Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI PENINGKATAN PEMAHAMAN BUDIDAYA PADI ORGANIK UNTUK PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI heryadi, dyadi; Rofatin, Betty
Jurnal Abdimas Vol 24, No 1 (2020): June
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Padi organik SRI (System Rice of Intensification) dapat memberikan produktivitas dan harga yang lebih tinggi dibanding padi yang non-organik. Namun di wilayah lokasi PpM ITGbM perkembangannya belum memenuhi harapan.  Salah satu penyebabnya adalah belum difahaminya teknis budidaya padi organik yang benar oleh para petaninya. Untuk itu diperlukan pemahaman yang lebih baik tentang teknik budidaya padi organik agar harapan para petani dalam peningkatan produktivitas untuk mendapatkan pendapatan yang lebih besar dari sebelumnya akan menjadi kenyataan. Solusinya diperlukan pembinaan yang berkelanjutan diantaranya melalui peningkatan penyebaran informasi, dan penyuluhan dan hal ini dapat dilakukan dengan kegiatan pengabdian pada masyarakat melalui program ITGbM LP2MP Universitas Siliwangi. Target luaran kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman teknik budidaya padi organik  yang benar sesuai dengan kriteria/syarat sertidikasi dan publikasi ilmiah yang diterbitkan pada jurnal internal. Metode yang dilaksanakan terdiri dari Penyuluhan dan FGD/Focus on Group Discussion. Dilaksanakan sejak Maret 2017 di Kelompok Tani Jembar II dan Jembar Kahuripan Desa Margahayu Kec. Manonjaya Kab.Tasikmalaya. Tahapan kegiatan meliputi persiapan, penyuluhan, evaluasi & Pelaporan. Simpulan dari kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman petani tentang teknik budidaya padi organik sesuai dengan yang dipersyaratkan lembaga sertifikasi. Pada akhirnya setelah petani memahami teknik budidaya padi organik akan dapat meningkatkan produktivitasnya dan diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
PKM Peningkatan Nilai Tambah Produk Lidah Buaya Di Desa Bojongjengkol Kec. Indihiang Kota Tasikmalaya Heryadi, Dyadi; Rofatin, Betty
Jurnal Abdimas Vol 24, No 2 (2020): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengangguran secara umum masih menunjukkan angka tinggi, di Jawa Barat mencapai 1,79 juta orang atau 8,72 persen dari jumlah angkatan kerja, penduduk miskin sebanyak 4,48 juta orang atau 9,57 persen. Salah satu langkah tepat mengurangi angka pengangguran adalah mencetak Wirausahawan baru, seperti yang tengah gencar dilaksanakan oleh pemerintah Provinsi Jawa Barat. Salah satunya dengan mendorong dan memotivasi MEP (Mitra Ekonomi Produktif) untuk meningkatkan kinerjanya melalui peningkatan nilai tambah produk sehingga menjadi Wirausahawan yang handal dan mandiri. Pemberdayaan kelompok MEP ini memanfaatkan Program Kemitraan Masyarakat yang digagas DRPM Ditjen Penguatan Risbang. Tujuan kegiatan ini terdiri dari Optimalisasi dan diversifikasi Produk Olahan Lidah Buaya, Kemitraan penyediaan bahan baku, dan Pemasaran serta Publikasi. Metode yang dilaksanakan terdiri dari Penyuluhan, FGD/Focus on Group Discussion, Pelatihan dan Pendampingan. Dilaksanakan sejak Februari 2018 di Mitra MEP LIBUA dan Kelompok Tani Jembar II Desa Margahayu Kec. Manonjaya Kab.Tasikmalaya. Tahapan kegiatan meliputi persiapan, penyuluhan, pendampingan dan evaluasi & Pelaporan. Simpulan :  a) Secara umum kegiatan PKM telah terlaksana dengan baik dan berbagai permasalahan yang telah diidentifikasi sebelumnya telah dapat diatasi walaupun belum optimal. Kemitraan diantara kedua mitra terjalin dengan baik dan diharapkan akan berlanjut untuk menciptakan sinergi dan kerjasama yang saling menguntungkan; b) Kegiatan PKM telah dapat meningkatkan daya saing, meningkatkan penerapan IPTEK di masyarakat khususnya pada mitra dan telah dapat meningkatkan perbaikan tata nilai masyarakat.
PKM Peningkatan Nilai Tambah Produk Lidah Buaya Di Desa Bojongjengkol Kec. Indihiang Kota Tasikmalaya Heryadi, Dyadi; Rofatin, Betty
Jurnal Abdimas Vol 24, No 2 (2020): September 2020
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/abdimas.v24i2.16362

Abstract

Pengangguran secara umum masih menunjukkan angka tinggi, di Jawa Barat mencapai 1,79 juta orang atau 8,72 persen dari jumlah angkatan kerja, penduduk miskin sebanyak 4,48 juta orang atau 9,57 persen. Salah satu langkah tepat mengurangi angka pengangguran adalah mencetak Wirausahawan baru, seperti yang tengah gencar dilaksanakan oleh pemerintah Provinsi Jawa Barat. Salah satunya dengan mendorong dan memotivasi MEP (Mitra Ekonomi Produktif) untuk meningkatkan kinerjanya melalui peningkatan nilai tambah produk sehingga menjadi Wirausahawan yang handal dan mandiri. Pemberdayaan kelompok MEP ini memanfaatkan Program Kemitraan Masyarakat yang digagas DRPM Ditjen Penguatan Risbang. Tujuan kegiatan ini terdiri dari Optimalisasi dan diversifikasi Produk Olahan Lidah Buaya, Kemitraan penyediaan bahan baku, dan Pemasaran serta Publikasi. Metode yang dilaksanakan terdiri dari Penyuluhan, FGD/Focus on Group Discussion, Pelatihan dan Pendampingan. Dilaksanakan sejak Februari 2018 di Mitra MEP LIBUA dan Kelompok Tani Jembar II Desa Margahayu Kec. Manonjaya Kab.Tasikmalaya. Tahapan kegiatan meliputi persiapan, penyuluhan, pendampingan dan evaluasi Pelaporan. Simpulan :  a) Secara umum kegiatan PKM telah terlaksana dengan baik dan berbagai permasalahan yang telah diidentifikasi sebelumnya telah dapat diatasi walaupun belum optimal. Kemitraan diantara kedua mitra terjalin dengan baik dan diharapkan akan berlanjut untuk menciptakan sinergi dan kerjasama yang saling menguntungkan; b) Kegiatan PKM telah dapat meningkatkan daya saing, meningkatkan penerapan IPTEK di masyarakat khususnya pada mitra dan telah dapat meningkatkan perbaikan tata nilai masyarakat.
PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI PENINGKATAN PEMAHAMAN BUDIDAYA PADI ORGANIK UNTUK PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI heryadi, dyadi; Rofatin, Betty
Jurnal Abdimas Vol 24, No 1 (2020): June 2020
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/abdimas.v24i1.18489

Abstract

Padi organik SRI (System Rice of Intensification) dapat memberikan produktivitas dan harga yang lebih tinggi dibanding padi yang non-organik. Namun di wilayah lokasi PpM ITGbM perkembangannya belum memenuhi harapan.  Salah satu penyebabnya adalah belum difahaminya teknis budidaya padi organik yang benar oleh para petaninya. Untuk itu diperlukan pemahaman yang lebih baik tentang teknik budidaya padi organik agar harapan para petani dalam peningkatan produktivitas untuk mendapatkan pendapatan yang lebih besar dari sebelumnya akan menjadi kenyataan. Solusinya diperlukan pembinaan yang berkelanjutan diantaranya melalui peningkatan penyebaran informasi, dan penyuluhan dan hal ini dapat dilakukan dengan kegiatan pengabdian pada masyarakat melalui program ITGbM LP2MP Universitas Siliwangi. Target luaran kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman teknik budidaya padi organik  yang benar sesuai dengan kriteria/syarat sertidikasi dan publikasi ilmiah yang diterbitkan pada jurnal internal. Metode yang dilaksanakan terdiri dari Penyuluhan dan FGD/Focus on Group Discussion. Dilaksanakan sejak Maret 2017 di Kelompok Tani Jembar II dan Jembar Kahuripan Desa Margahayu Kec. Manonjaya Kab.Tasikmalaya. Tahapan kegiatan meliputi persiapan, penyuluhan, evaluasi Pelaporan. Simpulan dari kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman petani tentang teknik budidaya padi organik sesuai dengan yang dipersyaratkan lembaga sertifikasi. Pada akhirnya setelah petani memahami teknik budidaya padi organik akan dapat meningkatkan produktivitasnya dan diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
PERAN KELOMPOK TANI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS USAHATANI PADI Wuri Azwita Handayani; Tenten Tedjaningsih; Betty Rofatin
Jurnal Agristan Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Agristan
Publisher : Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.309 KB) | DOI: 10.37058/ja.v1i2.1375

Abstract

Pemberdayaan masyarakat tani diperlukan dalam pembangunan pertanian. Salah satu cara untuk mewujudkannya dengan membentuk kelompok tani di pedesaan. Fungsi kelompok tani sebagai (1) Wahana belajar; (2) Wahana Kerja sama; serta (3) Unit produksi berperan penting dalam pembangunan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran kelompok tani dalam peningkatan produktivitas usahatani padi.  Metode penelitian yang yang digunalan adalah survey terhadap petani anggota Kelompok Tani di Desa Bayuning Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan dengan teknik pengambilan sampel proportionate random sampling.  Analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara peran kelompok dan produktivitas digunakan  Uji Korelasi Konkordansi Rank Kendal W dan Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kelompok tani memiliki kategori sangat berperan. Produktivitas usahatani padi petani berada pada kategori sedang. Secara simultan terdapat hubungan signifikan antara peran kelompok tani dengan produktivitas usahatani dengan keeratan hubungan  sangat kuat. Secara parsial terdapat hubungan antara peran kelompok tani sebagai wahana belajar, wahana kerja sama maupun unit produksi dengan produktivitas usahatani padi.
Studi Komparatif Kelayakan Usahatani Cabai Merah pada Musim yang Berbeda Betty Rofatin; Jati Wijaya
Jurnal Agristan Vol 2, No 2 (2020): Jurnal Agristan
Publisher : Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.099 KB) | DOI: 10.37058/ja.v2i2.2353

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya, pendapatan dan kelayakan  usahatani cabai merah yang ditanam pada musim hujan dan musim kemarau di kelompok tani Tunas Jaya Desa Sukagalih Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus pada kelompok tani Tunas Jaya di Desa Sukagalih Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya. Hasil penelitian menunjukkan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk usahatani cabai merah yang ditanam pada musim hujan adalah Rp 47.718.410,00 per Hektar per musim tanam dan pada musim kemarau Rp 40.832.250,00 per Hektar per musim tanam. Pendapatan yang diperoleh untuk usahatani cabai merah yang ditanam pada musim hujan Rp 37.682.975,00 per Hektar per musim tanam dan pada musim kemarau sebesar Rp 40.718.000,00 per Hektar per musim tanam. Terdapat perbedaan kelayakan usahatani cabai merah di musim kemarau apabila dibandingkan dengan kelayakan di musim hujan, dengan nilai R-C ratio di musim kemarau sebesar 1,997 dan pada musim hujan sebesar 1,789. Usahatani cabai merah yang ditanam pada musim hujan dan musim kemarau layak untuk diusahakan. Untuk mengatasi permasalahan di musim hujan, Sumarni dan Muharam (2008) menyampaikan bahwa untuk menanggulangi masalah di musim hujan bisa dengan menggunakan naungan plastik ( screen plastic) dan mulsa plastik. Dengan teknologi naungan dan mulsa plastik kendala-kendala yang menghadang usahatani cabai merah di musim hujan dapat dikurangi sehingga hasil kualitas hasil dan R-C Ratio cabai merah dapat ditingkatkan.
Optimasi Agroindustri Lidah Buaya Betty Rofatin; Enok Sumarsih
Jurnal Agristan Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Agristan
Publisher : Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.618 KB) | DOI: 10.37058/ja.v2i1.2344

Abstract

Pengolahan  lidah buaya menjadi berbagai macam produk makanan atau minuman akan dihadapkan pada aktifitas penggunaan modal. Untuk menghasilkan output yang maksimal, perusahaan pasti akan dihadapkan pada bahan baku yang dimilikinya serta bahan-bahan pendukung lainnya, tetapi untuk menghasilkan output yang maksimal, jumlah yang dibutuhkan akan melebihi yang disediakan.  Kondisi ini mengharuskan perusahaan untuk melakukan kombinasi yang tepat agar kebutuhan tidak melebihi dari jumlah yang disediakan.  Begitu juga dengan tenaga kerja yang merupakan bagian penting dalam proses produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi aktual agroindustri berbahan baku lidah buaya, kondisi optimal agroindustri berbahan baku lidah buaya , dan selisih penerimaan sebelum dan setelah dilakukan optimasi pada Agroindustri lidah buaya pada Agroindustri LIBUA di Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus pada Agroindustri LIBUA di Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya. Analisis yang digunakan adalah analisis Linear Programming. Hasil penelitian tentang kondisi aktual agroindustri berbahan baku lidah buaya, menunjukkan hasil produksi untuk nata de aloe 33.5 kilogram dan selai 7 kilogram, dengan harga nata de aloe Rp 100.000,- /kg dan selai Rp 75.000,-/kg, sehingga diperoleh penerimaan untuk nata de aloe sebesar Rp. 3.350.000,- dan selai Rp. 525.000,- dengan total penerimaan sebesar Rp. 3.875.000,-. Berdasarkan kondisi optimal diperoleh hasil produksi untuk nata de aloe 40,72 kilogram dan tidak memproduksi selai dengan harga Rp. 100.000,0/kg, sehingga diperoleh penerimaan sebesar Rp. 4.072.000,-. Dengan demikian ada perbedaad penerimaan setelah optimasi yaitu sebesar Rp. 197.000,-.
Risiko Produksi Usahatani Padi Organik di Desa Jatisari Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan Arip Abdilah; Betty Rofatin; Tenten Tedjaningsih
Jurnal Agristan Vol 4, No 1 (2022): Jurnal Agristan
Publisher : Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/agristan.v4i1.4829

Abstract

Usaha dalam bidang pertanian selalu mengandung risiko yang dapat mempengaruhi usaha tersebut. Risiko yang terjadi dalam usahatani padi organik salah satunya risiko produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumber-sumber risiko produksi, besarnya risiko produksi dilihat dari luas lahan dan lama penerapan pada usahatani padi organik di Desa Jatisari Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode sensus. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling sebanyak 33 petani padi organik. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan pertanian padi organik di Desa Jatisari Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2021 sampai Januari 2022. Teknik analisis data yang digunakan adalah standar deviasi dan koefisien variasi. Terdapat 3 jenis sumber risiko produksi yaitu OPT cuaca dan iklim, dan perlakuan. Secara keseluruhan risiko produksi usahatani padi organik di Desa Jatisari sebesar 69,1 kg (3 %) dari rata-rata produksi, besarnya risiko produksi usahatani padi organik didasarkan pada luas lahan sempit (0,1 Ha), sedang (0,1 – 0,3 Ha) dan luas (0,3 Ha) masing-masing 5 persen, 2 persen dan 1 persen dari produksi rata-rata. Besarnya risiko produksi padi organik berdasarkan lama penerapan dimulai dari tahun 2014 dan 2015, masing-masing 1,7 persen dan 1,7 persen dari rata-rata produksi. Jangka lama penerapan dan luas lahan akan mempengaruhi besarnya risiko produksi.
KELAYAKAN DAN PRODUKTIVITAS USAHATANI PADI SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO 2:1 DENGAN 4:1 Betty Rofatin; Siti Rakhima
Jurnal Agristan Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Agristan
Publisher : Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.945 KB) | DOI: 10.37058/ja.v1i2.1377

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cisadap Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui R/C dan produktivitas usahatani padi sistem tanam jajar legowo 2:1 dengan 4:1 serta untuk mengetahui perbedaan R/C dan Produktivitas usahatani padi sistem tanam jajar legowo 2:1 dengan 4:1. Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Data yang diperoleh melalui teknik wawancara langsung kepada petani yang melakukan usahatani padi sistem tanam jajar legowo 2:1 dan 4:1. Teknik penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive). Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata R/C dari masing-masing usahatani sistem tanam jajar legowo diketahui sebesar 1,97 sedangkan untuk sistem tanam jajar legowo 4:1 yaitu 1,64. Tingkat produktivitas usahatani padi sistem tanam jajar legowo 2:1 adalah 28,29 Kw/0,17 Ha/MT dan 26,91 Kw/0,17 Ha/MT untuk jajar legowo 4:1. Terdapat perbedaan yang nyata antara R/C usahatani padi sistem tanam jajar legowo 2:1 dengan 4:1. Sedangkan pada produktivitas tidak terdapat perbedaan yang nyata antara produktivitas usahatani padi sistem tanam jajar legowo 2:1 dengan 4:1.
Studi Kelayakan Usaha Pembesaran Ayam Sentul dengan Pola Pemeliharaan Semi-Intensif dan Intensif Yosep Agus Nugraha; Betty Rofatin; Suyudi Suyudi
Jurnal Agristan Vol 4, No 1 (2022): Jurnal Agristan
Publisher : Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/agristan.v4i1.4867

Abstract

Ayam Sentul merupakan ayam bukan ras lokal asli Indonesia yang telah dipelihara dan dikembangkan oleh masyarakat, terutama di pedesaan. Pemeliharaan Ayam Sentul dapat ditingkatkan dengan peralihan sistem pemeliharaan, dari sistem tradisional ke sistem yang lebih baik, yaitu sistem pemeliharaan semi intensif maupun intensif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya yang dikeluarkan, penerimaan dan pendapatan, serta kelayakan usaha peternak ayam sentul dengan sistem pemeliharaan semi-intensif dan intensif di Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Pengambilan sampel mengunakan teknik sampling jenuh. Jumlah sampel 10 responden 5 responden semi-intensif dan 5 responden intensif. Pengumpulan data menggunakan data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama satu periode pada sistem semi-intensif dengan rata-rata skala usaha 93 ekor, biaya total yang dikeluarkan sebesar Rp. 2.272.922, penerimaan sebesar Rp. 2.508.000 dan pendapatan Rp. 584.188. Pada sistem pemeliharaan intensif dengan rata-rata skala usaha 140 ekor, biaya total yang dikeluarkan sebesar Rp. 3.989.445, penerimaan sebesar Rp. 4.488.000 dan pendapatan sebesar Rp. 983.395. Usaha pemeliharaan pembesaran ayam sentul di Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis dengan sistem pemeliharaan semi-intensif memiliki nilai rata-rata R/C sebesar 1,32, dan sistem pemeliharaan intensif memiliki nilai rata-rata R/C sebesar 1,27. Hal ini menunjukan usaha pemeliharaan pembesaran ayam sentul layak diusahakan, karena memiliki nilai R/C 1.