Akoit, Handrianus
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

GAMBARAN PENGETAHUAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) SISWI SMAN 3 HALIWEN Akoit, Handrianus; Sanan, Yane Cristiana Ua; Bete, Rufina Nenitriyana S.
Jurnal Sahabat Keperawatan Vol. 6 No. 01 (2024): Jurnal Sahabat Keperawatan, Februari 2024
Publisher : Program Studi Keperawatan, Universitas Timor Jln. Mgr. Sugyopranoto-Haliwen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jsk.v6i01.6431

Abstract

Latar Belakang: Kanker payudara sampai saat ini masih menjadi salah satu penyebab kematian di Indonesia. Deteksi awal kanker payudara dapat dilakukan dengan cara pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada wanita. Tujuan: Mengetahui gambaran pengtahuan siswi tentang SADARI Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross-sectional. Penelitian dilakukan di SMAN 3 Haliwen Kab.Belu pada Bulan Januari 2024. Jumlah sampel sebanyak 50 orang siswi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling kuota. Intrumen yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan SADARI. Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil: Sebagian besar (68%) siswi di SMN 3 Haliwen memiliki pengetahuan yang kurang tentang SADARI. Informasi yang paling banyak belum diketahui oleh siswi antara lain waktu yang tepat untuk melakukan SADARI (72%), usia yang tepat untuk melakukan SADARI (66%). Kesimpulan: Pendidikan kesehatan tentang SADARI perlu dilakukan pada siswi SMAN 3 Haliwen
Asuhan Keperawatan pada Bayi Ny. M.U dan Bayi Ny. Y.A.Y yang Mengalami Ikterus Neonatorum dengan Masalah Ikterik Neonatus di Ruang Perinatologi RSUD MGR. Gabriel Manek, SVD Atambua Mau, Djulianus Tes; Akoit, Handrianus; Bete, Rufina Nenitriana; Nurak, Jonivasius
JIKES : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 1 (2024): Juli-Desember 2024
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71456/jik.v3i1.1116

Abstract

Ikterus neonatorum merupakan fenomena biologis yang timbul akibat tingginya produksi dan rendahnya ekskresi bilirubin selama masa transisi pada neonatus. pada neonatus pruduksi bilirubin dua sampe tiga kali lebih tinggi dibandingkan orang dewasa normal. Banyak faktor yang secara langsung maupun tidak langsung dapat menyebabkan terjadinya ikterik, seperti faktor maternal, perinatal dan neonatal. Tujuan dalam penelitian ini adalah memberikan asuhan keperawatan pada bayi ikterus neonatorum dengan masalah ikterik neonatus dengan cara melakukan pengkajian, merumuskan diagnosa keperawatan, rencana tindakan keperawatan, melakukan tindakan asuhan keperawatan dan evaluasi. Metode Penelitian yang digunakan yaitu pendekatan asuhan keperawatan pada bayi ikterus neonatorum dengan masalah ikterik neonatus di ruang perinatologi. Hasil dari penelitian didapatkan selama 3x24 jam, masalah ikterik neonatus teratasi dengan kriteria, membran mukosa kuning menurun, kulit kuning menurun, sklera kuning menurun. Kesimpulannya bahwa asuhan keperawatan telah dilakukan sesuai dengan tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan, evaluasi keperawatan pada bayi sehingga ikterus neonatorum dapat teratasi.
Variability of blood pressure, pulse pressure, and mean arterial pressure in hypertensive individuals Berek, Pius Almindu Leki; Amaral, Fransiska; Akoit, Handrianus; Nahak, Maria Paula Marla; Mau, Djulianus Tes; Fouk, Maria Fatimah Wilhelmina Abuk; Made, Yovita
Malahayati International Journal of Nursing and Health Science Vol. 8 No. 9 (2025): Volume 8 Number 9
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/minh.v8i9.1258

Abstract

Background: Hypertension is a major risk factor for cardiovascular disease and remains a public health issue, particularly in areas with limited access to healthcare services, such as the Indonesia–Timor Leste border region. Blood pressure variability, pulse pressure (PP), and mean arterial pressure (MAP) are important indicators for assessing the risks of long-term complications. Purpose: To determine the profile and variability of blood pressure, PP, and MAP among hypertensive individuals, as well as the relationship between sociodemographic characteristics and these parameters. Method: A quantitative descriptive design with a cross-sectional approach was employed. Data were collected from 124 respondents through blood pressure measurements taken at three different time points. Mean systolic and diastolic blood pressure (SBP and DBP), PP, and MAP were analyzed, along with comparisons between measurement times and respondent characteristics. Result: The mean systolic blood pressure (SBP) was 151.27 mmHg, and the mean diastolic blood pressure (DBP) was 89.86 mmHg, indicating that most participants fell into hypertension grade 1–2 categories. The mean PP was 61.43 mmHg and MAP was 110.32 mmHg, both exceeding normal thresholds, suggesting potential vascular complications. Significant fluctuations were found in SBP and PP between the second and third measurements (p=0.014 and p=0.032, respectively), while DBP and MAP remained relatively stable. No significant associations were found between sex, education level, or occupation with the blood pressure parameters. Conclusion: Blood pressure was relatively high and tended to be stable between measurements, with significant variability in systolic and pulse pressures (p<0.05). Meanwhile, sociodemographic characteristics such as age, gender, education, and occupation did not show a significant association with blood pressure, PP, or MAP. Suggestion: Hypertension control programs need to focus on an individualized approach with routine blood pressure monitoring using HBPM, stabilizing blood pressure variability, and improving patient education. Programs must also be tailored to sociocultural conditions and supported by simple digital technology for early detection in border communities.