Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Training Decorating Accessories Veil and Family to Increase Revenue and Tourism in Kenagarian Payo Lubuk Sikarah District City of West Sumatra Solok yasnidawati yasnidawati; Yusmerita Yusmerita; Puji Hujria Suci
International Journal of Educational Dynamics Vol 2 No 1 (2019): International Jurnal of Educational Dynamics (IJEDs)
Publisher : Postgraduate School, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.705 KB) | DOI: 10.24036/ijeds.v2i1.225

Abstract

Partners in Service community in Payo Solok District of Lubuk Sikarah are housewives and teenagers drop out of school. The problem faced by the people in the District of Lubuk Sikarah Payo Solok is a lack of knowledge and skills of the communities in the field of fashion, especially in decorating the veil and make accessories. The method used in accordance goals in training. The results of the implementation of the training activities create various accessories that housewives and teenagers (PKK) in Kanagarian Payo Solok, it has the ability and skill in making accessories in various forms by 75%, and the participants have to understand and have base makes a wide range of accessories by 80%. This can be seen from the shape hijab accessories and brooches generated sufficient quality. This is because the participants were seriously and earnestly to follow and activities make hijab accessories. The capacity of the hijab accessories making techniques, participants also have the skill by 85%. Keywords: Hijab Embroidery Training and Accessories
Teknik Pembuatan Ekstrak Warna Alam dari Tumbuhan dan Limbah Pasar (Studi Kasus di Rumah Batik Tarancak Kota Solok) Idzni Hanifati; Sri Zulfia Novrita; Yusmerita Yusmerita
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.652 KB)

Abstract

Dilihat dari dampak negatif yang diakibatkan oleh pemakaian zat warna sintetis (buatan), perlu adanya peningkatan untuk menggunakan zat warna alami yang tidak beracun dan ramah lingkungan untuk pewarnaan tekstil. Penelitian ini membahas tentang pembuatan ekstraksi pewarna alam yang dilakukan di Rumah Batik Tarancak, Kota Solok. Deskriptif kualitatif sebagai metode penelitian dengan data primer dan sekunder. Observasi, wawancara dengan informan yaitu pengrajin dan pemilik rumah batik serta dokumentasi sebagai sumber pengumpulan data. Dilanjutkan dengan mereduksi data, penyajian dan membuat kesimpulan sebagai teknik analisis data. Hasil penelitian berupa resep ekstraksi warna alam yang dilakukan di Rumah Batik Tarancak yaitu menggunakan vlot 1:5 untuk pembuatan ekstrak dengan teknik perebusan dan vlot 1:2 untuk pembuatan ekstrak dengan teknik fermentasi. Penulis meneliti pembuatan ekstrak warna dari 6 jenis bahan alam yaitu daun sikaduduak, kleresede, afrika, tumbuhan putri malu, kulit bawang merah dan kulit alpukat.
Perbedaan Hasil Pola Dasar Dressmaking dengan Pola Dasar Cuppens Geurs pada Wanita Indonesia Bertubuh Gemuk Puput Defita Sari; Yusmerita Yusmerita
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.125 KB)

Abstract

Latar belakang penelitian ini iyalah mengenai perbedaan pola dasar dressmaking dengan pola dasar cuppens geurs pada wanita indonesia bertubuh gemuk. Objek penelitiannya yaitu pola dasar dressmaking dengan pola dasar cuppens geurs yang diujicobakan pada wanita indonesia bertubuh gemuk dengan berat 100 kg, tinggi 170 cm, yang berusia 22 tahun. Penilaian dinilai oleh 3 orang panelis yang ahli dibidang pola. Instrumen penelitian yang digunakan skala likert. Teknik analisis data yang digunakan, analisis komparatif deskriptif pendekatan kuantitatif. Dari hasil perhitungan analisis tersebut juga dapat diketemukan perbedaan pada model 1 dan model 2 dengan total persentase model 1 dressmaking 67,7% (cukup sesuai) sedangkan cuppens geurs 77,7% (sesuai). Model 2 dressmaking 71,4% (sesuai) sedangkan cuppens geurs 87,1% (sangat sesuai). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pola dasar cuppens geurs lebih sesuai untuk wanita Indonesia bertubuh gemuk dengan usia 22 tahun, berat 100 kg dan tinggi 170 cm
PENGEMBANGAN VIDEO TUTORIAL TEKNIK BATIK TULIS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH BATIK DI DEPARTEMEN IKK FPP UNP Sri Zulfia Novrita; Yusmerita Yusmerita; Puspaneli Puspaneli; Lucy Fridayati; Febian Vebyola
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 12, No 1 (2023): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v12i1.39760

Abstract

Batik is a course that teaches about theory and practice in the field of batik. In delivering this material, a more interesting and practical learning media update is needed when used which can improve student learning outcomes and this media is assumed to minimize problems in batik courses. This research aims to develop a video tutorial learning media suitable for use in batik courses, especially batik tulis. Research and Development (R&D) is a type of research. Four D (4D) is the development model used in this study. which consists of 4 stages, namely define, design, develop and disseminate. This study used primary data, namely an assessment sheet in the form of a validity and practicality test questionnaire.In this study, it used instruments in the form of questionnaires in the form of assessment sheets. Based on the results of the validity of media experts and video material experts, this written batik technique tutorial obtained a score of 91.55% which is categorized as very valid. As for practicality, it obtained a score of 87.60% for lecturers who teach courses, 97% for small groups, and 91% for large groups, where the practicality test results are included in the very practical category. Based on the results of the validity and practicality test, it can be concluded that the video media tutorial of this batik writing technique is suitable for use as a learning medium.Keywords: development, learning video, written batik. AbstrakBatik adalah sebuah mata kuliah yang mengajarkan mengenai teori dan praktek pada bidang batik. Dalam menyampaikan materi ini dibutuhkan sebuah pembaharuan media pembelajaran yang lebih menarik dan praktis saat digunakan yang mana dapat meningkatkan hasil pembelajaran mahasiswa serta media ini diasumsikan bisa meminimalisir permasalahan yang ada pada mata kuliah batik. Penelitian ini bertujuan mengembangkan sebuah media pembelajaran video tutorial layak untuk digunakan pada mata kuliah batik khususnya batik tulis. Research and Development (R&D) atau penelitian dan pengembangan merupakan jenis dari penelitian ini. Four D (4D) adalah Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini. yang mana terdiri dari 4 tahap yaitu define (pendefinisian), design (perencanaan), develop (pengembangan) dan disseminate (penyebaran). Penelitian ini menggunakan data primer, yaitu lembar penilaian berupa angket uji validitas dan praktikalitas. Dalam penelitian ini menggunakan intrumen berupa angket dalam bentuk lembar penilaian. Berdasarkan hasil validitas ahli media dan ahli materi video tutorial teknik batik tulis ini memperoleh skor 91,55 % yang dikategorikan sangat valid. Sedangkan untuk praktikalitas  memperoleh skor 87,60 % untuk dosen pengampu mata kuliah, 97 % untuk kelompok kecil, dan 91 % untuk kelompok besar, yang mana hasil uji praktikalitas tersebut termasuk kedalam kategori sangat praktis. Berdasarkan hasil uji validitas dan praktikalitas tersebut dapat disimpulkan bahwa media video tutorial teknik batik tulis ini layak digunakan sebagai media pembelajaran.Kata Kunci: pengembangan, video tutorial, batik tulis. Authors:Sri Zulfia Novrita: Universitas Negeri PadangYusmerita : Universitas Negeri PadangPuspaneli : Universitas Negeri PadangLucy Fridayati : Universitas Negeri PadangFebian Vebyola : Universitas Negeri Padang References:Daryanto. (2010). Media Pembelajaran, Peranannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.Fitria, R., Nazar, E., Nelmira, W., & Sahara, N. (2019). Pengembangan Video Pembelajaran Teknik Menjahit Busana pada Mata Kuliah Busana Dasar di IKK FPP UNP. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 8(1), 19-29.Gunawan, G., & Ritonga, A. A. (2019). Media Pembelajaran Berbasis Industri 4.0. Medan: Rajawali Pers.Kristianto, A. (2016). Media Pembelajaran. Jawa Timur: Penerbit Bintang Surabaya.Kusuma, D. H., Wahyuni, S., & Noviani, L. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Video Tutorial Facebook untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pemasaran Online di SMK Negeri 3 Surakarta. Prosiding Seminar Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis, 9(1), 1–10.Meilani, A., & Adriani, A. (2019). Pengembangan Modul Teknik Pencelupan Zat Warna Sintetis Sebagai Media Pembelajaran Pada Mata Kuliah Analisis Tekstil Di Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga Fakultas Pariwisata Dan Perhotelan Universitas Negeri Padang. Jurnal Kapita Selekta Geografi, 2(12), 45-51.Nurdiansyah. (2019). Media Pembelajaran Inovatif. Jawa Timur: UMSIDA Press.Ulfa, Z. D., Silalahi, J. N., Herlina, I., & Sagarli, S. (2021). Pengembangan Video Media Pembelajaran Seni Rupa Tradisional Dayak Kalimantan Tengah Berbasis Virtual Reality SMPN 2 Palangka Raya. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 10(2), 454-467.Purwono, J. (2014). Penggunaan Media Audio-Visual pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pacitan. Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, 2(2).Rahmadani, R., & Idrus, Y. (2020). Pengembangan Video Tutorial Macam-macam Tusuk Hias Dasar sebagai Media Pembelajaran untuk Peserta Didik Kelas XI Jurusan Tata Busana SMK N 1 Lembah Gumanti. Jurnal Kapita Selekta Geografi, 3(2), 10-19.Ramadani, D., Ernawati, E., & Rahmiati, R. (2021). Pengembangan Modul Pembelajaran Busana Pria di Program Studi D3 Tata Busana Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang. Journal of Home Economics and Tourism, 15(2).Ramadani, P., & Novrita, S. Z. (2019). Peningkatan Hasil Belajar Keterampilan Menjahit Rok Melalui Media Mock Up di Kelas Tata Busana Siswa SLB Negeri 2 Padang. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 8(1), 203-208.Ramli, M. (2012). Media dan Teknologi Pembelajaran. Banjarmasin: Antasari Press.Sartika, A. (2020). Buku Panduan Menggambar Motif Batik Tulis. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.Sukiman, S. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.Syafrina, I., & Nelmira, W. (2019). Pengembangan Bahan Ajar Pembuatan Sulaman Timbul Pada Mata Kuliah Sulaman Universitas Negeri Padang. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 8(1), 105.Widadi, Z. (2019). Pemaknaan Batik Sebagai Warisan Budaya Takbenda. Pena Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 33(2), 17-27.
Analisis Modifikasi Pola Rok Pias 8 dengan Bahan Yang Berbeda Elfi Yulinda Sari; Yusmerita Yusmerita
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rok pias adalah rok yang terdiri dari beberapa potongan. Pola rok pias dapat dimodifikasi kedalam model yang berbeda dan dengan bahan yang berbeda. Penelitian ini merupakan penelitian terapan, bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) modifikasi pola rok pias 8, 2) hasil modifikasi pola rok pias 8 dengan bahan yang berbeda (satin, silk, dan katun, 3) Hasil yang terbaik dalam pembuatan modifikasi pola rok pias 8 dengan bahan yang berbeda. Penelitian ini merupakan penelitian terapan. Intrumen penelitian memakai format penilaian skala likert. Penilaian dilakukan oleh 15 orang panelis dengan cara di fitting. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan Uji Friedman K-Releated Sampel. Hasil modifikasi pola rok pias 8 dengan bahan yang berbeda: 1) modifikasi pola rok pias 8 dilakukan dengan mengubah beberapa bagian yaitu menggeser bagian panjang rok kesamping kanan berbentuk menyerong, kemudian bagian lebar bawah rok dibuat dengan ukuran 45-50 cm 2) nilai persentase menggunakan bahan satin 84.33% dikategorikan sangat sesuai, persentase bahan silk 71.16% dikategori sesuai, nilai persentase bahan katun 72.83% dikategorikan sesuai. 3) Hasil terbaik yaitu menggunakan bahan satin dengan persentase lebih tinggi sebesar 13.17% dibanding bahan silk dan hasil dengan bahan satin lebih baik dengan nilai 11.5% lebih tinggi dibandingkan dengan bahan katun. Hasil dengan bahan katun lebih baik dengan persentase 1.67% lebih tinggi dibandingkan menggunakan bahan silk. Uji Friedman K-Realated Sampel menyatakan Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil modifikasi pola pias 8 dengan bahan satin, silk dan katun dengan taraf signifikansi 0.05. dengan hasil signifikasi 0.000 yang mana 0.000< 0.05.
Application of environment learning models to the results of motive design in decorative design courses Yusmerita Yusmerita; Yulia Aryati; Puji Hujria Suci
JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia) Vol 9, No 2 (2023): JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/020232862

Abstract

This study intends to increase the creative results of student motif designs in the Decorative Design course by applying a learning model based on the natural environment (Environment Learning). This type of research is classroom action research (CAR) with a qualitative approach. The subjects in this study were D3 students of the Fashion Design Study Program, totaling 37 people. Data collection techniques used student observation sheets, student activity sheets, student design results tests and questionnaires via Google form. The results of this study are learning decorative design in Cycle II it is known that as many as 32 students who have completed the competency in designing decorative motifs after applying the environmental learning learning model with an acquisition score of 86.48%, while students who did not complete as many as 5 students with acquisitions percentage value of 13.51%. So it was concluded that the percentage increase from cycle I to cycle II was 18.91%.
Mentawai Natural Environment Ornament Transformation on Batik Art Tatoo Motivation Based on Local Wisdom: Ecotourism Agusti Efi; Budiwirman; Yusmerita; Sri Zulfia Novrita; Yulia Aryati; Gabila Heira Mutia
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No SpecialIssue (2023): UNRAM journals and research based on science education, science applic
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9iSpecialIssue.5838

Abstract

The people of the Siberut Mentawai islands still maintain various arts and practice the culture and customs of their ancestors. They have natural environment ornaments including tattoos and Jaraik, which is a symbol of the greatness of the Sikerei (Shaman) house in the Mentawai tribe.  Along with the progress and development of the Mentawai area, traditional culture began to shift, therefore it is necessary to carry out conservation and development efforts. So, the purpose of this research is the efforts to preserve and produce creative art products based on local wisdom by transforming tattoos, jaraik, and other Mentawai natural environments in batik art and uniting various elements of visual cultural arts as supporting elements. The method used is research and development adopting the 4 D steps with four stages of development design, development, and deployment. In addition, the study also conducted studies of art and aesthetics, design and fashion as well as analysis of market tastes. So, the outputs of this research are; prototypes of batik art innovation products based on local Mentawai culture that are market-worthy; and scientific articles in reputable international journals. Focus Group Discussion (FGD) and product feasibility tests were carried out by experts and product exhibitions which were used as Mentawai branding.  
TENUN PADI SERUMPUN DI NAGARI SUNGAI JAMBUR KABUPATEN SOLOK Jihan Alya Yordan; Yusmerita Yusmerita
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol. 12 No. 2 (2023): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v12i2.51176

Abstract

One of the woven crafts produced in West Sumatra is Tenun Padi Serumpun. Tenun Padi Serumpun, is a traditional (handmade) craft group that produces various types of songket woven materials. In producing songket weaving, special skills are needed regarding the manufacture of woven cloth, and great care is needed in order to produce quality woven cloth. The choice of thread type also greatly influences the results of songket weaving and the appearance of unique and attractive motifs is a characteristic of Tenun Padi Serumpun. is in Solok district. This research aims to describe the existence of Tenun Padi Serumpun and to describe the development of Tenun Padi Serumpun by the Solok government. This research includes qualitative research. The research location is in Nagari Sungai Jambur. Data collection techniques in this research are observation, interviews and documentation techniques. The data analysis techniques for this research are data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The research results obtained from the existence of Tenun Padi Serumpun are that the existence of Tenun Padi Serumpun is known or acknowledged by the residents of Sungai Jambur. Characterized by this weaving, it still participates in various events and is under the guidance of DEKRANASDA, Solok Regency. The Solok government is developing Tenun Padi Serumpun by holding training, bringing in resource persons and guiding Tenun Padi Serumpun.Keywords: existence, development, tenun padi serumpun. AbstrakSalah satu kerajinan tenun yang dihasilkan di Sumatera Barat adalah Tenun Padi Serumpun. Tenun Padi Serumpun, merupakan kelompok kerajinan tradisional (handmade) yang memproduksi berbagai jenis bahan tenun songket. Dalam memproduksi tenun songket sangat diperlukan keahlian yang khusus tentang pembuatan kain tenun, dan butuh kehati-hatian yang tinggi agar bisa menghasilkan kain tenun berkualitas Pemilihan jenis benang juga sangat mempengaruhi hasil tenun songket serta tampilan motif yang unik dan menarik merupakan ciri khas Tenun Padi Serumpun yang ada di kabupaten solok. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan eksistensi Tenun Padi Serumpun dan untuk mendeskripsikan pembinaan Tenun Padi Serumpun oleh pemerintah Solok. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Lokasi penelitian berada di Nagari Sungai Jambur. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh dari eksistensi Tenun Padi Serumpun adalah eksistensi Tenun Padi Serumpun ini diketahui atau diakui oleh warga Sungai Jambur. Ditandai dengan tenun ini masih mengikuti berbagai event-event dan di bawah binaan DEKRANASDA Kabupaten Solok. Pembinaan Tenun Padi Serumpun oleh pemerintah Solok dengan cara mengadakan pelatihan, mendatangkan narasumber, dan membimbing Tenun Padi Serumpun.Kata Kunci: eksistensi, pembinaan, tenun padi serumpun. Authors:Jihan Alya Yordan : Universitas Negeri PadangYusmerita : Universitas Negeri Padang References:Adiningtyas, W. P., Tomi, A., & Yudasmara, D. S. (2020). Survei Pembinaan Ekstrakurikuler Bolabasket pada Peserta Didik Sekolah Menengah Atas. Sport Science and Health, 2(1), 32-38.Ana, A. (2023), œEksistensi Tenun Padi Serumpun Hasil Wawancara Pribadi: 27 Juli 2023, Universitas Negeri Padang.Hendra, H., & Agustin, D. (2022). Eksistensi Tenun Songket Halaban Kabupaten Lima Puluh Kota. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 11(1), 202-211.Islami, A. N. (2018). Instagram: media sosial dan eksistensi diri remaja berprestasi di Kota Palu. Kinesik, 5(3), 1-15.Izzara, W. A., & Nelmira, W. (2021). Desain Motif Tenun Songket Minangkabau Di Usaha Rino Risal Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 10(2), 423-431.Mahendra, B. (2017). Eksistensi sosial remaja dalam Instagram (sebuah perspektif komunikasi). Jurnal Visi Komunikasi, 16(1), 151-160.Moleong, L. J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Nuraini, S., & Falah, A. M. (2022). Eksistensi Kain Tenun di Era Modern. ATRAT: Jurnal Seni Rupa, 10(2), 162-169.Nurhayati, N. (2023), œPembinaan Tenun Padi Serumpun Oleh Pemerintah Solok Hasil Wawancara Pribadi: 25 Juli 2023, Universitas Negeri Padang.Siswantari, H., & Lestari, W. (2013). Eksistensi Yani Sebagai Koreografer Sexy Dance. Jurnal Seni Tari, 2(1).Sudarsana, U. (2014). Pembinaan Minat Baca. Universitas Terbuka, 1(028.9), 1-49.Muhammad, F. (2020). Analisis Pembinaan Industri Kecil Oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Pekanbaru (Doctoral dissertation, Universitas Islam Riau).Utomo, G. C., & Tanzil, M. Y. (2022). Kain Tenun di Industri Mode Indonesia. Surabaya: Universitas Ciputra.
DEVELOPMENT OF VIDEO TUTORIAL LEARNING MEDIA FOR FASHION ILLUSTRATION USING PHOTOSHOP Vern Edlyn Oktriana; Yusmerita Yusmerita
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol. 13 No. 2 (2024): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v13i2.58729

Abstract

Due to a dearth of video tutorials, only a small percentage of students are proficient in digital design creation, especially for creating digital designs using digital applications. Students find it difficult to operate the Photoshop application and are unfamiliar with the functions of its tools. This study aimed to evaluate the reliability of video lesson materials for fashion illustration design using the Photoshop application for the 2022 fashion students at Universitas Negeri Padang. The Research and Development (R&D) approach, using the 4D model, was the methodology used in this research. Primary data was collected using questionnaires, interviews, and observations. A scoring sheet with an explanation of the Likert scale was used as the study instrument. Data analysis was the method utilized in this research the media validity test findings yielded a 94.56% score, and the material expert validity obtained a score of 89.08%, resulting in a total score of 91.82%, which falls into the 'very valid' category. Meanwhile, a score of  92.22% was earned in the practicality administered by the course lecture. The small group practicality trial had a score of 96.4%, and the large group trial scored 85.45%, both indicating a 'very practical' category. In conclusion, the video tutorial media can be used as a learning media in the Fashion Illustration lecture process.
Development of the E-module with Project-Based Learning for the Flat Pattern Design Course Pepi Resmanti; Anni Faridah; Yusmerita Yusmerita; Yeka Hendriyani
Journal of Innovation in Educational and Cultural Research Vol 5, No 3 (2024)
Publisher : Yayasan Keluarga Guru Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46843/jiecr.v5i3.1505

Abstract

This research was motivated by the disappointing results of student projects and the perceived lack of engagement with current instructional materials in flat pattern design courses. The aim was to create a project-based learning e-module designed specifically for this field of study. The study followed Borg and Gall's (1989) research and development (RD) model. Participants consisted of three lecturers and 36 students. Data collection involved using questionnaires and evaluating student project outcomes. The results suggest that the project-based learning e-module is effective and practical in flat pattern design education, promising to improve student learning outcomes. The lecturer responses indicated a 91% rating in the "very practical" category for the e-module, while students similarly rated it at 89% in the same category. The control group showed a low N-gain value of 0.15, whereas the experimental group demonstrated a high N-gain value of 0.74. The e-modules, which employ project-based learning, effectively enhance students' psychomotor skills and engagement, aligning the curriculum with industry demands. Technology integration in the classroom paves the way for further advancements in fashion education and other fields.