Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

AKSELERASI PEMAHAMAN TENSES DALAM MENYUSUN KALIMAT NEGATIVE DENGAN MAGIC ROUND Solihati, Tri Agustini; Aristi, Gea
IKRA-ITH HUMANIORA : Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 2 No 3 (2018): IKRAITH-HUMANIORA vol 2 Nomor 3 Bulan November 2018
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.906 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan hasil uji coba produk pengembangan media Magic Round seri 2 pada skala terbatas yang difungsikan untuk mengakselerasi pemahaman siswa ketika menyusun kalimat negative berbahasa Inggris pada semua jenis tenses. Sehingga tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mengetahui signifikansi pengaruh penggunaan media yang dimaksud terhadap pemahaman siswa dalam menyusun kalimat negative. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 2 Kabupaten Tasikmalaya dengan jumlah sampel sebanyak 38 siswa di kelas XI IIK-1. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh dengan pendekatan kuantitatif dan metode eksperimen yaitu Pre-Ekperimental Designs. Data penelitian dikumpulkan dengan teknik soal objektif. Data yang dikumpulkan, selanjutnya diolah dan dianalisis secara kuantitatif untuk mengetahui pengaruh penggunaan media tersebut pada penyusunan kalimat negative. Hasil dari pengolahan dan analisis data didapat rata-rata nilai pretest 55,32 dengan kategori sedang dan rata-rata nilai posttest 81,39 dengan kategori sangat tinggi. Berdasarkan uji-t Paired Samples T-Test menghasilkan Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,000. Sesuai dengan ketentuan, karena nilai probabilitas Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05, maka H0 ditolak maka yang menjadi jawaban dari hipotesis penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan penguasaan keterampilan menyusun kalimat negative yang signifikan antara nilai pretest dan posttest setelah melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan magic round. Sehingga disimpulkan bahwa penggunaan media magic round mempunyai pengaruh terhadap peningkatan penguasaan keterampilan menyusun kalimat negative.
PENGENALAN MAGIC ROUND UNTUK PEMBELAJARAN TENSES DALAM KALIMAT VERBAL AFFIRMATIVE BAGI GURU SMA/SEDERAJAT DI PKBM JATIWARAS TASIKMALAYA Solihati, Tri Agustini; Karsono, Djoko; Suryana, Dudung
IKRA-ITH ABDIMAS Vol 2 No 2 (2019): IKRAITH-ABDIMAS vol 2 Nomor 2 Bulan Juli 2019
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.658 KB)

Abstract

ABSTRAKKegiatan ini merupakan pengabdian pada masyarakat dengan skema penerapan teknologi tepat guna.Media magic round yang diperkenalkan merupakan hasil penelitian pengembangan yang telahdilaksanakan..Solihati, dkk (2018) telah menunjukkan perbandingan nilai pre-test dan post-test sebesar 24,7da 67,4 pada siswa SMA. Hal ini menjadi pijakan yang kuat untuk memperkenalkan media kepada gurusebagai fasilitator pembelajaran di kelas. Dengan menggunakan metode diskusi, ceramah, tanya jawab,simulasi, dan demonstrasi kegiatan ini memperoleh nilai 85% yang diperoleh berdasarkan angket responyang diisi oleh guru. Adapun jumlah guru yang mengikuti kegiatan ini adalah sebanyak 14 orang dari 9sekolah SMA/sederajat di wilayah PKBM Jatiwaras. Presentase yang diperoleh menunjukkan apresiasi danpenerimaan yang baik terhadap media yang dikembangkan. Saat ini guru sudah termotivasi untukmengemas kegiatan pembelajaran yang lebih kreatif dan menyenangkan. Begitu juga manfaat yangdiperoleh adalah bertambahnya referensi media pembelajaran yang dapat digunakan untuk pengajaranBahasa Inggris terutama pada pembahasan tenses.
PELATIHAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL STRUCTURE AND WRITTEN EXPRESSION BEREKUIVALENSI TOEFL Solihati, Tri Agustini; Karsono, Djoko; Suryana, Dudung
IKRA-ITH ABDIMAS Vol 2 No 1 (2019): IKRAITH-ABDIMAS vol 2 Nomor 1 Bulan Maret 2019
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.309 KB)

Abstract

ABSTRAKKegiatan pengabdian ini merupakan program lanjutan sebagai bentuk penyempurnaan pemahamansiswa SMA di Desa Linggaraja Kabupaten Tasikmalaya terhadap strategi mengerjakan soal-soal TOEFL.solihati, dkk (2018) menunjukkan pembekalan pemahaman yang cukup baik pada siswa tersebut ketikamengerjakan soal menyimak, dengan nilai rata-rata pre-test 24,7 dan 67,4 untuk rata-rata nilai post-test.Dengan kondisi demograpi Desa Linggaraja yang termasuk Desa 3T (Terluar, Terdepan, dan Terpencil)menjadikan permsaalahan pendidikan muncul. Terbatasnya akses sekolah dan rendahnya kondisiinfrastruktur menyebabkan tingginya angka putus sekolah. Sehingga 20 siswa yang melanjutkan studi kejenjang SMA harus berbekal kompetensi yang unggul, salah satunya adalah kemampuan berbahasa Inggris.Pelatihan menyelesaikan soal structure and written expression dikemas dengan 15 pertemuanpembelajaran, yang diawali dan diakhiri dengan kegiatan tes sebagai evaluasi pemahaman siswa. Adapunmetode yang digunakan ketika pembelajaran adalah ceramah, diskusi, dan latihan. Adapun hasil evaluasiyang dilakukan menunjukkan rata-rata nilai 25,30 pada saat pre-test dan 70,00 pada saat post-test. Sesuaidengan program yang dirancang, berikutnya siswa yang sama akan memperoleh pembekalan untuk soalsoalmembaca berekuivalensi TOEFL.
MENGENALI SOAL-SOAL READING COMPREHENSION BEREKUIVALENSI TOEFL DAN STRATEGI MENGERJAKANNYA Solihati, Tri Agustini; Prihartanti Suharto, Pipit
IKRA-ITH ABDIMAS Vol 3 No 1 (2020): IKRAITH-ABDIMAS VOL 3 NO 1 BULAN MARET 2020
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1622.082 KB)

Abstract

Berpijak pada kegiatan pengabdian masyarakat yang sudah diselenggarakan sebelumnya (listeningdan structure and written expression), kegiatan ini merupakan rangkaian akhir kegiatan sebagai upayapenyempurnaan pemahaman siswa SMA di Desa Linggaraja Kabupaten Tasikmalaya terhadap tes TOEFL.Kegiatan ini dikemas dalam bentuk pelatihan dengan beragam kegiatan di dalamnya. Hal itu meliputi pretest,ceramah, diskusi, latihan, post-test, dan refleksi kegiatan. Perbandingan rata-rata jumlah jawaban yangbenar dai 50 butir soal yang disediakan adalah 15:25. Artinya ada peningkatan rata-rata nilai yang diperoleh,perbandingannya sebesar 30:50. Secara implementasi materi masih cenderung sulit, karena kendala terbesarsebetulnya adalah penguasaan kosakata. Namun jika dirasakan dari seluruh rangkaian kegiatan ceramah,diskusi, dan latihan seluruh peserta sudah menunjukkan upaya yang sangat optimal. Pada penggalianrefleksi kegiatan seluruh peserta menyatakaan kegiatan ini bermanfaat, mampu mengingat materi yangdiajarkan, dan sudah memahami teknik apa yang seharusnya dilakukan ketika mengerjakan soal readingcomprehension.
DEVELOPING MAGIC ROUND TO TEACH INTERROGATIVE SENTENCES Tri Agustini Solihati; Lystiana Nurhayat Hakim
English Review: Journal of English Education Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : University of Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/erjee.v8i1.2030

Abstract

Vocabulary mastery and sentence structure are often considered to be the most challenging things in mastering English. Besides, both teacher and students are often bored on how they are explained and understood. Thus, keeping students’ motivation in learning vocabulary and sentence structure needs more effort as it should be more than just teachers’ attendance and explanation. Choosing a proper teaching media can be one of the solutions. This research aims to produce Magic Round as one of the choices for teaching interrogative sentences. It was developed through Research and Development (RD) by implementing several steps, including preliminary studies, research planning, product design, product validation, product trial, and producing final product. Validity was assessed by both technological and material experts. Those reached 90% and 92%. The usefulness and feasibility were taken by the user and observer. Those gained 91% and 91%. In conclusion, this media is quiet appropriate to be used in teaching English interrogative sentences.
MAGIC ROUND: TEACHING MEDIA FOR COMPILING NEGATIVE SENTENCES Tri Agustini Solihati; Gea Aristi
Indonesian EFL Journal Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : University of Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/ieflj.v5i1.1628

Abstract

Learning English is much harder for Indonesian students because of various aspects. Yet, the obstacles are able to overcome with any methods, strategies or media to achieve the goals of the teaching and learning process (Manan, 2017). This research focuses on developing teaching media, named Magic Round for teaching negative sentences. It was made to facilitate students in compiling grammatically correct sentences. This research was carried out by applying Research and Development (RD) which consists of several steps, including; preliminary studies, research planning, product design, product validation, product trial, and producing final product. The trial result in limited scale gained 81.67% from technology expert and 86.67% from material expert. Besides, the assessment of its usefulness, feasibility, and students’ responses toward the media reached 86.38%, 88.64%, and 87.18%, respectively. It means that Magic Round is valid and can be used without revision. In conclusion, Magic Round is appropriate to use in teaching English negative sentences.Keywords: magic round; negative sentences; research and development; teaching media; tenses.
A study on students' needs in learning English for pharmacy (A starting point to design innovative syllabus) Tri Agustini Solihati; Nurti Rahayu
English Review: Journal of English Education Vol 9 No 1 (2020)
Publisher : University of Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/erjee.v9i1.3785

Abstract

This study aims to discover the needs of pharmacy students as an input to design an ESP syllabus. The needs analyses were conducted by distributing questionnaires to and interviewing the respondents. The responses were analyzed based on a comprehensive concept of need analysis proposed by Dudley-Evans and St. John. The findings showed that most students consider themselves poor in vocabulary and weak in speaking, listening, writing, and pronunciation. Hence, it is crucial to improve their skills to enable them from communicating effectively with foreign patients and avoiding misunderstanding which may happen when interacting with foreign patients. Therefore, developing an appropriate ESP syllabus for pharmacy course could be possibly developed based on these findings and the theory of material development.
Sosialisasi English for Young Learners (EYL) bagi Guru Sekolah Dasar di Gugus II Kecamatan Ciamis Lystiana Nurhayat Hakim; Tri Agustini Solihati
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 4 (2021): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v5i4.3527

Abstract

Perubahan Kurikulum membuat mata pelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar berubah dari muatan lokal menjadi program ektrakurikuler. Berdasarkan data pra-observasi, di Kecamatan Ciamis pengajaran Bahasa Inggris mengalami beberapa kendala seperti kualifikasi guru yang bukan Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris, pengunaan teknik serta metode mengajar Bahasa Inggris yang monoton dan menjenuhkan, kurangnya sumber ajar, serta tidak adanya pelatihan dan pembinaan pengajaran Bahasa Inggris bagi pembelajar anak. Melihat berbagai permasalahan tersebut maka penulis melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan pelatihan pengajaran Bahasa Inggris dan Forum Group Discussion (FGD) bagi guru-guru Sekolah Dasar di Kecamatan Ciamis. Hasil pengabdian ini menunjukan bahwa guru memiliki motivasi yang baik dalam meningkatkan kompetensi mereka dalam pengajaran Bahasa Inggris, pemahaman mereka terhadap karakteristik pembelajar anak juga meningkat, serta adanya peningkatan kemampuan guru untuk menciptakan pengajaran yang bermakna dan menyenangkan.Kata kunci: Pengajaran, Bahasa Inggris, Sekolah Dasar Socialization of English for Young Learners (EYL) for Elementary School Teachers in Cluster II Ciamis Kecamatan District ABSTRACTThe change of curriculum makes English subjects in Elementary School move from local content to the extracurricular program. Based on pre-observation data, there are some obstacles face by the teacher in teaching English to young learners in Ciamis. Those are the unqualified English teachers, the monotonous of teaching techniques and methods, the lack of using teaching sources, and the unavailable of EYL workshops. Therefore, to solve those problems the author conducted a community service in the form of the EYL workshop and FGD.  The community service makes the teachers' motivation to improve their competency in English language teaching increase. Besides, their understanding of the characteristics of children and their ability to create meaningful and interesting teaching also increase.Keywords: Teaching, English, Elemntary School
Strategi Peningkatan Keterampilan Menyimak Berekuivalensi TOEFL Bagi Siswa SMA/Sederajat Tri Agustini Solihati; Asep Rizki Mukti; Rudi Permadi
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 2 NOMOR 1 MARET 2018 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.353 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v2i1.1688

Abstract

ABSTRAK     TOEFL (Test of English as a Foreign Language) merupakan tes yang dilakukan untuk mengukur sejauh mana kemampuan bahasa Inggris seseorang. Tes ini terdiri dari empat jenis kegiatan, yaitu listening comprehension (menyimak), structure and written expression (tata bahasa), reading comprehension (membaca), dan writing (menulis). Pengenalan strategi menyimak diperlukan oleh siswa SMA/sederajat untuk meningkatkan pemahaman mereka mengenai cara mengerjakan soal menyimak dengan lebih praktis. Namun siswa SMA di Desa Linggaraja ini belum tahu dan belum pernah memperoleh pelatihan semacam ini di sekolah mereka masing-masing. Oleh karena itu, dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanaan oleh Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Perjuangan, siswa tersebut diberikan pengenalan sekaligus pelatihan strategi peningkatan keterampilan menyimak berekuivalensi TOEFL. Sehingga sudah barang tentu, materi yang dipaparkan secara khusus membahas strategi menaklukan soal-soal menyimak pada tes TOEFL. Pelatihan ini diselenggarakan di Desa Linggaraja Kecamatan Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya yang termasuk wilayah 3T (terluar, terdepan, dan terpencil). Pelatihan ini diikuti oleh 20 siswa SMA, warga Desa Linggaraja. Pelatihan dilaksanakan selama 14 pertemuan inti, yang terdiri dari kegiatan pre-test, 12 strategi menyimak, dan post-test. Pre-test dan post-test ini dilakukan hanya untuk mengetahui sejauh mana mereka memperoleh manfaat dari kegiatan yang sudah dilakukan. Kata Kunci : Menyimak,TOEFL Siswa ABSTRACT                TOEFL (Test of English as a Foreign Language) is a test conducted to measure the extent of person's English skills. This test consists of four types of activities, they are listening comprehension, structure and written expression,, reading comprehension, and writing. The introduction of listening strategies is required for high school students/equivalents to improve their understanding of how to conductlistening questions more practically. However, the high school students in Linggaraja Village have not known yet and they have never received this kind of training in their school. Therefore, in the community service activities conducted by English Education Department of Perjuangan University, the students are given introduction as well as TOEFL competency skills enhancement skills training. So, of course, the material presented specifically deliver the strategy of conquering the listening questions on the TOEFL test. The training was held in Linggaraja Village, Sukaraja District, Tasikmalaya Regency, which included (outer, outer, and remote) areas. The training was attended by 20 high school students, villagers of Linggaraja. Training was conducted during 14 core meetings, consisting of pre-test, 12 listening strategies, and post-test. Pre-test and post-test were done only to find out how far they get benefit from the activities. Keywords : Listening, Students’ TOEFL
GENDER DIFFERENCES IN SPEAKING ANXIETY Annisa Fauziah; Setyo Wati; Tri Agustini Solihati
ETNOLINGUAL Vol. 6 No. 1 (2022): ETNOLINGUAL
Publisher : Department of Master of Linguistic, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/etno.v6i1.34064

Abstract

Speaking anxiety becomes a substantial matter in foreign language learning. Many studies have been discussed foreign language anxiety. Nevertheless, slight research has been undertaken on senior high school level. This research investigated Foreign Language Speaking Anxiety (FLSA) associated with male and female difference in senior high school level. This study aims to investigate whether male and female have the significant difference on students’ speaking anxiety level or not. Differential research method was used. From 77 grade IX students of SMA Terpadu Darussalam Tasikmalaya, 43 students were participated in this study. Probability sampling was used as the technique for selecting sample. A close-ended questionnaire adopted from Horwitz et.al (1986) was administrated to the participants to examine their Foreign Language Speaking Anxiety. The questionnaire has been passed validity test to determine whether it has positive consequences when they are used in practice. The result indicated that there is no statistically difference between male and female students. Although there was no statistically difference, the finding represents that females demonstrated a higher anxiety than males. Regarding to the result, it might be a light to help teacher choosing a great treatment for students’ anxiety during English language learning.