat menyebabkan terjadinya ikterik, seperti faktor maternal, perinatal dan neonatal. Tujuan dalam penelitian ini adalah memberikan asuhan keperawatan pada bayi ikterus neonatorum dengan masalah ikterik neonatus dengan cara melakukan pengkajian, merumuskan diagnosa keperawatan, rencana tindakan keperawatan, melakukan tindakan asuhan keperawatan dan evaluasi. Metode Penelitian yang digunakan yaitu pendekatan asuhan keperawatan pada bayi ikterus neonatorum dengan masalah ikterik neonatus di ruang perinatologi. Hasil dari penelitian didapatkan selama 3x24 jam, masalah ikterik neonatus teratasi dengan kriteria, membran mukosa kuning menurun, kulit kuning menurun, sklera kuning menurun. Kesimpulannya bahwa asuhan keperawatan telah dilakukan sesuai dengan tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan, evaluasi keperawatan pada bayi sehingga ikterus neonatorum dapat teratasi.
Studi Kasus: Intervensi Pasif Range Of Motion (ROM) Pada Pasien Stroke Di Ruang Asoka RSUD Mgr. Gabriel Manek SVD Atambua Siki, Clara; Sanan, Yane Cristiana Ua; Mau, Djulianus Tes
Jurnal Sahabat Keperawatan Vol. 7 No. 02 (2025): Jurnal Sahabat Keperawatan, Agustus 2025
Publisher : Program Studi Keperawatan, Universitas Timor Jln. Mgr. Sugyopranoto-Haliwen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jsk.v7i02.10181

Abstract

Latar Belakang: Stroke adalah penyumbatan pada pembuluh darah, yang disebabkan penyumbatan arteri sehingga menutup aliran darah ke otak. Sehingga menimbulkan gangguan mobilitas fisik di mana kondisi seseorang mengalami keterbatasan dalam gerak fisik dari satu atau lebih ekstremitas secara mandiri. Salah satu intervensi keperawatan yang diberikan adalah latihan Range of Motion (ROM). Tujuan Penelitian: Untuk menggambarkan asuhan keperawatan dengan pemberian intervensi Range Of Motion untuk meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke. Metode Penelitian: Desain studi kasus tentang mengeksplorasi suatu masalah/fenomena dengan batasan terperinci melalui pengambilan data yang dilaksanakan dengan wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dilakukan secara mendalam dan menentukan berbagai sumber informasi. Hasil Penelitian: Diagnosa keperawatan yang ditetapkan pada klien Tn.Y.B dan Tn.R.L adalah Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot. Setelah diberikan asuhan keperawatan dari pengkajian sampai evaluasi kepada kedua klien, kedua klien mengalami peningkatan mobilitas fisik dan mengalami penurunan kekakuan sendi. Kesimpulan: Hasil evaluasi keperawatan yang telah dilakukan pada kedua klien Tn.Y.B dan Tn.R.L masalah gangguan mobilitas fisik teratasi sebagian, di mana rentang gerak (ROM) meningkat, kekakuan sendi menurun dan kelemahan fisik kedua klien menurun.
Variability of blood pressure, pulse pressure, and mean arterial pressure in hypertensive individuals Berek, Pius Almindu Leki; Amaral, Fransiska; Akoit, Handrianus; Nahak, Maria Paula Marla; Mau, Djulianus Tes; Fouk, Maria Fatimah Wilhelmina Abuk; Made, Yovita
Malahayati International Journal of Nursing and Health Science Vol. 8 No. 9 (2025): Volume 8 Number 9
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/minh.v8i9.1258

Abstract

Background: Hypertension is a major risk factor for cardiovascular disease and remains a public health issue, particularly in areas with limited access to healthcare services, such as the Indonesia–Timor Leste border region. Blood pressure variability, pulse pressure (PP), and mean arterial pressure (MAP) are important indicators for assessing the risks of long-term complications. Purpose: To determine the profile and variability of blood pressure, PP, and MAP among hypertensive individuals, as well as the relationship between sociodemographic characteristics and these parameters. Method: A quantitative descriptive design with a cross-sectional approach was employed. Data were collected from 124 respondents through blood pressure measurements taken at three different time points. Mean systolic and diastolic blood pressure (SBP and DBP), PP, and MAP were analyzed, along with comparisons between measurement times and respondent characteristics. Result: The mean systolic blood pressure (SBP) was 151.27 mmHg, and the mean diastolic blood pressure (DBP) was 89.86 mmHg, indicating that most participants fell into hypertension grade 1–2 categories. The mean PP was 61.43 mmHg and MAP was 110.32 mmHg, both exceeding normal thresholds, suggesting potential vascular complications. Significant fluctuations were found in SBP and PP between the second and third measurements (p=0.014 and p=0.032, respectively), while DBP and MAP remained relatively stable. No significant associations were found between sex, education level, or occupation with the blood pressure parameters. Conclusion: Blood pressure was relatively high and tended to be stable between measurements, with significant variability in systolic and pulse pressures (p<0.05). Meanwhile, sociodemographic characteristics such as age, gender, education, and occupation did not show a significant association with blood pressure, PP, or MAP. Suggestion: Hypertension control programs need to focus on an individualized approach with routine blood pressure monitoring using HBPM, stabilizing blood pressure variability, and improving patient education. Programs must also be tailored to sociocultural conditions and supported by simple digital technology for early detection in border communities.